Dewa Obat Tak Tertandingi

Membungkam



Membungkam

0

Wan Dongyang belum pernah melihat kakaknya secemas ini. Ia tidak berani membantah perintah kakaknya, tanpa berkata Wan Dongyang pergi mengambil pil Penawar Racun Kualitas Tinggi Tingkat 3.

Pil penawar racun merupakan jenis pil yang umum digunakan untuk mengobati racun dari jenis apapun. Berkhasit atau tidak pil tersebut tergantung dari jenis racun yang diderita seseorang.

Pil penawar racun dapat menyembuhkan hampir semua jenis racun biasa. Oleh karena itu, pil ini selalu digunakan serta menjadi salah satu pil yang paling mudah ditemukan.

Di mata Ye Yuan, pil penawar racun merupakan pil dalam tingkatan rendah. Tingkatan ini masih dibagi menjadi beberapa tingkat lagi yakni, pil penawar racun tingkat pertama, tingkat kedua dan sampai tingkat kelima. Untuk racun di atas tingkat 5, pil penawar racun tingkat kelima tidak akan ada manfaatnya, karena unsur racun di atas tingkat 5 sangat unik atau sangat langka, itu artinya pil penawar racun tersebut tidak ampuh untuk jenis tersebut.

Pil penawar racun yang diracik oleh Wan Donghai ini merupakan pil yang sangat bagus di negeri Qin. Pil Penawar Racun Tingkat Ketiga ini merupakan pencapaian terbaik dalam hidup Wan Donghai. Bahkan Ye Hang sekalipun tidak akan mampu menciptakan pil yang memiliki kualitas setara dengan pil ini.

Meskipun keduanya sama-sama Tabib Agung, mereka memiliki bidang yang berbeda. Ye Yuan tahu bahwa ayahnya, Ye Hang, memiliki kemampuan yang rendah jika berurusan dengan racun. Itulah sebabnya kenapa Ye Hang hanya bisa memberikan pil Penawar Racun Tingkat Ketiga kualitas rendah ketika dia terkena racun, sedangkan Wan Donghai bisa memberikan Liu An pil Penawar Racun Tingkat Ketiga yang memilIki kualitas tinggi.

Pada dasarnya pil penawar racun ini merupakan puncak dari segala pencapaian pembuatan obat penawar racun di negeri Qin. Bahkan para Tabib Istana tidak mampu menyaingi kemampuan Wan Donghai dalam bidang ini.

Ketika Wan Dongyang menyerahkan pil yang diminta kepada Wan Donghai, wajahnya berubah penuh dengan kekesalan. Apa yang dilakukan Wan Donghai terlalu berlebihan dengan memberikan pil ini kepada seseorang seperti Liu An.

Wan Donghai menerima pil tersebut, lalu menatap Ye Yuan dengan tatapan yang dingin. Apapun yang terjadi hari ini, ia telah dikalahkan dengan sangat oleh seseorang yang jauh lebih muda dari dirinya.

Ye Yuan hanya berdiri menonton Wan Donghai tanpa ekspresi.

Wan Donghai menggulung lengan bajunya, Liu An tanpa sadar terduduk. Lalu secara tiba-tiba jari-jari Wan Donghai dengan cepatnya menotok Liu An. Orang-orang hanya melihat kejadian setelahnya lalu mendengar suara desiran angin yang keluar gerakan jemari itu.

Setiap jengkal totokan jari Wan Donghai membuat Liu An mengerang kesakitan. Ketika jari terakhir menotok bagian badan Liu An, pemburu itu membuka mulutnya merasakan sakit yang luar biasa. Wan Donghai tidak ragu-ragu memasukan pil penawar racun tersebut ke dalam mulut Liu An.

Setelah Liu An menelan pil penawar racun, Wan Donghai kemudian berhenti. Liu An yang telah kehilangan keseimbangan tiba-tiba tersungkur kembali ke atas lantai.

Prok... prok... prok..,

Suara tepuk tangan riuh bergema dalam ruangan.

Ye Yuan tersenyum menyaksikan semuanya,"Aku sudah lama mendengar bahwa jurus Tangan Hantu milik Tabib Wan sangat menakjubkan. Jurus itu mampu menghidupkan kembali orang mati serta memberikan hukuman yang lebih buruk dari kematian. Menyaksikan jurus itu dengan mataku sendiri benar-benar memperluas wawasan. Sungguh luar biasa!"

Wan Donghai masih terengah-engah. Jurus yang dia lakukan tadi jelas tidak mudah baginya. Wan Donghai sebenarnya paham, kalimat Ye Yuan bukanlah pujian untuknya melainkan sebuah ejekan. Tak ada yang memahaminya selain Wan Donghai, dia merasa kesal dan ingin sekali menghabisinya.

"Huh! Siapa yang peduli racun apa itu. Dengan jurus Jari Hantu dan Pil Penawar Racunku, Liu An akan sembuh seperti sedia kala."

Wan Donghai tidak mencoba untuk menyombongkan diri. Selama dia tinggal di negeri Qin, tidak ada masalah yang tidak bisa dia selesaikan.

"Bagus sekali. Lihat saja keadaan Liu An sekarang. Aku juga berharap dia bisa selamat dan sehat." Ye Yuan lalu menghela nafas.

Kata-kata Ye Yuan terdengar sangat tulus, seolah-olah Liu An adalah seseorang yang telah berteman lama dengan dirinya. Bagi Wan Donghai, kalimat Ye Yuan terdengar sangat menyakitkan, mengejeknya.

Firasat ini terbukti ketika sesaat setelah Ye Yuan selesai bicara, Liu An tiba-tiba memuntahkan darah.

Wajah Wan Donghai berubah pucat. Dia mengangkat badan Liu An dan bertanya,"Apa kamu baik-baik saja?"

"Tabib Wan, rasanya sakit sekali... argh... Rasa sakit ini akan membunuhku!" Gejala rasa sakit yang Liu An rasakan kini kembali seperti membakarnya. Saking kesakitannya, Liu An berguling dari tempat tidur ke lantai.

Tindakan Wan Donghai jelas gagal untuk menyelamatkan Liu An. Tindakan itu justru memperburuk racun yang ada di tubuh Liu An.

"Mengapa... Mengapa seperti ini? " Wan Donghai kebingungan.

Dia sudah melakukan semua yang dia bisa namun hasilnya masih tidak baik. Siapa yang menduga bahwa Wan Donghai tidak dapat mengobati Liu An tetapi malah justru memperburuk keadaannya.

Liu An berguling-guling di lantai karena kesakitan, namun tidak ada satupun yang bersedia untuk membantunya.

"Tabib Wan, sepertinya jurus Jari Hantu dan Pil Penawar Racunmu yang sangat hebat tidak berhasil mengobatinya. Sebaliknya, memperburuk kondisi Liu An. Lihat saja kondisinya, aku tidak tahan untuk melihatnya. Jangan bilang kalau Tabib Wan sudah tidak punya cara lain untuk untuk mengurangi rasa sakitnya? Rumah Jawara Mabuk dikenal paling bagus di ibu kota!" Ye Yuan berseru penuh keyakinan.

Wan Donghai tidak lagi bisa bersikap tenang. Tiba-tiba dia menunjuk Ye Yuan, berteriak, "Bajingan! Apa yang kamu berikan pada Liu An? Kamu ingin menjebak Rumah Jawara Mabuk kami? kamu tidak akan bisa melakukannya!"

Ye Yuan sengaja menunjukan ekspresi wajah terkejut dan berkata, "Kenapa Anda mengatakan hal itu, Tabib Wan? Seperti kata pepatah, menyelamatkan hidup seseorang jauh lebih baik dari pada membangun pagoda bertingkat tujuh. Apakah aku harus bersikap tidak peduli kepada keadaan temanku ini yang jelas terlihat sedang sangat kesakitan sehingga Anda mengatakan hal itu kepadaku? Atau apakah nama baik yang dimiliki oleh klinik Rumah Jawara Mabuk perlu dipertanyakan karena tidak mampu mengenali racun apa yang ada di tubuh temanku?"

"Beraninya kamu Ye Yuan!" Kalau bukan karena nama baik Rumah Jawara Mabuk, Wan Donghai sudah melayangkan tendangan ke wajah Ye Yuan.

Sambil membungkuk Ye Yuan menatap Liu An dengan wajah pucat kesakitan. "Sahabatku, aku sudah melakukan yang terbaik. Jika Rumah Jawara Mabuk yang terkenal sebagai klinik nomor satu di ibu kota tidak bisa menyelamatkanmu, maka tidak ada yang bisa aku lakukan lagi. Ketika kamu nanti sampai di akhirat, tolong jangan salahkan aku."

Liu An yang awalnya sudah setengah mati, menjadi sadar begitu mendengar kata-kata Ye Yuan, dia seolah kembali bugar, matanya yang awalnya kusam dan tak bernyawa kembali berkilau.

"Tabib Wan, Tolong selamatkan aku! Aku telah membantu Anda menjual….." Dengan menahan rasa sakit, Liu An memaksakan kalimatnya lewat celah-celah giginya.

Liu An hanya ingin hidup karena kalimat terakhir ynag dikatakan Ye Yuan. Namun, kata yang keluar dari mulutnya membuat telinga Wan Donghai seperti tersambar petir. Wan Donghai dipenuhi dengan amarah terhadap Ye Yuan tapi sekarang, sekujur tubuhnya basah kuyup oleh keringat dingin dari ujung kepala sampai kaki.

Tanpa menunggu Liu An selesai berbicara, Wan Donghai segera membungkuk dan memberi tahu Liu An, "Jangan khawatir. Aku akan menyelamatkanmu tidak peduli apa pun."

Mata Wan Donghai yang dipenuhi dengan ketulusan, benar-benar berbeda dari mata Ye Yuan yang penuh dengan ketulusan palsu. Hal ini membuat Liu An merasa dirinya dan Wan Donghai adalah rekan hidup dan mati.

Liu An merasa resah dengan perkataan Ye Yuan.

"Tabib Wan, Ye …Ye Yuan bilang kalau racun ini…. Bernama Racun Penghancur Hati."

Setelah mengatakan hal itu badan Liu An tiba-tiba terkapar lemas seperti bola kempes.

"Racun penghancur hati... racun penghancur hati... "Wan Donghai bergumam berulang-ulang, alisnya berkerut lebih keras.

Semakin ia mengulanginya, semakin dia merasa bahwa dia pernah mendengar nama racun itu sebelumnya.

"Racun Penghancur hati? RACUN PENGHANCUR HATI? Racun ini ternyata Racun Penghancur hati! Bagaimana bisa bocah ini tahu tentang Racun Penghancur Hati?" Mata Wan Donghai menggambarkan keterkejutan.

Wan Donghai akhirnya ingat di mana ia pernah mendengar racun itu sebelumnya. Dia mendengarnya ketika masih awal belajar ilmu pengobatan, gurunya waktu itu pernah menyebutkan nama racun tersebut.

Sekarang dia ingat kalau dulu gurunya pernah mengatakan kalau racun semacam ini sangat kejam, dan tidak ada pil yang bisa dipakai untuk menetralkannya. Pil Penghancur Hati bukanlah pil yang memiliki kualitas tinggi. Sebaliknya pil ini adalah Pil Kualitas Tingat 1. Namun, gurunya, Ahli Pengobatan di Tingkat 4 mengatakan bahwa tidak ada obat yang bisa menawarkan racun ini. Itu berarti racun ini sangat mengerikan.

Bagaimana mungkin Ye Yuan bisa membuat racun seperti ini? Kemungkinan racun ini adalah ciptaan Ye Hang.

Wan Donghai tidak bisa terus memikirkan tentang Racun Penghnacur Hati. Setelah tertegun sebentar, dia tahu bahwa apapun yang dia lakukan, nyawa Liu An tidak akan bisa diselamatkan. Yang bisa dilakukan adalah mengorbankan lelaki ini.

Nama baiknya sendiri mungkin penting, tetapi jika semua orang tahu bahwa Liu An adalah mata-mata di antara pemburu binatang iblis yang dia perintah, maka nama baik dari Rumah Jawara Mabuk akan sangat dipertaruhkan. Kalimat Liu An yang terputus jelas akan mengatakan jika dirinya gagal menyelamatkan Liu An, lelaki ini akan membeberkan keburukan Rumah Jawara Mabuk di depan semua orang yang berkerumun. Jika itu terjadi, akibatnya tidak bisa terbayangkan.

Dia harus memilik keputusan yang berakibat tidak terlalu buruk bagi Rumah Jawara Mabuk.

Wan Donghai menarik nafas dalam-dalam lalu mendesah, "Racun ini memang luar biasa kuat, aku merasa tidak mampu menanganinya. Aku hanya punya satu jurus terakhir."

Akhirnya, Wan Donghai memerintahkan orang-orang untuk mengangkat Liu An. Dia menggulung lengan bajunya, mengeluarkan jurus Jari Hantu sekali lagi. Kali ini, keriuhan jauh lebih besar dari sebelumnya.

Gerakan Wan Donghai sangat cepat di sekitar badan Liu An, menyebabkan bunyi seperti badai yang meledak sampai orang-orang susah melihatnya.

Ye Yuan terus memandang Wan Donghai tengah mengerahkan segala kemampuannya dengan wajah penuh cibiran dingin. Jurus Jari Hantu memang merupakan jurus beladiri, tetapi bisa juga dikategorikan sebagai jurus yang dipelajari dalam ilmu pengobatan Dao. Dalam pandangan Ye Yuan, jurus itu sedikit aneh. Namun dia juga memiliki pemahaman tentang jurus jari ini.

Jurus jari ini dapat menyelamatkan nyawa tetapi sekaligus juga bisa membahayakannya dengan cara yang sangat keji. Jurus Jari Hantu ini digunakan pada titik-titik akupuntur untuk merangsang tubuh. Sekarang, Wan Donghai mengeluarkan teknik yang mematikan dari jurus Jari Hantu.

Sejak awal Ye Yuan tidak memilki rencana untuk membuka niat asli Tabib Wan karena dia sudah melakukan hal itu sendiri. Ye Yuan sebenarnya ingin membantunya. Namun, dengan kondisi dan kekuatan Ye Yuan sekarang, sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk mengalahkan Wan Donghai. Dia masih terlalu lemah.

Setelah jurus Jari Hantu Tabib Wan berhenti, Liu An berhenti bernapas lalu perlahan-lahan ambruk ke lantai.

"Tabib Wan sungguh benar-benar hebat! Dia memamerkan jurus Jari Hantunya yang luar biasa sampai bisa membuat nyawa orang melayang. Sangat mengesankan!" Ye Yuan berseru sambil mempertahankan seyumannya yang sama. Senyuman mengejek.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.