Dewa Obat Tak Tertandingi

Ye Yuan Ada Dalam Perlindunganku!



Ye Yuan Ada Dalam Perlindunganku!

0 "Meski kemampuanya saat ini merupakan pemberian langit, dengan status yang masih berada di tingkat kedua Penggabungan Jiwa, bukankah sangat keterlaluan dia ditempatkan di Asrama Bumi?" Murid penjaga masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.     

 "Apa yang kau tahu? Sepertinya ada murid yang menarik datang ke Balai Beladiri. Baik. Aku pesan Ruang A selama sepuluh hari. Nanti jika ada ruang yang tidak digunakan tolong kasih tahu aku."     

 Selesai berbicara, Dai Zichen langsung menggoyangkan 2000 poin di depan kolom cahaya merah. Meski Ruang A mahal, ruangan tersebut sering penuh. Apa yang dilakukan Dai Zichen sama dengan memasukkan nomor antrian.     

 Dai Zichen baru saja menunggu di ruangan istirahat ketika ada lima murid secara bersamaan memasuki ruangan.     

 "Aku ingin mengambil Ruang B selama sepuluh hari!" Murid yang paling depan berkata pada murid penjaga.     

 "Aku juga, 10 hari!"     

 "Aku juga sama!"     

 "Sial! Aku juga mau 10 hari. Meski aku memiliki banyak poin aku tidak akan memberikannya pada Ye Yuan. Si Bocah Sialan itu!"     

 "Kau benar! Setelah Kakak Ceng Cheng kembali ke Aliran, kita akan beri si bocah itu pelajaran."     

 Rombongan murid yang baru saja datang adalah Ceng Yu dan kawanannya yang telah dihajar oleh Ye Yuan.     

 Mereka dipaksa oleh Ye Yuan untuk memberikan poin setiap hari. Sebuah tindakan yang kurang ajar sebenarnya. Selain itu mereka pun merasa dipermalukan karena harus menyerahkan poin-poin itu dengan menggunakan kedua tangan.     

 Ceng Yu dan kawanannya berdiskusi untuk merencanakan bersembunyi dari Ye Yuan dengan datang ke ruangan penebalan kekuatan.     

 Ruangan ini dipilih karena selama berada di sini tidak ada yang boleh berbuat onar. Meski Ye Yuan sangat kuat, dia tidak akan berani untuk menyeret Ceng Yu dan kawanannya keluar dari ruangan.     

 Kakak Ceng Yu, yakni Ceng Cheng akan segera kembali ke aliran. Selama mereka dapat menghindari Ye Yuan hingga lelaki itu kembali maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.     

 Dai Zichen awalnya enggan berurusan dengan Ceng Yu dan kawanannya. Namun ketika dia mendengar nama Ye Yuan disebut, dia menjadi penasaran.     

 Apakah Ye Yuan yang mereka bicarakan sama dengan Ye Yuan yang dia temui barusan?     

 "Hai, kalian. Siapakah Ye Yuan yang kalian bicarakan?" Dai Zichen bertanya di depan mereka.     

 "Oh.. Kakak Dai. Salam hormat kami pada Kakak. Aku dengar dari Kakak Ceng kalau Kakak Dai sudah menjadi murid berprestasi baik dalam seni beladiri dan juga pengobatan. Kakak Ceng sungguh mengagumi Kakak Dai."     

 Ceng Yu jelas mengenal Dai Zichen. Para murid dari Balai Pil merupakan murid yang ingin didekati oleh mereka, para petarung dari Balai Beladiri. Untuk mendekatinya, Ceng Yu menggunakan nama kakaknya, Ceng Cheng.     

 Dai Zichen mengibaskan tangannya dengan kesal.     

 "Jawab pertanyaanku!"     

 Wajah Ceng Yu langsung berubah malu begitu dia ingat Ye Yuan.     

 "Hahah... dia bukan siapa-siapa. Kenapa Kakak Dai tertarik dengannya?" Ceng Yu terkekeh dan berusaha untuk menutupi rasa malunya.     

 "Bukan siapa-siapa? Lalu apa itu luka di wajahmu?"     

 Dai Zichen bukanlah orang yang mudah untuk dikelabui. Dengan melihat raut wajah Ceng Yu, dia tahu bahwa ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi antara dirinya dan Ye Yuan.     

 Selain itu, Dai Zichen memperhatikan kalau teman-teman Ceng Yu yang lainnya pun terluka. Dari sini terlihat jelas bahwa ada yang kalah.     

 "Ini....ini...." Ceng Yu tidak bisa menjawab dengan baik. Dia terbata-bata.     

 Wajah Dai Zichen terlihat makin penasaran.     

 "Aku tanya lagi. Apakah ini karena Ye Yuan, si murid baru yang berada di tingkat kedua Penggabungan Jiwa?"     

 "Ha? Benar! Apa... mungkin Kakak Dai sudah bertemu dengannya?" Ceng Yu bingung bagaimana Dai Zichen bisa kenal dengan Ye Yuan.     

 Dai Zichen mengangguk,"Kita tidak saja bertemu tetapi juga bertarung."     

 "Bertarung?"     

 Ceng Yu yang awalnya kaget berubah menjadi senang.     

 "Haha! Si sialan itu ternyata memang kurang ajar! Bagaimana bisa dia bertarung melawan Kakak Dai! Dia pasti sudah habis dihajar oleh Kakak Dai kan?"     

 Dai Zichen terkekeh. "Tidak seperti itu. Aku gagal!"     

 "Ap... Apa? Kakak Dai menyerangnya dan akhirnya gagal? Ini... tidak mungkin kan?" Sangat terlihat jelas kalau Ceng Yu tidak percaya dengan apa yang didengarnya.     

 "Omong kosong! Gagal ya gagal! Jangan bilang kalau kau mau menipuku? Kalau mendengar dari perbincanganmu barusan, kau sedang berencana untuk Ceng Cheng membuatnya menyelesaikan masalah poinmu dengan Ye Yuan kan?" tanya Dai Zichen dengan nada mengancam.     

 "Ah... Anu.?" Otak Ceng Yu tiba-tiba berhenti bekerja. Dia tidak bisa berpikir dengan baik.     

 Bukankah tadi Dai Zichen mengatakan bahwa dia bahkan bertarung dengan Ye Yuan? Lalu kenapa dia sekarang justru terkesan melindunginya?     

 Ini membingungkan.     

 "Hah? Apa? Aku tanya. Apa kau dengar?" Dai Zichen bertanya dengan tatapan mata tajam.     

 "Iya.. aku dengar! Kami.... kami tidak akan cari masalah dengan Ye Yuan lagi!" Ceng Yu menjawab dengan suara pelan.     

 Sebenarnya, kekuatan Ceng Cheng sama dengan Dai Zichen. Namun, Ceng Yu tidak bisa bertarung dengan Dai Zichen karena dia berasal dari Balai Pil.     

 Hampir semua murid dari Balai Pil terlihat berprestasi setiap harinya. Ini karena mereka memiliki pengaruh dalam memasok pil obat untuk para murid di Balai Beladiri.     

 Meski begitu, pil obat merupakan pil obat jenis biasa. Jika para murid dari Balai Beladiri ingin mendapatkan pil dengan kualitas yang lebih baik maka mereka harus menggunakan poin untuk ditukar.     

 Hampir tidak ada murid beladiri yang tidak menginginkan pil obat. Ini juga yang menjadi alasan kenapa para murid Balai Pil menjadi bertingkat sombong.     

 "Kalau kau sudah dengar berarti bagus. Sekarang, cepat masuk ke dalam dan bermeditasi-lah. Kalau sampai aku tahu kau berani membuat onar di belakangku maka tanggung sendiri akibatnya!" Dai Zichen kembali ke ruang istirahat setelah memarahi Ceng Yu.     

 Ceng Yu dan temannya saling berpandangan. Kesombongan yang mereka rasakan dari Dai Zichen langsung hilang bersamaan dengan perginya orang itu. Sebelumnya, Ceng Yu dan kawanannya masih berharap dengan adanya Ceng Cheng mereka akan menjadi lebih percaya diri menghadapi Ye Yuan.     

 Tapi sekarang, sepertinya tidak mungkin bagi Ceng Cheng untuk menyerang Ye Yuan jika ada Dai Zichen yang melindunginya.     

 Di dalam ruang meditasi, Ye Yuan tidak tahu jika murid kekar yang dia temui barusan ternyata melindunginya dari masalah. Namun, meski dia tahu pun, dia tidak akan peduli.     

 Setelah memasuki Ruang Meditasi, Ye Yuan langsung mulai memusatkan energinyA untuk menembus tingkat ketiga Penggabungan Jiwa. Kekuatan Ye Yuan saat ini semakin matang setelah dia melalui berbagai macam pertarungan. Hanya saja memang selama ini dia tidak memiliki kesempatan untuk menembus tingkat kekuatan yang lebih tinggi.     

 Sebuah dorongan energi muncul dalam tubuh Ye Yuan dan dampaknya sampai bisa membuat kertas di jendela seketika robek. Badai energi murni terbentuk dalam ruang meditasi. Setelah dimurnikan dengan Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang, akhirnya terbentuknya sembilan tetes energi jiwa dalam titik pusat energi Dantian Ye Yuan.     

 Di tingkat ketiga Penggabungan Jiwa saat ini, Ye Yuan sudah berhasil membentuk 27 tetes cairan jiwa dalam titik pusat energi Dantiannya.     

 Sementara itu. Long Tang yang kekuatannya sekarang berada pada Tingkat Kelima Penggabungan Jiwa memiliki 25 tetes cairan jiwa.     

 Dengan naiknya kekuatan Ye Yuan ke tingkat yang lebih tinggi, maka jarak kekuatannya dengan para petarung di tingkat penggabungan Jiwa semakin jauh berbeda.     

 "Hmmm.... Formasi Pengumpul Jiwa ini cukup bagus. Dia bisa menahan penggunaan energi murniku. 1000 poin yang aku gunakan ternyata tidak percuma."     

 Ye Yuan yang menunjukkan rasa senangnya pada Ruang A yang sedang dia gunakan.     

 Jumlah energi bumi dan langit yang dia keluarkan dua kali lipat lebih banyak dari pada kebanyakan orang. Dengan jumlah energi murni yang tersedia dalam ruang A ini maka dapat dikatakan bahwa 1000 poin yang Ye Yuan gunakan tidaklah terbuang sia-sia.     

 Meski, katakanlah Ruang A ini tidak berfungsi seperti yang diharapkannya, Ye Yuan tidak akan kecewa. Karena toh poin yang dia gunakan berasal dari poin milik orang lain.     

 Seharian Ye Yuan menghabiskan waktu di ruang meditasi untuk menstabilkan kekuatannya di tingkat ketiga Penggabungan Jiwa.     

 Di hari kedua, Ye Yuan menelan pil yang dia bawa dalam cincin penyimpanannya.     

 Pil itu adalah Pil Energi Murni Jiwa kualitas dewa yang dibuat oleh Ye Yuan sebelum datang ke Aliran Awan Tenang. Dengan bantuan pil tersebut, Ye Yuan ingin menaikkan kekuatannya ke tingkat keempat dalam sekali coba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.