Michan Bersaudara

Bagian 41--



Bagian 41--

0Sinopsis:     

Hati penuh coklat...?     

Shion tertawa kecil melihat tanggal di kalender Aon.     

"Ngapain lihat lihat pergi sana?!'     

Tegur Aon ketika datang dan melihat shion tertawa didepan kalendernya.     

"Ya ya, tuan Aon..."     

Blush     

Aon berusaha menahan kemerahannya. Dan berjalan menuju kalender itu.     

Sedikit cemberut malu melihat sebuah tanggal berwarna merah yang ditandainya..     

"Siapa yang mau sama dia..."     

Seru Aon menutup mulutnya. Dia ingin sekali membuatkan coklat untuk shion. Karena hari ini Valentine.     

Dan tentu saja shion pasti akan mengodanya lagi. Gak mau!!     

Aon menguatkan tekadnya untuk membuatkan coklat untuk shion. La-lagipula ini kan valentine. Yah hanya karena valentine tidak ada yang lain!!     

"S....shion....berhenti ...."     

Belum lagi ia membeli persediaan untuk coklat. Dia sudah mengurung Aon di dinding tempat kerjanya.     

Dan wajah nya tampan sekali sialan!!     

"Tuan Aon....kau ngapain terburu buru...main sama aku dong...?"     

Shion makin hari makin mesum. Dan dia tidak bisa mengatasinya.     

Cup     

Shion memasukan ujung lidahnya dan menjilati bibir manis Aon.     

Hingga Aon terpaksa membuka mulutnya dan membiarkan kenikmatan semakin keluar.     

"...ha...shion....a..aku"     

Shion melepaskan Saliva nya dan menatap sosok Aon yang imut...:face_blowing_a_kiss:     

".....me-hiks...pergi sana bodoh!!'     

Tegas Aon menampar shion dengan kedua tangannya mengepalkan sedari tadi menahan rasa malu yang menggunung.     

Shion tidak jadi mengurung Aon dan memegangi pipinya yang memerah pelan.     

Aon segera beranjak pergi hendak keluar dari kemesuman shion.     

Tap     

"Shi..shion.."     

Ratap Aon Ketika shion menariknya dan mengajaknya beradu tatapan mata.     

Kuat nya..!!     

"Berhenti lepaskan aku sialan!!'     

Tegur Aon semakin mengganas kan pegangan shion yang entah kenapa kuat sekali.     

"Aon...aku mencintaimu"     

Blush     

Melihat Aon mulai bereaksi pada ucapannya. Shion segera mengigit keras leher Aon yang terdiam.     

"Ber-berhenti...ah...shion.."     

Aon mendesah ketika shion mulai membuka celananya. Dan menyentuh gundukan indah yang mulai bernafsu.     

"Mh...shion...no...bodoh.."     

Aon berusaha tidak ingin melakukannya. Tetapi dia pasti selalu kalah oleh kejeniusan shion.     

Shion mendekat kan mulutnya kemulut Aon.     

"Terima kasih...Aon.."     

Aon segera membereskan pekerjaan nya dan hanya mendengus kesal pada shion yang masih saja tersenyum penuh kemenangan.     

"Jangan ikuti aku mesum"     

Marah Aon hendak pergi keluar.     

Shion hanya mengangguk. Dan tersenyum puas. Tentu saja ia tau apa yang ingin dilakukan Aon.     

Aon sedikit bingung karena tidak pernah berbelanja untuk membuat coklat.     

Hingga salah satu pegawai toko itu mendekati Aon.     

"Maaf tuan hendak mencari apa?'     

Aon berdelik kesal kenapa dia menganggu konsentrasi nya.     

Untung saja pegawai itu sangatlah tidak peka. Dan melirik hp dari Aon.     

Terdapat jelas disana.."bahan membuat coklat"     

Pegawai itu tersenyum. Dia tau apa yang ingin dibeli oleh pelanggan satu ini.     

"Jika tuan ingin membeli coklat silahkan Disini.."     

"Si--     

Pegawai itu hanya tersenyum santai dan berjalan pada bahan untuk membuat coklat.     

Aon hanya mengikuti. Dasar dimana pun tidak ada yang ingin dia sendiri!!     

"Untuk pacar tuan ya?"     

Seru pegawai itu ketika Aon hendak memasukkan bahan terakhir di meja pembeliannya.     

Seketika terkejut dan memerah.     

"Bu-bukan siapa yang mau sama mesum kayak dia!!'...,serunya memasukkan dengan cepat bahan terakhir itu.     

"Kamu ini masa tidak tau siapa saya sudah sana.."..., Seru Aon memperlihatkan tanda di baju mewah nya.     

Pegawai itu terkejut dan hanya mengangguk maaf. Lalu bergegas pergi. Ia tidak tau kalau pelanggan kali ini adalah Aon sang pemimpin di perusahaan terbesar.     

Aon ingin membayar. Tetapi ia juga berpikir bahwa jika pegawai itu tidak membantu ia tidak akan bisa membeli semua bahan itu.     

Maka Aon terpaksa untuk mengucapkan hal yang seharusnya kan. Tapi ia malu juga sudah mengatakan hal yang jahat.     

Harga diri..ingat!!     

"Hei kau..!!"     

Pegawai itu segera merespon perkataan itu dan meneguk ludah kepada sosok pemimpin yang menatapnya dingin.     

"Untuk semua ini te...terima kasih ya..."     

Pegawai itu hanya terperangah mendengar itu. Tidak disangka dia...     

Blush     

"Ingat ini hanya hutang Budi ya?'     

Tekan Aon agak malu masa dia sebagai pemimpin bilang makasih..dan membuat pegawai itu hanya tersenyum santai.     

Aon terpincut sebentar dan langsung berbalik.     

Kesal kenapa dia mirip shion..!!     

Aon segera meletakkan semua bahan itu diatas meja. Dan mengelap keringatnya. Kini dia harus bisa membuatnya sendiri.     

Sedangkan shion hanya menatap datar dari balik pintu. Ia cukup senang karena Aon ingin berbuat seperti itu padanya..     

Cukup dilihat dan dinikmatinya saja...:smiling_face_with_heart-eyes:     

Aon bersiap pada coklat ditangannya. Dia sekarang berpikir bagaimana memberikan pada shion.     

Diberikan langsung itu lah pilihannya. Tapi pasti memalukan sekali. Mooh kenapa sih ia mau memberikan itu pada shion??     

Aon berhenti memikirkan itu dan menyembunyikan coklat itu dengan kedua tangannya dipunggung.     

Ia tidak tau harus berkata apa. Tetapi ia pokoknya harus memberikan itu pada shion!!     

Entah bagaimana yang terjadi. Ataupun semua sikap seterusnya padanya. Cukup dijalani saja..     

Karena ini tanda perasaanku pada shion.... cinta...     

"Shi...shion...."     

Panggil suara kecil itu. Shion berbalik pada pekerjaan nya dan menatap insten pada sosok yang sangat dicintainya itu.     

Ia tersenyum datar sedikit mesum. Membuat Aon enggan menatap wajah tampannya.     

"Lalu kenapa tuan Aon...?"     

Tanya shion sedikit mengintip wajah Aon yang semakin manis saja..     

Aon tertegun dan kebablasan merah seakan tau maksud shion..     

"Ti-tidak ada, hanya hanya anu.."     

Tolak Aon tidak ingin memandang shion lagi. Bisa bisa ia membocorkan itu sebelum memberikannya.     

Aon berusaha sekuat tenaga memberikannya. Ia hanya menyerahkan coklat itu dan tidak memandang wajah shion saking malunya.     

"I-ini untukmu..."     

Deg     

Aon merasakan shion mengambil coklat itu dengan tangan hangatnya.     

"Terima kasih Aon, aku sangat senang loh...."     

Aon tertegun dan menatap perlahan. Ia menatap wajah shion yang tersenyum sangat hangat. Senyum yang sangat indah dan satu satunya yang pernah dilihat oleh Aon.     

"Kenapa kau mau menciumiku?'     

Tanya shion membuyarkan lamunan Aon. Dan membuat Aon hanya bisa menolak manis.     

"Sudahlah jangan memakannya pasti tidak enak , kau hanya mengodaku kan..."     

Gerutu Aon dia merasa shion tidak menerima coklat buatannya. Iya sih coklat yang seburuk itu masa mau dimakan.     

Bukan shion saja!!     

Cup.     

"A..apa" blush     

"Coklat mu ini sangat enak loh Aon....seperti dirimu...."     

Aon menatap merah pada shion. Antara rasa malu dan bahagia ia tidak tau.     

Enak, kenapa kau bilang aku enak?     

Mulut shion mulai mendekatiku. Kenapa kau mau menciumku?     

Aon menatap bibir shion yang mulai menyatu dengan bibirnya. Sangatlah hangat dan penuh perasaan.     

Dan kau kenapa aku tidak bisa berhenti mencintaimu....?     

Semua pertanyaan itu tidak penting karena shion hanya milikku....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.