Dewa Obat Tak Tertandingi

Kakak Ye Yuan



Kakak Ye Yuan

0 "Dua orang ini sudah berdiri di atas panggung selama dua jam. Siapa yang lebih unggul saat ini?"     

 "Aku tidak tahu. Wajah Ye Yuan sudah kosong sejak awal pertarungan. Sepertinya Tang Yu berhasil menguasainya. Namun, sampai saat ini pemenangnya belum diumumkan. Sementara itu Tang Yu banyak menunjukkan raut wajah yang berbeda. Sepertinya dia berusaha cukup keras. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."     

 "Pertarungan seperti ini sungguh membosankan. Kita bahkan tidak bisa melihat bagaimana mereka bertarung. Mereka berdua hanya saling melihat satu sama lain selama dua jam."     

 "Pertarungan menggunakan ilusi kadang jauh lebih berbahaya dibandingkan pertarungan biasa. Dengan menggunakan sedikit kekuatannya, Kakak Tang Yu bisa membuatmu menjadi orang bodoh hanya dengan jentikan jarinya."     

 Melihat kondisi ini, pertarungan yang awalnya banyak dinantikan oleh banyak orang ini menjadi pertunjukan yang membosankan. Hanya ada satu gerakan yang dibuat oleh keduanya dari awal hingga saat ini. Setelah itu, Tang Yu dan Ye Yuan hanya saling menatap selama dua jam.     

 Seandainya memang Tang Yu ini berhasil mengalahkan Ye Yuan seharusnya pemuda ini sudah menunjukkan perilaku aneh. Atau jika katakanlah Tang Yu tidak berhasil dan yang jadi pemenang ternyata Ye Yuan. Dua kemungkinan ini sama-sama dinantikan oleh para penonton.     

 Sayangnya, keduanya berada pada kondisi buntu sepanjang waktu. Selain itu, kondisi keduanya juga aneh. Ini membuat orang tidak tahu siapa yang menang dan siapa yang kalah.     

 Tiab-tiba,Tang Yu mengerang di atas panggung. Dia jatuh lemah. Mata Ye Yuan perlahan mulai cerah. Dia menjepit tangannya pada Tang Yu dan berkata, "Kakak Yuuu.. terima kasih."     

 Ye Yuan sengaja memperpanjang kata Yu sehingga menimbulkan intonasi yang aneh didengar. Saat ini kekuatan jiwa Tang Yu sudah kelelahan dan dia tidak memiliki tenaga lagi untuk bertarung.     

 Tang Yu mendongak dan melihat Ye Yuan yang menyeringai. Dia malu dan marah pada saat bersamaan. Barusan, dalam dunia ilusi dia menjalani kisah sepanjang hayatnya dengan Ye Yuan dan bahkan beranak pinak dengan pemuda itu.     

 Ini merupakan hal yang sungguh memalukan!     

 Amarah Tang Yu semakin menjadi. Pandangan matanya kini sudah penuh dengan keinginan untuk mengakhiri nyawa Ye Yuan.     

 Meski memang hanya terjadi dalam dunia ilusi, perasaan bahwa kesuciannya sudah ternodai masih terasa membekas seperti bayangan. Tang Yu merasa bahwa pemuda yang disebutnya mata keranjang ini juga memiliki pencapaian tinggi dalam hal ilmu ilusi.     

 Sampai saat ini Tang Yu masih tidak tahu bagaimana tanpa sadar dialah yang masuk dalam dunia ilusi Ye Yuan. Cara seperti ini belum pernah terbayangkan olehnya.     

 Ilusi ini awalnya dibuat oleh Tang Yu! Namun, ternyata Ye Yuan justru menguasainya dan tanpa Tang Yu tahu bahkan sudah membawanya dalam ilusinya dan membuat Tang Yu menjadi target yang bisa dengan bebas dimanipulasi.     

 Tang Yu menggertak giginya. Dia berharap bisa menggilas tulang belulang Ye Yuan kemudian menyebarkan abunya bersama dengan angin saking bencinya dia kepada pemuda itu.     

 "Ye Yuan, aku peringatkan kau. Kalau kau sampai berani menceritakan apa yang terjadi dalam alam ilusi, akan aku pastikan kau akan mati!" Tang Yu berbicara pada Ye Yuan dalam hati.     

 Ye Yuan menjawab, "Haha..sayangnya aku punya penyakit. Aku tidak tahan kalau takut. Sekali kau membuatku takut maka mulutku akan mulai tidak terkendali dan mengatakan pada orang-orang tentang apa pun. Yu... Kakak.. kau lihat.."     

 Raut wajah Tang Yu berubah, "Kau berani mengancamku?"     

 "Bagaimana mungkin aku berani mengancammu. Bukankah tadi Yu… maksudku Kakak Yu yang justru mengancamku." Ye Yuan dengan sengaja mengucapkan kata Yu dengan intonasi aneh lagi.     

 Tang Yu sudah tidak tahan lagi Dia langsung berbicara dengan nada dingin.     

 "Katakan! Kau mau apa? Aku peringatkan kau jangan keterlaluan. Jangan berlagak seperti katak yang mau makan daging bangau. Jangan harap aku akan memberimu."     

 Ye Yuan tersenyum.     

 "Haha. Aku bukan katak dan kau juga bukan bangau. Hei.. telingaku ini sangat lembut Bagaimana kalau kau memanggilku Kakak Ye dan aku akan menghapus ingatan tentang apa yang terjadi di alam ilusi. Bagaimana?"     

 Kakak Ye adalah sebutan yang digunakan Tang Yu ketika memanggil Ye Yuan dalam alam ilusi. Waktu, keduanya bagai sepasang sejoli yang tak terpisahkan layaknya lem dan pernis.     

 Meminta Tang Yu untuk mengucapkan kata itu dalam dunia nyata lebih buruk dari pada membunuhnya.     

 Kesan pertama Tang Yu pada Ye Yuan adalah si pemuda mata keranjang. Sekarang, dia juga melakukan hal yang cabul di dunia ilusi. Tang Yu sungguh berharap bisa mengakhiri hidup Ye Yuan. Tidak mungkin dirinya bisa menyebut Ye Yuan dengan panggilan lembek macam itu.     

 "Kau.. mimpi saja terus."     

 "Oh! Kau tidak mau? Kalau begitu lupakan saja. Aku juga tidak peduli. Nanti, aku akan mencari orang untuk aku ajak bercerita. Aku yakin banyak orang yang ingin tahu apa yang terjadi di panggung hari ini."     

 "Kau! Baik, aku akan memanggilmu dengan panggilan itu."     

 "Hm.. aku mendengarkan."     

 "Ka… Kakak…..Ye Yuan."     

 Meski panggilan ini hanya lewat hati dan tak terdengar, suara Tang Yu terdegar seperti dengungan nyamuk.     

 "Ah… kau bilang apa? Aku tidak dengar!"     

 Tang Yu benar-benar marah hingga tubuhnya gemetar. Dia tidak memiliki pilihan selain berteriak memanggil Ye Yuan.     

 "Kakak Ye Yuan!"     

 Suara gadis itu kali ini terdengar keras. Hanya saja, panggilannya tidak dilakukan dengan penuh perasaan.     

 Ye Yuan menyeringai dan berkata, "Huh...panggilan kurang dengan perasaan. Aku tidak merasakan ada sesuatu. Tapi….aku terima. Aku akan diam kalau begitu."     

 Ye Yuan sepertinya menikmati mengerjai Tang Yu. Mereka juga berada di aliran yang sama, meski memang Ye Yuan tidak bisa melakukan hal yang lebih dari ini namun paggilan ini saja sudah cukup.     

 Ye Yuan jelas tahu kalau Tang Yu akan membencinya setelah ini. Meski begitu, dia tidak peduli.     

 Bagi yang lain, kekuatan ilusi Tang Yu ini sangat kuat. Namun, Ye Yuan tidak merasa bahwa ilusi ini mengancamnya. Tang Yu susah payah untuk bangun. Dia merasa lututnya masih lemah.     

 Meski begitu, dia tetap berdiri di sana dan menatap Ye Yuan dengan sorot mata dingin.     

 "Kalah ya kalah. Aku merasa tidak perlu berterima kasih."     

 Selesai berbicara, Tang Yu turun dari panggung dengan susah payah. Para penonton melihat Tang Yu yang terkenal keras kepala dan kemudian bergantian melihat ke arah Ye Yuan. Mereka melongo tanpa berkata apa-apa.     

 Kakak Tang Yu yang bergantung kepada ilmu ilusinya ternyata kalah seperti ini?     

 Ye Yuan terlihat baik-baik saja.     

 "Hei, Kakak Tang Yu kehilangan banyak energi. Kekuatan jiwanya sangat lemah. Lantas, kenapa Ye Yuan kelihatannya baik-baik saja? Meski Ye Yuan menang, Seharusnya dia tidak begitu sedikit menggunakan kekuatan jiwanya kan?"     

 "Iya. Aku juga merasa ada yang aneh. Ye Yuan jelas tadi masuk dalam ilusi Tang Yu. Dari awal sampai akhir, tidak ada yang berubah kecuali pada pandangan Ye Yuan yang kosong. Ini memang aneh."     

 "Apa kau gila? Aku dengar Ye Yuan ini seorang tabib! Mungkin pencapaiannya dalam bidang jiwa dewa lebih tinggi dari Kakak Tang Yu!"     

 "Kau yang gila. Aku juga tidak buta dan bisa melihat lencana yang ada di dada Ye Yuan. Hanya saja aku perhatikan lencana itu hanya menunjukkan Tabib Besar tingkat rendah. Meski kekuatan kanuragannya berada pada tingkat menengah penggabungan Jiwa, kekuatan jiwa dewanya masih pada tingkat Tabib Besar. Setelah dia bertarung melawan Kakak Tang Yu, bagaimana mungkin dia tidak banyak mengeluarkan energi jiwa dewanya?"     

 "Ye Yuan ini …memang aneh!"     

 Ye Yuan terus melaju dengan berturut-turut memenangkan pertarungannya. Posisinya kini mengancam posisi tiga besar yang sudah lama menjadi miliki Tian Yu dan kawan-kawan. Tang Yu yang menguasai seni ilusi luar biasa pun pada akhirnya kalah dengan Ye Yuan. Keduanya bahkan diam tidak membicarakan apa yang terjadi di atas panggung pertarungan mereka.     

 Di panggung satunya lagi, pertarungan antara Tian Yu dan Sui Liang sudah berakhir lama. Tanpa ada kejutan yang berarti, Tian Yu mengalahkan Siu Liang.     

 Di babak final, Tian Yu bertemu dengan Ye Yuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.