Michan Bersaudara

Bagian 38--



Bagian 38--

0Sinopsis:     

Makanan penutup...:heart_suit:     

Cup     

Aon mengelus pipinya yang terasa hangat.     

"Selamat pagi tuan Aon"     

Sapa suara shion disebelahnya.     

Aon hanya mengangguk dan mengelap matanya untuk sadar.     

Blush     

Seketika Aon memerah teringat apa yang dilakukan kemarin.     

Dia telanjang bulat sekarang dan shion juga.     

"Pa-pakai bajumu..."     

Ujar Aon pelan berbalik malu.     

Shion hanya tersenyum tipis melihat keimutan nya itu. Ah padahal baru saja pagi dan ia panas lagi..     

"Eh, tidak mau lagi..."     

Rayu shion mendekati muka Aon yang memerah malu.     

"Tidak, sa-saatnya bekerja tau"     

Gerutu Aon menutup matanya .     

Cup     

Lagi lagi shion mengecup lehernya dan membuat Aon luluh Kembali..     

"Dasar, sekarang siapa yang bakal Bekerja sekarang..!!'     

Keluh Aon ia tidak bisa bergerak sekarang.     

Shion memakai pakaian kerjanya. Dan hanya berbicara santai.     

"Tenang, kan ada aku tuan Aon"     

Seru shion berwajah tampan dan pergi mengerjakan tugas.     

Aon mengerutu dan memeluk bantal di sampingnya.     

"Shion...ini.."     

Keluhnya memerah...senang.     

Shion mengantikan Aon bekerja. Karena dia tau hasratnya itu benar benar tidak bisa dikendalikan.     

Apalagi setiap saat Aon terlihat imut. Semakin membuatnya ingin melakukan setiap detik.     

"Sudah sudah saatnya bekerja"     

Shion mengoyangkan kepalanya , untuk fokus bekerja.     

"Ugh, untung saja sekarang sudah bisa jalan.."     

Keluh Aon perlahan berdiri.     

Dan mengalir rembesan putih yang membuatnya terduduk kembali.     

"Shion...mesum!!'     

Teriak Aon kesal, ketika ia harus duduk lagi hingga rembesan putih itu habis.     

Akhirnya makan siang juga.     

Aon tidak bisa bergerak. Sekarang bagaimana ia bisa makan..!!     

Oh ya?     

Aon segera mengambil hp di atas meja nya. Dan menelepon pembantu untuk datang membawa makanan.     

"Tuan...ini pesanan nya'     

Teriak pelayan membawa masuk pesanan itu.     

Dan meletakan disamping Aon duduk.     

"Ngomong ngomong, tuan shion mesum juga ya..."     

Puji pelayan itu sebelum keluar.     

Aon segera memblush menyadari. Sekitar kamar masih berleak warna putih mereka itu.     

Bahkan Aon tidak memakai pakaian dan sekitar bawahnya mengalir cairan putih yang segera membentuk kolam kecil.     

"Umh....benarkah?'     

Lirih Aon menutup wajahnya dan hanya memastikan wajah nya itu.     

Wah imut sekali kamu Aon:smiling_face_with_heart-eyes:     

Aon berusaha berdiri seusai makan siang. Badannya terasa sangat lengket dan hendak mandi dulu.     

Seusai mandi Aon segera duduk dan bersantai sesekali memikirkan shion yang sedang bekerja.     

"Apa aku terlalu lemah ya, .."     

Ujar Aon agak menyesal telah meninggalkan tugas yang cukup banyak untuk shion.     

Sementara itu shion sedang asyik bekerja, dia juga tidak sabar pulang rumah dan bertemu ukenya Aon yang sangat imut.     

"Semangat "     

Ujarnya menghela nafas dikala tugas tinggal setengah.     

Tik tok     

Aon hanya duduk menunggu diruang tamu, kelihatannya sudah agak malam. Ia menatap berulang kali pada pintu masuk.     

"Shion....gimana ya!'     

Tanyanya khawatir. Ia pun berusaha menunggu dan tanpa sadar tertidur pulas.     

Krek     

Sosok pria berambut pirang tampak membuka pintu. Dengan wajah tersenyum ia mendekati sosok hitam yang tertidur pulas.     

Perlahan dielusnya dan dinikmatinya raut wajah imut Aon .     

"Aon....aku mencintaimu.."     

Ucap shion mengecup dahi lebar Aon.     

Aon menggeliat dalam pelukan shion dan mengigit baju shion. Yang membuatnya harus menahan perasaan itu lagi.     

"...aku....juga"     

Gumam Aon dalam mimpi.     

Shion tidak bisa menahan lagi dan mulai membuka baju kerjanya dan mengangkat Aon ala bridal style ke dalam kamar.     

Menguncinya dan perlahan mulai membuka celana Aon. Hingga ia telanjang bulat.     

"Ah...haa..akh...a...pa..."     

Aon perlahan tersadar ketika dirasa ada sesuatu yang mengulum bagian bawahnya.     

"Hai Aon, bagaimana..."     

Tanya shion berhenti mengulum dan mulai memasukan jarinya pada lubang kecil Aon.     

"Ugh...mesum...me ....sum."     

"Terima kasih...Aon.."     

Shion mengecup dada Aon dan membuatnya mulai mendesah pelan.     

"Aon , ..."     

"Hmp...mph....umh..!!'     

Shion mencium Aon hingga dia tidak bisa mengurai kata katanya lagi.     

Dan tangannya mulai dimainkan pada dada Aon. Sedangkan tangan yang satunya mulai menusuk aliran Aon.     

"Umh...haa...shion.."     

Aon memandang lesu pada shion..membuat shion hanya bisa mengelap bibirnya.     

"Ja..jangan masukkan...ja..Akh"     

Aon meringis ketika shion memasukkan paksa miliknya.     

Hiks..     

"Shion....ittai.."     

Tangis Aon mulai memerah tidak tahan dengan paksaan shion.     

Shion mengecup dahi Aon dan beralih pada mulutnya untuk membuatnya rileks.     

"Ah...shion...tidak...tidak.."     

"Aon..."     

Shion semakin gencar menusuk lubang memabukkan itu.     

"Aku mencintaimu..!!'     

Ujar shion mengeratkan pelukannya dan menusuk Aon lebih dalam ketika dirasa mau keluar.     

" ....ha...mesum ..sakit ..ha..tau ...'     

Rintih Aon disela sela nafas leganya.     

Shion tidak mengambil tusukan itu malah menukar posisi Aon dengan menungging .     

"Shion...jangan..jangan lagi aku"     

"Akh..mph...ah.."     

Aon menahan rasa sakit ketika shion menekankan miliknya itu. Pada pantatnya yang mengeluarkan rembesan putih perlahan.     

"Aku akan berhenti ketika kau bilang mencintaiku.."     

"A...akh..jangan...bercanda...emh'     

Aon tidak dapat menahan rasa sakit geli geli yang membuatnya memegang erat seprai yang berlepotan Cairan hangat itu.     

"Ayo bilang ...'     

Rayu shion mendekati wajah aon dengan tusukan perlahan menancap dalam pada diri Aon.     

"Akh ...jangan...harap.."     

Aon tidak menyerah tetapi tetap saja dia ngeblush dan membiarkan shion mengeluarkan sifat luluhnya.     

Dan itu tidak akan berakhir hingga Aon berucap seperti yang dikataan shion..     

-makanan penutup...-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.