Dewa Obat Tak Tertandingi

Raungan Jernih Ungu Yang



Raungan Jernih Ungu Yang

0 Jangan bandingkan dia dengan Ceng Cheng dan Qiu Peng yang biasanya membuat keributan. Zhang Jing selalu berada di kursi nomor satu Asrama Bumi. Dia juga murid yang mengatur tempat tinggal Ye Yuan di Asrama Bumi di hari ketika Ye Yuan masuk ke Aliran Awan Tenang.     

 Ketika Ye Yuan melihat Zhang Jing ada di atas panggung, dia kaget. Begitu juga dengan Zhang Jing mengalami hal yang sama dengan Ye Yuan. Keduanya saling menatap tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.     

 Setelah beberapa saat, Zhang Jing melihat ke arah Ye Yuan dengan sebuah senyuman kecut.     

 "Aku tidak menyangka ternyata peserta nomor 52 yang misterius itu adalah kamu."     

 "Apa maksudmu? Kapan aku menjadi orang yang misterius?" Ye Yuan bingung begitu mendengar kalimat Zhang Jing.     

 Zhang Jing diam sesaat, "Kau sudah menjadi pusat perhatian semua orang setelah melewati dua babak dalam kompetisi ini. Apa kau tidak tahu? Lihat semua murid lama dan baru di bawah panggung ini."     

 "Oh.. aku kira mereka datang ke sini karena ingin melihat Kakak Zhang." Ye Yuan berkata tanpa merasa ada sesuatu.     

 "Untuk apa mereka melihatku? Sebelumnya, panggung 1 adalah yang menang paling dulu. Dan kau menjadi pemenang pertama dalam dua babak secara berurutan. Apa yang kau lakukan tentunya menjadi perhatian semua orang!" Zhang Jing menarik napas mengagumi.     

 Zhang Jing sekali lagi tidak menyangka jika sosok misterius nomor 52 yang dibicarakan banyak murid adalah Ye Yuan. Selain itu, Ye Yuan saat ini masih berada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa. Dengan kekuatan di tingkat ini dia sudah mampu menang dua kali berturut-turut. Bukankah dengan melihat hal ini dia memiliki kekuatan yang sangat kuat?     

 Meski saat ini kekuatan Zhang Jing berada lima tingkat fase minor lebih atas dari Ye Yuan, Zhang Jing merasa lebih rendah. Dulunya dia merasa lebih unggul dari Ye Yuan. Setiap pikiran yang datang, Zhang Jing merasa sangat lucu pernah merendahkan pemuda itu.     

 Zhang Jing adalah orang yang baik hati. Jadi dia mudah merasa dalam kondisi hati yang baik.     

 Kalau dia ingat apa yang dilakukan oleh Mo Yuntian waktu itu, dia tahu memang ada yang aneh dengan Ye Yuan. Sepertinya waktu itu, Mo Yuntian memang sudah tahu kalau kekuatan Ye Yuan memang memiliki kekuatan di tingkat Asrama Bumi. Jika tidak, waktu itu dia tidak mungkin ragu di mana menempatkan Ye Yuan.     

 Dengan melihat hal tersebut, bukankah ini berarti ketika Ye Yuan berada di tingkat kedua Penggabungan Jiwa, Zhang Jing bukanlah tandingannya? Ah… membicarakan kekuatan Ye Yuan yang seperti ini bisa membuat orang merasa buruk sekali.     

 Ye Yuan teringat akan sesuatu ketika mendengar perkataan Zhang Jing.     

 "Oh jadi seperti itu! Aku kira Kakak Zhang mengenal orang-orang yang datang ke sini."     

 "Haha. Sepertinya Adik Ye sedang bercanda. Aku tidak memiliki kemampuan seperti itu. Sebelumnya, panggung yang memiliki paling banyak penonton adalah panggung saudari Tang Yu. Namun, sepertinya bahwa kali ini seseorang yang ada di bawah kami akan mengunggulinya."     

 Dalam lingkungan aliran, orang-orang yang menjadi petarung pertama adalah para guru. Meski Zhang Jing adalah senior dari Tang Yu namun kekuatannya lebih rendah. Oleh karena itu, dia menyebut Tang Yu dengan sebutan saudari.     

 Ye Yuan tertawa begitu mendengar kalimat Zhang Jing. "Aku harap saudari Tang Yu tidak menyalahkanku kalau perhatian ini tidak lagi terarah padanya."     

 Ketika keduanya sedang asik berbincang, babak ketiga sudah dimulai.     

 Ye Yuan dan Zhang Jing langsung memberi salam. "Aku dulu salah menilai Adik Ye ketika kita pertama kali bertemu. Aku tidak menyangka jika Adik Ye memiliki kekuatan yang sangat kuat. Meski begitu, aku akan mencoba yang terbaik. Aku harap Adik Ye tidak keberatan untuk memberikanku banyak petunjuk."     

 Ye Yuan berharap besar dari pertarungannya ini. Dia pun tersenyum.     

 "Aku tidak berani seperti itu Kakak Zhang. Aku pastinya akan mengerahkan seluruh tenagaku."     

 "Baik!"     

 "Baik!"     

 Keduanya saling memberikan gerakan tubuh sebagai tanda pertarungan dimulai.     

 "Raungan Jernih Ungu Yang."     

 Pedang yang ada di tangan Zhang Ji bergetar dan mengeluarkan gelombang suara berderit. Banyak sekali energi murni qi dari pedang azure yang keluar menuju kearah di mana Ye Yuan berada.     

 Ini adalah gerakan yang tajam.     

 "Tidak mungkin? Kakak Zhang langsung melancarkan serangan jurus Raungan Jernih Ungu Yang. Bukankah ini terlihat aneh?"     

 "Jurus itu mengeluarkan energi murni pedang qi yang tajam. Apakah mungkin Kakak Zhang sudah menguasai jurus itu pada tahap sempurna? Raungan Jernih Ungu Yang merupakan jurus kuat yang ada di lapisan kedua Seni Pedang Azure. Wah.Kakak Zhang sungguh sudah menguasainya hingga tingkat sempurna. Dia memang pantas menjadi murid unggul di Asrama Bumi."     

 "Kalau dilihat dari jurus yang dikeluarkan ini, Kakak Zhang bisa langsung masuk menjadi murid 10 besar dan mungkin bisa masuk menjadi murid Asrama Surga."     

 "Hehe. Sebenarnya terlalu dini kita mengatakan hal seperti itu banyak sekali petarung-petarung 'gila' yang ada di Asrama Surga tidak bisa diukur dengan analisa seperti ini. Memang Kakak Zhang, kekuatannya meningkat namun apakah dia bisa bertahan dengan kekuatannya itu?"     

 "Aku kira apa yang kau katakan benar. Meski begitu, apa mungkin si nomor 52 bisa menahan serangan dari Raungan Jernih Pedang Ungu?"     

 "Mungkin dia akan kesulitan. Peserta nomor 52 sangat hebat. Tapi meski begitu kita juga tahu kekuatan dari jurus Raungan Jernih Ungu Yang yang sudah dikuasai sampai tahap sempurna. Bahkan sepuluh murid teratas pun akan kesulitan menghadapinya."     

 Bagi Ye Yuan ini adalah kali pertama baginya menghadapi jurus Seni Pedang Azure secara langsung.     

 Ye Yuan langsung menguasai seni pedang ketika dia melewati Jalan Sembilan Surga. Apa yang didapatnya waktu itu sudah cukup untuk dijadikan dasar pemahamannya tentang seni pedang secara menyeluruh. Ye Yuan tidak perlu bermeditasi untuk memahaminya.     

 Sebenarnya Seni Pedang Azure memiliki serangkaian metode peningkatan kekuatan kanuragan yang mengikutinya. Ada banyak jurus yang digunakan bersamaan dengan seni pedang.     

 Ada empat lapisan dari seni pedang azure yang ada di Jalan Sembilan Surga. Setiap lapisan berhubungan dengan tingkat mayor kanuragan. Ada tiga rangkaian jurus pedang yang ada di setiap lapisan.     

 Raungan Jernih Ungu Yang merupakan jurus bela diri sangat kuat di lapisan kedua. Latihan untuk menguasai jurus ini sangat sulit namun hasilnya sepadan dengan kesulitannya. Sangat luar biasa,     

 Karena Zhang Jing sudah menguasai jurus tersebut hingga pada tahap sempurna menunjukkan bahwa kekuatan gadis ini memang tidak main-main. Hanya saja bagi Ye Yuan jurus ini masih rendah.     

 Pedang terakhir yang ada di Jalan Sembilan Surga merupakan apa yang dipahami You Wuya tentang kekuatan dari Seni Pedang Azure.     

 Pemahaman penuh Ye Yuan akan seni pedang ini membuatnya berdiri sejajar dengan You Wuya.     

 Jurus Raungan Pedang Jernih Ungu Yang yang dikuasai oleh Zhang Jing ini berupa sekitar 10% dari 333 anak tangga di jalan sembilan Surga. Perbedaan antara yang baru 10% ini dan yang terakhir sangat jauh.     

 Dalam hal ini keuntungan yang dimiliki oleh Zhang Jing adalah tingkat kekuatan kanuragannya yang tinggi.     

 Dalam kondisi normal, seorang petarung di tingkat kesembilan Penggabungan Jiwa akan membuat lawannya yang berada di tingkat keempat kalang kabut meski jurus yang dikeluarkan katakanlah hanya jurus dengan penguasan tak baik. Kali ini, Zhang Jing mengeluarkan Jurus Raungan Jernih Ungu Yang.     

 Sekarang.. Ye Yuan berputar dan mengeluarkan serangan pedangnya secara horizontal. Yang keluar dari sini adalah ribuan goresan cahaya pedang qi.     

 Di udara, energi murni pedang azure berhadapan dengan pedang bercahaya kuning. Setelah goresan-goresan pedang saling bertabrakan, mereka menghilang.     

 Setelah beberapa kali serangan, tak satupun dari goresan cahaya pedang Zhang Jing yang berhasil mendahului milik Ye Yuan.     

 "H… Mahadewa! Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu? Si nomor. 52 hanya mengeluarkan satu serangan pedang saja! Bagaimana bisa Raungan Jernih Ungu Yang pupus seperti ini?"     

 "Tidak masuk akal! Apa kau lihat tadi? Serangan pedang yang dikeluarkan oleh nomor 52 itu bukan sebuah jurus pedang. Dia hanya mengayunkan pedangnya! Tapi bagaimana bisa gerakan ayunan itu mengeluarkan banyak sekali energi pedang murni qi."     

 "Ah! Sulit dipercaya! Sulit dipercaya! Nomor 52 ini gila! Raungan Jernih Ungu Yang merupakan jurus tingkat ketiga di lapisan kedua seni pedang azure. Bagaimana bisa jurus itu dengan mudah dipatahkan oleh si nomor 52 dengan begitu mudahnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.