Dewa Obat Tak Tertandingi

Jangan Ikut Campur!!



Jangan Ikut Campur!!

0 "Haha, Wan Donghai, kau benar-benar berani. Kau berani berkata seperti itu pada seorang murid Inti Aliran Awan Tenang?" Ye Yuan langsung berhenti tersenyum dan berkata dengan nada dingin.     

 Ekspresi wajah Wan Donghai langsung berubah begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan. Dia lupa kalau Ye Yuan sudah diangkat menjadi murid Inti Aliran Awan Tenang.     

 Seorang Murid Inti Aliran Awan Tenang bahkan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari raja di Negeri Qin.     

 Jika tidak ada halangan maka hampir semua murid inti yang ada di aliran akan menduduki posisi penting di Aliran Awan Tenang suatu saat nanti.     

 Di depan Ye Yuan, Wan Donghai tidak ada apa-apanya.     

 "Apa? Apa mungkin Master Rumah Jawara Mabuk, memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari aku, seorang murid inti aliran? Aku sudah sejak tadi berdiri di sini dan kau bahkan sama sekali tidak keluar untuk menyambutku!" Nada suara Ye Yuan menjadi lebih keras.     

 Wajah Wan Donghai terus berubah seperti bunglon. Hatinya sudah muak.     

 Meski dia tahu saat ini Ye Yuan bertindak seolah dia adalah penguasa yang tangguh seperti macan, tidak ada sesuatu yang bisa dia lakukan pada anak itu.     

 Identitas Ye Yuan sangat sensitif untuk dia campuri. Di depan, begitu banyak orang, bagaimana mungkin Wan Donghai berani bertindak lancang pada seorang Murid Inti Aliran? Meskipun katakanlah dia berani berbuat sesuatu pada Ye Yuan maka apa yang dia lakukan akan sampai pada Aliran Awan Tenang dan dirinya pasti akan mati setelah itu.     

 Kekuatan dari pihak Aliran tidak bisa dibandingkan dengan kekuasaan yang ada di Negeri Qin, sebagai seorang Tabib Agung, Wan Donghai tentu paham dengan situasi ini.     

 "Ehmm, apa mungkin sebagai seorang Murid Inti aku masih kurang untuk kau hargai?" Ye Yuan berkata lagi dengan dahi berkerut.     

 Wan Donghai menggertakkan giginya dan hampir saja memberi salam hormat pada Ye Yuan ketika ada sebuah suara muncul.     

 "Kau bahkan belum resmi masuk aliran, Ye Yuan. Adik Ye Yuan ini sungguh sombong! Peraturan mana di Aliran yang memperbolehkan muridnya menyalahgunakan peraturan aliran untuk menindas pihak lain?"     

 Semua kepala menoleh ketika mereka melihat tiga orang datang bersama-sama, dua orang tetua dan satu orang anak muda.     

 Dua orang tetua itu tidak lain adalah Su Yulin dan Su Yubai, sementara anak muda yang berjalan di tengah adalah orang yang sudah dikenal oleh Ye Yuan. Dia adalah Yang Hao. Suara tadi berasal dari Yang Hao.     

 Ketika Wan Donghai melihat ada Yang Hao, dia merasa seperti telah terampuni kesalahannya. Dengan cepat, dia maju untuk memberikan salam.     

 "Wan Donghai menghaturkan salam hormat pada Tuan Yang!"     

 Yang Hao dengan santainya mengibaskan tangannya meminta Wan Donghai untuk bangun berdiri. Dia kemudian berkata pada Ye Yuan.     

 "Adik Ye. Kaulah yang salah di sini. Ketika para murid inti sedang berada di luar aliran, maka kita harus memenangkan hati orang dengan kebaikan kita. Bagaimana bisa kita memaksa orang lain untuk menyembah kita."     

 Yang Hao saat ini sudah bersikap tidak sesombong ketika dia bertemu dengan Ye Yuan kali pertama di kediaman Jiang Yunhe.     

 Ye Yuan sama sekali tidak menanggap, dia justru terlihat sedang memperhatikan bagian belakang tubuh Yang Hao, seolah sedang mencari sesuatu.     

 Yang Hao tentu saja menjadi bingung. Dia mengikuti arah pandangan mata Ye Yuan namun tidak mendapatkan sesuatu. Namun, sepertinya dia dengan cepat bisa menangkap apa maksud tindakan Ye Yuan padanya. Wajahnya langsung memerah begitu dia sadar. Yang Hao sudah terlihat seperti mencari lubang tanah yang bisa menutupi rasa malunya.     

 Apa yang dilakukan ini merupakan ancaman! Lebih tepatnya ancaman terbuka!     

 Jika Ye Yuan sampai menceritakan tentang pertarungan api yang mereka lakukan di kediaman Jiang Yunhe maka dia tidak tahu harus di mana menyimpan mukanya. Tempat ini dan Negeri Qin sekalipun tidak mampu menyembunyikanya.     

 Bagaimana bisa seorang Tabib Besar tingkat tinggi sampai bisa dikalahkan oleh seorang Tabib Besar Tingkat Rendah. Bahkan, yang pertama sampai mengalami kejadian di mana bagian belakang dirinya terlihat.     

 Selain itu, murid inti yang sudah lama di aliran ternyata kalah dengan seseorang dari murid baru yang bahkan belum secara resmi masuk di sana. Orang-orang di sini pasti akan menatapnya dengan pandangan aneh.     

 Kerumunan orang di sana juga tidak yakin, jadi mereka langsung mengikuti arah pandangan Ye Yuan untuk melihat sekali lagi, namun mereka tidak bisa menemukan apa pun. Mereka tidak tahu apa yang Ye Yuan sedang rencanakan dengan buruk bagi mereka.     

 Namun ternyata mereka melihat ekspresi wajah Yang Hao dan tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi antara Yang Hao dan Ye Yuan.     

 Hanya saja, Ye Yuan terus saja tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata apa pun. Mereka tidak tahu apa yang sedang Ye Yuan persiapkan. Dia tidak melakukan apa pun dan hanya melihat.     

 "Ye Yuan, Kalau kau sampai berani mengungkap kejadian kediaman Jiang Yunhe waktu itu, aku akan menghajarmu sampai mati!" Yang Hao mengatakan ancamannya pada Ye Yuan dengan suara dalam hati.     

 "Ah, aku takut. Jangan menakutiku Kakak Yang! karena aku memiliki masalah sendiri. Sekali aku merasa terintimidasi oleh seseorang maka aku tidak bisa mengendalikan mulutku. Jika nanti kalau sampai aku mengatakan sesuatu maka jangan sampai Kakak Yang menyalahkanku," Ye Yuan menjawab dengan suara dalam hati juga.     

 "Kau benar-benar licik! Apa yang kau inginkan supaya kau diam?" Yang Hao tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti arah permainan Ye Yuan.     

 "Oh.. aku belum memikirkannya. Hanya saja saat ini, jangan mencampuri tindakan apa yang akan kulakukan. Aku sudah kesulitan sebelum berhasil menempuh Jalan Sembilan Surga untuk mendapatkan status sebagai Murid Inti. Setidaknya biarkan aku melakukan sesuatu di Negeri Qin. Jika aku tidak melakukan apa pun maka ketika aku nanti ada di aliran aku mungkin menjadi murid di lapisan paling bawah. Jika nantinya aku mau bertindak, aku takut tidak bisa," kata Ye Yuan.     

 "Baik... aku tidak akan bicara." Yang Hao akhirnya mau berkompromi, supaya apa yang dimintanya juga dipenuhi oleh Ye Yuan.     

 Semua orang di Rumah Jawara Mabuk tahu bahwa Ye Yuan dan Yang Hao sedang bercakap-cakap lewat suara hati, namun sayangnya tidak ada satupun yang tahu apa yang sedang mereka bicarakan.     

 Seketika, wajah Ye Yuan terlihat menunjukkan ekspresi beku lagi. Dia berkata pada Wan Donghai.     

 "Wan Donghai! Kau belum memberikan salam hormat padaku. Apa kau memang berniat untuk meremehkan orang atas?"     

 Kalimat Ye Yuan terdengar menyerangnya lagi namun kali ini Wan Donghai tidak perlu sampai kehilangan muka lagi. Masih ada seorang murid inti lain yang ada di hadapannya selain Ye Yuan.     

 Wan Donghai menatap ke arah Yang Hao, namun ternyata pemuda itu hanya menatapnya dengan pandangan dingin.     

 "Kenapa kau melihatku seperti itu? Ayo lakukan! Beri salam hormat padanya! Apa menurutmu adik junior dari Yang Hao ini tidak pantas untuk kau hormati?"     

 Apa?     

 Situasi macam apa ini?     

 Semua orang jadi kaget!     

 Ye Hang, Nanfeng Lou, Nanfeng Ruoqing, Su Yulin dan saudaranya semuanya menjadi kaget.     

 Ada apa ini? Kenapa Yang Hao begitu cepat berubah sikap?     

 Bukankah tadi barusan dirinya saling melemparkan 'serangan' Lalu kenapa 'arah angin' langsung berubah seketika sehingga membuat Yang Hao menjadi saudara murid dengan Ye Yuan.     

 Tentu saja, di antara orang-orang kaget yang mendapati situasi berubah ini tentu saja Wan Donghai. Dia barusan menegakkan pinggulnya, sekarang dia harus memberi hormat lagi.     

 Ooh.. pinggang tua yang malang.     

 Melihat Wan Donghai tidak melakukan apa pun maka Yang Hao menjadi tidak sabar.     

 "Apa? Apa kau tidak dengar apa yang aku katakan, Master Wan?"     

 "Ah? Aku...."     

 Wan Donghai merasa tercekik. Bagaimana tidak? Selama dia bertahun-bertahun bersaing dengan Ye Hang, dia sama sekali tidak pernah menyembah saingannya itu. Sekarang, dia diminta untuk memberi sikap hormat pada anaknya.     

 "Apa yang kau lakukan? Cepat! Kau masih ingin Perkumpulan Penentu Tingkat Pil ini berlangsung atau tidak?" Yang Hao berkata dengan dahi berkerut.     

 Wan Donghai tahu dia tidak bisa menghindar dari situasi ini. Jadi, dia menggertak giginya kuat-kuat dan kemudian membungkuk memberi salam hormat pada Ye Yuan.     

 "Wan Donghai menghaturkan salam hormat pada Murid Inti Aliran, Master Ye!"     

 Ye Yuan tertawa.     

 "Cepat bangun Master Wan. Tindakan penghormatanmu ini sungguh membuatku merasa sangat rendah hati!"     

 Selesai berbicara, kepala Ye Yuan menoleh ke arah Su Yulin. Dia berkata sambil tersenyum.     

 "Kepala Keluarga Su? Bukankah sekarang giliran Anda?"     

 Su Yulin saking kagetnya sampai tidak bisa bergerak. Dia tidak menyangka jika Ye Yuan akan menargetnya. Jadi, dia hanya bisa bereaksi dengan kemarahan.     

 Sebenarnya, secara status, keluarga Su memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari Keluarga Wan di Negeri Qin. Namun, di depan kekuasaan hebat seperti Aliran Awan Tenang, kedua Keluarga Wan dan Su tidak ada bedanya.     

 Ye Yuan menggunakan statusnya sebagai murid inti untuk membuat mereka memberi salam hormat pada dirinya. Jika sampai mereka tidak mau maka mereka sudah menunjukkan tanda-tanda pemberontakan?     

 Masalahnya adalah Ye Yuan adalah pembunuh bagi anggota keluarga Su bernama Su Yishan. Bagaimana bisa mereka memberi salam hormat pada orang yang membunuh putranya? Sangat tidak mungkin.     

 "Jangan bersikap kelewatan, Ye Yuan. Aku bahkan belum menyelesaikan urusanmu denganku tentang kematian Su Yishan!" Su Yulin langsung mengaum dengan nada marah.     

 Ye Yuan mengabaikannya. Pandangan pemuda itu terarah pada bagian belakang tubuh Yang Hao lagi.     

 Yang Hao hampir saja tidak tahan. Dia berkata dengan suara rendah.     

 "Kepala Keluarga Su, berikan salam hormat. Dengan cara ini kalian tidak akan terluka! Berdasarkan peraturan, kalian harus memberi salam hormat pada Adik Ye!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.