Putri Dari Akkadia: Cinta Setinggi Langit Dan Bintang

Gossip Girls



Gossip Girls

0"Kau tahu, Aeron baru-baru ingin mengakui bahwa lagu cinta yang ia tulis dulu, yang bercerita tentang sang putri dan petani.. ternyata adalah lagu tentang Putri Arreya dan Jenderal Kaoshin Stardust," komentar Alta tiba-tiba. Mereka telah tiba di meja kosong dan satu persatu segera mengambil duduk.     

"Aku juga dengar begitu. Aeron sangat mengagumi Putri Arreya, sehingga ia menulis lagu untuknya. Hanya saja, ia baru mengganti liriknya dan sekarang secara terang-terangan menyebut itu lagu tentang beliau," Miri menambahkan.     

"Itu karena dulu Putri Arreya dan Jenderal Kaoshin adalah musuh negara," kata Ulla. "Aku membaca semua artikel tentang lagu-lagu yang ia tulis. Ohh.. lagu itu juga merupakan lagu favoritku."     

"Setelah raja kita menikahi Lady Emma, nama baik kedua orang tuanya dipulihkan. Makanya Aeron berani secara terang-terangan menyanyikan lagu itu ..."     

diam saja ketika ketika gadis di mejanya itu membicarakan tentang kisah cinta ayah dan ibunya. ia tahu ayah dan ibunya terkenal di seluruh penjuru Akkadia karena peristiwa yang terjadi 22 tahun yang lalu yang membuat akhirnya mereka dinyatakan sebagai pengkhianat.     

Namun, ternyata, walaupun mereka dianggap sebagai penjahat tapi ternyata banyak orang yang diam-diam bersimpati kepada putri Arreya dan Jenderal Kaoshin Stardust.     

Salah satu buktinya adalah Aeron, yang menulis lagu cinta tentang mereka yang ternyata sangat disukai warga Akkadia.     

"Aku dengar Putri Arreya dan Jenderal Stardust bertemu di Akademi, tapi selama bertahun-tahun tidak ada yang curiga sama sekali bahwa mereka menjalin hubungan," Ulla kembali memulai dengan gosipnya. "Bayangkan saja, bahkan teman-teman sekolah mereka dan para guru tidak ada yang tahu."     

"Ahh... memang mengherankan ya.. kenapa mereka akhirnya memutuskan untuk melarikan diri di saat Putri Arreya sudah hampir menikah dengan Pangeran Darius," Miri menambahkan. "Kalau aku menjadi mereka, aku akan membuat perencanaan yang baik dan kabur diam-diam. Tidak mendadak seperti itu."     

"Setuju. Atau, sebaiknya mereka bersikap jujur dan menolak pernikahan dengan Pangeran Darius agar tidak ada yang tersakiti," kata Ulla lagi. "Aku sih membayangkan Pangeran Darius... rasanya kasihan sekali. Dikhianati oleh calon istrinya seperti itu. Tentu saja keluarga kerajaan menjadi sangat marah dan memburu mereka kemana-mana. Reputasi keluarga Raja Cassius saat itu memang habis dihina orang..."     

"Apakah mungkin... Putri Arreya dan Jendral Stardust tiba-tiba melarikan diri karena ada peristiwa yang sangat besar... sehingga mereka merasa tidak punya pilihan lain?" tanya Ulla lagi. "Mungkin... Putri Arreya mendapati kalau dirinya hamil dan ia takut kalau calon suaminya tahu bahwa anak dalam kandungannya bukan anaknya?"     

Emma mendelik mendengar kata-kata Ulla. Sungguh, gadis itu memang sangat besar mulut. Semua yang ia pikirkan akan ia ucapkan tanpa penyaring. Duh... ingin sekali ia menutup mulut Ulla dan memarahinya karena telah menggosipkan ayah dan ibunya.     

"Hmmm.. bisa jadi. Itu adalah salah satu teori yang banyak beredar," kata Alta sambil mengangguk setuju. "Kita lihat sendiri bahwa Raja Licht sekarang menikah dengan anak perempuan mereka. Bisa jadi saat itu Putri Arreya sudah hamil dan memutuskan untuk melarikan diri. Kemudian... setelah anak perempuannya dewasa, ia dikirim untuk mengambil hati Pangeran Licht dan memikatnya agar mereka menikah, untuk menebus kegagalan pernikahan antara Putri Arreya dan Pangeran Darius... Karena Pangeran Licht akan menjadi raja, ini adalah taktik yang sangat bagus. Terbukti... sekarang, setelah mereka menikah, nama baik Putri Arreya dan Jenderal Kaoshin dipulihkan."     

"Kurasa itu penjelasan yang paling masuk akal. Kita tidak tahu Lady Emma sekarang berumur berapa. Mungkin ia lahir begitu Putri Arreya dan Jenderal Stardust melarikan diri. Berarti sekarang seharusnya ia berumur 21 tahun," Alta menghitung dengan jarinya. "Hmm.. masuk akal."     

"Waktu Raja Licht mengumumkan bahwa Putri Arreya dan Jenderal Stardust diampuni dan ia akan menikah dengan Lady Emma, anak perempuan pasangan pemberontak itu, sungguh semua rakyat Akkadia sangat terkejut."     

"Bagaimana pendapat kalian tentang anak perempuan mereka? Bukankah sekarang Lady Emma sudah menjadi ratu Akkadia?" tanya Miri kepada kedua temannya. Ia lalu menoleh kepada Emma. "Lee, kau bilang kau lama di luar negeri tapi pasti kau pernah mendengar cerita tentang Putri Arreya dan Jenderal Kaoshin Starrdust, kan?"     

Emma menatap Miri agak lama sebelum kemudian memutuskan untuk mengangguk. Ia tidak akan mengulangi kesalahan dengan Beliz tadi.     

"Aku mendengar sedikit tentang mereka," jawab Emma pelan.     

"Kisah cinta mereka benar-benar sangat mengharukan," kata Miri dengan wajah tampak berbinar-binar. "Suatu hari nanti.. aku ingin bertemu laki-laki yang mencintaiku begitu dalam seperti Jendral Stardust kepada Putri Arreya. Bayangkan.. mereka berpisah selama lima belas tahun dan tetap saling setia. Bahkan, ketika setelah Jenderal Stardust meninggal, Putri Arreya juga segera menyusul."     

Emma merasa terharu mendengar kata-kata Miri. Ia teringat bahwa Aeron juga merasa terinspirasi karena kisah cinta orang tuanya. Rupanya, ada sangat banyak orang yang bersimpati kepada Kaoshin dan Arreya selama ini.     

"Satu hal yang membuatku penasaran adalah anak perempuan mereka itu, Lady Emma," kata Ulla tiba-tiba.     

"Maksudmu Ratu Emma?" tanya Alta mengoreksi kata-kata Ulla.     

"Ya.. maksudku Ratu Emma," Ulla membenarkan. "Banyak orang yang bertanya-tanya di mana sebenarnya Raja Licht Wolfland bertemu dengan istrinya. Selama ini kan keberadaan Lady Emma dirahasiakan. Bahkan kita sebagai rakyat Akkadia sama sekali tidak tahu bahwa Putri Arreya dan Jenderal Stardust memiliki anak perempuan sampai enam bulan yang lalu ketika tiba-tiba Raja menggumumkan pengampunan terhadap Putri Arreya dan Jenderal Stardust, dan bahwa ia berniat untuk menikahi anak perempuan mereka."     

"Entahlah.. ratu baru kita sangat misterius, ya? Ia tidak pernah tampil di muka umum. Hanya sedikit bangsawan yang dapat bertemu dengannya, itu pun hanya di acara-acara sangat penting di istana," Miri menambahkan.     

"Ahhh... sebenarnya setahuku banyak putri bangsawan yang patah hati saat mengetahui Raja kita menikah," Alta menyambung. "Ia masih muda dan kabarnya juga sangat tampan. Sangat banyak yang berharap dipersunting olehnya."     

Emma hanya memutar matanya mendengar kini ketiga gadis itu mulai menggosipkan suaminya. Putri bangsawan mana yang berani berharap dipersunting oleh Therius? pikirnya dengan kesal.     

Mereka terlalu bodoh dengan harapannya. Mana mungkin Therius yang penuh perhitungan akan mau menikahi sekadar putri bangsawan biasa. Sebelum bertemu Emma, ia telah memutuskan untuk menikahi Yldwyn karena ia adalah putri dari Terren yang akan membawa banyak manfaat bagi Akkadia.     

"Sebenarnya sih mereka masih bisa berharap kok," kata Ulla sambil tertawa kecil. "Bukankah raja boleh memiliki istri lebih dari satu? Selama ini memang raja-raja kita hanya memiliki satu istri, tetapi di undang-undang sebenarnya dinyatakan bahwa raja boleh memiliki beberapa istri, terutama untuk memastikan ada keturunan untuk melanjutkan takhta."     

"Ahh.. kau benar juga," kata Miri sambil tertawa. Ia lalu mengebaskan rambutnya. "Kalau aku sudah kurus, aku akan menjadi lebih cantik. Tentu masih ada harapan untukku memenangkan hati raja... hahahaha."     

"Benar juga. Jadi kalau memang mereka menyukai Raja Licht, seharusnya jangan putus asa dulu. Tidak ada yang tidak mungkin," kata Ulla itu sambil tertawa kecil. Emma yang sedang menuangkan air minum ke gelasnya menjadi batuk-batuk mendengar pembicaraan mereka.     

Ugh... seandainya saja mereka tahu bahwa orang yang mereka bicarakan itu sekarang duduk di sebelah mereka.     

Emma hanya bisa mendesah. Ia harus menahan diri agar tidak mempedulikan gosip tentang orang tuanya, maupun tentang dirinya dan suaminya. Orang-orang tidak tahu siapa dia, maka tentu saja mereka akan merasa bebas membicarakan apa saja di depannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.