Michan Bersaudara

Bagian 18--



Bagian 18--

0Sinopsis:     

Kenangan lama....yang hilang..?     

_     

_     

Aon tertidur sejenak saat pelajaran disekolah. Suasana sangat tenang seperti air.     

Dan disaat itu kenangan lama terulang kembali.     

"Aon Chan...aku mencintaimu"     

Jenuh shion memeluk tubuh kecilnya.     

Tetapi dengan kasar aku menepis perasaan itu dan kabur.     

"Aon..'     

Aku meninggalkan shion yang terdiam tidak bergeming.     

Aku memikirkan kata kata shion dengan jijik. Kenapa sesama saudara saling mencintai?     

Saat disekolah, aku selalu menghindari shion sebagai orang asing.     

Aku tidak ingin reputasi ku rusak sebagai anak terpintar.     

Tetapi setiap aku keluar dan menatap jendela. Selalu ada sosok shion disana menungguku.     

Aku takut, aku tidak mau dianggap manja karena terlalu dekat dengan dia.     

Hingga perasaanku terkubur dalam dalam..     

Suatu hari shion menjemputku dengan payung ditangannya.     

Padahal hari sudah gelap dan hujan. Tetapi ia dengan sigap membawa payung untukku yang mengikuti lomba 5 km jauhnya.     

Hatiku terasa panas, ketika shion mau menunggu dan menjemput ku pulang.     

Selama perjalanan memang sepi, tetapi hatiku..mulai terbuka saat itu.     

Kami sering kali bertengkar , bahkan saat pertama kali kami melakukannya, shion selalu berbuat mesum...kepadaku..     

Tetapi entah kenapa sekarang itu semua hanya kenangan dahulu, yang tidak akan diingat ataupun dikenang olehnya.     

Tubuh tubuhku masih mengingat semua sentuhan, gombalannya...dan sikapnya.     

Makanya ketika ia melupakan aku  , bukan hanya perasaanku tetapi tubuhku terasa mati meratapnya.     

Semua perjuangan shion sudah kurekam dalam otakku dan tubuhku.     

Semua kasih sayang dan keromantisan nya kini kurindukan.     

Kini semua berulang lagi dari awal meskipun kini aku yang harus memperjuangkan nya.     

"...."     

Aon terbangun ketika pelajaran sudah selesai. Semua guru dan murid sudah pulang.     

Tanpa bersuara Aon memikul tasnya lalu berjalan keluar..     

Kakinya goyah, karena ia tau setelah ini tidak akan ada yang menunggunya pulang.     

"..."     

Aon menatap tidak percaya melihat shion tertidur pulas menunggunya.     

Shion dengan santai menunggu di lantai yang dingin. Padahal seharusnya ia sudah lupa ingatan tetapi...mengapa?     

Tes     

Aon meneteskan air mata dengan wajahnya yang dari tadi datar.     

Shion terbangun mendengar itu dan bangkit berdiri.     

"Aon kenapa nangis..?'     

Tanya lembut shion mengusap lagi air mata itu..     

Aon terdiam berusaha mengendalikan perasaan nya itu. Tetapi rasa hangat kembali mengalir pada tangan shion.     

"Kau kenapa disini...?'     

Tanya Aon sendu.     

Shion hanya tersenyum ramah dan menyatukan dahi mereka.     

"Aku menunggu mu Aon"     

Ucap shion lalu tersenyum manis.     

Aon hanya menunduk malu, dan mereka pun pulang bersama.     

Biarlah...kenangan lama adalah kenangan yang lalu...     

Manapun shion , aku akan tetap mencintaimu..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.