Dominasi Kaisar

Makam



Makam

0Kejadian ini sungguh mengerikan dan mengejutkan. Hong Yujiao dan para murid Danau Dongting merasa ingin muntah.     

Mereka sudah pernah mendengar kalimat "tubuh yang tercabik-cabik dan tulang yang hancur." Tapi mereka belum pernah menyaksikan tulang yang hancur berkeping-keping hingga hari ini. Inilah gambaran dari kalimat tersebut.     

Mereka merinding melihat kejadian yang berdarah-darah ini. Namun Jian Xiaotie tetap berdiri di situ dengan tenang, dia sudah menyangka hal ini terjadi.     

Li Qiye mengangkat kepalanya lalu menatap Shangguan Feilong. Saat ini Li Qiye belum berbuat apa-apa selain memberikan tatapan yang dingin kepada Shangguan Feilong.     

Shangguan Feilong gemetar. Dia tidak lebih kuat daripada Bloodshark Scion. Tidak, sebenarnya Bloodshark Scion memang lebih kuat daripada dirinya, namun Bloodshark Scion bisa dikalahkan dengan satu serangan saja. Kekalahan tersebut membuatnya buang air di celana saking takutnya.     

"Kau...kau...jangan mendekat! Jangan mendekat!" Setelah melihat Li Qiye menghampirinya, dia mundur beberapa langkah dengan wajah yang sangat pucat. Dia benar-benar ketakutan setengah mati kali ini.     

Tetapi, Li Qiye terus melangkah sedikit demi sedikit sambil menatapnya dengan perasaan marah.     

"Kau...kau jangan berbuat bodoh!" Shangguan Feilong terus melangkah mundur sambil berteriak: "Aku..aku adalah pangeran mahkota dari Wyvern Country, kakakku adalah ratu dari Roaring Conch dan kakak iparku adalah Seashield Prince. Kalau, kalau kau berani saja menyentuh rambutku, maka..maka kakakku tidak akan mengampunimu! Wyvern Country akan membasmi sembilan klanmu!"     

Li Qiye terus melangkah maju tanpa mengatakan apapun.     

"Bangsawan Muda Jian, segera selamatkan aku!" Dia tahu bahwa Li Qiye tidak akan berhenti, maka dia pun berteriak meminta tolong kepada Jian Xiaotie sebagai usaha terakhirnya.     

Jian Xiaotie ingin mengatakan sesuatu, namun setelah dia melihat bahwa Li Qiye melangkah maju dengan penuh keyakinan dan ekspresi yang dingin, dia merasa bahwa perkataannya tidak akan didengar.     

"Saudara Shangguan, ini adalah perselisihan pribadi di antara kalian. Aku rasa aku tidak punya hak untuk melerai." Jian Xiaotie menyadari bahwa orang yang berusaha menghentikan Li Qiye akan bernasib naas. Dia tidak mau jadi umpan meriam bagi orang lain.     

"Berhenti..berhenti!" Shangguan Feilong berteriak lebih keras lagi ketika Li Qiye mendekat: "Aku..aku tidak akan menikahi Hong Yujiao! Kau boleh memilikinya, bagaimana!?"     

Di ambang kematian, Shangguan Feilong mengatakan apapun yang mungkin bisa menyelamatkan nyawanya; segalanya akan dia lakukan demi menunda kematiannya.     

Hong Yujiao menatapnya dengan perasaan jijik setelah mendengar itu. Para murid Danau Dongting juga memandangnya dengan perasaan yang sama.     

Li Qiye tiba-tiba berhenti dan berkata kepada Shangguan Feilong dengan nada yang dingin: "Aku akan memberimu satu kesempatan untuk menyerang."     

Shangguan Feilong menelan ludahnya sendiri lalu berkata: "Kalau..kalau kau tetap diam di tempat, aku akan melakukannya."     

"Baiklah, aku akan memberikanmu kesempatan dan aku tidak akan bergerak." Li Qiye menjawab dengan datar kepada Shangguan Feilong yang lemas ketakutan.     

Shangguan Feilong melanjutkan: "Kau...kau harus menepati perkataanmu dan jangan bergerak sedikitpun atau...atau aku otomatis akan menjadi pemenangnya."     

Li Qiye membalas dengan perasaan malas: "Cepatlah, aku tidak akan bergerak…"     

Tetapi, sebelum Li Qiye selesai berkata-kata, Shangguan Feilong berlari tunggang langgang dengan sekuat tenaga. Saat ini dia berharap ibunya melahirkan dirinya dengan dua kaki tambahan agar dia bisa berlari lebih cepat.     

Li Qiye hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan perasaan kecewa setelah melihat Shangguan Feilong kabur. Li Qiye mengeluarkan tatapan yang memancarkan sinar yang melesat cepat seperti panah dewa.     

"Tidak..." Tepat sebelum dia menemukan tepat untuk bersembunyi, dia merasakan sakit yang luar biasa hingga dia menjerit. Lalu mayatnya pun jatuh ke tanah.     

Li Qiye bergumam setelah membunuh Shangguan Feilong hanya dengan tatapannya saja: "Berani berkultivasi dengan hati dao yang seperti itu."     

Bahkan murid Danau Dongting memandang rendah kepada Shangguan Feilong. Meskipun Bloodshark Scion memang jahat, setidaknya dia menghadapi Li Qiye dengan keberanian. Sedangkan Shangguan Feilong menyerahkan jodohnya kepada orang lain demi menyelamatkan diri.     

Setelah mengalahkan mereka berdua, Li Qiye bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Dia memberi perintah kepada Jian Xiaotie sebelum kembali ke halaman tua itu: "Xiaotie, aku serahkan mereka kepadamu."     

"Kriiit." Setelah Li Qiye masuk, pintu kayu itu tertutup rapat.     

Jian Xiaotie ingin mengatakan sesuatu, namun Li Qiye sudah mengunci dirinya di dalam sana. Pada akhirnya, Jian Xiaotie hanya bisa menghela nafas.     

Seorang murid dari Danau Dongting merasa kagum lalu berkata: "Bangsawan Muda Li Qiye sungguh sangat kuat."     

Kawannya menambahkan: "Dia adalah murid sebatang pohon leluhur, bagaimana mungkin dia tidak kuat?"     

Hong Yujiao hanya bisa menghela nafas ketika menyaksikan bayangan Li Qiye menghilang di balik pintu. Orang itu memang seekor naga yang diselimuti awan dan kabut; tidak ada orang yang bisa memahaminya.     

Nona Lin terdiam ketika mengingat kembali betapa tangguhnya sikap Li Qiye ketika membela dirinya. Beberapa waktu kemudian, dia pun tersadar dan wajahnya memerah.     

Setelah kembali ke dalam, Li Qiye duduk di hadapan papan xianqi itu lalu menatap patung itu lagi. Sesaat kemudian, dia merenung: "Aku tidak mau kembali lagi ke sini setelah sekian lama pergi dari tempat ini karena aku merasakan beban yang teramat berat ketika aku berada di sini, tapi aku harus pergi di generasi ini maka izinkanlah aku menemuimu satu kali lagi."     

Kemudian dia mengangkat satu bidak xianqi lalu menempatkannya lagi di atas papan tersebut. Permukaan papan itu tiba-tiba berubah; pergerakan satu bidak saja bisa memberikan kestabilan kepada alam semesta.     

"Buzz!" Papan itu kini terlihat seperti lautan bintang yang luas dan tak terbatas serta perlahan berputar seperti badai.     

Li Qiye memasuki badai berbintang itu dan menghilang dalam sekejap mata.     

Setelah dia bisa melihat lagi, dia melihat dirinya berada di sebuah tempat dengan pegunungan dan sungai yang indah. Tempat ini disinari matahari yang hangat dan diterpa oleh angin yang lembut. Cahaya mentari yang hangat itu terasa seperti pelukan manis dari seorang wanita.     

Di tempat itu terdapat perbukitan yang membentang seperti telapak tangan yang akan memeluk seseorang. Perbukitan itu ditutupi oleh padang rumput yang luas. Terasa ada aroma yang menenangkan ketika beristirahat di sini.     

Dua baris bambu pusaka telah ditanam di kedua sisi perbukitan tersebut. Pohon-pohon yang sangat berharga itu memancarkan aura ungu; semua pohon itu sangatlah bernilai.     

Di saat yang sama, ada sebuah sumur tua di salah satu sisinya yang mengeluarkan kabut halus berwarna ungu pucat yang mengepul ke seluruh bukit ini. Sumur yang diselimuti kabut ungu itu mirip dengan dataran Immortal sedangkan kilauannya membuat sumur ini terlihat seperti menyembunyikan pusaka di dasarnya.     

Setelah diperhatikan dengan seksama, terdapat sebuah prasasti di dataran berkabut itu. Prasasti antik itu terbuat dari Celestial Violet Stone yang legendaris.     

Batu nisan dari Celestial Violet Stone merupakan sesuatu yang sangat mewah. Hanya sedikit orang yang bisa dimakamkan dengan batu nisan semewah itu. Seorang Godking sekalipun belum layak mendapat pemakaman seperti ini.     

Mengenang Jian Wenxin -- adalah kata-kata yang terukir pada batu nisan itu. Tiga kata saja dapat bertahan untuk selamanya. Waktu pun tidak dapat mengikis batu ini.     

Li Qiye membatu di hadapan batu nisan ini. Dia pun berbaring di depan makam ini.     

Dia menutup matanya perlahan-lahan seolah-olah ingin tidur di tempat ini. Semuanya menjadi sangat tenang dan damai -- sungguh sebuah keheningan yang lembut.     

Beberapa waktu kemudian, dia membuka matanya untuk menatap sumur itu dan berkata sambil tersenyum tipis: "Kau tahu, ketika aku mengambil Dragonwell untuk membawa sebuah nadi roh ke tempat ini, para tua bangka dari Pegunungan Giant Dragon merasa tidak senang. Setelah bertahun-tahun lamanya, orang tua itu masih saja kesal. Sifatnya yang serakah mungkin tidak akan pernah berubah."     

Dunia ini terdiam. Tidak ada yang bisa menjawab atau berbicara dalam keheningan ini.     

"Waktu telah berjalan sangat lama hingga aku harus merelakan apa yang semestinya aku relakan. Aku telah berdamai dengan masa lalu." Li Qiye menatap langit biru lalu tertawa kecil: "Tapi gadis itu, Hong Tian, tidak mau melupakannya. Dia tidak mau mengakui kesalahannya di masa lalu dan tidak mau berdamai. Sayangnya, benar atau salah tidak ada artinya bagiku karena aku sudah hidup untuk waktu yang lama. Kalian berdua melakukan apa yang semestinya kalian lakukan demi diriku."     

Dunia ini masih terdiam, tidak ada balasan yang terdengar.     

"Diantara tahun-tahun yang begitu panjang, tidak banyak orang yang memahami diriku dan mengenal hasratku." Li Qiye menghela nafas dengan penuh perasaan dan melanjutkan: "Sayangnya kau menginginkan kehidupan yang wajar."     

"Mungkin kebijaksanaanmu yang tiada tara itu membuatmu memahami kekayaan dunia ini. Di matamu, kehidupan duniawi adalah hal yang paling berharga. Setelah melewati perihnya kehidupan, kau ingin mengejar kebahagiaan sederhana dan berharap memiliki rumah yang hangat."     

"Sayangnya, aku ditakdirkan untuk melakukan perjalanan panjang dan kau tidak bisa menahanku. Tentu saja, aku tidak memaksamu untuk mengikutiku menuju peperangan tiada akhir, lingkaran pembunuhan yang tidak berujung!" Li Qiye menghela nafas perlahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.