Dewa Obat Tak Tertandingi

Si Ahli



Si Ahli

0 "Apa? Shi Kaiyong, kali ini kau tidak akan melindunginya kan?" Lin Feng bertanya dengan nada kasar. Lelaki itu sangat emosi karena dirinya juga tertipu oleh si penjual obat. Nada suaranya tidak terdengar bagus.     

 Namun, Shi Kaiyong tidak peduli. Dengan nada dingin dia menjawab, "Lin Feng, serahkan dia padaku! Aku memiliki cara untuk membuatnya menyerah. Saat dia menyerah, kita memiliki kesempatan untuk membalas perbuatannya."     

 Seraya berkata, Shi Kaiyong menatap si penjual obat dengan tajam. Mendapati pemandangan seperti itu, si penjual obat gemetar.     

 Setelah mendengar perkataan Shi Kaiyong, Lin Feng tidak lagi memaksa. Dia mengibaskan tangannya dan berkata, "Baik. Terserah kau saja."     

 Shi Kaiyong kini melihat ke arah si penjual pil obat dan bertanya, "Apa kau menyerah atau kau ingin aku yang memberi pelajaran padamu?"     

 Si penjual pil obat justru menggertakkan giginya dan maju menyerang Shi Kaiyong. Dia tidak ingin menyerah. Namun, sebelum dia sempat menyentuh Shi Kaiyong, seseorang meneriakinya dari arah samping dan mengapit serangannya.     

 Si penjual pil obat tentu saja terkejut dengan terburu-buru mengelak dari serangan. Namun, seseorang lainnya menjegal langkahnya ketika mundur.     

 "Bum!"     

 Si penjual obat mendapatkan serangan dari belakang dan goyah ketika dia akan menyerang Shi Kaiyong ke depan.     

 Di depannya, sudah ada satu pukulan yang siap menyerang bagian perutnya. Si penjual pil obat kesakitan hingga mulutnya terbuka lebar. Tepat pada saat itu, sebuah benda kecil melayang dengan cepat masuk ke dalam mulutnya. Tanpa sengaja, si penjual pil obat menelan benda tersebut. Rasanya sangat tidak enak.     

 "Huek!"     

 Dengan susah payah, si penjual pil obat berusaha untuk memuntahkan benda yang dia telan, tapi sayangnya benda itu sudah lumer dimulutnya dan masuk ke dalam perut. Dalam sekejap, benda itu sudah hilang.     

 Sesaat kemudian, si penjual pil obat merasa jiwa dewanya gemetar dan dia menjadi tidak sadarkan diri.     

 Ketika Shi Kaiyong melihat keadaan penjual pil obat di depannya, dia menjadi takut. Barusan, dia mencari tahu siapa yang melempar benda kecil itu namun gagal. Si pelempar misterius itu pastinya adalah orang yang ahli melakukan tindakannya.     

 "Kau sekarang bisa bertanya. Tanya apa saja maka dia pasti akan menjawab."     

 Suara itu muncul lagi dalam pikiran Shi Kaiyong.     

 Shi Kaiyong tertegun. Baru ini dia tahu kenapa sosok misterius itu ingin membuat mulut si penjual pil obat terbuka lebar.     

 Apakah benda yang barusan dilempar ke dalam mulut si penjual obat adalah pil obat? Pil obat macam apakah yang memiliki khasiat seperti itu?     

 Shi Kaiyong mencoba untuk bersikap tenang dan membuka mulutnya untuk bertanya pada si penjual pil obat.     

 "Siapakah kau? Kenapa kau datang ke sini untuk menjual pil obat?"     

 Si penjual pil obat menjawab dengan nada datar. "Namaku Huang Song.. seorang pelayan dari Keluarga Wan. Mereka menyuruhku untuk datang ke Hutan Tanpa Akhir menjual pil obat ini. Waktu itu.. mereka mencoba untuk menyingkirkan Paviliun Pengobatan Harum supaya mereka tidak bisa bangkit lagi."     

 Shi Kaiyong merasakan darahnya mendidih mendengar pengakuan si penjual obat. Si Rumah Jawara Mabuk memang tidak tahu diri.     

 Mereka sudah menguasai sebagian besar pasar penjualan pil obat di negeri Qin namun mereka masih berusaha mencari cara untuk benar-benar menyingkirkan Paviliun Pengobatan Harum.     

 "Apakah Wan Donghai memintamu untuk menjual pil obat palsu ini?" Shi Kaiyong menggertakkan giginya begitu dia menahan amarahnya dan mencoba sekuat tenaga untuk bersikap sabar.     

 "Bukan. Pemimpin kedua-lah yang menyuruhku. Wan Donghang. Dia mengatakan kalau para pemburu binatang iblis adalah para bedebah yang tidak pantas untuk menggunakan pil obat bagus. Jadi, dia membuat pil obat yang baru dan memiliki khasiat yang tidak seberapa. Dia bahkan menambahkan bahan agar kalian tidak bisa merasakan penurunan khasiat obat untuk sementara waktu. Selama energi murni digunakan, baru dia akan kelihatan."     

 Si penjual pil obat seperti sedang menuangkan seluruh kacang dari tabung bambu, membalik keadaan.     

 "Aku akan menghabisinya. Si Wan Donghang! Dialah si bangsat bedebah! Semua keluarganya adalah bangsat!"     

 "Sial! Jahanam! Tidak akan ada orang yang pergi ke Rumah Jawara Mabuk untuk membeli pil obat lagi."     

 "Ohhh! Tidak ada manusia dari keluarga itu yang baik! Siapa yang selama ini mendukung Rumah Jawara Mabuk? Bukankah kita, para pemburu binatang iblis? Bagaimana bisa mereka menyebut kita bedebah? Mereka bahkan menjual pil obat palsu?"     

 "......."     

 Dalam waktu sekejap, semua orang menjadi marah.     

 Dengan peristiwa ini, reputasi Rumah Jawara Mabuk di antara para pemburu binatang iblis sudah rusak. Shi Kaiyong kemudian bertanya yang bersifat lebih pribadi namun Huang Song tidak tahu banyak.     

 Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat digali oleh Shi Kaiyong seperti Keluarga Wan yang telah membunuh beberapa para pemburu dengan tujuan untuk merampok dan masih banyak yang lainnya. Hal-hal ini bahkan sudah menyentuh batas kesabaran para pemburu binatang iblis.     

 Para pemburu yang sekarang berkumpul di Ngarai ini merupakan sebagian besar pemburu yang ada di negeri Qin. Bisa dibayangkan, setelah ini bagaimana nasib Rumah Jawara Mabuk nantinya.     

 Setelah beberapa saat, akhirnya Huang Song sadar. Hatinya gemetar begitu matanya melihat banyak sekali pandangan tajam mengarah kepadanya.     

 "Aku.... apa yang terjadi padaku? Apa yang kalian sedang lakukan? Aku... aku adalah orang dari Jawara Rumah Mabuk! Apa kalian berani menyentuhku?" Huang Song tergagap.     

 Lin Feng Menatap Huang Song dengan senyuman yang sebenarnya bukan menunjukkan sikap ramah tamah.     

 "Saudaraku, kita tadi membeli begitu banyak pil obat darimu. Karena pil obat ini sudah terbukti palsu, apakah kita harus mengembalikannya lagi padanya?" Lin Feng berkata kepada semua orang.     

 Semua pemburu binatang iblis yang ada di tempat itu adalah pemburu yang sudah berpengalaman. Ketika Lin mengatakan kalimatnya, mereka bisa menebak maksud Lin Feng dan langsung memuji lelaki itu.     

 Akibat yang muncul dari kalimat sudah jelas. Si Huang Song mulutnya dijejal dengan pil obat hingga tubuhnya meledak. Sebuah akhir hidup yang tragis.     

 "Kakak, siapa orang yang mengarahkanmu diam-diam?" salah seorang dari kawanan Shi Kaiyong bertanya karena sangat penasaran.     

 Shi Kaiyong menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi aku rasa orang ini pasti orang hebat! Aku tidak pernah mendapati keahlian menghantarkan suara dalam pikiran seperti ini! Dan aku juga belum pernah mendengar pil obat yang membuat Huang Song mengaku seperti itu! Aku rasa orang ini memiliki hubungan yang dekat dengan pemilik Paviliun Pengobatan Harum, Master Ye dan dia pastinya orang yang sangat kuat."     

 "Kakak benar. Orang ini sangat misterius. Tadi, aku juga memperhatikan sekitar dan tidak mendapati bagaimana caranya dia melemparkan pil obat itu! Orang ini pastinya dengan mudah bisa mengetahui bahwa pil obat itu palsu dan memiliki keahlian yang luar biasa. Sepertinya dia adalah seorang ahli dalam ilmu pengobatan Dao."     

 Shi Kaiyong mengangguk.     

 "Kau benar! Dugaanku, orang ini memiliki kekuatan selevel Tabib Agung! Tapi.. kalau memang ada kekuatan sebesar ini di belakang Master Ye, kenapa tidak ada pergerakan? Aku rasa kalau orang hebat ini mau membantu maka Rumah Jawara Mabuk tidak akan bisa berkutik."     

 Satu kelompok kawanan Shin Kaiyong menjawab dengan nada terkejut. "Seorang Tabib Agung? Apa itu berarti di sini ada seorang petarung dengan kekuatan di Tingkat Formasi Kristal?"     

 Mereka mengangkat kepala untuk melihat orang-orang yang ada di sekitarnya.     

 Jika memang ada seorang petarung Tingkat Formasi Kristal yang sedang bersembunyi di antara para petarung Tingkat Penggabungan Jiwa maka ini bukanlah pertanda yang baik.     

 Shi Kaiyong mengerutkan dahinya. "Bodoh! Apa yang sedang kalian cari? Orang yang ahli ini pasti bersembunyi di antara kita jadi pastinya dia tidak ingin jati dirinya terungkap. Jika dia memang ingin menunjukkan dirinya, dia pasti tidak akan bersembunyi. Dengan kemampuan seperti ini, hanya dengan tamparan dan pukulan ringan saja, nyawa Huang Song bisa melayang. Kenapa pula dia harus membuat keributan seperti itu? Hal ini sudah jelas. Aku juga akan berbicara kepada dua orang itu. Anggap saja hal ini tidak pernah terjadi."     

 Orang-orang dalam kelompok Shi Kaiyong berkeringat dingin begitu mereka mendengar perkataan Shi Kaiyong. Mereka dengan cepat mengangguk patuh seperti ayam yang sedang mematuk nasi.     

 Shi Kaiyong memelankan suaranya. "Untuk operasi harta karun kali ini, mari kita lakukan yang terbaik. Jangan sampai kita membuat marah makhluk-makhluk yang menakutkan. Jika tidak, kita tidak tahu akan seperti apa nyawa kita melayang. Aku kira sudah banyak para petarung dari tingkat Formasil Kristal di antara kita. Kau juga menduga akan banyak lagi para petarung ahli yang akan muncul."     

 Sebelum Shi Kaiyong selesai berbicara, sebuah penampakan aura yang sangat kuat muncul. Kerumuman yang tadi sudah tenang menjadi ramai lagi.     

 Orang-orang ini kesemuanya adalah para petarung dari Tingkat Penggabungan Jiwa namun mereka ternyata tidak memiliki keberanian untuk mengumpulkan kekuatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.