Michan Bersaudara

Bagian 24--



Bagian 24--

0Sinopsis:     

Insting seme shion kembali muncul, dan hubungan semakin rumit...!!     

".....".., Aon melirik pelan pada sosok shion yang sedang makan disebelahnya.     

Thump     

Thump     

Ia merasa sangat bahagia...beberapa hari ini rasanya shion sudah kembali.     

"Jika kembali maukah ia mencintaiku....lagi?'     

Aon hanya menatap sarapan didepannya dan berangsur makan.     

Hari itu kelas shion dan Aon mengalami acara yang berbeda. Sehingga membuat michan bersaudara ini merasakan LDR .     

"Shion....aku rindu...kamu"     

Bisik Aon saat berbaris di barisan.     

"Hei , berhenti melamun "     

Gusar pelatih Pramuka. Aon langsung gelagapan dan bersiap lagi.     

Sementara itu shion sedang Pramuka juga, tetapi didalam lubuk hatinya ia merindukan sosok Aon manisnya itu.     

Dan membuatnya memerah dan terpaksa berjongkok.     

Akhirnya setelah beberapa saat berjuang shion dan Aon menjalankan acara terakhir mereka yaitu api unggun.     

Katanya,...jika mereka saling mendoakan orang yang disayangi. Maka doa itu akan sampai dan terkabul..     

Aon hanya berdoa di depan api unggun. Dieratkan tangannya dan mulai berdoa..     

"Jika berkenan, buatlah shion mengingat ku..lagi"     

Aon membuka matanya perlahan melihat percikan api hangat didepannya.     

Selanjutnya shion, ..     

Shion menutup matanya dan memohon dalam batinnya.     

"Jika berkenan,...apakah kami memiliki hubungan lain..?'     

Tanya shion dan perlahan membuka mata.     

Ketika hendak berjalan tiba tiba api unggun nya padam. Dan shion perlahan jatuh dan menutup mata.     

Shion menatap siapa yang hendak mendekati, Aon..     

"Aku mencintaimu.."     

Bruk     

Shion tertidur pulas ditengah mimpi nya.     

"Neh , Aon menikahlah denganku"     

"Da-dasar bodoh, siapa sih yang mau ...!'     

"Aon ku dong, ya..?'     

"Hm, bi-biar kupikirkan dulu'     

"Baiklah , akan kutunggu hingga kau jawab -i-ya ok?'     

Tanganku menggenggam hangat tubuh Aon, ..     

"Percaya diri sekali"     

Peluk Aon juga , terlihat jelas pipi nya memerah padam.     

"...bagaimana pun kau mencintaiku kan...?'     

"Hm...aku juga"     

Shion mengerdipkan matanya dan mengelus dahinya yang sakit.     

"Kenapa terus ada ingatan itu sih...??'     

Keluh shion, sakit terasa sangat pada kepalanya seperti mau pecah.     

"...", Shion terdiam ketika menatap sosok manis yang tertidur menunggunya...     

Slap     

Shion mengelus pelan kepala hitam nya lembut sekali..     

Mata hitamnya mulai berkejap pertanda bangun.     

Ia tersenyum datar melihat shion terbangun.     

"Udah gak sakit lagi?'     

"Iya, karena Aon ada di sampingku...'     

Blush     

"Bodoh, tentu saja aku disampingmu...'     

Serak Aon dengan wajah manisnya tersirat cabe segar.     

Shion tersenyum ramah dan mulai mengelus perlahan kepala kecil itu.     

"Aon, kau sebenarnya...siapa?'     

Esok pagi, shion menyadari Aon tidak ada disampingnya. Ia tahu hari ini hari bebas. Segera memakai pakaian dan mengejar dia.     

Thump     

Thump     

Shion tertegun , Ketika seorang pria bersurai hitam di atas rumput hijau kini melihat matahari pagi.     

"Aon.."     

Kejutnya ketika tau pria itu adalah adiknya sendiri.     

Shion duduk disamping Aon dan menatap langit pagi yang sangat indah bersamanya.     

Deg     

Shion menatap wajah Aon yang sangat manis sekali.     

Tanpa sadar shion mulai mengarahkan tangannya pada wajah Aon.     

Aon menatap bingung , wajah itu membuat shion semakin terangsang dari biasanya.     

Nafsu ini...kenapa shion mengenalnya..?     

Wajah ini, kenapa aku merasa sangat familiar..?     

Badannya panas memikirkan itu. Semua itu ditumpahkan pada bibirnya yang kini berdekatan.     

Deg.     

Cup~     

Shion terpana ketika ia mencium bibir Aon, tidak terasa apa apa melainkan manis seperti gula.     

Shion mengisapnya pelan merasakan setiap sensasi manis di bibirnya.     

Hingga shion melepaskan ketika Aon memukul mukul pelan dada shion.     

Wajah cantik itu berhias mimik polos yang membuat shion memanas lagi.     

Tangan shion memeluk Aon dan mulai memasuki aliran nya.     

"Ah...shion...ah"     

Shion merasa sangat familiar dengan keadaan ini. Kenapa ia merasa bahagia ketika melakukan ini...?     

Apa aku..pernah bertemu dengannya...?     

Shion mengecup leher Aon dengan lembut.     

Semua hasrat ini membawa shion pada tingkat terlarang.     

Dan ketika selesai shion memeluk Aon balik. Dipeluknya tubuh kecil itu sangat erat.     

Seakan sudah berpisah selama berpuluh puluh tahun.     

"Aon...aku mencintaimu"     

Deg     

Aon melepaskannya paksa pelukan itu dan bergegas pergi.     

Shion tersadar akan apa yang dilakukannya..     

Dia menyesal, tetapi ia juga bahagia...     

Apa ini..?     

Dia adikku kami bahkan baru bertemu beberapa bulan.     

Perasaan tadi itu bukan aku, aku tidak seaneh itu..     

Aon, cuman adikku aku mungkin sakit tadi ya..     

Tidak mungkin aku mencintai aduk sendiri . Kakak macam apa aku ini...     

Shion memegang kepalanya yang berdenyut denyut. Meneriakkan "cinta" dan membuatku semakin gila...     

Bruk     

"Siapa aku...ini?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.