Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Ada Cerita Yang Terjadi Secara Kebetulan



Tidak Ada Cerita Yang Terjadi Secara Kebetulan

0Tidak Ada Cerita Yang Terjadi Secara Kebetulan     

Ye Yuan tersenyum tipis dan kemudian mengingat nama Luo Chengfeng dan Tang Yu. Melihat dari cara Jiang Yunhe yang begitu serius ketika menyebut nama keduanya, kedua orang tersebut merupakan sosok-sosok hebat dari Asrama Surga. Kemampuan bertarung mereka tidak jauh dari para jagoan tingkat Formasi Kristal. Karena kompetisi besar Aliran bukanlah pertarungan mati dan hidup maka Ye Yuan tidak bisa menggunakan senjata pamungkasnya. Meskipun senjata-senjata Ye Yuan memang hebat, namun ketika dia mulai menggunakannya, Ye Yuan bahkan masih kesulitan untuk mengendalikannya.     

Jurus Gelombang Ribuan Bunga contohnya, sekali jurus itu dikeluarkan maka kemungkinan yang terkena bisa saja mati. Memang sangat hebat sekali ada seorang petarung dari tingkat Penggabungan Jiwa yang mampu memanggil energi langit dan bumi untuk membentuk kekuatan dari jurus tersebut. Meski begitu, ketika jurus itu sudah sepenuhnya terbentuk, Ye Yuan kesulitan untuk mengendalikan.     

Begitu juga Energi Murni Api tingkat 4. Seketika Ye Yuan mengeluarkannya, lawan bisa saja langsung terbakar menjadi abu.     

Sementara Ye Yuan sudah memurnikan Teratai Api Sandal Pembersih, api ini masih sangat kuat. Dia belum bisa mengendalikan kekuatan dari energi murni tingkat 4.     

Dilihat dari kompetisi besar Aliran yang bukan merupakan sebuah pertarungan maut, ini berarti senjata yang Ye Yuan bisa gunakan dalam kompetisi sangat terbatas.     

Untungnya Jiwa Kosong Penghancur Ruang yang merupakan jurus tingkat pertama sudah dikuasai Ye Yuan hingga tahap sempurna. Kecepatan dari jurus itu sudah tidak jauh dari para petarung yang berada di tingkat akhir Penggabungan Jiwa.     

Digabung dengan Pembakaran Energi Murni yang merupakan keahlian kedua dari Seni Roh Sembilan Buku Dewa Yang, sepertinya Ye Yuan sudah memiliki cukup bekal untuk bertarung dalam kompetisi.     

Sementara apakah nanti dia kalah atau menang, dia sendiri tidak yakin. Ini akan tergantung dari apa yang akan dia tunjukkan dalam pertarungan nanti.     

"Siapakah yang terakhir?" tanya Ye Yuan pada Jiang Yunhe.     

Jiang Yunhe menunjukkan wajah suram sebelum menjawab.     

"Kau harus berhati-hati menghadapi orang ini. Namanya Tian Yu, Cucu dari Tetua Besar Maple Langit. Dia adalah murid paling berbakat dari semua murid yang ada di sini."     

Ye Yuan langsung menjadi tertarik begitu mendengar informasi tentang Tian Yu ini. dia pun bertanya," Oh? Kehebatan apa yang dimiliki oleh Tian Yu?"     

"Tian Yu memiliki pemahaman yang paling baik tentang jurus-jurus yang dikuasainya sejak usia mudanya. Sepertimu, dia juga berhasil melewati Jalan Sembilan Surga! Meski memang dia tidak melewati jalan itu ketika masih berada di tingkat energi murni sepertimu waktu itu. Namun, dia baru saja berhasil naik tingkat Penggabungan Jiwa! Tiga tahun lalu ketika dia sukses melewati jalan itu, dia baru saja berada di tingkat pertama Penggabungan Jiwa! Sekarang dia sudah berada di tingkat setengah Formasi Kristal! Kalau tidak ada apa-apa, dia akan menjadi murid elit kali ini. Kalau kau bertemu dengannya kau harus berhati-hati!"     

Jiang Yunhe sendiri mengakui bahwa pujian yang dia berikan pada Tian Yu ini terlalu tinggi. Jika tidak ada Ye Yuan muncul di sini, mungkin Tian Yu yang terhebat di generasinya.     

Tanpa menyebut nama Ye Yuan, di kalangan umum, seseorang yang mampu naik tiga tingkat fase minor dalam waktu satu tahun merupakan sesuatu yang hebat. Di tambah, Tian Yu juga berhasil menembus tingkat setengah Formasi Kristal.     

Di Aliran Awan Tenang, semakin muda seseorang bisa melewati Jalan Sembilan Surga maka akan semakin besar potensi dirinya akan berkembang. Ini berlaku sama pada Mo Yuntian dan Xin Lie.     

Dan bagi orang-orang yang mampu melewati Jalan Sembilan Surga dengan kemampuan bertarung mereka bisa dipastikan bisa langsung mengalahkan semua orang yang berada di tingkatan yang sama.     

Dilihat dari Tian Yu yang bisa melewati Jalan Sembilan Surga di tingkat pertama Penggabungan Jiwa, menunjukkan bahwa orang itu memang hebat.     

"Terima kasih banyak atas informasinya, Ketua Jiang," kata Ye Yuan.     

Setelah mengantarkan Jiang Yunhe pulang, Ye Yuan tidak langsung bermeditasi. Dia berjalan-jalan santai di sekitaran lingkungan aliran.     

Kompetisi Besar sudah ada di depan mata. Berdoa di kaki Budha di saat-saat seperti ini tidak akan berguna. Maka yang bisa Ye Yuan lakukan adalah menguatkan dirinya dengan bersantai dan mengatur alam pikirannya.     

Di hari kedua, tirai kompetisi Besar Aliran sudah dibuka! Puncak Kemenangan adalah nama tempat di mana pertarungan akan diadakan. Banyak panggung yang sudah dibangun di sana. Saat ini ada ribuan murid harapan masa depan aliran sudah berkumpul di sana.     

Semua murid ini merupakan murid pilihan yang berasal dari 10 negeri bawahan Aliran Awan Tenang. Semuanya adalah sosok hebat dari negeri-negeri mereka.     

Sayang, kebanyakan dari mereka di aliran menjadi murid luar aliran dan tidak memiliki nama di sini.     

Ada 200 murid inti sementara murid elit hanya berjumlah 20 saja. Tempat kompetisi untuk murid elit, inti dan luar aliran terpisah. Dan tentu saja, yang paling menarik perhatian adalah pertarungan antara murid elit.     

Ke-20 murid dari kalangan elit menjadi wakil dari sosok-sosok terhebat dari generasi mereka. jadi, semua murid entah itu murid inti atau murid luar aliran tidak akan melewatkan pertandingan ini berharap ada sesuatu yang bisa mereka pahami ketika melihat pertarungannya sendiri.     

Sayangnya, di kompetisi besar ini, semua pertandingan dilakukan secara bersama. Ini berarti ketika seseorang selesai dengan pertarungannya terlebih dahulu dia bisa menonton yang lainnya.     

Pertandingan di antara para murid luar aliran merupakan yang peraturannya paling ketat karena jumlah muridnya memang paling banyak.     

"Ye Yuan, kamu dapat nomor berapa? Kamu tahu siapa yang kamu hadapi di pertarungan pertama?" tanya Nanfeng Ruoqing.     

Balai Pil juga menyelenggarakan pertandingan. Namun, waktunya lebih lama dari pertandingan di Balai Bela Diri. Oleh karena itu si bibi dan keponakan masih memiliki waktu untuk menyemangati Ye Yuan.     

"Nomor 52. Lawanku dari pertandingan pertama belum jelas siapa," jawab Ye Yuan.     

Sebenarnya, Ye Yuan tidak mempermasalahkan siapapun lawannya. Ye Yuan tidak banyak memberi perhatian pada lawannya yang masih berada di tingkat ketujuh atau kedelapan Penggabungan Jiwa.     

"Itu berarti lawanmu adalah nomor 149. Siapa yang pegang nomor itu?" kata Nanfeng Zhirou.     

Ada 200 murid inti. Para murid ini akan mengambil nomor undian untuk menentukan lawan mereka.     

Setelah menarik nomor undian, ditentukan bahwa nomor 1 akan menghadapi nomor 200, nomor 2 menghadapi nomor 199 dan seterusnya. Ye Yuan mendapat nomor 52 itu berarti lawannya adalah nomor 149.     

Untuk menghindari muid inti paling kuat bertemu terlebih dahulu di pertandingan, yang tentunya akan menguras energi mereka, murid 10 besar di pertandingan sebelumnya langsung akan menjadi murid unggulan.     

Kesepuluh lawan dari 10 murid unggulan inti memiliki kekuatan yang lemah. Jadi tidak banyak yang bisa dilihat. Bisa dibilang lawannya langsung kalah ketika pertandingan baru saja dimulai.     

Meski begitu, memang ada beberapa kejadian tidak biasa yang muncul di pertandingan sebelumnya. Ada murid di nomor dengan urutan kesebelas yang tidak beruntung mendapatkan nomor undian setelah 190. Dengan hal ini, pertandingan menjadi menarik.     

Namun, kejadian seperti ini sangat jarang terjadi. Dengan Ye Yuan yang menarik nomor 52, kesempatan untuknya bertarung dengan murid yang kuat sangatlah sedikit.     

"Hajar saja. Langsung saja hadapi kalau memang waktu pertarungannya dimulai nanti. Long Tang, kau dapat nomor berapa?" Ye Yuan bertanya pada Long Tang yang ada di sampingnya.     

Dalam pertandingan seperti ini, murid inti tidak dibagi menjadi Murid Bumi atau Langit.     

"Nomor 170," kata Long Tang.     

"Oh? Seperti itu. Berarti lawanmu nomor 31. Sepertinya dia orang kuat!" kata Ye Yuan.     

Long Tang menjawab dengan santai." Tidak masalah. Langsung saja hadapi saja nanti."     

"Haha! Bagus kalau begitu! Dengan kekuatanmu, naik ke posisi 50 besar sepertinya bukanlah hal yang sulit!" Ye Yuan berkata dengan gelak tawa.,     

"Aku harap begitu."     

Long Tang adalah murid yang berhasil melewati Jalan Sembilan Surga. Ini berarti kekuatannya tidak bisa dilihat sebelah mata.     

Dalam waktu satu dua bulan ini kekuatannya sudah meningkat dengan pesat. Hanya saja dia belum memiliki kesempatan untuk menunjukkannya. Ye Yuan percaya kalau Long Tang akan bisa menang dengan jujur.     

"Semua murid, tolong dengarkan. Kompetisi besar aliran akan segera dimulai. Cepat cari panggung pertandingan kalian sesuai dengan nomor yang sudah kalian ambil!" Suara seorang tetua Balai Bela Diri mengumpulkan energi murninya untuk berbicara keras di hadapan ribuan para murid.     

Ye Yuan dan Long Tang tersenyum ketika mereka mendengar kalimat tersebut. mereka pergi ke tempat pertandingan masing-masing. Ketika Ye Yuan menemukan tempatnya, murid di nomor 149 sudah berada di sana terlebih dahulu. Ketika dia melihat lawannya itu, Ye Yuan langsung tertegun. Tidak mungkin ada cerita yang terjadi tanpa disengaja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.