Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang

Bercinta **



Bercinta **

0PERINGATAN: Di bab ini ada adegan seks yang eksplisit. Mohon bagi yang di bawah umur atau memiliki perasaan sensitif tidak usah membacanya ya. Bisa skip saja ke bab selanjutnya. Terima kasihhh.     

.     

.     

"Sayangku..." bisik Therius dengan suara parau. Ia mencium bibir Emma dengan mesra dan menumpahkan semua rasa cintanya kepada gadis itu yang telah begitu lama ia rasakan. Akhirnya.. malam ini, Emma akan menjadi miliknya seutuhnya.     

Ia merasa sangat bahagia. Saat ini, tidak ada lagi hal yang berarti bagi Therius selain kehadiran Emma dalam hidupnya. Mulai sekarang, mereka akan hidup sebagai suami istri seutuhnya.     

Emma tersenyum dan memejamkan matanya, menikmati ciuman dan curahan kasih sayang Therius kepadanya. Mereka sudah menjadi suami istri dan saatnya ia memikirkan masa depan mereka bersama.     

Emma merasa bersyukur karena ia menikah dengan laki-laki yang dianggapnya teman dan ia tahu sangat mencintainya. Ia dapat membayangkan kehidupan mereka bersama pasti akan bahagia.     

Seumur hidupnya, Haoran adalah satu-satunya lelaki yang pernah berhubungan intim dengannya dan Emma sudah sangat lama tidak disentuh secara seksual oleh siapa pun, sehingga malam ini, saat Therius membelai dan memanjakan tubuhnya, gairahnya bangkit dengan sangat cepat.     

Tubuh Therius yang tinggi besar, terasa begitu sempurna berada di atas tubuh Emma, seolah melindungi dan merengkuhnya sepenuhnya.     

Ciumannya mesra dan meluap-luap. Berbeda dengan Haoran yang melakukannya dengan perlahan dan lembut, Emma dapat merasakan Therius menyimpan gairah yang sangat besar terhadap dirinya.     

Mungkin ini karena pemuda itu telah menyimpan cintanya kepada Emma begitu lama, sehingga kini ia tak sabar ingin menumpahkan semuanya. Sambil bibirnya melumat bibir Emma dengan penuh gairah, tangan kanannya memanjakan permukaan kulit gadis itu.     

Ia menelusuri kulitnya mulai dari bahu, leher dan berhenti di payudara kirinya. Napas Therius menjadi berat saat tangannya menemukan payudara yang lembut itu dan ia mulai mengadonnya.     

Oh.. oh.. rasanya lunak dan enak sekali dipegang.     

Bibirnya menjadi tidak sabar, lalu turun menjelajah payudara kanan Emma sementara tangan kanannya mengadon payudara kiri gadis itu. Sontak bibir Emma mengeluarkan suara lenguhan panjang.     

Ia tidak mengira Therius akan dengan cepat menstimulasi payudaranya seperti ini. Ia merasa dibawa ke langit ketujuh dengan seketika.     

Selama hampir setahun, Emma tidak pernah merasakan titik-titik sensitifnya disentuh seorang pria, dan kini, bagaikan kemarau yang menerima hujan, tubuhnya bersuka cita.     

Ia membalas hujan kasih sayang dari Therius kepadanya dengan memeluk pria itu. Tangannya mengusap punggung Therius dan kemudian turun ke bokong dan pahanya. Sentuhan lembut dari wanita yang dicintainya membuat Therius semakin dibakar api gairah.     

Ia mengambil tangan Emma dan menaruhnya di kejantanannya. Sambil tersenyum malu-malu, Emma menggenggam penis Therius dan mengusapnya naik turun dengan gerakan teratur. Suaminya mendesah panjang, saat Emma menggenggam senjatanya yang sudah demikian mengeras dan menstimulasinya dengan gerakan naik turun.     

Ia masih terus memanjakan kedua payudara Emma dengan ciuman, hisapan, dan jilatan yang memabukkan, sambil mengeluarkan desahan mesra karena rasa nikmat pada kejantanannya. Emma sendiri sedari tadi sudah tak dapat menangan erangan dan desahan karena payudaranya distimulasi dengan sedemikian rupa oleh Therius.     

Ia harus mengerahkan segenap kesadarannya untuk dapat terus mengusap penis Therius karena pikirannya telah melayang tinggi ke langit ke tujuh.     

"Aaahhhh..." Setelah beberapa lama dalam keadaan seperti itu, akhirnya Emma tidak tahan lagi. Ia melepaskan tangannya dari penis Therius dan mencengkram erat sprei tempat tidur sambil tubuhnya melengkung ketika ia mencapai orgasme pertamanya.     

Therius menghentikan pekerjaannya dan menatap wanita yang ia cintai mendapatkan pelepasannya dengan wajah kagum dan gembira.     

Ohh... saat Emma mencapai puncak seperti ini, ia tampak begitu seksi dan mengundang. Therius merasa sangat bahagia karena ia berhasil memuaskan istrinya. Saat melihat napas Emma yang terengah-engah mulai menjadi teratur, pemuda itu tersenyum tipis dan kembali menyerang Emma.     

Tangannya mengadon kedua payudara Emma secara bersaman, sementara bibirnya turun menciumi perut Emma, lalu turun lagi hingga ke antara pahanya. Dengan tangan kirinya, Therius membuka celah di antara kaki Emma lalu memasukkan lidahnya ke pintu rahasia gadis itu.     

"Aaahh.. Therius...." Emma kembali mendesah panjang sambil memanggil nama pria itu. Kenikmatan yang ia rasakan di antara kedua pahanya sungguh tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.     

Therius merasa sesuatu dalam dirinya dibangkitkan saat ia mendengar suara Emma yang seksi menyebut namanya. Ia menjadi semakin bersemangat untuk mencium, mengisap, dan menjilat klitoris dan seluruh bibir vagina Emma untuk mendengar gadis itu memanggil namanya kembali.     

Emma yang merasa tubuh bawahnya berdenyut-denyut dengan rasa nikmat yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, secara spontan mencengkram kepala Therius dan menarik rambutnya. Ia sama sekali tak dapat menguasai diri saat kedua payudaranya dan liang kewanitaannya distimulasi sekaligus.     

Orgasme keduanya datang dengan begitu cepat dalam posisi seperti ini. Teriakan gadis itu terdengar memenuhi kamar raja yang demikian besar dan megah.     

Therius sangat bahagia mendengarnya. Ia mengangkat wajahnya dan menciumi Emma dengan mesra, lalu memposisikan kejantannya di depan liang kewanitaan Emma yang barusan basah dipenuhi cairan cinta dan ia segera mendorong masuk.     

Karena Emma sudah pernah berhubungan intim sebelumnya, dan sekarang ia sedang dalam keadaan sangat terangsang, proses memasukinya menjadi sangat mudah.     

Therius memejamkan matanya menahan rasa nikmat yang mengalir hingga ke ujung-ujung syarafnya ketika kejantanannya yang sudah mengeras sepenuhnya masuk ke dalam liang kewanitaan Emma hingga hampir menyentuh mulut rahimnya.     

Rasanya begitu hangat dan sempit. Ia merasa seolah penisnya dijepit dengan sangat kuat dan membuat semua syarafnya bereaksi mengirim sinyal kenikmatan ke seluruh tubuhnya. Therius mendesah saat ia menarik penisnya keluar dan kemudian mendorongnya kembali.     

Ia lalu memompa dengan teratur sambil masih terus memanjakan payudara Emma dengan kedua tangannya. Sepasang anak manusia yang sedang dimabuk asmara itu bercinta dengan penuh gairah sepanjang malam.     

Therius adalah tipikal seorang lelaki dingin di permukaan namun panas di ranjang. Ia bercinta dengan Emma dengan penuh gairah selama beberapa putaran sepanjang malam. Setelah ia mendapatkan pelepasannya, mereka akan beristirahat sebentar dan kembali melanjutkan hubungan seksual mereka dengan energi baru.     

Emma sendiri merasa sangat kagum atas stamina suaminya. Mungkin semua orang Akkadia memang memiliki ketahanan jauh lebih besar dibandingkan manusia bumi? Ataukah Therius memang istimewa? Mengingat ia adalah seorang multiple-element mage yang sangat kuat.     

Apa pun itu, Emma merasa sangat puas dengan hubungan ranjang mereka. Ketika akhirnya mereka mengakhiri percintaan mereka, matahari sudah terbit di ufuk timur dan suara burung-burung mulai berkicau di luar kamar Therius.     

Entah ini sudah kegiatan bercinta mereka yang keberapa kalinya, Therius mencium Emma dengan mesra dan memompa dengan cepat selama beberapa menit, kemudian tubuhnya bergetar hebat saat ia mengeluarkan benihnya di dalam rahim Emma dan mendesah panjang.     

Pada saat yang sama, Emma pun mendapatkan pelepasannya. Inti tubuhnya menegang saat tubuhnya melengkung nikmat dan menerima curahan benih cinta suaminya.     

Napas keduanya memburu saat Therius menjatuhkan tubuhnya ke samping dan menarik Emma ke dalam pelukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.