Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Mengambil Kembali Suami Kesayanganku! (1)



Mengambil Kembali Suami Kesayanganku! (1)

2"Dia berjanji padaku bahwa dia hanya ingin tahu apakah kau baik-baik saja. Sebenarnya, aku sudah bertanya padanya kenapa dia tidak langsung menyatakan perasaannya padamu. Tahukah kau apa yang dikatakannya padaku?"     

"Dia terdiam, memandangi cangkir kopi di depannya. Dia memandanginya untuk waktu yang sangat lama sebelum akhirnya mengatakan bahwa dia tidak berharap kau akan memperlakukannya dengan baik, tapi dia tetap harus memperlakukanmu dengan baik."     

Pernyataan itu membuat Ji Yi mengatupkan bibirnya, matanya terlihat memerah.     

Tang Huahua terdiam beberapa saat, lalu gadis itu lanjut berbicara dengan suara yang lebih tenang, karena dia khawatir jika Ji Yi akan marah. "Awalnya, aku sungguh tidak pernah berpikir untuk menyetujui permintaan He Xuezhang. Aku mengira permintaan itu terlalu aneh. Tetapi pada akhirnya, dia berhasil membujukku."     

"Xiao Yi, aku tahu meski bagaimanapun aku berusaha menjelaskan, aku tetap salah karena telah melaporkan segala urusan dan kegiatanmu pada He Xuezhang. Setelah He Xuezhang pergi, sebenarnya aku selalu ingin memberitahumu, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya. Aku khawatir kau akan mengabaikanku dan berpikir bahwa aku bukan teman yang tulus. Aku sungguh takut persahabatan kita akan berakhir..."     

Sambil mengatakan hal itu, Tang Huahua tersenyum lebar. "Tapi baguslah kalau hari ini akhirnya kau tahu. Hatiku tak akan resah lagi di malam hari..."     

Ji Yi tidak mengatakan apapun.     

Tang Huahua sudah mengatakan apa yang perlu ia katakan, maka gadis itupun kemudian diam.     

Pintu mobil terbuka, sehingga angin dingin berhembus ke dalam mobil dan menyapu sisa kehangatan di dalamnya.     

Seiring dengan setiap hembusan angin dingin itu, Tang Huahua makin lama makin merasa kedinginan hingga telinganya terasa kebas. Saat itulah Ji Yi mengedipkan mata dan tersadar dari lamunannya. Kemudian dia mengembalikan ponsel itu pada Tang Huahua. "Itu sudah terjadi, yang lalu biarlah berlalu."     

Apakah ini berarti Xiao Yi sudah tidak marah lagi?     

Secercah sinar melintasi mata Tang Huahua. "Xiao Yi, aku salah..."     

Sebelum Tang Huahua sempat menyatakan penyesalannya, Ji Yi kembali berbicara: "Ini sudah larut malam. Bukankah kita masih harus bekerja besok? Aku akan masuk dulu supaya kau bisa segera pulang dan beristirahat."     

Tang Huahua mengerti maksud Ji Yi yang menyelanya. Gadis itu tidak marah, jadi dia tidak perlu mendengarnya terus meminta maaf. Tang Huahua tahu ia lebih baik diam dan melupakan masalah itu. Setelah Ji Yi keluar dari dalam mobil dan berpamitan, Tang Huahua lalu masuk kembali ke dalam mobil dan kembali mengemudi.     

Ji Yi berdiri di depan gedung apartemennya, menunggu sampai mobil Tang Huahua menghilang dari pandangan. Lalu ia membalikkan badan dan memandangi gedung apartemen yang ada di hadapannya. Ji Yi berdiri di tempatnya selama beberapa saat lamanya, tetapi bukannya naik ke lantai atas, ia justru berjalan ke arah gerbang kompleks apartemen itu.     

Masih ada waktu sekitar empat puluh menit hingga tengah malam, dan tahun baru.     

Ji Yi menunggu di trotoar dan naik taksi ke gedung kantor YC.     

Ji Yi teringat bahwa dua tahun yang lalu di hari yang sama, dia sedang mengirimkan ucapan selamat tahun baru dari rumahnya ketika dia mengetahui dari Fatty bahwa He Jichen tidak pulang ke rumah untuk merayakan tahun baru. Saat itu, ketika mendapati lampu apartemen pemuda itu padam, dia langsung pergi ke kantornya.     

Dua tahun kemudian, dia berhenti di depan gedung YC. Dia memperhatikan dari balik jendela mobil, menatap ruang kantor yang kini gelap gulita.     

Sopir taksi yang melihat Ji Yi tampak ragu untuk keluar dari dalam mobil akhirnya menegur gadis itu, "Nona? Nona?"     

Ji Yi menoleh dan melihat ke arah sang sopir taksi.     

"Nona, totalnya tiga puluh dua yuan," kata sopir taksi itu.     

Ji Yi tidaklah bodoh. Dia mengerti bahwa sopir taksi itu sedang mendesaknya agar segera keluar dari mobilnya, namun gadis itu masih belum mengatakan apapun. Dia hanya menoleh dan kembali memandangi gedung kantor YC dari balik jendela mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.