Dewa Obat Tak Tertandingi

Sebuah Tantangan



Sebuah Tantangan

0

"Dia akhirnya mati!"

"Apa Ye Yuan main-main dengan kita? Dia memang bisa keluar dari tempat ujian tanpa cedera tapi bukankah memalukan kalau dia keluar setelah langsung kalah seperti itu? Wah.. ini benar-benar membuatku merinding!"

"Benar. Meskipun memang ujian ini hanya terjadi di dunia mimpi tapi ketika kita mati rasanya sangat menyakitkan. Dulu ketika aku mengikuti ujian, setiap aku terbunuh, rasanya aku memang mau mati."

"Aku benar-benar marah. Aku kira Ye Yuan bisa menang dan lulus Ujian Tingkat Bumi. Aku tidak mengira dia cepat mati seperti ini. Sepertinya dia memang mempermainkan kita."

Kata "takut setengah mati" terdengar seperti petir yang memecahkan keheningan di kerumunan.

Di dalam Menara Ilusi Jiwa, Ye Yuan tidak tahu bahwa apa yang dia lakukan sekarang membuat banyak orang marah. Ini karena, dia seperti menyajikan hidangan pada semua orang dengan harapan bahwa dia akan lulus.

Seandainya Ye Yuan kalah setelah bertarung habis-habisan mungkin keadaannya akan berbeda. Semua orang sekarang terkejut karena dia langsung kalah ketika baru saja bertarung. Perbedaan antara kenyataan dan harapan terlalu besar sehingga kekecewaan orang-orang ini semakin bertambah.

Huyan Yong juga ikut menyaksikan layar cahaya dengan pandangan kosong. Dia tidak tahan untuk tertawa. Sama seperti murid-murid lainnya, dia juga mengharapkan Ye Yuan bisa lulus.

Ye Yuan sepertinya mengaduk-aduk emosi para penonton, memberikan harapan kalau dia memiliki senjata ampuh untuk lulus dari Ujian Tingkat Bumi. Tidak ada yang menyangka jika Ye Yuan hanya bersikap pura-pura berani, dan akhirnya mati.

"Tapi... Ye Yuan mampu lulus Ujian Tingkat Hitam dan menjadi murid dengan tingkat kanuragan terendah yang mampu untuk bertarung di Tingkat Ujian Bumi. Kekuatan Ye Yuan sudah melampaui bayanganku."

Huyan Yong tidak merasa Ye Yuan dengan sengaja menipu banyak orang. Malah sebaliknya, dia merasa Ye Yuan memang dengan siap bertarung.

Kebanyakan orang akan menyerah ketika menghadapi lawan yang kekuatannya jauh di atasnya. Namun, tidak untuk Ye Yuan. Pemuda ini memilih untuk melawan. Pilihan inilah yang membawa banyak masalah pada dirinya sekarang.

Jika orang-orang yang menonton tahu apa yang dilakukan Ye Yuan di dalam, mereka pasti berubah pikiran.

Ye Yuan sudah kembali sadar. Dia melihat ada Tenuk Bayangan dan empat petarung di hadapannya.

Wajah terkejut Tenuk Bayangan belum juga berubah. Sebelumnya, ketika Ye Yuan berhadap-hadapan dengan lima petarung, dia sebenarnya sudah mati karena serangan dari petarung itu. Namun, di saat terakhir, Jurus Gelombang Tingkat Kedelapan Ye Yuan berhasil membunuh salah satu petarung.

Meski Ye Yuan tidak benar-benar mati di dunia mimpi, dan kemungkinan memang ada tipuan yang dilakukan Tenuk Bayangan dalam pertarungan ini, dia bisa mengalahkan salah satu petarung dari Tingkat Penggabungan Jiwa. Itu berarti bahwa Ye Yuan sudah memiliki kekuatan dan kemampuan untuk bertarung menghadap orang-orang yang berada di Tingkat Penggabungan Jiwa.

Sangat susah dipercaya, murid seperti Ye Yuan yang berada di Tingkat Keempat dapat melawan musuh dari Tingkat Pertama Penggabungan Jiwa!

Tenuk Bayangan sulit menerima bahwa kejadian yang disaksikannya sungguh nyata.

"Oh, aku pasti sudah mengalahkan salah satu dari lima petarung itu kan?"

Ye Yuan masih memikirkan tentang pertarungannya sesaat tadi ketika dia keluar dari Menara Ilusi Jiwa. Dia tidak memperhatikan tatapan dari orang-orang yang melihatnya. Pikirannya masih terbawa dengan petarungnya melawan lima lawan berpakain hitam.

Lu adalah orang pertama yang menghampiri Ye Yuan. Dia sudah menyelesaikan Ujian Tingkat Awalnya beberapa waktu yang lalu. Dia sekarang sudah resmi menjadi murid dari Perguruan Dan Wu. Lu berhasil lulus ujian ini dengan kekuatan kanuragannya yang berada di Tingkat Ketiga. Sesuatu yang membuat kekuatan Lu tidak dapat diremehkan. Huyan Yong juga memperhatikan gadis kecil yang tak banyak menarik perhatian orang ini.

Keberhasilan Lu melewati Ujian Tingkat Awal banyak dibantu oleh Ye Yuan yang mengajarkan beberapa jurus bela diri seperti Jurus Sembilan Bentuk Es yang mana jurus ini adalah jurus yang membuat Raja Dewa Salju Jiwa terkenal. Ternyata jurus ini cocok dipasangkan dengan kekuatan kanuragan Lu. Jurus-jurus yang Lu pelajari adalah jurus yang secara keseluruhan termasuk dalam tingkat tinggi di Alam Khayangan. Meski begitu, ini tidak terlalu membantu Lu untuk bisa mengalahkan lawan-lawannya dalam Ujian Tingkat Awal yang berada di Tingkat Keempat.

"Tuan MUda. Kamu hebat! Kamu bisa melewati tiga ujian sekaligus." Lu menarik pergelangan pakaian Ye Yuan seraya memuji Ye Yuan dengan bangga.

Bagi Ye Yuan, keberhasilan Ye Yuan lulus ujian sudah membuatnya bahagia.

Ye Yuan melihat ke arah Lu dengan tersenyum.

"Oh.. itu tadi hanya Ujian Tingkat Hitam. Tidak susah sama sekali. Jika si penguji sialan itu tidak menggunakan cara licik, aku pasti sudah bisa lolos dari tadi."

Murid-murid yang mendengar kalimat Ye Yuan kaget dengan kemampuan membual Ye Yuan lebih besar dari kekuatannya. Barusan, dia babak belur di dalam Menara Ilusi Jiwa, sekarang, dia mulai bertingkah sombong. Setahu mereka, penguji Ujian Naik Tingkat adalah makhluk yang selalu jujur dan adil. Jadi, tidak mungkin dia menggunakan cara licik hanya kepada seorang murid dari Tingkat Keempat seperti Ye Yuan.

"Hehe. Bagiku Tuan Muda itu hebat. Sayang, Kakak Tang tidak menyaksikannya Karena dia sedang bermeditasi di ruang pengasingan. Jika tidak, dia pasti akan sangat senang melihat Tuan Muda."

Sampai hari ini, Tang Yu sudah mampu menstabilkan tenaganya meski dia baru saja melakukan meditasi dua hari yang lalu untuk menaikkan kekuatan kanuragannya ke Tingkat Keenam. Ye Yuan memberikannya banyak pil energi murni Qi agar dia bisa mencapai tingkat itu tanpa banyak kesusahan.

"Haha. Setelah Tang Yu selesai meditasi, dia harus datang ke sini untuk mengikuti Ujian Tingkat Kuning. Dan kamu, Lu, juga harus lulus Tingkat Kuning juga."Ye Yuan berkata dengan tersenyum.

Lu ikut tersenyum. Dia menganggukkan kepala, "Ini semua karena bantuan Tuan Muda."

Ye Yuan tertawa, "Apanya yang karena aku? Kamu sendiri yang berusaha untuk meningkatkan kekuatan kanuragan mu."

Si majikan dan pelayan ini berdiri berdampingan membuat semua orang yang melihatnya iri.

Awalnya, perhatian semua orang tertuju pada layar cahaya. Mereka tidak menyadari ada gadis cantik di antara mereka. Melihat Ye Yuan dan Lu saling berdiri berdampingan, banyak orang yang mulai memperhatikannya.

Dari penampilannya, Lu yang belum dewasa sudah terlihat lebih cantik dari Liu Ruoshui. Kemurnian dan keluguannya tidak dimiliki oleh Liu Ruoshui.

Sadar dengan pandangan banyak orang, Ye Yuan tahu bahwa Lu mungkin akan dikejar-kejar oleh murid laki-laki di perguruan.

Seorang murid datang mendekati Ye Yuan. Semua orang tahu siapa dia.

"Lihat! Bukankah itu Kakak senior Wu? Dia terkenal di perguruan ini karena sangat hebat dalam ilmu bela diri. Dia juga termasuk salah satu dari lima murid yang mendapatkan Gelar Kehormatan. Apakah dia sudah mengincar Lu? Wah.. habislah si Ye Yuan."

Wu Luochen menangkupkan tangannya di hadapan Ye Yuan dan berkata, "Selamat Adik Ye Yuan. Kamu sudah lulus dalam Ujian Tingkat Bumi. Aku Wu Luochen, murid dari Tingkat Surga."

Ye Yuan masih belum sadar dengan apa yang terjadi, tapi dia tetap membalas salam wu. "Terima kasih banyak, Kakak Wu."

"Performa Adik Ye sangat menonjol. Aku yakin tidak lama lagi kamu pasti bisa mengikuti Ujian Tingkat Surga. Jika kamu berhasil, aku ingin mengatur pertarungan denganmu. Aku berharap Adik Ye tidak menolak."

Meskipun tawaran Wu ini bukanlah hal yang aneh, nyatanya masih banyak orang yang terkejut.

Wu Luochen sangat menyukai ilmu bela diri. Dia suka berkeliling perguruan menantang para jagoan. Semua murid hebat yang berada di jajaran atas dan Wu sering dibuat pusing olehnya.

Karena dengan serius mempelajari ilmu bela diri, kemampuan bertarung Wu Luochen juga berkembang dengan sangat pesat. Dalam setengah tahun, dia berhasil melaju dari tingkat paling bawah ke tingkat surga dan mendapatkan Gelar Kehormatan.

Ye Yuan memperhatikan Wu Luochen untuk menakar kemampuannya. Dia kemudian tersenyum dan berkata, "Karena Kakak Wu berpikiran seperti itu tentang aku maka tidak ada alasannya bagiku untuk menolak."

Wu Luochen sebelumnya memasang wajah serius. Sekarang dia tersenyum, "Bagus! Kamu memang murid dengan potensi paling tinggi di perguruan ini! Kalau kamu ada masalah jangan sungkan untuk datang padaku."

"Haha! Kalau begitu, terima kasih banyak Kakak Wu." Ye Yuan juga ikut tertawa menanggapi pujian Wu Luochne.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.