Dewa Obat Tak Tertandingi

Seni Mistis Jiwa Dewa Dan Pil Obat Tingkat 8!



Seni Mistis Jiwa Dewa Dan Pil Obat Tingkat 8!

0 Yan mengusap air matanya dan kemudian berkata, "Aku tahu! Kau pada akhirnya mendambakan kecantikan nona keluargaku. Itu kenapa kau langsung mengatakan begitu. Iya kan? Atau tidak? Aku beritahu kau, Ye Yuan, hentikan semua omong kosong ini! Nonaku ini sudah suka orang lain."      

 Ketika kalimat Yan keluar, ekspresi wajah Li langsung berubah menjadi masam. Dia menjadi sedih.      

 Ye Yuan diam mematung. Dia melihat ke arah wajah Li namun tidak berkata apa pun.      

 Ye Yuan memang tidak menganggap wajah Li menjijikkan, dia tidak sampai mendambakan kecantikannya. Lantas, apa hubungannya dengan kalimat yang diucapkan Yan? Wanita ini benar-benar sangat percaya diri dengan kecantikan nona-nya.      

 Bukan saja Li, Yan sendiri sebenarnya juga tidak cantik.      

 "Yan, berhenti bicara omong kosong. Wajahku ini memang sangat menjijikkan untuk dilihat. Sudah untung Tuan Ye masih mau mendekatiku. Apa omong kosong yang kau katakan tentang kecantikan itu?" Li memelototi Yan dan berkata dengan nada marah.      

 "Tapi Nona, kau tidak melihat pandangan mata keranjangnya tadi!" Yan tidak ingin berhenti.      

 Ye Yuan hanya bisa menggelengkan kepalanya.      

 "Karena Nona Yan sudah mencurigai niatku maka anggap saja aku tidak pernah mengatakan sesuatu. Anggota rombonganku masih menungguku saat ini. Jadi aku pamit, nona-nona."     

 Alasan Ye Yuan tidak ingin berdebat dengan Yan bukan karena dia memang tidak marah. Yan memang tidak tahu diri. Meski seandainya Ye Yuan tidak pernah bertemu perempuan sebelumnya, dia tidak akan langsung tertarik melihat wajah seperti itu.      

 Jika dia terus berbicara, Yan pasti akan terus mencurigainya memiliki niat tersembunyi.      

 "Tunggu Tuan Ye! Tolong kau diam, Yan!"      

 Ketika Ye Yuan hendak berbalik untuk pergi, Li menghentikannya.      

 "Nona Li. Anggap saja aku berbicara ngawur. Anggap saja aku tidak pernah mengatakan sesuatu," kata Ye Yuan.      

 Li menggelengkan kepalanya. "Yan itu tidak bijaksana. Meski memang kekuatan kanuragan Tuan tidak tinggi akan tetapi ilmu pengobatan yang Tuan miliki tidak pernah dilihat oleh Yan sebelumnya. Aku akan bertanya pada Tuan. Apakah penyakit yang aku derita saat ini bisa sembuh?"      

 Ye Yuan berpikir sebentar.      

 "Kau sungguh ingin tahu?"      

 Li mengangguk, "Masalah ini ada hubungannya dengan hidup dan matiku. Tentu saja aku ingin tahu."      

 "Tapi kita ini baru kenal. Apa kau benar-benar mempercayaiku?"      

 "Tuan Ye sangat penolong. Aku sungguh tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih atas apa yang sudah Tuan lakukan untuk kami. Kalau sudah begini bagaimana aku tidak mempercayai Tuan? Orang-orang yang melihat wajahku pastinya akan menjaga jarak. Namun, Tuan tidak. Tuan datang dan menyelematkan kami. Tuan adalah orang baik, orang yang bisa dipercaya." Kata Li.      

 Jika yang mendengar pujian ini adalah pemuda lain, mungkin mereka sudah terbuai. Namun berbeda dengan yang lain, Ye Yuan terlihat tenang.      

 Ketika Ye Yuan melakukan sesuatu, tujuannya adalah untuk dirinya sendiri. Dia tidak peduli apakah Li, si majikan, dan Yan, si pembantu, berterima kasih atau tidak.      

 Kenyataannya Yan bahkan menuduhnya. Ini tentu sangat membuat Ye Yuan marah.      

 Berbeda dengan Yan, kata-kata Li terdengar seperti angin musim semi. Terdengar begitu merdu di telinga Ye Yuan. Rasa tidak suka yang dia rasakan dari kalimat Yan langsung hilang seperti terbawa angin.      

 Hal ini membuat Ye Yuan mengagumi Li sekali lagi. Selain wajahnya yang buruk rupa, Li tampaknya sempurna dalam hal lainnya.      

 Ye Yuan menarik napas dalam-dalam. "Baiklah. Karena Nona Li mengatakan mempercayaiku maka aku akan katakan."      

 Li membungkuk dan menjawab kalimat Ye Yuan. "Aku berterima kasih."      

 Ye Yuan mengibaskan tangannya.     

 "Jangan terlalu cepat mengatakan terima kasih. Sejujurnya, aku jarang melihat ada dua tubuh jiwa seperti yang kau miliki. Jiwa dewa itu sangat penting dalam kehidupan seseorang. Karena jiwa dewamu sudah terbelah menjadi dua maka bisa dikatakan kau hanya tinggal menunggu kematian."      

 Li tidak terlalu terpengaruh meski Ye Yuan berbicara tentang hidup dan mati.      

 "Menurut pendapat Tuan, berapa lama aku masih bisa bertahan hidup?"      

 Ye Yuan berpikir sejenak sebelum menjawab.      

 "Mati dan hidupmu tergantung pada kecepatan kemunculan Pertarungan Bawaan Tubuh Jiwa yang ada dalam dirimu. Kalau memang dia bergerak cepat maka kau masih memiliki waktu lima tahun. Jika pergerakannya lambat maka sekitar 10 tahun."      

 Li tertegun, "Kemunculan?"      

 Ye Yuan mengangguk, "Iya. Kemunculan gejala itu sekitar beberapa tahun terakhirkan?'      

 Li mengangguk mengiyakan.      

 "Benar. Sekitar 3 tahun."      

 "Kalau begitu perkiraanku benar. Pertarungan Bawaan Tubuh Jiwa tidak langsung ketara ketika baru ada. Dia akan muncul setelah adanya sebuah rangsangan. Ketika dia sudah 'terbangun' maka dia akan mulai menyatu dengan jiwa dewa, terus hingga jiwa dan daging menyatu. Tubuh jiwa ini sebenarnya sangat luar biasa! Ketika proses penyatuan antara jiwa dan daging menyatu maka orang yang memiliki hal ini akan merasakan kecepatan peningkatan kekuatan dan sama sekali tidak mengalami halangan atau rintangan untuk menembus tingkatan hingga dia mencapai tingkatan mahadewa!" Ye Yuan menjelaskan.      

 Li menghela napas panjang.      

 "Apa ini berarti seandainya aku berhenti meningkatkan kekuatanku, Pertarungan Bawaan Tubuh Jiwa ini masih akan merobek jiwa dewaku?"      

 Ye Yuan mengangguk.      

 "Jika kau tidak memiliki Tubuh Mata Surga Cahaya Bulan mungkin misalnya tubuh jiwa yang lain maka penyatuan antara jiwa dan daging tidak akan memiliki dampak besar pada tubuhmu. Peningkatan kekuatan melalui cara Tubuh Mata Surga Cahaya Bulan memerlukan banyak sekali kekuatan jiwa dan posisinya saat ini kau sudah bertahun-tahun menekuni metode ini. Kekuatan jiwamu sudah menyesuaikan dengan Tubuh Mata Surga Cahaya Bulan. Jadi..."     

 Li hanya tersenyum kecut ketika dia mendengar penjelasan Ye Yuan.      

"Kalau sudah seperti ini apakah aku masih bisa diselamatkan?"      

 Ye Yuan ikut tersenyum kecut, "Aku memiliki cara yang mungkin bisa menyelamatkan Nona Li. Tapi sayangnya hal ini pun tak terlalu banyak bisa membantu karena aku tidak bisa melakukanya."     

 Mata Li menjadi cerah, "Tuan, tolong katakan."      

 Ye Yuan mengangguk.      

 "Aku tahu ada sebuah seni mistis jiwa dewa yang ketika didukung dengan sebuah pil obat tingkat 8 bisa membagi jiwa dewa menjadi dua bagian untuk digunakan oleh seseorang untuk meningkatkan kekuatan! Selama Nona Li bisa membagi jiwa dewa untuk dua mata maka hal buruk yang terjadi di daging dan jiwa ini akan bisa diatasi."     

 Mata Yan ikut berbinar begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan.      

 "Kalau begitu, apakah kau bisa mengajari kami seni mistis jiwa dewa dan formula pil itu?"      

 Li melihat ke arah Yan dan berkata dengan nada marah, "Yan!"      

 Seni mistis jiwa dewa dan formula pil tingkat 8 bukanlah hal sembarangan yang bisa diminta begitu saja. Tindakan Yan yang langsung meminta kepada Ye Yuan terlihat tidak patut. Bahkan orang yang sudah dekat sekalipun akan sulit untuk meminta hal seperti itu apalagi orang asing seperti mereka dan Ye Yuan.      

 Yan sadar apa yang dilakukannya barusan itu salah. Dia langsung berlutut di depan Ye Yuan.      

 "Tuan Ye, aku minta maaf! Aku tahu permintaanku ini memang tidak sopan. Tetapi Nonaku sungguh sudah lama menderita karena penyakitnya ini. Aku tidak ingin melihatnya mati dengan cara seperti ini. Aku mohon padamu. Kasihanilah dia dan selamatkanlah dia."     

 Melihat tindakan Yan, Li pun menangis.      

 Ye Yuan mendesah dan mengangkat tubuh Yan agar berdiri.      

 "Nona Yan tidak perlu melakukan hal seperti ini. Dalam hal menyelamatkan orang, aku tidak pernah menolak. Aku tidak keberatan memberikan kalian seni mistis jiwa dewa dan formula pil tingkat 8 kepada kalian. Namun, aku khawatir meski aku berikan formula pil ini pada kalian, kalian tidak akan bisa membuatnya. Sementara itu menekuni seni mistis jiwa dewa tanpa didukung dengan pil obat tingkat 8 ini sangat berbahaya."     

 "Bagaimana bisa seperti itu? Selama kita memiliki formula pil bukankah kita pasti bisa membuatnya?" Yan berpikir bahwa Ye Yuan sedang mencari-cari alasan untuk tidak memberikan seni mistis jiwa dewa dan formula pil itu.      

 Ye Yuan sedikit ragu namun akhirnya masih mencoba menerangkan.      

 "Baiklah kalau begitu. Karena Nona Yang tidak percaya padaku maka aku akan berikan seni mistis jiwa dewa dan formula pil pada kalian. Nona Li, perlu kau ingat bahwa kau tidak akan bisa menguasai seni mistis jiwa dewa ini kalau kau tidak bisa membuat pil obatnya."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.