Michan Bersaudara

Bagian 36--



Bagian 36--

0Sinopsis:     

Sion tiba tiba datang ingin bekerja ditempat Aon, sebagai sekretaris..??     

Sion bersiap dengan surat kelulusan dan penerimaan kerja.     

Ia tidak sabar lagi untuk bekerja dengan Aon.     

Hatinya sedikit sendu telah menolak Alice dengan mengatakan hal yang buruk. Tetapi cinta tidak bisa dipaksa kan...?     

Sion menepuk wajahnya dan menunggu taksi di depan kos nya.     

"Aon, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku. "     

Sion menjilat bibirnya dengan mesum...     

Tet     

"Permisi pak, ada seseorang yang ingin melamar kerja.."     

Sapa salah satu karyawan Aon.     

Aon hanya mengiyakan memang orang yang mau bekerja akhir akhir ini sungguh banyak.     

"Ka...kau?'     

Aon menatap tidak percaya bagaimana bisa Sion ada disini.     

"Ka-kau ini emang tidak punya kerja lain.."     

Sungut Aon berusaha menahan pipi merah pada wajahnya.     

Sion tersenyum tipis lalu meletakan kopernya dan memegang pipi Aon.     

"Iya, emang kenapa?'     

Deg     

Aon hampir saja kebablasan karena merasa Sion mulai berani kepadanya.     

"Jadi apa maksudmu Sion?'     

Tanya Aon langsung to the point.     

Sion mengangkat surat lamaran kerja dan juga kelulusannya.     

"Aku ingin melamar kerja"     

"Heh, kau sendiri lulus pada bidang kedokteran...."     

Lirih Aon mengangkat sertifikat kedokteran nya.     

"Tentu saja, kalau begitu pekerjaan saya sebagai sekretaris"     

Ujar Sion kembali membuat Aon terpekik oleh kepintaran Sion.     

"Sa-saya tidak butuh sekertaris "     

Gumam Aon berkeringat.     

Ia ingin melupakan Sion tetapi ia tiba tiba ada disini. Uuuh bagaimana sih..!!     

"Maaf,bukankah pekerjaan anda banyak, saya sebagai sekretaris akan membantu anda"     

Sion mendekatkan wajahnya pada Aon.     

Blush     

"A-apa yang bisa kau bantu??'     

Tanya Aon berusaha bersikap tegas walaupun ia masih memerah karena Sion tiba tiba mendekat.     

"Aku, tentu saja saya bisa membantu tugas anda, dan kesehatan..."     

"Gimana sangat penting bukan ,. Untuk penyendiri seperti anda"     

Deg     

"Baiklah, selamat bekerja"     

Ucap Aon terpaksa menyetujui itu.     

Memang menjadi bagian dari pekerjaannya sangat membantu.     

Terutama ia masih belum punya dokter pribadi.     

Dasar Sion masih saja jenius seperti dulu.     

"Kalau begitu, saya juga tinggal di rumah anda.."     

"A--     

"Tenang tenang, anda kan laki laki. , Saya tidak akan mengrepe anda kok..."     

Blush     

Aon seketika memerah ketika mendengar Sion mengodanya lagi.     

"Ke-kenapa harus dirumah saya"     

Tanya Aon berusaha tidak menatap sang Sion.     

"Yah, sekedar membantu anda, saya kan sekretaris anda...."     

"Terserah mu, saya mau bekerja dulu..."     

Tap     

"Saya tentu saja ikut tuan Aon"     

Ujar Sion dekat telinga Aon.     

Membuat Aon kembali memerah , sikap satu ini membuatnya tidak pernah bisa menang dari Sion.     

Tetapi didalam hati dan perasaannya ia sangat senang bisa melakukan ini pada usianya yang terbilang cukup dewasa.     

Yah walaupun sosok shion yang sudah menjadi dewasa..     

"Shi--,maaf. "...,mata Sion menoleh pada bibir Aon yang menutup perlahan.     

"Panggil saja sesukamu tuan Aon"     

Ujar shion lagi ia memegang lembut tangan Aon.     

Senang sekali, bagaimana ia bisa mendapatkan kegembiraan ini setelah sekian lama...     

Sangat senang hingga tidak ingin kehilangan lagi...     

Mulai hari ini shion dan Aon akan bekerja bersama dan dia juga akan tinggal di rumah Aon.     

Rumah yang begitu besar kini tidak sepi lagi...     

Karena ada shion.....     

"Bagaimana kau bisa masuk sini..?"     

Tanya Aon agak marah ketika tau Sion memasuki kamar miliknya.     

"Eh, bukankah aku sekretaris mu tuan ...aon"     

Goda shion lagi , yang membuat Aon terdiam seketika.     

Shion bersiap tidur. Tetapi Aon sama sekali tidak tertidur.     

Berada disebelah shion hampir membuatnya mati kepanasan.     

Senang dan feromone nya langsung keluar. Wajah dinginnya terlihat susah mengatur wajah imutnya sekarang.     

Tiba tiba sebuah tangan dilingkarkan pada tubuh kecil Aon .     

"Tenang tuan Aon...ada aku disini..."     

Ucap lembut shion membuat Aon mulai menenang. Detak jantungnya mulai melambat.     

Dan perlahan rasa kantuk datang bersamaan rasa hangat dipeluk oleh shion.     

Rasa hangat yang dulu membuat nya sangat nyaman.     

"Terima kasih....shion"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.