Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau Ingin Melihatnya



Kau Ingin Melihatnya

0 "Tantangan tukar poin? Berapa banyak poin yang kau miliki?" Mata Ye Yuan menjadi berbinar.     

 Ketika orang-orang melihat bagaimana Ye Yuan dengan cepat tertarik dengan tawaran Ceng Cheng, mereka hanya bisa mengambil napas dalam.     

 Ceng Cheng memiliki kekuatan yang mendekati kekuatan para murid di Asrama Surga. Dengan melihat kondisinya yang seperti ini, dia akan dengan mudah mengalahkan si murid tingkat keempat seperti Ye Yuan. Namun sepertinya Ye Yuan tidak sadar dengan hal itu. Bukannya khawatir, dia justru tertarik begitu Ceng Cheng berbicara mengenai poin. Sepertinya, dia yakin bahwa akan bisa merebut poin dari Ceng Cheng.     

 Awalnya, Ceng Cheng cukup tertegun mendapati reaksi Ye Yuan namun akhirnya dia hanya menyeringai menanggapi.     

 "Aku kira poin yang kau miliki jumlahnya sekitar 1000 an kan? Termasuk yang kau ambil dari Ceng Yu. Beraninya kau tanya berapa poin yang aku miliki? Aku akan bertaruh dengan 1000 poin yang kau miliki itu."     

 Kompetisi mendapatkan poin diijinkan oleh pihak Aliran. Biasanya di penantang akan bertaruh sejumlah poin kemudian yang menang akan mendapatkan poin dari yang kalah. Tidak ada jumlah batasan berapa poin yang boleh ditaruhkan selama tidak ada korban meninggal.     

 Ceng Cheng tahu kalau Ye Yuan baru masuk ke aliran. Dilihat dari caranya mengambil poin dari Ceng Yu dan teman-temannya, jumlah poin yang dia miliki paling hanya sekitar 1000 an. Ceng Cheng merasa bahwa untuk menghadapi Ye Yuan, dia hanya perlu bertaruh dengan angka kecil itu dan dia yakin Ye Yuan akan menerimanya. Pemuda itu baru saja menyelesaikan misi level 6 dan mendapatkan 20 ribu poin. Sekarang jumlah poin yang Ceng Cheng miliki mendekati angka 30 ribu.     

 Jumlah poin itu sudah termasuk besar dibandingkan para murid yang tinggal di Asrama Bumi.     

 Hanya saja asumsi Ceng Cheng salah besar. Bagi Ye Yuan jumlah poin yang dia miliki sangat kecil dibandingkan dengan poin Ye Yuan sendiri. Saat ini, Ye Yuan memiliki 1.3 juta poin. Dibandingkan dengan angka ini, maka poin Ceng sangat kecil jumlahnya.     

 Hanya petinggi Aliran Awan Tenang yang tahu tentang perihal Yao Qian menyerahkan 1.2 juta poin kepada Ye Yuan. Tidak ada para murid yang tahu.     

 Ini karena, harga diri para tetua harus dilindungi. Para petinggi mungkin menertawakan Yao Qian diam-diam namun mereka tahu bahwa hal memalukan seperti ini tidak boleh sampai tersebar di kalangan para murid.     

 Ye Yuan melihat ke arah ekspresi wajah sombong Ceng Cheng dan akhirnya hanya bisa tertawa.     

 "Bertaruh dengan semua pon yang aku miliki? Kau tidak akan sanggup. Katakan saja berapa poin yang kau miliki. Apakah mungkin 100 ribu atau 80 ribu, setelah itu baru aku katakan berapa poin yang akan aku pertaruhkan. Kalau jumlahnya terlalu kecil aku tidak mau."     

 Ceng Cheng tertawa karena saking marahnya. Nada suara Ye Yuan terdengar merendahkannya.     

 "Lelucon macam apa ini! Meski kau menyerahkan dirimu dalam taruhan ini, jumlahnya tidak akan ada sampai 100 ribu poin. Beraninya kau bersikap sombong seperti itu!"     

 Ye Yuan hanya menatap Ceng Cheng dengan tatapan tidak peduli.     

 "Itu artinya kau tidak memiliki 100 ribu poin? Awalnya aku ingin menerima taruhan poin ini. Huh! Karena kau tidak memiliki segitu maka lebih baik kita hentikan saja pembicaraan ini. Kau pergi saja dan bermainlah di ruang pojok. Aku masih harus mencari Tetua Besar Langit Maple untuk menyelesaikan misi."     

 "Kau... apa kau kira kau ini orang penting?! Kau hanya mengambil misi level 9 untuk pamer saja. Tunggu saja sampai kau berhadapan dengan Tetua Besar Langit Maple. Saat itu kau tidak bisa berkutik."     

 "Lalu apa hubungannya denganmu? Minggir kalau kau tidak memiliki 100 ribu poin! Asal kau tahu kalau anjing yang baik itu tidak pernah menghalangi jalannya majikan di depan."     

 "Hahaha... apa kalian dengar itu? Ada anak baru yang minta 100 ribu poin dari awal. Aku jadi ingin tanya berapa poin yang kau miliki? Aku akan bertaruh dengan semua poin yang kau miliki." Ceng Cheng berkata sambil tertawa terkekeh.     

 Memang, kalimat Ye Yuan terdengar seperti lelucon. Bahkan bagi para murid elit di sini, paling banyak poin para murid hanya sekitar 100 ribu poin. Jadi, perkataan Ye Yuan, si murid baru yang mau bertaruh dengan 100 ribu poin merupakan hal yang memang layak ditertawakan.     

 Ketika Ceng Cheng tertawa yang lainnya pun ikut tertawa. Mereka merasa bahwa si Ye Yuan ini adalah murid murid bodoh yang tidak tahu diri.     

 "Haha, si bocah ini baru masuk aliran beberapa hari. Sepertinya dia tidak paham dengan yang namanya poin kan?"     

 "Iya, Bagaimana bisa dia langsung minta 100 ribu poin. Apa dia kira poin ini sayuran kol?"     

 "Tentu saja poin tidak bisa disamakan dengan kol. Sepertinya dia menganggap poin ini seperti emas dan perak di negeri luar. Oleh karena itu dia meminta 100 ribu poin dengan mudahnya. Sepertinya, dia dari keluarga kaya."     

 "Hehe, bagaimana bisa di bersikap congkak seperti itu di depan Kakak Ceng yang baru saja menyelesaikan misi level 6. Kekuatan Kakak Ceng bahkan hampir mendekati kekuatan para penghuni Asrama Surga. Bocah ini bakal kalah."     

 Qiu Peng yang berdiri di samping pun ikut tertawa.     

 "Ceng Cheng. Kini aku sangat mengagumi adikmu. Bagaimana bisa dia dikalahkan oleh bocah model begini. Apakah dia minum obat pencahar perut sebelum bertarung dengan bocah ini?"     

 Ceng Cheng melihat tajam ke arah Qiu Peng namun tidak ada yang bisa dilakukan pada orang itu. Keduanya memang sering bertengkar. Ceng Cheng sudah memperkiraan bahkan jika dia memang bisa menang melawan Qiu Peng namun hanya sedikit.     

 Ye Yuan melihat ke arah Ceng Cheng dengan ekspresi wajah tertegun. "Apa benar kau mau tahu berapa jumlah poin yang aku miliki?"     

 "Omong kosong! Jangan katakan kalau kau ini memang memiliki 100 ribu poin? Aku serius dengan ucapanku. Aku akan bertaruh dengan jumlah poin yang kau miliki" Kali ini Ceng Cheng berkata dengan nada serius.     

 "Baik. Kalau begitu lihat saja sendiri." Ye Yuan melemparkan tanda pengenalnya karena dia tidak ingin menjelaskan sendiri.     

 Ceng Cheng mengulurkan tangannya mengambil tanda pengenal Ye Yuan kemudian berkata dengan nada dingin.     

 "Apa kau pikir aliran ini dimiliki oleh keluargamu? Kau bisa mendapatkan poin sebanyak yang kau ...."     

 Ceng Cheng langsung menghentikan kalimatnya seolah ada orang yang kini sedang mencekiknya. Matanya membelalak lebar begitu dia melihat ke arah Ye Yuan.     

 "Kau ingin melihatnya kan? Aku sudah katakan bermainlah sendiri. Tapi kau malah mau bertaruh denganku. Rata-rata poinmu itu tidak menarik buatku. Jika kau bisa mengumpulkan 100 ribu poin maka aku akan mau bertaruh."     

 Ketika sedang berbicara, Ye Yuan mengambil kembali tanda pengenalnya meninggalkan Ceng Cheng yang diam membantu seperti batu.     

 Setelah berjalan beberapa langkah, Ye Yuan menoleh dan berkata, "Masih ada waktu 10 hari sebelum diadakannya kompetisi Aliran. Jika kau beruntung bisa bertemu denganku maka akan mengaku kalah dan memberimu poin gratis."     

 Selesai berbicara, Ye Yan pergi tanpa menolah sekali pun.     

 Semua orang menjadi bingung. Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Ceng Cheng hingga dia kehilangan ketenangannya seperti itu.     

 Qiu Peng pun ikut penasaran. Dia mendekati Ceng Cheng. "Hei, ada apa? Apakah dia memang punya 100 ribu poin?"     

 Dorongan Qiu Peng membuat Ceng Cheng terbangun dari lamunannya. Dia bertanya lagi dengan wajah bengong.     

 "Apa pertanyaanmu?"     

 Qiu Peng sampai tidak bisa berkata apa-apa.     

 "Kau ini sudah hampir masuk Asrama Surga. Kenapa kau terlihat tidak berguna seperti ini? Apa yang kau lihat dari tanda pengenalnya hingga kau ketakutan seperti ini? Apa dia memang memiliki 100 ribu poin? Tidak mungkin kan?"     

 Ceng Cheng sulit menelan ludahnya. Kali ini dia merasa mulutnya mengering.     

 Poin Ye Yuan sungguh membuatnya kaku. 1.12 juta poin.     

 Setahu dia hanya orang yang berada di tingkat Transformasi Bahari dan Tabib yang memiliki kemampuan hampir seperti Tabib Raja yang memiliki poin sebanyak itu. Itu pun didapatkan setelah dengan melakukan banyak misi setelah bertahun-tahun. Mereka akan menukarnya dengan Mantera Pusat Jiwa Ungu dan Seni Pedang Azure.     

 Sulit mempercayai ada orang yang bisa memiliki poin sebanyak yang Ye Yuan miliki.     

 Berapa hari Ye Yuan ada di aliran? Dari mana asalnya poin Ye Yuan? Tidak heran dia berani bertingkah sombong seperti itu. Dia memang memiliki sesuatu untuk disombongkan.     

 Poin yang Ceng Cheng miliki; 30 ribu, hanyalah sebuah pecahan kecil dibanding poin milik Ye Yuan. Inilah mengapa Ye Yuan meremehkannya.     

 Ceng Cheng tiba-tiba ingat dengan misi level sembilan yang Ye Yuan ambil. Apakah dia memang perlu poin? Apakah memang dia bisa menyelesaikan misi ini?     

 Setelah berpikir sejauh itu, Ceng Cheng jadi bergidik ngeri. Dia mengibaskan tangannya dan menjawab Qiu Peng.     

 "Tidak. Tidak ada apa-apa. Aku pergi."     

 Selesai bicara, Ceng Cheng meninggalkan orang-orang yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pemuda itu pergi tanpa menoleh lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.