Dewa Obat Tak Tertandingi

Mantera Jiwa Pusat Ungu



Mantera Jiwa Pusat Ungu

0 "Kakak Senior Zhang, bukankah kita harus berangkat sekarang?" Ye Yuan mengingatkan Zhang Jing ketika dia melihat murid senior itu melamun.     

 Zhang Jing terkejut seperti dibangunkan dari mimpinya. Ia berulang-ulang mengangguk.     

 "Oh, baik! Baik! Aku akan mengantar kalian untuk mendapatkan tanda pengenal terlebih dahulu."     

 Zhang Jing menatap sekilas ke arah beberapa orang di rombongan Ye Yuan. Dia diam-diam kesal.     

 "Apakah orang-orang ini tidak tahu apa bedanya Asrama Manusia dan Bumi? Jika mereka tahu, kenapa mereka tidak menunjukkan reaksi apa pun?" gerutu Zhang Jing dalam hati.     

 Selain Long Tang, Nanfeng Zhirou yang merupakan keponakan Nanfeng Ruoqing memiliki kekuatan di tingkat kelima Penggabungan Jiwa. Dilihat dari hal ini lantas kenapa tidak ada seorangpun di rombongan yang mengerti tentang posisi petarung di dalam Asrama Bumi.     

 Setelah lama berpikir, akhirnya Zhang Jing hanya bisa mengindahkan pikirannya sendiri melihat reaksi tidak wajar orang-orang di sekelilingnya. Dia masih bertanya dan menduga kemungkinan Ye Yuan telah menyinggung Kakak Mo sehingga senior itu sengaja menggunakan cara ini untuk menghancurkan Ye Yuan.     

 Apa pun itu, Mo Yuntian sudah memerintahkannya untuk mengantar Ye Yuan ke Asrama Bumi jadi dia tidak memiliki pilihan lain, selain mematuhinya.     

 Zhang Jing membawa rombongan untuk mendapatkan tanda identitas kemudian mengantarkan Nanfeng Ruoqing ke Asrama Manusia terlebih dahulu.     

 "Kalian harus menjaga tanda identitas kalian ini dengan baik. Selain sebagai tanda pengenal, tanda identitas ini juga sangat diperlukan selama kalian melakukan kegiatan kalian di aliran. Tanda ini menyimpan informasi tentang diri kalian juga tentang poin kontribusi yang sudah kalian berikan bagi Aliran Awan Tenang. Di sini, kekayaan yang kalian bawa dari Negeri Luar Aliran tidak akan berguna. Yang dihargai di sini adalah tindakan yang kalian berikan bagi kepentingan aliran. Semua yang ada di sini seperti tempat untuk menempa kekuatan kanuragan, pil obat, tanaman obat, teknik penebalan kekuatan, senjata dan lain-lainnya bisa didapatkan dengan menukar poin. Bisa dikatakan, tanpa adanya poin kalian akan dapat bergerak maju!" Zhang Jing menguraikan penjelasannya dengan rinci.     

 Ye Yuan menggunakan indra dewanya untuk mengetahui isi tanda pengenal tersebut. Seperti yang sudah diduga, ada informasi pribadi tentang dirinya dan poin yang dia dapatkan dari aliran.     

 "Heh? Ada 100 poin di tanda pengenalku. Apakah ini poin awal?" Ye Yuan bertanya.     

 Nanfeng Ruoqing dan Long Tang pun melakukan hal yang sama. Mereka melihat angka 100 poin di dalamnya.     

 Zhang Jing mengangguk, mengiyakan.     

 "Kau benar. Semua murid, terlepas dari tingkatan apa dia masuk di Aliran Awan Tenang, mendapatkan poin awal sebesar 100. Meski sebenarnya, angka tidaklah begitu penting."     

 "Oh? Kenapa bisa seperti itu?" Ye Yuan bertanya penasaran.     

 Zhang Jing tersenyum.     

 "Aku akan memberi contoh pada tempat untuk menempa kekuatan. Di sini tempat ini dibagi menjadi Tingkat A sampai D. Tingkat terendah, yakni tingkat D membutuhkan 10 poin untuk digunakan per hari! Sedangkan ruangan-ruangan yang masuk dalam tingkat C membutuhkan 50 poin untuk ditukar. Sementara 100 poin dibutuhkan untuk menggunakan ruang B. Tempat paling atas yakni A memerlukan 200 poin untuk ditukar. Poin 100 yang kalian miliki ini hanya cukup untuk digunakan memasuki ruang B selama sehari."     

 Semua orang sadar sekarang. Angka 100 poin yang mereka miliki ini hanya digunakan ibaratnya untuk mengusir pengemis.     

 Sepertinya hal pertama yang harus para murid lakukan ketika memasuki Aliran Awan Tenang adalah mendapatkan poin bukan langsung bermeditasi meningkatkan kekuatan.     

 Karena tanpa poin, para petarung tidak akan memiliki bahan pendukung untuk menempa kekuatan mereka. Kalau sampai mereka tidak mendapatkan bahan-bahan tersebut maka posisi mereka akan tertinggal dari yang lain. Itu berarti mereka sebenarnya sudah tersingkir.     

 Ini adalah lingkaran setan!     

 "Boleh aku bertanya pada Kakak Zhang? Bagaimana caranya kita dapat poin?" Long Tang yang sedari tadi diam kini ikut berbicara.     

 "Setelah kalian beristirahat, kalian bisa pergi ke Paviliun Pendukung Bintang untuk melihat-lihat. Di sana ada penjelasan yang sangat detil untuk mendapatkan poin. Kesemuanya, jika kalian ingin mendapatkan poin, hal yang bisa kalian lakukan adalah memberikan kontribusi kepada pihak aliran dan setelah itu kau bisa mendapatkan koin keberuntungan setelah menyelesaikan misi. "     

 "Bagi kami, para murid Balai Beladiri bisa mendapatkan tanda pengenal ini dengan cara membuat kontribusi bagi aliran, Setelah itu kontribusi akan ditukar dengan poin. Bagi kami, para murid Balai Beladiri, kami mendapatkan poin dengan melakukan misi yang sudah diamanatkan oleh Guru Besar. Setelah misi mereka selesai dan kalian akan mendapatkan kesenangan.     

 Zhang Jiang tidak terlihat kesal. Dia menjelaskan dengan secara detail.     

 Nanfeng Ruoqing bertanya dengan seulas wajah yang penuh senyum.     

 "Berapa jumlah poin yang Kakak Zhang miliki?"     

 Zhang Jing tersenyum tipis sambil menjawab.     

 "Di antara para murid inti, poinku hanya ada sekitar 10.000. "     

 Meski Zhang Jing menjawabnya dengan merendahkan diri, semua orang tahu kalau dia sebenarnya bangga dengan pencapaiannya.     

 Meski Ye Yuan tidak tahu apakah sepuluh ribu itu banyak atau sedikit, dia bisa tahu dari nada suara Zhang Jing kalau jumlah itu sepertinya memang banyak.     

 Poin yang didapat oleh setiap murid pada dasarnya diberikan agar murid bisa menggunakannya. Dilihat dari jumlah poin yang dimiliki Zhang Jing dapat dikatakan kalau dia memang hebat.     

 Ye Yuan tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan bertanya pada Zhang Jing.     

 "Kakak Zhang berapa banyak poin yang diperlukan untuk ditukar dengan Mantera Jiwa Pusat Ungu?"     

 Zhang Jiang tertegun dengan pertanyan Ye Yuan, namun dia masih menjawab.     

 "Mantera Jiwa Pusat Ungu dan Seni Pedang Azure merupakan keahlian yang termasuk tinggi di sini. Sehingga diperlukan banyak sekali poin untuk ditukar. Mantera Jiwa Pusat Ungu dibagi menjadi dua, yakni tingkat atas dan rendah. Untuk mendapatkan keduanya, kau harus menukar 2 juta poin."     

 Semua orang yang mendengar pernyataan Zhang Jing terkejut bukan kepalang. Meski mereka belum sepenuhnya paham tentang hal-hal yang menyangkut dengan sistem poin tersebut, jumlah 2 juta bukanlah jumlah yang sedikit.     

 Mata Ye Yuan menyipit dan bertanya lagi. "Apakah ini artinya Mantera Jiwa Pusat Ungu tingkat rendah perlu satu juta poin?"     

 Zhang Jing menggelengkan kepalanya sembari menjawab, "Bukan satu juta tetapi 1.4 juta! Mantera Jiwa Pusat Ungu yang kedua sangat dalam sehingga poin yang diperlukan untuk ditukarkan jumlahnya lebih banyak."     

 Ye Yuan akhirnya mengerti kenapa Jiang Yunhe menetap di Negeri Qin selama lebih dari satu dekade.     

 "Terima kasih banyak Kakak Zhang sudah menjawab keraguanku."     

 "Tidak perlu."     

 Meski Zhang Jing tidak secara terang-terangan menunjukkan sikapnya, dia masih terlihat cukup kritis menanggapi pertanyaan Ye Yuan.     

 Anak muda macam Ye Yuan menunjukkan sikap di luar dugaan Zhang Jing. Dia masih berada di tingkat Kedua Penggabungan Jiwa namun sudah berpikir jauh tentang Mantera Jiwa Pusat Ungu. Banyak para Tabib Agung di Aliran Awan Tenang yang terhenti karena tidak mampu mengumpulkan banyak poin sehingga mereka tetap bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi.     

 Dan menurut Zhang Jing anehnya Ye Yuan akan masuk Balai Beladiri. Seharusnya dia bertanya tentang Zeni Pedang Azure bukan tentang Mantera Jiwa Pusat Ungu yang menjadi konsentrasi para tabib pembuat pil obat di Balai Pil. Apakah Ye Yuan mungkin ingin menjadi tabib?     

 Pada akhirnya, Zhang Jing berpikir bahwa sikap Ye Yuan tersebut menunjukkan ciri umum orang yang tidak mengindahkan pekerjaannya. Dalam hal ini tentu Ye Yuan seharusnya konsentrasi pada bidangnya yakni seni beladiri.     

 Zhang Jing sebenarnya tidak tahu jika Ye Yuan sudah lama menguasai seni ilmu pedang Azure dan sudah menggunakannya sebagai senjata untuk membunuh lawan.     

 Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di Asrama Balai Pil. Zhang Jing mengantar Nanfeng Ruoqing dan Zhirou menyelesaikan urusan mereka kemudian setelah itu berangkat lagi untuk mengantarkan Ye Yuan dan Long Tang.     

 Setelah mengantarkan Long Tang ke Asrama Manusia, Zhang Jiang bersama dengan Ye Yuan dan Lu berangkat menuju Asrama Bumi.     

 Ketika mereka memasuki pemukiman, banyak mata yang menatap Ye Yuan dan mengukur kekuatannya.     

 "Adik Ye, ruangan yang ada di bagian tenggara itu akan menjadi kediamanmu nantinya. Asrama Bumi selalu saja agak tegang. Lokasi dari tempatmu memang kurang bagus tapi mohon bersabar sebentar," Zhang Jing menunjuk ke arah sebuah halaman rumah di sebelah tenggara.     

 "Tidak apa-apa. Maaf sudah merepotkanmu Kakak Zhang. Sekali lagi terima kasih banyak," kata Ye Yuan.     

 Meski Ye Yuan tahu kalau Zhang Jing sedikit meremehkannya, dia tidak peduli. Lagipula Zhang Jing memang sudah bekerja keras untuk mengurus keperluannya di sini jadi ucapan terima kasih masih layak untuk diucapkan.     

 Setelah Zhang Jing berpamitan, Ye Yuan membawa Lu masuk ke dalam rumah namun beberapa orang mulai menghalangi jalannya.     

 "Aku dengar ada penghuni baru di Asrama Bumi. Ternyata kau."     

 Orang yang berbicara adalah seorang pemuda berusia sekitar 18 atau 19 tahun yang memiliki kekuatan di tingkat puncak keenam Penggabungan Jiwa. Kalau dia ada di Negeri Qin, dapat dikatakan kekuatannya sudah sangat hebat.     

 Namun, di sini Ye Yuan merasa bahwa kekuatannya masih berada di tingkat bawah di Asrama Bumi.     

 "Minggir!" Ye Yuan merasa tidak perlu bersikap sopan karena pemuda tersebut mendekatinya dengan niat yang tidak baik.     

 "Hahaha! Dia menyuruhku untuk minggir? Bocah yang kekuatannya bahkan lebih rendah dari murid di luar wilayah aliran memintaku untuk minggir! Hahaha!"     

 Beberapa orang ikut tertawa mendengar kalimat Ye Yuan, mereka menganggapnya benar-benar seperti lelucon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.