Michan Bersaudara

Bagian 43--



Bagian 43--

0Sinopsis:     

Penyakit...Aon Chan..."     

"Jadi aku kakakmu dan kau adikku gitu ya...Aon"     

"U--umh...maaf jika berbohong"     

Shion menutup mulutnya ia memerah . Sifat Aon kelewatan imut....!!     

"Shi-shion..."     

"Jangan sentuh aku dulu Aon,"     

Seru shion mukanya mulai mesum melihat wajah Aon yang kian mendekat..."     

"Kau mau kumakan sekarang"     

Seru shion membuat Aon mengurungkan niatnya.     

Shion berusaha mati Matian menahan nafsunya itu. Aon kenapa saat begini ia imut sekali!!     

Aon hanya bisa bingung. Ia tidak tau cara berbicara dan takutnya membawa shion pada nafsu lebih besar.     

"Katakan "     

Ucap shion setelah merasa lebih baik.     

"Jadi begini , ayah dan ibu sudah meninggal sejak aku menjabat jadi direktur disini....."     

"Dan maaf kau sudah melupakan hubungan kita sejak hilang ingatan. ....kami memutuskan menjauh agar kau tidak sakit dan menderita karena kami...."     

Jelas Aon panjang lebar. Matanya menyendu lagi. Ia takut kalau shion menganggapnya hanya omong kosong belaka.     

Tetapi diluar dugaan shion hanya memegang kepala Aon . Rasanya sudah lama shion tidak mengelus kepalanya.     

"Lupakan itu Aon, kau milikku sekarang....."     

Blush     

Sepertinya Aon telah salah sangka. Shion tidak marah padanya dan shion masih mencintainya..."     

Terima kasih ...."     

"A--aon?"     

Aon memeluk tubuh besar shion dan tidak sengaja menekan milik shion yang sudah mati Matian ditahannya.     

Aon menatap wajah shion dengan wajah kucing nya..."     

"Shion aku milikmu..."     

Dan ternyata Aon sudah membuka liang kuburnya sendiri..."     

"Selamat makan"     

Dan sex itu tidak akan berakhir selama setengah hari.     

Aon terkapar ia tertidur pulas. Di sofanya. Shion hanya menatapnya senang. Ia senang saat Aon menjadi milik nya.     

Memang kebenaran tadi hampir tidak dipercayai oleh shion. Tetapi jika Aon yang mengatakan nya aku percaya..."     

"U--uhuk ...Wak"     

Shion terkaget ketika Aon tiba tiba terbatuk batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.     

Aon membuka matanya perlahan meminta tolong. Dan kembali pingsan.."     

Tentu saja shion sangat panik. Padahal tadi Aon baik baik saja.     

Shion mengangkat Aon untuk kerumah sakit. Tubuhnya mendadak sangat lemah. Dan nadinya melambat.     

Shion takut , ia tidak mau kehilangan adil sekaligus pasangan hidupnya....'     

Shion menunggu dengan gelisah di ruang tamu . Kenapa Aon tiba tiba sakit dan mendadak jantungnya hampir berhenti karena itu...!     

Baru saja ia mengetahui kebenaran bahwa ia punya keluarga sebelum ibu.     

Dan kini Aon , ah masalah apa lagi sih?     

"Maaf tuan shion"     

",,Iya saya sendiri"     

Jawab shion menanggapi panggilan suster.     

Suster itu hanya menyerahkan prosedur dan menyuruh shion menemui dokter itu segera.     

Shion membaca prosedur itu dan terdiam. Penyakit langka?     

Serius?     

Shion tanpa banyak berpikir langsung menuju ruangan dokter dan disana menanti dokter itu dan Aon yang lunglai disana.     

"Aon kau tidak apa?"     

Tanya shion langsung menghadapi Aon yang kini aneh.     

Aon hanya menatap shion dengan sayu.     

"Jangan pernah tinggalkan aku ya shion...."     

"Jangan lagi"     

Teriak Aon ia mengenggam baju shion erat erat. Matanya terpancar kesedihan begitu dalam.     

Ternyata kisah masa lalu dan hilang ingatannya membuat Aon menjadi seperti ini..."     

"Maaf apa anda kakaknya Aon"     

"Iya saya sendiri"     

Seru shion berbicara berdua pada shion. Apa apaan suasana ini....?     

"Maaf sebelumnya apakah anda tau Aon menderita suatu penyakit langka...."     

"Tidak , penyakit apa itu?'     

Dokter menunjukan laporan tentang Aon tadi. Shion terkejut melihat kanker yang begitu panjang telah menyerang hampir sebagian tubuh Aon.     

Dia tidak begitu bodoh karena ia sendiri lulusan kedokteran..     

"Ka-kanker sejak kapan?"     

Tanya shion mengarahkan pandangan pada Aon. Aon hanya menggeleng ia juga tidak tau dia ada penyakit seperti ini.     

Dokter itu menghela nafas.     

"Maaf, tapi ini adalah penyakit turunan. Ada baiknya anda menyerahkan diri lagi...karena anda hanya akan hidup sebentar lagi...."     

"Ha--hah, jangan bercanda dokter. Aon tidak mungkin menderita penyakit itu...."     

Dokter hanya menunjukan laporan lagi. Dan sebuah pena.     

"Ini sudah laporan.dan kanker yang dimiliki Aon sudah stadium akhir. Harap tuan shion tidak mengelak...."     

Suruh dokter itu. Ia tau laporan itu tidak salah. Tetapi kenapa begitu tiba tiba..."     

Lalu apa maksudnya stadium akhir , langka berarti ia tidak akan bisa disembuhkan..."     

Aon kenapa jadi begini...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.