Michan Bersaudara

Bagian 14--



Bagian 14--

0Sinopsis:     

Ulang tahun shion sebentar lagi. Ayo kita siapkan...!     

Aon menatap datar pada kalender.     

Sudah tanggal 6 Mei, itu adalah saat shion masuk kerumah ini dan ditetapkan sebagai hari ulang tahunnya.     

Aon terpaku mengingat semua perilaku nya dulu. Sungguh dingin sekali kepada shion.     

Padahal shion sudah melakukan segalanya untuk dia. Tetapi ia menolak dengan alasan sepele.     

Aon bertekad akan membuat ulang tahun terbaik untuk shion.     

Tentu saja didukung orang tua mereka.     

"Kami juga salah kepada shion"     

Ujar ibu.     

"Heh, iya makanya Aon bahagiakan dia....ya?'     

Ibu memberikan semua uang miliknya.     

"Ayah juga, ayah akan berusaha semampu ayah..!'     

Ayah menyahut sambil menoleh balik. Tidak mau wajah ini dilihat sang anak.     

"Iya"     

Aon menjawab lantang. Senang rasanya mereka mau menerima shion. Bukan sebagai anak angkat sebagai anak kandung.     

"Aon , cepat"     

Sapa shion menyelipkan wajahnya.     

Aon mengangguk dan mengedipkan mata pada orang tua mereka.     

"Apa tuh yang kau bicarakan?'     

Goda shion mengecup rambut hitam sang adik.     

"T-tidak ...urusanku bodoh!'     

Ucap Aon tetap pada pendiriannya.     

Shion menarik dan merangkul tangan Aon. Membuat Aon semakin dekat.     

Aon memerah ketika shion menempelkan badannya padanya.     

"Yah terserah, dah'     

Shion berhenti lalu berlari kekelas.     

"Oh ya,"     

Aon hanya ber-oh ketika tau kelas 3 akan mengadakan pariwisata.     

Dan sedikit sedih ketika shion akan pergi dalam beberapa hari berikutnya.     

"Ugh..apaan sih ayo dong semangat!!'     

Aon berhenti sedih dan dengan semangat mengangkat kedua tangannya.     

Dirumah orang tua mereka akan menghias rumah dengan segala hiasan. Dan Aon akan memasak kue , untuk itu Aon harus bisa mengulur waktu dengan bekerja sama pada gadis waktu itu..     

Yah masih ingat kan?     

"Mana Aon?'     

Tanya shion menatap datar pada gadis itu.     

"A-aon sama sedang belajar"     

Gadis itu berusaha menutupi kepergiaan Aon.     

"...'     

Shion mengernyitkan dahi, belajar diwaktu pulang sekolah...     

Oooh shion tidak sebodoh itu... Ferguson!!,:squinting_face_with_tongue:     

"Aku paling tau tentang aon'     

Shion menggeser badan gadis itu dengan mudah.     

"Be-berhenti, kau ikut denganku!'     

Pinta gadis itu menyeret sekuat tenaga badan yang lebih besar dari nya.     

Shion berusaha mengelak, tetapi gadis itu dengan sekuat tenaga menarik shion menjauh dari kelas Aon.     

"Jadi mau apa?'     

Tanya shion menatap datar pada gadis itu ketika ditarik pada sebuah library disekolah.     

"A-anu...bisa tolong ambilkan buku sejarah..!'     

Gadis itu berusaha memutar otak untuk mengulur waktu Aon.     

Tau kan shion dan Aon selalu menempel. Yah kan mereka saudara...bukan bukan...     

Kekasih...:smiling_face_with_heart-eyes:     

Shion hanya berwajah datar menyanggupi. Setidaknya setelah ini ia bisa bertemu Aon.     

Sambil cari cari girang, ayo kita lihat keadaan uke kita...     

Aon sedang berusaha memecahkan telur.     

Yah, Aon belum pernah memasak. Dan berusaha berhati hati dalam memasak.     

Lihatlah uke kita yang sangat beatiful ini...plak #berisik     

Aon sesekali melihat buku resep dan mencoba rasanya.     

Sesekali melihat jam. Ibu dan ayahnya hanya tersenyum simpul. Melihat kedua kekasih ini saling romantis dan memadu cinta.     

"Aon mau ibu bantu.."     

Tawar ibu ketika melihat waktu yang sebentar lagi.     

Aon tetap konsentrasi. Dan menolak tegas.     

"Tidak, shion harus memakan masakanku..!'     

Ujar Aon tetap berkonsentrasi memadukan semua rasa.     

Ibu hanya tersenyum lalu pergi.     

"Ini buku sejarah ya'     

Shion menyerahkan buku sejarah setelah Berjam jam berkeliling.     

"Ma-makasih.."     

Gadis itu menerima buku dengan gugup.     

Shion segera berlalu tanpa peduli sekitar menuju kelas Aon.     

"A-aon sama tidak ada dikelas"     

Ujar gadis itu.     

Shion berbalik marah.     

"Lalu mana dia??'     

"Ti-tidak tau..'     

Gadis tersebut menggeleng cepat.     

"Lalu kenapa kau menyuruhku mengambil ini, dasar kecoak!?'     

"Ma-maaf Aon sama memintaku"     

Ujar gadis itu ketakutan.     

Shion menarik nafas berusaha tenang dan pergi mencari Aon.     

Saat ini Aon adalah yang terpenting.     

Dan dia masih memikirkan kata gadis itu..     

Kenapa Aon memintanya??     

Deg     

Shion segera kerumah sambil berlari takut terjadi apa apa.     

Brak..     

"Selamat ulang tahun shion!!'     

Teriak bersamaan keluarga shion.     

Shion terdiam di pintu masuk.     

Dan terpaku pada hiasan rumah yang begitu indah.     

Dan kue ,kue cantik berlukiskan umur shion.     

Deg     

Shion tidak tahan, rasanya ini terlalu tiba tiba.     

"Ibu ayah.kenapa...?"     

Sedu shion menutup mulutnya .     

"Kami akan menyayangimu dari sekarang ya?'     

Ibu dan ayah memeluk shion dan memberikan kado kecil.     

Shion membuka kado nya dan mendapati sebuah kalung dan gelang.     

Sederhana sekali tetapi rasa kebahagiaan shion tidak terukur.     

"Aon, sini dong".     

Ibu memanggil Aon dan Aon keluar memakai baju cantik.     

Shion terpana seumur hidup inilah Aon tercantik yang pernah ia lihat.     

Aon malu malu menunduk meremas ujung baju gaun yang dipakai.     

"Aon...Chan?'     

Shion hanya bergumam pelan.     

"Be-berisik hanya kali ini saja aku pakai tau!'.     

Aon mengelak dan memutar wajah marah.     

Malah membuat nya bertambah cute.     

"Ayo Aon katakan dong'     

Ibu mengoda Aon yang malu malu ayam...     

Ayam saja bisa malu masa kamu gak....plak #author benjol     

"Shi-shion...bukan.."     

Aon meremas bajunya lebih keras.     

"Ka-kakak..selamat ulang tahun"     

Aon mengatakan sambil memandang wajah shion.     

"Ku-kuenya buatan ku, ha-harus bilang enak ya!'     

Ketus Aon menunjuk kue tart cantik disana.     

Shion hanya mengambil sebagian kue dan disuapinnya pada Aon.     

"Ka-kau juga lah!'     

Gerutu Aon dengan kecute an level max.     

"Tidak kucoba pun sudah manis"     

Goda shion menatap lapar pada tubuh ramping Aon.     

Aon langsung memerah.     

"Bu-bukan aku tapi kuenya'     

Gerutu Aon memerah, sudah begini bisa bisa esok ia tidak bisa bangun.     

"Iya ya, sudah kucoba"     

Ucap shion menjilat kue yang tersisa pada mulut Aon.     

Aon terpana malu, rasa merah merambat terus.     

"Cukup cukup, nanti malam jangan lupa pakai kondom ya'     

Guman ibu mengingatkan , ah ini lah rasanya menjadi nyamuk.     

"Eh ibu aku juga mau"     

Plak #ditampar shion     

"Baiklah, dan Aon bersiaplah"     

Ucap shion kembali duduk.     

Aon hanya mengangguk malu tidak dapat menatap wajah siapapun lagi.     

Shion menghembus Lilian kue tart lalu memakannya bareng.     

Dan ulang tahun hari  ini pun selesai dengan Aon dan shion bercumbu manis di kamar mereka...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.