Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang

Keputusan Arreya



Keputusan Arreya

0Setelah menguatkan dirinya dan menghentikan air matanya, Xion memejamkan mata dan berkonsentrasi. Saatnya ia dan Emma pulang.     

Seketika suasana di sekitar mereka kembali berubah menjadi seperti video time lapse. Arreya, Kaoshin, Therius kecil menghilang, dan suasana di sekitar mereka juga berubah. Perlahan-lahan mereka kembali ke masa depan.     

***     

Begitu Xion dan Emma menghilang, waktu kembali berjalan di gudang yang terletak di belakang istana itu. Arreya dan Kaoshin mengedip-kedipkan mata mereka dengan bingung. Sementara Therius kecil mengeluh kesakitan. Ia baru merasakan betapa luka-lukanya terasa sakit dan pedih.     

Arreya yang tampak terkesima karena tiba-tiba tidak lagi melihat Emma, segera tergugah dan buru-buru menghampiri anak lelaki itu.     

"Oh... kasihan sekali kau, Nak. Kami akan segera mengobatimu. Paman Darius sedari tadi mencarimu." Ia memeluk anak lelaki itu dengan penuh kasih sayang. Sesaat kemudian ia menoleh ke arah Kaoshin dan mengerutkan kening keheranan. "Jenderal Stardust, apakah kau melihat gadis barusan? Kemana dia?"     

Kaoshin menggeleng keheranan. "Barusan dia ada di sini.... Kenapa tiba-tiba menghilang?"     

Ia berjalan ke arah para penjahat yang masih terikat dan mengaduh-aduh di sudut gudang. "Siapa gadis tadi? Kalian tahu siapa dia?"     

Keempat orang itu hanya melemparkan pandangan benci ke arah Kaoshin, tidak ada yang menjawab. Arreya menatap mereka dengan pandangan tajam. Dadanya berdebar-debar dan kepalanya memusing.     

Pandangannya lalu terarah kepada Kaoshin yang meneliti sulur tanaman yang mengikat keempat penjahat itu. Arreya menekap bibirnya dengan tangan kanannya dan pelan-pelan air mata mengalir turun ke pipinya.     

"Gadis itu adalah seorang herbomancer," kata Kaoshin sambil menoleh ke arah Arreya. Ia seketika tertegun melihat wajah Arreya yang tampak shock. "Tuan Putri.. ada apa?"     

Arreya menggeleng-geleng. Wajahnya menjadi pucat. Ia menatap Kaoshin tanpa berkedip. Dadanya dipenuhi perasaan cinta yang demikian besar bagi lelaki ini.     

Selama lebih dari sepuluh tahun mereka bersama, Arreya dan Kaoshin harus menyembunyikan perasaan cinta di antara keduanya karena Arreya adalah tunangan putra mahkota, Pangeran Darius, yang telah memilihnya sejak kecil.     

Sejak bertemu Kaoshin pertama kali di akademi, Arreya merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan kepada tunangannya. Untuk pertama kalinya ia jatuh cinta dan ingin bersama laki-laki itu menghabiskan seumur hidupnya.     

Namun, ia tahu bahwa sebagai calon istri yang dipilih oleh Pangeran Putra Mahkota, ia tidak boleh memutuskan pertunangan di antara mereka dan menikahi lelaki lain. Kaoshin akan menjadi musuh negara, dan hubungan antara Akkadia dan Taeshi akan rusak.     

Karena itulah, ia dan Kaoshin memutuskan untuk menyimpan sendiri cinta di antara mereka. Dengan hati pedih, Arreya memilih berpisah dengan Kaoshin dan menikah dengan Darius. Malam ini adalah acara peresmian di antara kedua keluarga sebelum mereka menikah resmi keesokan harinya.     

Kaoshin sendiri menerima keputusan Arreya dengan berbesar hati. Baginya, kebahagiaan Arreya adalah yang terutama. Ia tahu bahwa jika ia memaksa Arreya untuk menikah dengannya, maka hidup gadis itu akan sengsara. Ia akan menjadi musuh kerajaan dan mungkin saja akan terjadi perang.     

Karena itulah, ia lalu masuk militer dan mengabdikan dirinya bagi kerajaan Akkadia. Ia ingin melindungi Arreya setelah ia nanti menjadi ratu.     

Karena ia sudah bertekad tidak akan menikah dan memfokuskan dirinya untuk pekerjaannya di militer, dengan cepat Kaoshin mencetak berbagai prestasi yang kemudian membuatnya naik pangkat dengan cepat menjadi jenderal termuda dalam sejarah Akkadia.     

Sebagai seorang jenderal yang disegani, ia pun diundang menghadiri acara-acara besar kerajaan. Itulah sebabnya, malam ini ia dapat hadir di istana untuk menyaksikan pesta menjelang pernikahan Putri Arreya dan Pangeran Darius.     

Malam ini adalah malam yang paling menyedihkan dalam hidup Kaoshin. Ia harus merelakan wanita yang ia cintai menikah dengan lelaki lain. Namun demikian, ia datang dengan gagah berani.     

Melihat lelaki yang ia cintai menatapnya dengan wajah bingung, air mata Arreya mengalir semakin deras.     

Seorang herbomancer juga...     

Dan tadi ketika Arreya membaca pikiran para penjahat ini, ia mengetahui bahwa gadis itu adalah seorang multiple-element mage. Ia menghajar mereka dengan pyromancy dan electromancy. Dan Arreya dapat memastikan gadis itu juga menggunakan telemancy untuk meminta bantuan.     

Seorang electromancer, pyromancer, dan telemancer... seperti Arreya sendiri.     

Dan ia seorang herbomancer juga....     

Seperti Kaoshin.     

Seperti ayahnya.     

"Tuan Putri? Apakah Anda sakit?" Kaoshin bergerak menghampiri Arreya dengan wajah cemas. ia belum pernah melihat Arreya bersikap seperti ini. Apa yang terjadi gerangan?     

Belum sempat Arreya menjawab, terdengar langkah-langkah beberapa orang masuk ke dalam gudang, diikuti oleh suara seruan cemas seseorang.     

"Kaoshin... di mana Pangeran Licht?" seorang lelaki berwajah serius dan penampilan rapi segera muncul. Pandangannya tampak cemas. Begitu ia melihat Therius yang duduk di lantai dengan tubuh terluka, ia segera menghampiri anak itu dan memeriksa keadaannya. Wajahnya berkerut karena marah. "Kurang ajar. Siapa yang begini jahat menyiksa anak Jenderal Wolfland?"     

"Leon... orang-orangnya ada di sana, tetapi mereka juga sudah dihajar. Sekarang, kau fokus saja menyembuhkan Pangeran Licht," kata Kaoshin dengan suara tegas. Ia segera mengalihkan perhatiannya kepada Arreya yang masih tampak shock. "Yang Mulia... sebaiknya Anda duduk dan beristirahat. Anda terlihat tidak sehat."     

"Aku.. aku tidak apa-apa..." kata Arreya dengan suara terbata-bata. Tetapi tubuhnya terhuyung hendak jatuh. Untunglah Kaoshin sangat sigap. Ia telah menangkap tubuh wanita cantik itu dan membopongnya ke tempat yang bersih. Dengan sangat hati-hati ia mendudukkan Arreya di atas sebuah kursi.     

'Kaoshin... gadis itu adalah anak kita.' Arreya menatap sang jenderal dengan mata berkaca-kaca. Semua rasa cintanya yang terpendam kepada lelaki ini seketika tumpah dan tak dapat dibendung lagi. 'Aku sempat membaca pikirannya sebelum ia menghilang. Ia anak kita...'     

Kaoshin tertegun mendengar kata-kata Arreya yang disampaikannya dengan menggunakan telemancy. Untuk sesaat pikirannya tak dapat bekerja.     

Anaknya dan Arreya? Bagaimana bisa?     

Besok Arreya akan menikah dengan Pangeran Darius.     

'Kau lihat betapa cantiknya anak kita? Ia adalah seorang multiple-element mage. Ia adalah seorang telemancer, pyromancer, electromancer dan.... herbomancer sepertimu,' kata Arreya dengan mata yang mulai dipenuhi air mata.     

Ketika akhirnya Kaoshin dapat mencerna apa yang diucapkan Arreya, matanya pun ikut berkaca-kaca. Ia sangat mencintai wanita ini dan mengabdikan hidupnya demi Arreya.     

Ia dan Arreya mempunyai seorang anak perempuan?     

Pantas saja tadi ia merasa gadis itu tampak begitu akrab.     

'Aku tak dapat menikah dengan Darius. Kalau aku menikah dengannya... anak kita tidak akan lahir,' kata Arreya beberapa saat kemudian.     

Kaoshin merasakan dadanya sesak. Seketika hatinya dipenuhi perasaan yang meluap-luap. Apa maksud perkataan Arreya barusan?     

'Kau... ingin membatalkan pernikahan?' tanya Kaoshin dengan sepasang mata yang dipenuhi kerinduan. Kalau saja saat itu hanya ada dirinya dan Arreya, pasti ia sudah memeluk wanita itu dengan haru.     

Tetapi sayangnya, di sini ada banyak saksi.     

'Kita harus pergi,' kata Arreya dengan tegas. 'Aku tak ingin terjadi apa-apa dengan anak kita.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.