Michan Bersaudara

Bagian 31--



Bagian 31--

0Sinopsis:     

Mulainya kampus..!     

Akhirnya hari mulai kampus pun tiba. Sion bergegas membereskan semua koper dan buku tulis. Karena kampusnya cukup jauh.     

Dia harus tinggal di daerah sana agar bisa kampus dengan baik.     

Sion sedikit sedih harus berpisah pada ibunya yang sudah merawatnya selama ini.     

"Ibu..."     

Gumam Sion ketika melihat suster itu hanya duduk menunggu kedatangan Sion.     

Ketika dilihat dia hanya tersenyum tipis. Itu senyuman terakhir yang akan dilihat Sion sebelum pergi.     

Membuatnya mulai meneteskan air mata.     

"Ibu,  Sion akan belajar rajin"     

Ujar Sion memeluk ibunya kuat Kuat.     

"Iya terima kasih "     

"Ibu , kenapa ibu berterima kasih?'     

Ibu melepas pelukannya dan mengelus rambut pirang Sion.     

"Karena punya anak sebaik ini"     

Kata ibu dengan lembut.     

Hiks hiks     

"Ibu, Sion akan kembali setelah kampus dan bekerja disini membantu ibu..'     

Ulas Sion mengelap air mata yang kian banjir.     

"Tidak usah"     

"Eh..,kenapa?'..,Sion terdiam ketika ibu merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangannya.     

"Carilah kehidupan baru Disana , jika rindu lihat sapu tangan ini ..,ibu ada disana.."     

Ibu sedikit bergetar memberikan sapu tangan itu.     

Sion mengambil sapu tangan itu dan membaca tulisan didalamnya.     

Dan pecahlah tangis Sion. Karena itu pertemuan terakhir mereka. Setelah ini tidak akan pernah bertemu dan berkontak.     

Tetapi ikatan ini tidak akan berakhir.     

"Dah ibu"     

Sapa Sion melambaikan tangannya. Ibu melihat Sion yang perlahan menjauh.     

Dia menutup wajahnya yang kini mulai merah. Dia tentu saja sedih , sangat sedih. Tetapi ia harus kuat demi Sion yang dicintainya.     

Demi Sion ia tidak boleh menangis. Meskipun hatinya terobek sedikit pun.     

Sion juga matanya merah dan membuka sapu tangan itu.     

Sapu tangan merah suci, dengan rangkaian bunga indah disana.     

Dan tulisan ibu terangkai indah disana ...     

'Jangan lupakan ibu ya.."     

Sion menutup sapu tangan itu dan memulai kehidupan barunya.     

"Terima kasih banyak"     

Ucap Sion ,ia melihat lihat kos barunya.     

"Cukup besar"     

Gumam Sion melihat seluruh isi kosnya. Kosong dan hanya ada tempat tidur dan dapur.     

Memang uang yang diberikan ibu sangat cukup. Sion bergegas mengurus barangnya dan tasnya.     

Karena kampus akan dimulai besok.     

"Namaku Sion marga, salam kenal semua"     

Sapa Sion tersenyum manis .     

Sion menatap semua murid dan bertekad untuk belajar rajin.     

Sion selalu sendirian dikampus. Selalu belajar dan tanpa disangka ia sangat jenius.     

Meraih juara 1 untuk setiap mata pelajaran yang diikuti.     

Baginya pelajaran ini sangat mudah, bahkan rumus kimia yang sudah dihafalnya seperti makan telur.     

Sion, siswa jenius penyendiri.     

Begitu kata orang orang. Setiap saat Sion selalu ada di perpustakaan mencari materi baru.     

Sion sama sekali tidak punya teman bahkan tidak berniat berteman. Sehingga ia mulai dijauhi dan dianggap sombong.     

Semua murid tidak suka padanya tetapi tidak dengan para guru yang kagum menerima anak sejenius ini.     

Semua pelajaran dapat diterima dengan mudah, pelajaran yang akan dimengerti selama 4 hari dapat dimengerti dalam waktu 1 jam. Benar benar ajaib!!     

Saat pulang dia selalu pulang paling cepat . Selalu tinggal didalam kosan. Tetapi ia juga mementingkan kesehatan seperti berolahraga setiap pagi dan sore.     

Benar benar tipe ideal penyendiri. Mungkin karena itu banyak yang bilang ia tampan dan dingin.     

Karena ia tidak mau bersosialisasi dan jawaban nya yang hanya saat penting saja.     

Kira kira begitulah kehidupan kampusnya sehari hari selama 1 tahun ini. Dan waktu lulus hanya tinggal 1 bulan lagi.     

Sion harus lebih giat belajar tetapi kesehatan juga. Ia selalu bisa menyeimbangkan itu semua dan alhasil tubuh nya selalu sehat walaupun sedang ujian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.