Dewa Obat Tak Tertandingi

Lawan Tak Terduga



Lawan Tak Terduga

0Semuanya akan baik-baik saja jika Tetua Feng tidak mengumumkan pemenang di babak kedua ini. tapi karena sudah terlanjur terdengar maka seluruh murid yang mengincar posisi 10 besar menjadi kalang kabut.     

Ketika para murid mendengar suara Tetua Feng mereka langsung meningkatkan kemampuan bertarungnya seperti mendapat sebuah stimulan. Mereka sekarang berada di babak kedua jadi lawan yang dihadapi sebenarnya belum terlalu kuat.     

Seketika mereka 'mengamuk', tidak ada murid biasa yang bisa menahan serangan para murid. Dengan sekali dan dua kali hitungan, lawannya akan langsung kalah.     

Di panggung nomor 1 dan panggung 2 yang berdekatan, Tang Yu yang terlihat berbeda dari yang lain pergi menuju panggung nomor 1 dan mulai berbicara dengan Tian Yu.     

"Setelah babak satu selesai, sepertinya aku melihatmu pergi melihat pertandingan di panggung yang lain."     

Tang Yu selalu ingin bisa mengungguli Tian Yu. Gadis itu menganggap bahwa Tian Yu adalah lawan satu-satunya. Oleh karena itu dia tidak pernah memanggil Tian Yu dengan sebutan Kakak Senior.     

Saat ini Tian Yu sedang memulihkan kondisinya dengan mata tertutup. Melihat Tang Yu mengajukan pertanyaan padanya, dia membuka mata dan melihat ke arah gadis itu. Dia tersenyum tipis.     

"Peserta nomor 52 itu adalah lawan yang menarik. Mungkin dia akan menjadi kuda hitam terkuat dalam kompetisi besar kali ini! Adik Yu, kau harus berhati-hati."     

Sebenarnya, Tian Yu sendiri masih sedikit meremehkan Ye Yuan. Namun, setelah dia tahu kalau Ye Yuan mampu memahami bentuk dasar dari Kekuatan Sejati, dia tidak bisa menganggap Ye Yuan lawan yang enteng. Karena hanya petarung berbakatlah yang dapat memahami hal semacam ini. Selain itu, bagi orang yang sudah memahami Kekuatan Sejati, mereka akan dengan mudah naik tingkat ke posisi yang lebih tinggi.     

Tian Yu sudah tahu siapa lawan Ye Yuan di babak kedua dari Tetua Feng. Meski memang Wang Dong tidak terlalu kuat, tetapi melihat dia bisa langsung dikalahkan oleh Ye Yuan menunjukkan kalau si pemuda itu memang tidak beres.     

Ye Yuan memang benar-benar mampu duduk berdebat dengan dirinya tentang ilmu Dao.     

Mata Tang Yu terlihat terkejut. Dia tidak pernah melihat Tian Yu mengeluarkan aura keinginan bertarung sebesar itu. Apakah ini berarti bahwa Tian Yu sedang mengharapkan untuk menghadapi lawan di nomor. 52 itu? Tapi, apakah ini bisa terjadi?     

Semua orang tahu peta kekuatan para murid di aliran sejak lama. Siapa pun yang memang tangguh maka akan muncul ke permukaan. Lantas kenapa hari ini ada murid hebat yang baru muncul? Apakah mungkin si anak nomor 52 ini adalah murid baru?     

Dengan status dan kekuatannya, Tang Yu selalu menginginkan untuk berada di posisi murid elit. Dia tidak peduli siapakah murid baru yang barusan masuk ke aliran. Jadi Tang Yu pastinya tidak tahu siapa itu Ye Yuan dan Long Tang.     

Yang aneh adalah bagaimana bisa si murid baru ini menjadi lawan bagi Tian Yu?     

Seandainya ada petarung di tingkat Formasi Kristal datang tidak mungkin jika Tang Yu sama sekali tidak mendengarnya. Tian Yu tidak berusaha untuk menjelaskan dan Tian Yu juga tetap terlihat bingung.     

"Apa kau tahu siapa anak yang ada di nomor 52? siapakah dia?" Tang Yu bertanya terus karena penasaran.     

"Namanya Ye Yuan. Kalau kau tanya aku, orang macam apa dia, aku sendiri tidak tahu jawabannya. Meski begitu, aku yakin kita berdua akan tahu dengan segera. Dia pastinya adalah lawan yang tangguh karena langsung bisa mengalahkan Wang Dong, mungkin lawannya sangat kuat bagi kita."     

Pandangan Tang Yu menjadi lebih tajam begitu dia terkejut. Sebelumnya dia mengira bahwa si nomor 52 mungkin memang beruntung. Tang Yu juga tahu siapa itu Wang Dong. Dia memiliki kekuatan yang menonjol dibanding dengan murid tingkat kedelapan Penggabungan Jiwa. Karena Wang Dong sampai kalah seperti itu, berarti Ye Yuan memang memiliki kekuatan untuk bertarung melawannya.     

"Baik. Sebaiknya kau kembali dan beristirahat supaya kondisi kamu bisa berada dalam kondisi paling sehat. Kompetisi besar kali ini akan lebih menarik dibandingkan sebelumnya." Tian Yu berkata pada Tang Yu dengan senyuman tipis.     

Pada saat bersamaan, banyak juga murid yang menebak siapa sebenarnya sosok dibalik nomor 52 . Beberapa kenalan Wang Dong pun langsung mendatanginya.     

"Wang Dong, aku ingat. Kau itu nomor 49 kan? Apakah lawanmu itu nomor 52? Siapa dia? Kok bisa dia menang dua kali berturut-turut?"     

Wang Dong menampakkan wajah suram sambil menjawab,"Mana aku tahu siapa dia? Pokoknya dia lebih muda dari pada aku atau pun juga kau. Dia pastinya murid baru. Namun kekuatannya sungguh kuat sekali! Menurutku.... dia bisa saja menjadi murid 10 besar!"     

Teman Wang Dong menunjukkan wajah tidak percaya begitu mendengar penjelasan temannya.     

"Apa kau bercanda? Siapa yang bisa menggoyang posisi 10 besar? Kau tidak sedang mencari-cari alasan untuk kekalahanmu kan?"     

Wang Dong terkekeh dengan masamnya ketika dia mendengar tanggapan temannya.     

"Lihat saja kalau kau tidak percaya dengan perkataanku! Dia bisa membelah diri menjadi sembilan kemudian melancarkan serangan sembilan goresan bilah pedang yang kesemuanya sama-sama kuat! Dengan satu jurus itu saja dia bisa masuk 10 besar."     

Teman Wang Dong langsung terkejut begitu mendengarnya.     

"Tidak mungkin? Begitu hebatnya? Apakah dia seorang petarung tingkat setengah Formasi Kristal yang baru?"     

Wang Dong menggelengkan kepalanya.     

"Tidak. Dia hanya berada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa."     

Teman Wang Dong tertawa terbahak-bahak begitu dia mendengar jawaban yang dia anggap menggelikan itu.     

"Wang Dong, apa dia sudah merusak otakmu? Berarti kau ini kalah dengan seorang murid tingkat keempat Penggabungan Jiwa? Dan apa tadi? Kau mengatakan dia bisa menembus daftar 10 besar?"     

Sudut bibir Wang Dong berkedut begitu dia menjawab dengan nada suara menghina.     

"Bukankah kau juga kalah di babak kedua? Karena kau juga tidak memiliki hal lain untuk dikerjakan, ayo ikut aku melihat si nomor 52 bertarung dan kau nanti akan tahu sendiri."     

Setelah mendengar kalimat Wang Dong, si murid temannya menjadi penasaran. Dia mengiyakan ajakan Wang Dong. Setelah itu, keduanya mencari panggung di mana Ye Yuan akan bertarung selanjutnya.     

D babak 3, nomor 50 berhadapan dengan nomor 25. Pemenang di babak ketiga akan langsung masuk ke daftar 25 besar. Meski ada beberapa murid yang dikatakan beruntung karena mendapati lawan yang lebih lemah, setelah dua babak berlalu, semua murid yang berhasil mencapai babak ketiga bisa dikatakan kuat semua.     

Meski mungkin ada murid lemah yang beruntung masuk ke babak ketiga, sudah dipastikan di babak ini dia akan kalah. Babak ini adalah babak pembagi. Pemenang babak ini menjadi murid yang termasuk jajaran tingkat tinggi di aliran.     

Sementara murid lain juga hebat, namun dibandingkan dengan para murid yang berhasil melewati babak ketiga, jarak kekuatan mereka bisa dikatakan cukup jauh.     

Setelah melewati 2 babak, para murid yang kalah tidak perlu mengikuti pertarungan lagi. Banyak dari mereka yang berkumpul di panggung para murid yang terkenal untuk menyaksikan pertarungan.     

Saat ini panggung di mana Ye Yuan akan bertarung sudah penuh dengan banyak murid. Ini membuatnya bingung. Ye Yuan mengira bahwa panggung yang paling terkenal di kompetisi ini adalah milik Tian Yu. Bagaimana bisa banyak sekali penonton yang berada di sekitar panggung miliknya?     

Apa mungkin lawannya kali ini adalah lawan yang sangat terkenal? Kenapa pula pertarungannya kali ini menarik perhatian begitu banyak murid lainnya?     

Kali ini lawan Ye Yuan adalah nomor 14. Dilihat dari nomornya, seharusnya lawan ini adalah lawan yang kuat.     

"Hei, apa kalian dengar? Si nomor 52 ini adalah murid yang langsung mengambil poin Ceng Yu begitu dia masuk aliran. Namanya Ye Yuan."     

"Aku juga dengar itu. Aku tidak menyangka ternyata anak tingkat kedua Penggabungan Jiwa ini bisa lolos dua babak berturut-turut! Dia juga menjadi yang pertama keluar sebagai pemenang! Ada yang salah dengan murid ini."     

"Masih di tingkat kedua Penggabungan Jiwa? Dia sudah naik ke tingkat Keempat beberapa waktu lalu. Apa kalian tidak tahu? Setelah dia berhasil mengambil poin Ceng Yu, dia langsung masuk ke ruang meditasi A selama 5 hari. Setelah dia keluar, kekuatannya sudah berada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa."     

"Apa? Dia bisa melakukan hal seperti itu? Hebat! Sungguh hebat! Aku tidak menyangka ternyata ada 'monster' yang masuk ke aliran kali ini! Kalau sudah seperti ini bagaimana pula kita akan bertahan? Meski dia bisa naik ke tingkat keempat Penggabungan Jiwa, bagaimana bisa dia lolos dua babak berturut-turut dengan tingkat kekuatan yang serendah itu? Dia juga menjadi yang pertama keluar sebagai pemenang?"     

"Hehe. Bukankah tadi kita juga ikut bertarung? Sekarang, aku ingin tahu dalam hal apa si nomor 52 ini unggul dari yang lain. Kalian tahu siapa lawannya kali ini?"     

"He? Siapa?"     

"Kali ini lawannya adalah nomor 14. Murid paling hebat di Asrama Bumi, Zhang Jing!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.