Michan Bersaudara

Bagian 5--



Bagian 5--

0Sinopsis:     

Shion sedang demam, dan bertingkah imut.     

Dan Aon menjaganya....?     

"Shion..!'     

Panggil Aon yang sudah sedari tadi berdiri di depan pintu.     

"....."     

Hening , Aon merasa heran lalu berjalan melihat sang kakak.     

Thump     

Aon menatap seekor hamster...,     

Eh bukan sang kakak bersembunyi di balik selimut.     

"Kau,aku sudah menunggu lama!'     

Keluh Aon kesal dikira dipermainkan oleh shion.     

"Maaf, badanku...panas!'     

Shion bergeliat berbalik. Wajahnya memerah berkeringat.     

Aon sekali lagi merasa sifat shion imut.     

'cih, aku sudah menunggu lama'     

Keluh Aon kesal tetapi tetap memeriksa dahi shion.     

Dan terkejut dengan suhunya.     

Aon berpikir apakah bagusnya ia bersekolah. Tetapi shion sedang sakit dan tidak ada seorang pun dirumah.     

"Dasar, berterimakasih lah!'     

Keluh Aon pasrah. Kemudian mengambil tas sekolah yang diletakkan sembarangan dilantai     

Tetapi ujung baju Aon ditarik. Membuat pria itu berbalik bingung.     

Thump     

Wajah tampan sang seme terlihat imut.     

"Aon, jangan pergi...!'     

Pinta shion menarik ujung baju Aon dengan lemah.     

Wajahnya yang memerah dan memelas. Sungguh imut!     

"Ke-kenapa..?'     

Tanya Aon ingin melihat perkataan shion selanjutnya.     

"Karena jika Aon tidak ada disini, shion jadi ...sepi~'     

Pinta shion lagi dengan polosnya     

Thump     

"Jangan begitu shion, aku akan kembali"     

Jawab Aon yang sudah memerah     

Karena shion.     

Aon segera pergi dan mengurung diri di kamar sambil memerah Cherry.     

Aon tidak pernah melihat shion memanggil namanya sendiri. Dan itu sangat .....langka:two_hearts:     

"Cih, apaan sih..!'     

Teriak Aon stundere. Lalu segera mengganti pakaian nya.     

"Hm buat bubur gak ya..?'     

Aon berpikir ketika melewati dapur.     

Shion belum sarapan. Akhirnya Aon memutuskan membuatkan sarapan untuk sang kakaknya itu.     

"Hm, bubur apa ya..?'     

Aon memandang senang bahan bahan yang tersedia di kulkas.     

Tidak sabar melihat reaksi kakak tampannya itu menyantap makanan buatannya.     

Brak     

Tiba tiba suara terjatuh terdengar dari kamar shion. Segera Aon mengambil bubur dan obat yang disediakan.     

Thump     

Lagi lagi Aon memerah menatap posisi yang mencoreng karakter shion.     

Hiks     

Hiks     

Shion menangis dan mengelapnya dengan kedua tangannya seperti anak kecil.     

Lagi lagi posisinya yang menurut Aon imut.     

"Shion, berhenti menangis'     

Hibur Aon menarik shion berdiri.     

Panas!     

Panas tubuh shion semakin tinggi membuat Aon khawatir.     

Dia ingin meninggalkan shion dan mengambil kompres.     

Tetapi lagi lagi shion bertingkah imut.     

Shion membuka mulutnya seolah meminta disuapin.     

Thump     

"Kakak ini imut sekali!!!'     

Keluh Aon menatap sang kakak yang meminta disuapin.     

"Iya,cih lain kali makan sendiri'     

Dengus Aon terpaksa menyuapi shion satu persatu. Dan shion makan dengan lahap.     

Dan akhirnya suapan terakhir.     

"Ah..!'     

Pekik Aon ketika jarinya menyentuh bubur hangat milik sang seme.     

Tetap Aon menyuapi bubur terakhirnya dengan sabar.     

"Shi-shion..?'     

Teriak Aon ketika shion selesai melahap satu sendok terakhir ia menjilat sisa bubur pada tangan Aon.     

"Ugh..hentikan shion!'     

Keluh Aon tidak dapat membentak tingkah lucunya.     

Akhirnya shion selesai menjilat lalu tersenyum manis.     

Thump     

Lagi lagi Aon mendapati sosok seme yang berbeda.     

"Terima kasih Aon, shion sangat bahagia Aon memperhatikan shion hari ini'     

Ucap shion tersenyum tulus dengan wajah imutnya.     

"I-iya..hanya kali ini saja"     

Ucap Aon menutup mukanya yang memerah.     

Bahkan saat sakit, shion sangat romantis.     

Aon menyuapi shion obat selesai makan.     

Tetapi shion menutup mulutnya tanda tidak mau.     

"Shion, ayolah makan!'     

Keluh Aon melihat shion takut pada obat yang diberikan.     

"Shion!'     

Tegur Aon lagi marah.     

Shion akhirnya membuka mulut dengan memelas.     

Wajah sedih shion sangat imut tetapi dihiraukan. Shion harus sembuh.     

Jika tidak jantungnya bisa copot kali ini.     

'uhuk..uhuk'     

Chrot.     

Shion memuntahkan obat yang dipaksa minum. Sehingga muntahan memenuhi seluruh wajah dan baju yang dipakai.     

Thump     

Thump     

Aon seolah seperti seme yang melihat ini akan segera melahap.     

Shion dengan polos mengelap obat yang memenuhi seluruh wajah.     

"Shi-shion..aku ambil kompres dulu'     

Ucap Aon segera pergi mengambil kompres.     

Dibalik itu Aon sudah memerah level up. Shion sangat polos dan imut seperti anak kecil.     

Aon baru tau sisi shion yang seperti ini. Yang dia tau shion jenius dan romantis.     

"Kyaaaa, imut sekali!!!'     

Teriak Aon menutup wajahnya yang memerah hingga ke akar akarnya..     

Setelah puas Aon segera mengambil kompres dan kain lap.     

Ketika sampai shion sudah tertidur pulas karena obat yang diberikan.     

Aon hanya tersenyum senang melihat itu.     

Dan melanjutkan mengurus shion...     

"Shi-shion..?"     

Aon mengerdipkan mata ngantuk. Tadi Aon merawat shion sepanjang hari dan menatap wajah shion yang tampan sedang tidur.     

Hingga dia ikut tertidur disampingnya.     

"Eh, kau mengurusku baik sekali'     

Suara datar nan dingin langsung menyadarkan Aon sedang berada pada posisi bawah sebelah tempat tidur shion.     

"Kau sudah sembuh'     

Aon berusaha mengecek dengan memegang tangan shion.     

Blush     

"Aku baik baik saja'     

Shion memalingkan wajahnya yang malu. Aon hanya terkejut lalu tersenyum manis.     

"Syukurlah'     

Ucap Aon membuat shion sekali lagi memblush.     

Shion sangat bahagia. Aon merawatnya dan mengurusnya sepanjang hari. Bahagia hingga ia tidak bisa menahan diri.     

"Jadi terima kasih Aon chan'     

Ucap shion mulai mencium leher uke dibawahnya.     

"Ah.. terpaksa bodoh!'     

Bentak Aon memerah. Senang melihat shion sudah sembuh. Kebahagiaan yang tidak bisa diukur.     

"Baiklah , aku tidak sabar lagi'     

Ucap shion menjilat bibirnya pertanda dimulainya permainan     

Aon hanya tersenyum menatap shion. Menurutnya shion yang mana pun tetaplah shion orang yang paling sayang dan dicintainya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.