Michan Bersaudara

Bagian 4--



Bagian 4--

0Sinopsis:     

Kakak adik ini bolos sekolah untuk kencan. Shion yang mesum merencanakan sesuatu dengan kencan itu..!     

"Aon, kita besok bolos yuk'     

Ajak shion membuat Aon mengusap matanya yang mengantuk.     

"Hah, kau sudah gila!'     

Bentak Aon ketika shion tiba tiba mengucapkan itu.     

"Aku memang gila'     

Shion berucap lalu mendekati Aon yang sedang tidur tiduran di kasur.     

"A-apa sih bodoh"     

Ketus Aon ketika shion mulai mendekatkan jarak mereka.     

"Kita kencan besok'     

Ucap shion.     

"Ke-kencan'     

Keluh Aon memerah langsung.     

"Iya, lagipula liburan satu hari tidak masalah'     

Ucap shion berhenti menatap sang uke. Kemudian segera menuju pintu keluar.     

"Besok bersikaplah baik'     

Aon menelan ludah.     

"Aon chan' shion segera menutup pintu meninggalkan Aon yang sudah memerah.     

Thump     

Thump     

"Kyaaaa~"     

Aon memeluk guling didekatnya.     

"Dasar shion , aku kan jadi bahagia'     

Seru Aon menutup wajahnya.     

Aon segera bangun dan mencari baju untuk pergi.     

Entah kenapa ia sangat tidak sabar menunggu besok.     

"Ini"     

Aon mencoba baju barunya.     

"Tidak tidak, ini'     

Aon melempar baju satu persatu.     

Setelah beberapa saat kamar Aon penuh dengan baju.     

Aon segera menghempaskan diri pada kasur.     

"Cih, bajunya bagus semua'     

Keluh Aon kesal.     

Tanpa sadar Aon tertidur pulas.     

Dan sosok kakaknya shion hanya menatap senang.     

Shion membuka pintu lalu membereskan kamar Aon yang berantakan.     

Kemudian terakhir meletakkan Aon di kasur dengan benar.     

Tidak lupa ciuman pada kening     

"Selamat tidur'     

"Eh...! Aku ketiduran"     

Keluh Aon segera bangun.     

Aon menatap jam dengan gelisah.     

Untung saja hari ini ia tidak sekolah.     

Sudah jam 9 lebih. Kelihatannya kemarin ia sangat lelah.     

Aon menatap sekitaran kamar yang bersih lalu memerah.     

"Shion ini '     

Desah Aon mendengus kesal.     

Aon segera mencari pakaian yang cocok.     

"Aon, butuh berapa lama hah'     

Shion membuka pintu kamar Aon. Dia sudah menunggu selama setengah hari.     

Dan...     

"Shi-shion..jangan lihat'     

Keluh Aon ketika shion tiba tiba masuk .     

Thump     

Thump     

Shion menelan ludah. Ketika melihat Aon lagi membuka bajunya untuk mencoba pakaian.     

"Pergilah bodoh!!!'     

Seru Aon melempar bantal ke arah shion.     

Shion tersadar lalu segera menghindar.     

"Maaf, tapi kau cantik'     

Ucap shion menggodanya dengan wajah lapar.     

Aon hanya tersipu kemudian segera memakai pakaian.     

Didalam hati ia juga memuji baju yang dipakai shion.     

"Su-sudah'     

Shion menatap Aon di sampingnya.     

Thump     

"Kau cantik'     

Ucap shion memuji dengan wajah datar.     

Aon hanya terdiam lalu tertunduk malu.     

"Cepatlah,..shion'     

Aon hanya berusaha membuat shion tidak membuatnya olahraga jantung.     

Kedua saudara ini pergi keluar.     

Shion mengajak Aon pergi ke sebuah tempat makan terutama karena mereka belum makan.     

"Ada makanan di sana"     

Shion mengelap makanan itu.     

Aon terdiam tetapi ketika dilihat orang orang disana.     

Aon langsung menyingkirkan tangan shion.     

"Lepaskan semua orang melihat'     

Keluh Aon masih dengan wajah merah.     

Shion hanya mengangguk kemudian melanjutkan makan.     

Thump     

Aon menatap shion yang sedang makan.Wajahnya memerah lagi.     

"Bahkan saat makan ia tampan sekali"     

Pikir Aon. Shion hanya tersenyum menanggapi.     

Setelah makan shion mengajak Aon pergi ke bioskop. Katanya film bagus ada disana.     

Aon hanya mengikuti. Sesekali tersenyum. Melihat shion bersemangat seperti ini.     

"Kenapa duduknya dibelakang!'     

Bentak Aon ketika di dalam bioskop.     

Shion hanya menutup mulut Aon pertanda diam.     

Aon terpaksa diam dan mengikuti shion.     

Sudah beberapa menit sejak mereka masuk. Tetapi tidak ada seorang pun yang masuk.     

Hingga filmnya dimulai..     

Aon menatap shion yang hanya duduk manis.     

"Hei, apa yang kau rencanakan'     

Gerutu Aon .     

"Aku memesan untuk kita'     

"Eh..?'     

"Dan hanya untuk kita'     

Ulangnya tersenyum tipis kearah Aon.     

Aon hanya tertegun kemudian hanya menoleh.     

Tidak sanggup melihat shion yang begitu tampan dengan baju biasanya.     

Tap     

Tiba tiba bisoskop menjadi gelap. Aon menggenggam tangan shion dengan erat.     

Sesekali mengerutu marah. Shion sengaja padahal sudah tau aku takut gelap.     

"Tenang lah, lihat'     

Tunjuk shion pada layar bioskop yang bercahaya.     

Aon menatap lega kemudian teralih pada film itu.     

"Ah..'     

Tiba tiba Aon mendesah nikmat.     

"Ah...apa yang kau lakukan!'     

Bentak Aon ketika shion tiba tiba mencium lehernya.     

"Kau menganggu "     

Teriak Aon ketika shion sengaja menganggu filmnya.     

"Aku memesannya untuk kita'     

Ulang shion tersenyum lapar.     

Aon segera memproses lalu perlahan kesal.     

"Kau, ternyata itu maksudmu'     

Aon hanya dapat mendesah kesal. Ketika tau shion ingin bergairah disini.     

Shion hanya tersenyum. Kemudian menghentikan aktifitasnya.     

"Oi, apa ini!'     

Tanya Aon ketika shion tiba tiba berhenti.     

"Oh, kau mau sekarang..?'     

Shion mengoda menatap Aon disampingnya.     

"Tidak bodoh, sudah ayo serius'     

Teriak Aon stundere.     

Aon serius menatap layar film. Hingga tiba tiba ia mengantuk.     

Dan ...     

Aon tiba tiba tertidur di pundak shion.     

Shion menatap Aon dengan datar.     

Thump     

Wajah Aon begitu imut, ditambah baju yang dipakai menambah kesan cantiknya.     

Thump     

Shion ingin segera melahapnya.     

Shion mengangkat Aon keluar dari bioskop. Dan mencari tempat amanah untuk mereka.     

"Ah....shion apa ini!'     

Teriak Aon ketika tiba tiba mereka berada di suatu ruangan.     

Shion hanya tersenyum liar. Lalu mulai membuka celana Aon.     

"Shion, jangan lakukan ini!'     

Ketus Aon ketakutan ketika shion melihatnya seperti binatang lapar.     

Shion menjilat bibirnya tanpa bersuara pertanda permainan dimulai.     

'ugh..untung saja aku masih bisa jalan"     

Keluh Aon berjalan bertatih tatih disamping shion.     

Shion hanya tersenyum tipis.     

"Maaf lah, soalnya kau imut'     

Thump     

Lagi lagi shion membuat Aon memerah.     

Aon berhenti ketika menatap boneka besar di toko.     

Aon menyukai boneka itu.     

"Mau itu..?'     

Tanya shion tiba tiba di dekat telinga Aon.     

"Ti-tidak perlu..!"     

Ketus Aon menolak. Dia tidak mau shion menghabiskan banyak uang untuknya.     

Shion tidak menjawab lalu masuk ke toko. Dan keluar dengan boneka itu ditangannya.     

"Shion ,sudah kubilang gak usah'     

Gerutu Aon menerima boneka itu ditangannya.     

"Aku mencari uang hanya untukmu'     

Shion mengucapkan dengan serius.     

Thump     

"Bodoh, tetapi aku suka'     

Aon hanya mengenggam erat boneka itu . Dia bahagia sekali.     

Shion memperhatikannya dan paling mengerti dirinya.     

Thump     

Shion merasakan jantungnya memompa lebih cepat. Aon senang ,ia tersenyum. Matanya hanya ada Aon. Sebagai separuh hidupnya dan bagian jantung untuknya.     

Shion hanya berusaha menyembunyikan rasa bahagia dengan wajah datar.     

"Mau crepes"     

Ucap shion menunjuk kios crepes.     

"Iya, terserah kau'     

Aon tertunduk malu dengan wajah memerah.     

Shion hanya tersenyum lalu membeli crepes untuk mereka berdua.     

Kemudian mereka pun pulang.     

"Kencan ini , aku bahagia'     

Pikir kedua saudara ini dalam pikirannya.     

Begitu bahagia hingga tidak terungkap. Shion yang romantis dan Aon yang imut.     

Semua sempurna karena mereka satu tubuh sebagai manusia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.