Michan Bersaudara

Bagian 39--



Bagian 39--

0Sinopsis:     

Kelelahan..     

Akhir akhir ini, bukan seminggu ini kantor Aon mengalami investasi yang besar.     

Sehingga Aon dan shion harus bekerja sama menyelesaikan tugas yang banyak sekali.     

Bahkan saat dirumah, tetap mereka harus menyelesaikan tugasnya. Dan yah, mereka sama sekali tidak melakukannya...     

"Ugh....gimana nih. "     

Keluh Aon ketika ia tiba tiba merasa badannya memanas lagi.     

Padahal masih banyak tugas yang menumpuk.     

Aon terpaksa menahannya , dan itu sangat susah. Membuat wajah nya itu bertambah cute.     

Glek     

Shion lagi lagi menelan ludah paksa karena lagi lagi harus menahan tiang listrik nya.     

Hari Minggu     

"Haa...h... selesai"     

Seru Aon ketika meletakkan setumpuk tugas di atas meja kerjanya .     

Dia mengelap keringat wajahnya dan tersenyum puas melihat tugas yang sudah selesai dikerjakan nya.     

Dan mulai menyandarkan punggungnya yang lelah pada kursi empuknya serta menutup mata nya perlahan .     

Fuuh     

"Umh....."     

Aon merasakan tiupan nafas lembut nan mesum pada telinga kecilnya.     

Aon membuka matanya yang lelah dan membalik kedua mata hitamnya..     

"Shi--....shion"     

Desah kecil Aon, melihat shion yang berwajah tampan mesum.     

Shion mulai menarik Aon bangkit dari kursinya. Dan menghentakkan badan panasnya pada dinding kantor.     

Aon hanya pasrah , dan badannya makin memanas. Memang hasrat yang sudah dibendung sekian lama tidak dapat ditahan.     

"Ja...jangan disini..."     

Tolak Aon lemah. Menatap  dengan kedua manik mata lemasnya...     

"Heh,...lalu kenapa badanmu..",     

Mulut seksi shion mulai mengoda wajah penuh iman itu..     

"Memanas ....."     

Blush     

Semersik merah peach merambat penuh pada pipi imutnya.     

Shion tergoda dan mulai mengelus paha Aon yang kini entah kenapa terbuka lebar.     

Aon mulai melenguh ketika shion mendekatkan wajah tampannya sesenti...     

Sesenti....lagi     

Dan     

Cup     

"Umh...mh....mesum.."     

Desah seksi Aon ketika shion melumat kecil dan menatap penuh kemenangan pada wajah Saliva itu.     

"Shion...jangan disini..pintunya..'     

Suara gemas itu membuat shion kembali melumat bibir unyu itu.     

Dan membuat Aon lebih memerah malu lagi.     

"Tenanglah , tidak ada yang akan menganggu...".     

Ucap shion membuat Aon hanya mengangguk melihat pintu yang sudah dikunci.     

Dan tugas shion tertumpuk rapi diatas mejanya.     

"Kalau begitu ...ayo kita lakukan"     

Goda shion yang disambut wajah imut Aon nan imut.     

Aon tertidur pulas ketika selesai melakukan nya. Tubuhnya sudah mendingin.  Dan rembesan penuh kehormatan turun perlahan.     

Shion hanya mengecup kening tuan Aon itu. Dan disambut wajah tampan marahnya yang tentu saja imut untuk shion.     

"Imut..."     

Goda shion tersenyum tipis berhadapan pada wajah Aon usai kiss.     

Aon hanya menatap kesal agak agak kecut gitu.     

Dan hanya berkata dengan manik mata imut. Dengan rembesan malu yang dirasa melengkapi sikap stundere Aon..     

"A....aku....suka...suka...",..shion menunggu terdiam dengan angin jendela perlahan terbuka.     

".....mh...tidak....malu...MH.."     

Keluh Aon segera menutup wajah malunya yang sudah sampai pada ujung.     

Ia tidak ingin mengatakan itu dan malah keluar dengan sendirinya.     

Sebuah tangan lebih besar darinya membuka penutup itu. Dan membuat Aon hanya bisa mengikuti dan saling berhadapan dengan sang seme.     

"Suka....apa hm,?'     

Tanya shion mengoda dengan mengecup mata dan bibir Aon sebagai penutup.     

"....itu....itu...."     

Keluh Aon menunjuk nunjuk bibir kecilnya bingung. Menambah kesan mesumnya otak shion.     

"Katakan....dong"     

Tanya shion mulai menerkam Aon hingga terjatuh pada posisinya.     

Shion memerangkap Aon pada posisi bawah lantai kantor itu.     

".....jangan lihat bodoh...jangan"     

Tegas Aon menutup wajahnya yang memerah level max.     

Shion hanya mengecup bibirnya dan mulai mengulum bagian bawah Aon.     

"Mh...apa....umh...yang...kau..?'     

Aon hanya bisa menekan rambut pirang shion yang dengan enaknya mengulum bagian bawahnya.     

Dia tidak bisa melawan karena jika tidak shion bisa menekan dan membawa Aon pada sensasi luar biasa.     

"Aku tidak lihat, ayo bilang.."     

Lirih shion menatap Aon dan sesekali mengigit kecil anunya itu.     

Aon mendesah dan hanya cemberut melihat cara shion yang terkesan mesum.     

"....shion..."     

Keluh Aon dengan wajah imut nya.     

Shion mengulum anunya Aon lebih keras dan membuat Aon memuntahkan lagi miliknya.     

Shion tidak berhenti dan mulai menusuk paksa miliknya pada lubang Aon yang sudah basah.     

"...agh...sakit....apa...kau. ?"     

Aon mengeluh dan ketika dirinya tersakiti lebih dalam lagi.     

Shion memeluk tubuh Aon dan mengigit leher Aon dengan keras     

Seolah memintanya untuk mengucapkan apa yang diinginkan shion...     

Shion kembali memaju mundurkan cepat dan membuat Aon sedikit merasa nikmat.     

"...a....ku...suka shion...suka..."     

Shion berhenti dan melepaskan paksaan itu dan menatap wajah Aon yang kini memerah karena berhasil mengatakan itu.     

Shion mengecup mulut Aon dengan lembut dan kembali tersenyum.     

"Aku...juga.."     

Yah setidaknya itu lah yang terjadi ketika pekerjaan mereka sudah selesai. Sebagai pelepas lelah dan juga.....nikmat..:two_hearts:     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.