Dewa Obat Tak Tertandingi

Jurus Penggerak Pedang!



Jurus Penggerak Pedang!

0Si Macan Putih kecil menunjukkan taringnya di saat seluruh bulu di tubuhnya berdiri tegak. Suara auman-nya yang terdengar seperti kucing kecil kadang muncul. Dia terlihat sangat lucu. Namun dalam kondisi tragis seperti ini, si Macan Putih kecil terlihat sangat mengenaskan dan tidak berdaya.     

Hati Ye Yuan tergetar tanpa sadar seolah-olah dia melihat dirinya di sana.     

"Ye Yuan, ayo kita selamatkan si Macan Putih. Lihatlah dia sangat mengenaskan." Suara dalam hati Nanfeng Zhirou terdengar sampai di telinga Ye Yuan.     

Ye Yuan memalingkan wajahnya, mendapati Nanfeng Zhirou sudah penuh dengan air mata. Dia sangat tersentuh dengan besarnya cinta orang tua yang ditunjukkan oleh Macan Putih.     

Dalam kondisi seperti ini, hal paling baik yang seharusnya dilakukan adalah menunggu Macan Putih dan Ular Piton Tujuh Awan Warna berhenti bertarung hingga keduanya terluka parah. Namun, Ye Yuan tidak dapat melakukannya.     

Ye Yuan tidak mengatakan sepatah katapun. Dia hanya mengangguk menanggapi kalimat Nanfeng Zhirou lalu mengeluarkan Pedang Canghua.     

"Kelemahan dari Ular Piton Tujuh Awan Warna adalah Bunga Tujuh Rupa. Kita berada di dataran tinggi, sebuah tempat yang tepat untuk menyerang. Aku akan turun ke bawah memancing si Ular Piton ke sini, kemudian langsung bunuh dia jika ada kesempatan."     

Nanfeng Zhirou mengangguk dengan segenap daya kekuatannya. Sekarang, amarahnya terhadap si Ular Piton sudah menguasai dirinya.     

Si Ular Piton dan Macan Putih sedang berkonsentrasi dengan pertarungan sengit mereka. Berkali-kali, Macan Putih mengalami kekalahan, namun tidak selangkahpun dia ingin menyerah.     

Si Macan Putih sudah seperti sebuah anak panah yang berada dalam pertarungan terakhirnya. Dia hanya memiliki satu keinginan yakni tetap bertahan.     

Si Ular Piton Hitam membuka mulutnya, menyerang ke depan secara serampangan ke arah rahang bawah Macan Putih. Serangan-serangan yang dikeluarkan oleh Macan Putih sudah tidak mempan lagi melemahkan Ular Piton. Jika nanti mulut si Piton berhasil menggigit si Macan Putih, maka nyawanya akan berakhir di sini.     

Tepat sebelum mulut si Ular Piton Hitam mendarat di tubuh Macan Putih, sebuah cahaya putih dari belakang menyerang wajah si Ular Piton Hitam dengan kecepatan yang luar biasa.     

Karena terjadi tanpa dia duga, si Ular Piton Hitam tidak mampu menghadapi serangan tersebut. Cahaya putih itu mengenai matanya.     

Phsssstttt!     

Mata si Ular Piton Hitam berdarah parah, suara jeritan terdengar. Tubuh si Ular Piton Hitam berguling ke tanah. Dia kesakitan. Tubuh si Ular Piton Hitam yang sangat besar terbelit tanpa henti dan ekornya menyapu seluruh tampat di sekitarnya dengan kekuatan menyerang acak.     

Bahkan Ye Yuan pun tidak berani bertindak gegabah kali ini. Dia hanya menatap Macan Putih yang sekarat. Si Macan Putih balas menatap Ye Yuan dengan pandangan rasa terima kasih.     

Si Macan Putih kecil melihat si Ular Piton Hitam terluka dan memberanikan diri bergerak mendekati induknya. Dia menggunakan lidahnya untuk merawat luka di tubuh ibunya sambil terus-terusan mengeluarkan suara tangisan. Dia tampaknya sangat bersedih.     

Meskipun begitu, pemandangan seperti ini tidak berlangsung lama. Si Ular Piton Hitam kembali bangun dari sakitnya. Suara auman yang tertahan menunjukkan bahwa dirinya sedang dalam kondisi murka.     

Si Ular Piton Hitam menggunakan mata satunya untuk menatap Ye Yuan dengan saksama. Namun, Ye Yuan balas memandangnya dengan senyuman dan bahkan membengkokkan jarinya, mengarahkannya pada si Ular Piton Hitam. Dia terlihat sangat menghina si Ular Piton Hitam.     

Melihat tingkat Ye Yuan si Ular Piton Hitam menjadi semakin marah. Dengan sekali gerakan, dia langsung menghilang. Ye Yuan sudah menyiapkan sejak lama jadi dia tidak mungkin kalah terkepung oleh si Ular Piton Hitam.     

Dengan Jurus Penghilang Tubuhnya, Ye Yuan langsung menghilang. Si Ular Piton Hitam menghantam udara.     

"Si Ular besar bodoh, aku di sini!" Sekali lagi Ye Yuan membengkokkkan jemarinya ke arah Ular Piton Hitam di sisi lain.     

Ular Piton Hitam sepertinya paham dengan bahasa yang dikatakan Ye Yuan. Sekali lagi, dia bergerak ke arah Ye Yuan dengan gegabah.     

Jurus gerakan tubuh Ye Yuan tidak lebih lambat dari Ular Piton Hitam. Dia berhasil menghindar sekali lagi.     

Karena sudah berhasil menghindar dua kali, maka Ye Yuan memiliki kesempatan untuk membuat Ular Piton Hitam menuju tempat di mana Nanfeng Zhirou sudah bersiap untuk menyergap.     

Nanfeng Zhirou sedang mengasah pedangnya pada saat bersamaan dia melihat ke arah titik bunga tujuh rupa yang ada di titik vital punggung si Ular Piton Hitam.     

Ye Yuan sekali lagi berhasil menghindar dan kemudian masuk ke tempat penyergapan. Ketika dia berusaha untuk membuat marah Ular Piton Hitam, Nanfeng Zhirou sudah bersiap hendak melancarkan serangannya, si ular menjadi ragu.     

"Sial. Ular Piton Hitam ini ternyata licik. Dia curiga dengan apa yang aku lakukan!" Ye Yuan mengeluarkan sumpah serapah dalam hatinya.     

Pedang Canghua dihunuskan dan sebuah serangan kilatan cahaya di arahkan ke Ular Piton Hitam sekali lagi. Hanya saja, kali ini karena si Ular Piton Hitam sudah bersiaga, dia tidak mudah untuk diserang. Si Ular Piton Hitam berhasil mengelak serangan pedang Ye Yuan dengan meluncurkan tubuhnya. Dalam kondisi seperti ini, si Ular Piton Hitam justru tidak bergerak menuju tempat penyergapan.     

Ye Yuan mendapatkan firasat buruk. Si Ular Piton Hitam benar-benar bergerak memutar tubuhnya dan bahkan menuju si Macan Putih.     

"Sial!" Ye Yuan menyumpah dalam hati dan langsung mengejar si Ular Piton Hitam dengan pedang di tangannya.     

Nanfeng Zhirou sudah lama menunggu di tempat penyergapan namun akhirnya malah si Ular Piton Hitam tidak jadi pergi ke sana. Dia merasa depresi. Penantiannya sia-sia. Dengan langkah lebar, dia akhirnya juga ikut Ye Yuan mengejar ular itu.     

Ternyata si Ular Piton Hitam licik sekali. Meskipun Ye Yuan dapat melihat punggungnya tetapi ular itu bergerak ke sana-kemari, sehingga membuat Ye Yuan kesulitan untuk mengarahkan serangan pedang yang akurat padanya. Ye Yuan menembakkan kilatan pedangnya ke arah ular itu namun dia berhasil menghindarinya.     

Dalam waktu sekejap, si Ular Piton Hitam sudah mendekati Macan Putih. Dalam jarak seperti ini, si Macan Putih sudah di ambang kematian. Setelah tenaganya dihabiskan untuk bertarung, dia sudah tidak memiliki tenaga lagi. Si Ular Piton Hitam bahkan sudah menggigitnya berkali-kali. Tubuh Macan Putih tidak hanya terluka namun juga terkena racun yang cukup ampuh. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana mungkin dia masih bisa bertahan?     

Melihat si Ular Piton Hitam bersiap untuk menyerangnya, mata Macan Putih terlihat sudah putus asa. Pandangannya berganti ke arah Macan Putih kecil yang ada di sampingnya dengan sirat keputusasaan dan ketidakberdayaan.     

Si Macan Putih kecil tidak terlihat ketakutan saat ini. Dia justru menunjukkan gigi taringnya ke arah si Ular Piton Hitam dan mengayunkan cakar kecilnya. Sebenarnya, gerakan ini cukup mengancam namun sayangnya masih terlalu lemah dan tak ada efeknya untuk si Ular Piton Hitam.     

Nanfeng Zhirou menjadi sangat resah melihat kondisi tersebut. Dia mengarahkan banyak sekali kilatan cahaya pedang ke arah Ular Piton Hitam. Hanya saja, dalam situasi seperti ini, kilatan cahaya pedangnya jauh lebih lemah dari pada milik Ye Yuan. Bahkan, meskipun ada beberapa kilat cahaya pedang yang mengenai tubuh si Ular Piton Hitam, serangannya ini tidak berhasil melukai atau bahkan membuatnya merasa gatal.     

Ye Yuan tahu dia sudah terlambat. Dia pun menggertak giginya.     

"Hanya ada satu gerakan ini! Hei Macan Putih kecil! kalau ini meleset, jangan salahkan aku!"     

Dalam pikirannya, Ye Yuan melemparkan Pedang Canghuanya ke udara dan kemudian menangkupkan kedua tangannya membentuk pedang. Dia mengarahkan tangannya ke Pedang Canghua.     

Deretan kekuatan jiwa membungkus energi murni Ye Yuan kemudian keluar dari ujung jarinya dan masuk menembus Pedang Canghua.     

Dengan ini, Pedang Canghua melayang di udara.     

"Jurus Penggerak Pedang! Serang!"     

Ye Yuan mengarahkan pedang itu dengan satu tangan, Pedang Canghua berubah menjadi goresan cahaya yang mengalir ketika dia bergerak langsung menembus tubuh si Ular Piton Hitam.     

Si Ular Piton Hitam sepertinya merasakan sesuatu, sehingga kecepatan serangannya ke arah Macan Putih kecil menjadi lebih pelan. Namun, ayunan gerak tubuhnya menjadi lebih kuat dan sulit untuk dikendalikan.     

Kecepatan Pedang Canghua kali ini jauh lebih cepat dari pada serangan pedang yang sebelumnya dikeluarkan oleh Ye Yuan. Meski begitu, ternyata serangan ini masih meleset.     

Si Ular Piton Hitam mengeluarkan suara lolongan yang mengerikan untuk menunjukkan kemenangannya.     

Ekspresi wajah Ye Yuan berubah menjadi gelap, namun ujung jarinya masih tertarik ke belakang. Pedang Canghua sekali lagi membuat garis cahaya panjang di udara dan kemudian garis panjang berubah menjadi goresan cahaya yang mengalir, terarah menyerang ke Ular Piton Hitam sekali lagi.     

Kali ini, karena Pedang Canghua yang berada terlalu dekat dengan tubuh Ular Piton Hitam, si ular tidak menyangka bahwa pedangnya ternyata bisa kembali setelah ditarik sebelumnya. Karena dia tidak siap, serangan pedang itu berhasil mengenai tubuhnya.     

"Sss.. Sssss."     

Tubuh Ular Piton Hitam berguling di tanah kesakitan, tetapi dia tidak langsung mati karena pedang itu tidak terhunus di titik vital tubuhnya.     

"Kakak Feng, cepat bergerak dan serang!" Ye Yuan menggertakkan giginya dan berteriak.     

Pedang Canghua jatuh ke tanah dengan suara berdentang. Tubuh Ye Yuan juga jatuh ke tanah karena kehabisan energi.     

Nanfeng Zhirou tersadar dari keterkejutannya, dengan cepat dia mengayunkan pedangnya ke arah Ular Piton Hitam.     

Namun, sebelum Nanfeng Zhirou mendekat, si Ular Piton Hitam mengayunkan ekornya dan hampir mengenai tubuh gadis itu.     

Nanfeng Zhirou menjadi cemas. Dia tidak menyangka bahwa si Ular Piton Hitam memiliki kekuatan yang sangat gigih. Sementara, dia bahkan tidak mampu mendekatinya.     

Sesaat kemudian, sebuah kilatan serangan cahaya putih diayunkan....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.