Dewa Obat Tak Tertandingi

Usir Dia!



Usir Dia!

0 Sebuah rumah dengan sebuah pelataran luas berdiri di puncak utama Gunung Berkah Jiwa. Ini adalah kediaman Tetua Besar, Langit Maple. Ye Yuan berjalan cepat menuju ke kediaman Langit Maple setelah selesai mengambil misi dari Paviliun Pendukung Bintang.     

 Sekilas, sepertinya misi yang dikeluarkan oleh Balai Bela Diri tampak lebih menguras tenaga dan waktu, namun ternyata misi dari Balai Pil pun juga sama. Ini karena setiap proses peracikan pil obat selalu membutuhkan tenaga dan waktu si pembuatnya.     

 Bisa dikatakan bahwa poin hadiah dari misi ini tidak mudah untuk didapatkan. Selain itu ada juga bahaya yang mengintai dalam proses pembuatan pil ini yang bisa mengancam keselamatan murid. Dapat dikatakan bahwa tenaga dan waktu yang dibutuhkan dalam misi pil ini jauh lebih besar dari pada misi yang dikeluarkan oleh Balai Bela Diri.     

 Level 9 yang diambil oleh Ye Yuan salah satu misi yang sulit yang jauh dari kata mudah dan santai. Inilah alasannya kenapa misi ini tidak terselesaikan dalam waktu sepuluh tahun terakhir.     

 Meski bisa dikatakan bahwa menyempurnakan formula pil yang sudah ada itu sebenarnya lebih mudah ketimbang membuat pil dari awal, jumlah energi yang dikeluarkan oleh pengambil misi bisa membuat orang jadi gila.     

 "Bum!"     

 Ye Yuan mendengar ledakan yang mengguncang bumi datang dari dalam kediaman dari Langit Maple ketika dia sampai di sana. Ye Yuan bisa langsung mengetahui bahwa ada kuali pil obat yang meledak.     

 Wajah si Langit Maple hitam legam dan hanya menyisakan putih di kedua bola matanya. Di sampingnya ada anak muda yang kondisi sama sepertinya., Dia terlihat seperti baru keluar dari tumpukan arang. Keduanya terkena ledakan kuali.     

 "Mustahil! Pil Tujuh Pendorong Jiwa dalam ini harus jadi! Wang Jie, siapkan lagi bahan-bahannya! Ayo kita buat lagi pil obat ini!" Langit Maple berkata dengan suara yang bergetar ke pemuda dengan wajah serba hitam.     

 Wang Jie adalah murid terakhir yang ikut Langit Maple. Dia berusia sama dengan Mo Yuntian tetapi ilmu pengobatannya sudah mencapai tingkat Tabib Agung tingkat tinggi. Status setinggi ini sebenarnya sudah memiliki kedudukan yang tinggi di Aliran Awan Tenang namun di depan Langit Maple dia hanya melakukan pekerjaan sebagai pembantu.     

 Mendengar amarah Langit Maple berkobat lagi, Wang Jie hanya tersenyum kecut.     

 "Guru, ini adalah ledakan keempat kalinya dalam sebulan ini! bukankah kita seharusnya mencatat bahan-bahan yang kita sudah gunakan supaya tahu apa ada yang salah. Selain itu selain itu dibutuhkan banyak tenaga untuk mengumpulkan bahan-bahan tingkat 4 ini."     

 Mata putih si Langit Maple melihat ke arah muridnya sambil dia merajuk.     

 "Aku atau kau guru di sini? Aku memintamu untuk menyiapkan bahan ya kau harus melakukannya! Berhenti bicara omong kosong itu! Kau yakin bahwa bahan-bahan yang kita gunakan ini sudah benar! Kau tahu bahwa Orang tua yang ada di depanmu ini sudah mempelajari tentang Pil Tujuh Pendorong Jiwa Dalam selama belasan tahun. Akhirnya tahun lalu aku mendapatkan wangsit untuk menggunakan Buah Emas Cahaya Sangat Terang untuk melengkapi formula pil ini! Kalau aku harus sukses atau tidak sama sekali."     

 Wang Jie menjawab dengan wajah ekspresi sedih.     

 "Tentu saja kau gurunya! Baiklah, aku akan menyiapkan bahan-bahannya."     

 "Huh! Ada yang salah? Aku ini mengambilmu sebagai murid dengan harapan kau akan membawa perbedaan dibanding dengan si dungu-dungu sebelumnya. Sepertinya kau pun tidak berbeda dari mereka! Aku masukkan misi ini di Paviliun Pendukung Bintang selama 10 tahun tapi tidak ada yang mau mengambilnya. Sungguh ini membuatku sangat marah." Langit Maple berkata dengan nada marah.     

 Wang Jie adalah murid yang jujur yang terbiasa dimarahi oleh Langit Maple. Mendengar kalimat seperti ini dari Langit Maple, dia tidak membalas.     

 Ketika Wang Jie sedang pergi untuk menyiapkan bahan-bahan ada sebuah suara terdengar dari luar yang memberitahukan ada seorang murid yang datang.     

 "Lapor Tetua Besar! Ada seorang murid yang ingin menemui Tetua Besar. Dia membawa sebuah lempengan giok misi di tangannya. Dia mengatakan kalau dia sudah mengambil misi level 9 nomor 3 yang kau taruh di Paviliun Pendukung Bintang."     

 Mata Langit Maple langsung berbinar. Dia langsung memegang tangan si murid yang melapor dan bertanya.     

 "Kau serius? Ada murid yang mengambil misi itu? Siapa dia? Bisa dipercaya atau tidak?"     

 Misi level 9 ini pada awalnya memang terkenal di antara para murid dan juga tetua namun lambat laun setelah banyak dari mereka yang tidak bisa menyelesaikan misi atau merasa bahwa misi tersebut sangat tidak mungkin, banyak orang yang sudah putus asa untuk mengambilnya. Selanjutnya, hanya sedikit sekali orang yang mengambil misi itu. Hingga lima tahun lalu, tidak ada seorang pun yang mau mencoba untuk menyelesaikan misinya.     

 Sekarang, begitu mendengar ada yang mengambil misinya, Langit Maple langsung menjadi senang bukan kepalang.     

 Meski tangannya si murid dipegang sampai sakit oleh Langit Maple, si murid yang ada di gerbang tidak berani bicara.     

 "Murid yang datang adalah seorang murid muda. Sepertinya dia baru saja masuk aliran. Kekuatanya ada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa dan dia memakai seragam dari Balai Bela Diri. Ada sebuah lencana tabib Besar tingkat rendah di dadanya."     

 Si murid penjaga melapor semua hal yang dia lihat dari Ye Yuan. Soal apakah Ye Yuan ini bisa dipercaya atau tidak, itu urusan di Tetua Besar.     

 Kalau dari cara si murid penjaga menjawab, dia terdengar menilai Ye Yuan sebagai murid yang tidak bisa dipercaya.     

 Mendengar laporan dari muridnya, wajah Langit Maple menjadi suram. Ketika si murid mengeluarkan kalimat terakhirnya, dia langsung hendak mengeluarkan amarahnya.     

 Meski begitu, karena muka si Langit Maple hitam pekat terkena abu maka apapun ekspresi yang coba dia tunjukkan tidak terlihat.     

 Langit Maple tiba-tiba mengangkat tangannya dan melemparkan tubuh si murid penjaga jauh dari gerbang.     

 "Apa otakmu itu otak babi? Si anak baru ini mengambil misi ku dan kau melaporkannya? Ayo minta dia buat kembali saja! Kau balik ke sana sekarang dan usir dia dengan tongkat. Kalau kau berani menggangguku lagi aku akan menurunkan statusmu dengan mengerjakan pekerjaan rumah selama setahun!" Langit Maple meneriakkan kalimatnya ini dengan sangat keras sekali.     

 Selesai berbicara, si murid penjaga hanya mendengar suara pintu ditutup dengan keras. Ruang peracikan obat tertutup lagi.     

 Ye Yuan sebenarnya menunggu untuk menyelesaikan misi ini namun ketika dia mendapati wajah murid penjaga gerbang penuh dengan kotoran dia merasakan firasat buruk.     

 Ketika si murid itu melihat Ye Yuan, dia langsung mengibaskan tangannya dan marah-marah.     

 "Cepat pergi dari sini! Aku bilang pergi saja. Tidak ada yang menyenangkan di sini? Kau membuatku dimarahi oleh Tetua Besar! Kau juga tidak mengukur kemampuan dirimu sebelum mengambil misi level 9 itu. Apakah Tabib Besar tingkat rendahmu itu bisa membuatmu menyelesaikan misi ini?"     

 Ye Yuan menjadi bingung dibuatnya.     

 "Kakak Senior, maafkan aku jika harus merepotkanmu untuk melapor kepada Tetua Besar lagi. Aku bisa menyempurnakan formula Pil Tujuh Pendorong Jiwa Dalam!"     

 Si murid penjaga gerbang ini sudah sangat sedih. Dia tidak bisa mendengar kalimat Ye Yuan lagi.     

 "Pegi sana! Pergi! Kenapa kau masih menggangguku di sini? Tetua besar memintaku untuk mengusirmu dengan tongkat-tongkat ini. Aku sUdah menunjukkan sikap baik di hadapanmu. Jika kau tidak segera pergi meninggalkan tempat ini, aku harus bersikap kasar kepadamu."     

 Si murid penjaga gerbang memiliki kekuatan di tingkat ketujuh Penggabungan Jiwa jadi dia sama sekali tidak mempertimbangkan Ye Yuan. Sebelumnya dia masih enak diajak bicara karena belum dimarahi oleh Langit Maple. Sekarang, setelah diomelin dia tidak ingin merespon permintaan Ye Yuan.     

 Ye Yuan tidak menduga akan menghadapi situasi macam ini. Dia sudah membawa formula pil namun ditolak untuk masuk. Meski begitu, dia tidak ingin begitu saja menuruti apa yang diucapkan oleh si murid penjaga gerbang. Ye Yuan kemudian mengulaskan senyum.     

 "Kakak Senior, selama kau mau mengatakan kedatanganku ke Tetua Besar aku yakin dia akan mau menemuiku."     

 "Tetua Besar sudah mengatakan bahwa dia tidak ingin menemuimu! Apa yang harus disampaikan lagi? Jika kau tidak mau pergi maka aku harus bertindak kasar padamu." kesabaran si murid penjaga gerbang sudah mencapai puncaknya.     

 Ye Yuan hanya bisa mendesah dan mengaitkan tangannya erat.     

 "Kalau memang seperti itu maka, aku akan menyerangmu."     

 Selesai berbicara, Ye Yuan menunjukkan kemampuannya dengan mengeluarkan jurus Jiwa Kosong Penghancur Ruang, melesat cepat melewati tubuh si murid penjaga seperti sebuah gemulai angin sepoi.     

 Ketika si murid penjaga mulai bergerak dia sudah terlambat. Ye Yuan sudah berada di jarak yang ribuan mil jauhnya.     

 Si Murid penjaga terkejut bukan kepalang. Jika sampai si Tetua besar tahu ada orang yang menyelinap ke kediamannya maka si murid penjaga akan benar melakukan pekerjaan rumah selama setahun.     

 Setelah berpikir sampai sini, dia langsung mengeluarkan jurus pergerakan tubuhnya untuk mengejar Ye Yuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.