Dewa Obat Tak Tertandingi

Provokator Kata-kata



Provokator Kata-kata

0

"Aku tidak pernah menyangka kalau kamu ternyata sangat hebat. Tidak mudah untuk mencapai penguasaan ilmu pengobatan seperti itu. Aku merasa bersalah karena telah mempercayai semua kabar yang beredar, hanya dengan melihat semua ini aku seperti telah melakukan penghinaan terhadapmu. Aku merasa malu." Tang Yu meminta maaf pada Ye Yuan karena merasa telah percaya dengan kabar burung yang beredar tanpa tahu seperti apa Ye Yuan itu.

Ye Yuan diam-diam memuji kejujurannya. Walaupun Tang Yu ini berasal dari latar belakang rakya biasa, dia memiliki sikap jujur. Seseorang seperti Ye Yuan layak untuk dijadikan teman.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Tang Yu bercerita tentang keluarganya. Barulah saat itu Ye Yuan tahu kalau Tang Yu ini sebenarnya adalah seorang siswa dari Perguruan Dan Wu. Tidak heran Tang Yu tahu dirinya berada di peringkat terakhir.

Ye Yuan menjawab dengan senyum. "Kamu tidak perlu merasa malu. Reputasiku dulu benar-benar mengerikan. Tidak ada yang bisa disalahkan. Apa yang aku dapatkan dalam ilmu pengobatan sebenarnya tidak terlalu tinggi. Ketika kecil, ayah selalu memaksaku untuk belajar mengenai beberapa tanaman obat. Dari situ aku tahu beberapa dari tanaman obat."

Tang Yu tidak lagi meremehkan Ye Yuan. Dengan cepat dia menimpali." Kamu terlalu merendahkan diri. Ayo, masuk."

Tang Yu mempersilahkan Ye Yuan masuk ke rumahnya, dari dalam samar-samar terdengar suara seseorang terbatuk, dia terbaring di tempat tidur, Tang Zonghuai, ayah Tang Yu.

"Yu... uhuk ... Apakah kamu ... uhuk...uhuk ... sudah balik?" Kondisi Tang Zonghuai tidak terlalu baik, ketika dia berbicara batuknya semakin parah, bahkan untuk sekedar duduk tegak saja dia kesusahan.

Melihat ayahnya kesusahan Tang Yu dengan cepat membantu ayahnya. "Ayah, aku sudah memberitahumu untuk tidak bergerak."

"Hahaha ... uhuk ... Kali ini ... uhuk ... Ayah mungkin tidak akan berhasil. Di masa depan ... Di masa depan, kamu harus ... uhuk ...menjaga dirimu sendiri." Tang Zonghuai seperti memiliki firasat waktu kematiannya semakin dekat.

Air mata Tang Yu langsung tumpah. Dia berkata dengan suara tersendat-sendat." Ayah, jangan bicara lagi. Aku ... Aku pasti akan menyembuhkanmu! Aku sudah membawa kembali tangkai Rumput Enam Daun. Aku akan pergi dan membuat Pil Pemulih Kesaktian secepat mungkin."

Sebelum Tang Yu berdiri, ayahnya menahan tangannya.

"Tidak ... Tidak perlu ... uhuk ... Tidak ada gunanya."

Bukan karena Pil Pemulih Kesaktian tidak berguna, tapi Tang Zonghuai tahu tidak mungkin bagi putranya untuk membuat pil itu. Usaha Tang Yu akan sia-sia. Dia akan membuang-buang tanaman obat. Mungkin lebih baik jika itu digunakan untuk putranya sendiri.

"Uhuk... uhuk ... Yu, uhuk... sepertinya ada tamu. Ke.. kenapa kamu tidak memintanya untuk duduk?" Tang Zonghuai melihat Ye Yuan berdiri di depan pintu masuk, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Ye Yuan.

Wajah Tang Yu seketika berubah ceria, ketika ayahnya mengatakan ada tamu dirumahnya. Dia segera membalikkan badan ke arah Ye Yuan.

"Teman, aku mohon padamu. Tolong selamatkan ayahku! Jika kamu bisa menyembuhkannya, aku bersedia bekerja keras seperti kuda untukmu sepanjang hidupku."

Meskipun Tang Yu berasal dari rakyat biasa, dia seseorang yang memiliki harga diri tinggi. Berani mengatakan kalimat seperti itu pada Ye Yuan menunjukkan bahwa betapa dekatnya hubungannya dengan ayahnya.

Hati Ye Yuan sangat tersentuh mendengar apa yang dikatakan oleh Tang Yu.

"Kamu dan aku sudah seperti saudara. Mengapa kamu harus mengatakan sesuatu seperti itu? Siapa yang akan bekerja keras untukku seperti kuda? Tidak akan ada yang menjadi kuda. Cepat! Baringkan paman. Aku akan memeriksanya." Tang Yu menggeser tubuhnya memberikan tempat untuk Ye Yuan memeriksa ayahnya.

Tepat ketika Ye Yuan hendak memegang pergelangan tangan Tang Zonghuai, tiba-tiba Tang Zonghuai menarik tangannya kembali. "Tidak perlu Nak! Terima kasih."

"Ayah!" Melihat ayahnya seperti ini. Tang Yu menjadi cemas seketika.

Ye Yuan tahu bahwa Tang Zonghuai tidak ingin membuat susah putranya. Oleh karena itu, dia berpikir kematian menjadi jalan keluar terbaik. Penolakan pengobatan itu juga karena Ye Yuan masih terlalu muda, intinya dia tidak percaya Ye Yuan bisa menyelamatkannya.

Ye Yuan tidak marah. Dia meminta Tang Yu untuk tidak membujuk ayahnya lagi dengan isyarat kedua tangannya.

"Jika aku tidak salah menebak, paman terluka karena berburu Badak Angin Raksasa."

Mendengar kata Badak Angin Raksasa, Tang Yu langsung terkejut. "Ye Yuan benar-benar memiliki kemampuan yang luar biasa, hanya dengan melihat sekilas dia mampu mengetahuinya."

Tang Zonghuai tetap bergeming. Bahkan dia sempat terbatuk beberapa kali sebelum dia berusaha mengatakan sesuatu walaupun dengan suara terputus-putus, "Ap...apa kamu yang memberitahukannya? Jangan.. repot.."

"Ayah, aku benar-benar tidak memberi tahunya. Dia tahu sendiri." Melihat bagaimana ayahnya kehilangan semangat untuk tetap hidup, hati Tang Yu hancur karen takut kehilangan ayah yang dicintainya.

Kening Ye Yuan berkerut melihat situasi ayah dan anak dihadapannya. Untuk mengobati seseorang, pertama-tama, dia harus memeriksa jantungnya. Tang Zonghuai sendiri tidak ingin hidup lagi. Meskipun dia meminta Tang Zonghuai memakan pil yang sangat ajaib dan bisa menyelamatkan hidup secara pasti, itu tidak bisa menyelamatkannya karena semangatnya untuk hidup sudah hilang.

Dengan kemampuan Ye Yuan melihat kondisi Tang Zonghuai, dia tahu kalau ayah Tang Yu ini benar-benar terluka parah, kemungkinan besar dia tidak akan hidup lebih lama lagi bahkan kecil kemungkinan dia dapat melewati malam ini. Jika terus ditunda seperti ini, meskipun sekarang Ye Yuan berubah menjadi seorang Tabib Kaisar pun, dia tidak akan bisa menyelamatkan Tang Zonghuai. Kondisinya saat ini tidak bisa disembuhkan oleh Pil Pemulih Kesaktian.

Ye Yuan memutuskan untuk memberikan obat yang sangat keras.

"Lupakan, Tang. Apa gunanya menyelamatkan orang yang tidak punya hati seperti dia? Karena dia ingin mati, maka biarkan dia mati."

Tang Yu tidak bisa menangkap maksud Ye Yuan. Melihat Ye Yuan merendahkan ayahnya seperti itu, dia tiba-tiba menjadi marah. "Ye Yuan, apa yang kamu katakan? Ayahku terluka seperti ini karena diriku, Bagaimana bisa kamu memanggilnya orang yang tidak berperasaan?"

"Uhuk ... Caramu sangat kekanak-kanakan.... tidak akan berhasil." Tang Zonghuai sepertinya paham dengan maksud Ye Yuan. Di sisi lain, Tang Yu mungkin tidak menyadarinya.

Ye Yuan tahu cara yang dia gunakan tidak akan berakhir dengan mudah. Dengan senyuman dingin, dia kemudian berkata, "Begitukah? Kalau begitu anggap saja caraku memang kekanak-kanakan. Nanti jika Tang Yu meninggal di jalanan, dan pergi ke alam akhirat kemudian di sana dia menyalahkan Anda. Apa yang akan Anda lakukan?"

Akhirnya emosi Tang Zonghuai pun terpancing oleh perkataan Ye Yuan, dia berbalik, dan berkata, "Apa maksudmu?"

"Bukankah Anda bilang caraku ke kanak-kanakan? Mengapa repot bertanya? Tang Yu adalah anak yang berbakti. Dia ingin menyelamatkan nyawa Anda. Karena itu, aku setuju untuk membantunya. Tapi, sepertinya niatan baiknya tidak dihargai sama sekali. Jadi buat apa aku repot-repot menyelamatkan Anda. Sebaiknya aku pergi. Selamat Tinggal." Ye Yuan lalu berbalik dan pergi.

"Tunggu!" Tang Zonghuai dan Tang Yu berseru serentak.

"Apakah ada yang lain, Paman?" Ye Yuan mengabaikan Tang Yu dan bertanya pada Tang Zonghuai dengan nada dingin.

"Aku ingin tahu ... apa yang kamu... maksudkan... apa maksud perkataanmu tadi."

Kalimat Ye Yuan tentang Tang Yu meninggal di jalan sungguh berpengaruh pada ayahnya.

"Bukannya Anda akan mati? Tidak ada gunanya banyak tahu. Anda kan tidak peduli dengan mati dan hidupnya Tang Yu. Yang Anda pikirkan hanya kematian Anda sendiri. Kalau bukan tidak punya perasaan lalu julukan apa yang tepat untuk orang seperti Anda?" Ye Yuan menjawab dengan senyuman dinginnya.

"Se.. selama Nak Yuan mau menjelaskan... Aku mau diobati.." Tampaknya Tang Zonghuai terlalu banyak berbicara, batuk Tang Zonghuai menjadi lebih sering.

Namun Ye Yuan tetap menatap Tang Zonghuai dengan jijik. Tersenyum dengan dingin, dia berkata, "Apakah Anda berpikir bahwa setelah Tang Yu memasuki Perguruan Dan Wu, masa depannya akan menjadi lebih baik?"

"Bukankah ... bukankah itu benar?" Tang Zonghuai bertanya dengan ragu.

"Tentu saja tidak! Perguruan Dan Wu bukanlah tempat yang suci seperti yang Anda bayangkan, sebaliknya, tempat itu adalah tempat yang sangat kejam. Tentu saja, aku percaya Tang Yu tidak pernah menyebutkan ini pada Anda sebelumnya. Kan?" Ye Yuan menanyainya sambil melihat ke arah Tang Yu.

Tang Yu dengan malu mengangguk. Gerakan tubuh Tang Yu membenarkan perkataan Ye Yuan. Tang Zonghuai cukup tahu putranya, jadi dia secara alami tahu bahwa dia tidak berbohong, jantungnya berdetak semakin kencang.

Ye Yuan terus berkata, "Perguruan Dan Wu memang tempat di mana para murid pintar berkumpul, tetapi tempat itu juga menjadi ajang persaingan yang sangat ketat. Bahkan mungkin lebih kejam dari dunia luar. Untuk menjadi yang terbaik, para murid pintar ini saling mengalahkan yang lain. Meskipun bakat Tang tidak terlalu buruk, dia juga tidak bisa dianggap cukup baik. Dan lagi dia hanya murid dari rakyat biasa. Tanpa dukungan dari kemampuan yang besar, ia ditakdirkan menjadi batu loncatan untuk orang lain. Suatu saat nanti, jika dia kalah, dan masih bisa bertahan hidup, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah menjadi pemburu binatang iblis. Ada banyak orang seperti itu di Perguruan Dan Wu. Berapa banyak pemburu binatang iblis yang kamu pikir mungkin bisa memiliki hidup yang aman dan terjamin? "

Sebagai pemburu binatang iblis sendiri, Tang Zonghuai jelas memahami keadaan pemburu binatang iblis. Menyadari bahwa kemungkinan putranya sendiri mungkin mengikuti jejaknya, Tang Zonghuai merasa seperti bahkan jika dia meninggal, dia tidak akan mati dengan damai.

"Nak Yuan, uhuk... uhuk… Maafkan kesalahanku.. Bbbisa..kah.. aku merepotkanmu untuk.. mengobati lukaku? Aku... aku bersedia ... membayarmu berapa pun." Awalnya, Tang Zonghuai tidak mau menimbulkan masalah bagi putranya. Namun, setelah megetahui bahwa putranya mungkin akan mendapat masalah lebih besar setelah dia mati, dia tidak boleh mati. Apa pun yang terjadi, dia harus hidup.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.