Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Kurang Uang



Tidak Kurang Uang

0 Melihat ada Pedang Canghua di hadapannya, mata Xiao Jian tidak bisa lepas dari pedang itu. Dia kemudian mengambil Pedang Canghua dari tangan Ye Yuan. Dengan pelan dia membelai pedang itu. Mata Xiao Jian mulai berair.     

 Ye Yuan dan Mo Yuntian terdiam. Mereka menyaksikan bagaimana Xiao Jian mengingat kembali kenangannya akan Lu Yan.     

 "Aku berpisah dengan Pedang ini lebih dari seratus tahun yang lalu!" kata Xiao Jian dengan desahan nafas emosional.     

 Sekarang, Xiao Jian sudah kembali dari kenangannya akan Lu Yan dan kembali menjadi seorang Ketua Balai Beladiri dengan kekuatan yang terjalin dengan pedang itu.     

 Xiao Jian mengembalikan Pedang Canghua kembali ke Ye Yuan, kemudian berkata, "Sepertinya Canghua sudah mengakuimu sebagai pemiliknya. Selama 200 tahun dia mengikuti Lu Yan dan akhirnya sekarang dia nyata bersatu dengan pemiliknya. Pedang ini dengan cepat mengakuimu sebagai pemilik, kalian memiliki kesatuan yang kuat."     

 Mendengar kalimat Xiao Jian, Ye Yuan masih merasa direndahkan. Pedang Canghua merupakan artefak jiwa dengan 8 batasan. Memang tidak sulit untuk Ye Yuan menaklukkannya.     

 Selain itu Ye Yuan sudah memasukkan kekuatan dari Pedang Azure di Jalan Sembilan Surga. Inilah kekuatan yang utama menarik pedang Canghua pada Ye Yuan. Jadi, ketika dia mengakui Ye Yuan sebagai pemiliknya, itu bukanlah hal yang aneh.     

 Selama hidupnya, Lu Yan mencari kekuatan dari Seni Pedang Azure Ungu. Sementara kemampuan pedang Ye Yuan, jauh melebihi ini.     

 Ye Yuan tersenyum.     

 "Canghua ini sangat spiritual. Selama ini dia telah banyak membantuku."     

 Tentu saja kalimat Ye Yuan tidak berlebihan. Pedang Canghua memang telah banyak membantunya. Jika bukan karena Pedang Canghua, kekuatan pedang Ye Yuan yakni Pedang Azure Ungu tidak akan memiliki kekuatan sedahsyat itu.     

 Apa pun jurus yang Ye Yuan keluarkan, entah itu Teknik Sembilan Pedang dan Gelombang Ribuan Bunga memerlukan dukungan dari pedang yang kuat. Dan di sini, Pedang Canghua merupakan pedang yang tepat untuk digunakan oleh petarung tingkat Penggabungan Jiwa seperti Ye Yuan.     

 Jika Ye Yuan tidak memiliki pedang ini maka kekuatan dari 2 jurus pedang yang dia miliki tidak akan mampu keluar sehebat yang sudah terjadi.     

 "Apakah Guru.. baik-baik saja?" tanya Xiao Jian agak gugup.     

 Ye Yuan tersenyum dan tidak menjawab. Saat inilah Xiao Jian sadar. Ye Yuan telah pergi ke Jalan Sembilan Surga berarti bahwa dia sudah mengambil Sumpah Surgawi Dao. Jadi, tidak mungkin Ye Yuan menjawab pertanyaan ini.     

 "Pertanyaanku terdengar berasal dari orang yang tidak sabaran. Dulu, guru tidak memiliki banyak waktu untuk hidup jadi dia tiba-tiba menghilang. Aku rasa dia memang pergi ke Jalan Sembilan Surga. Impian Guru adalah untuk kembali membuat jaya Aliran Awan Tenang dan kembali membawa aliran ini ke Wilayah Utara. Untuk ini dia tidak keberatan untuk mengorbankan tubuhnya memasuki Jalan sembilan Surga sebagai roh dewa. Sangat lama sekali dia menunggu hingga akhirnya dia bertemu denganmu. Aku yakin guru pasti sangat senang."     

 Dari kalimat Xiao Jian, Ye Yuan bisa tahu kalau Xiao Jian memang dekat dengan Lu Yan. Kenyataannya memang tidak jauh dari apa yang dikatakan oleh Xiao Jian.     

 "Di masa depan, jika aku sudah mencapai batas waktu hidupku, aku juga akan mengikuti jejak beliau untuk mencari penerus bagi Aliran Awan Tenang ini!" Dengan yakin Xiao Jian berkata.     

 Hati Ye Yuan tersentuh namun dia menggelengkan kepalanya, "Ketua Xiao mungkin ketua dan guru masih bisa bertemu suatu saat nanti. Kenapa Anda berputus asa seperti itu?"     

 Xiao Jian berpikir bahwa Ye Yuan hanya mencoba untuk menghiburnya. Dia mengibaskan tangannya.     

 "Awalnya aku kira aku tidak akan lagi mendengar kabar tentang Guru Lu Yan lagi. Aku sungguh tidak menyangka kalau dia memberikanmu Pedang Canghua ini. Ye Yuan, aku tahu bahwa kau bukanlah makhluk kecil yang akan terus tinggal di dalam kolam. Aku hanya berharap agar kau merawat Pedang Canghua ini dengan baik dan selalu bersikap baik pula pada Aliran Awan Tenang."     

 Selain melihat Pedang Canghua dengan mata kepalanya sendiri, mungkin hal ini adalah impian terbesar lainnya bagi Xiao Jian.     

 Dengan melihat kemampuan yang Ye Yuan tunjukkan di Pemeriksaan Gabungan Tri Balai dan juga Jurus Pedang gelombang Ribuan Bunga yang Mo Yuntian saksikan, Ye Yuan bukanlah sosok kecil yang bisa tetap tinggal di Aliran Awan Tenang untuk selamanya.     

 Sama seperti Lu Yan, Xiao Jian hanya berharap bahwa Ye Yuan akan selalu mengingat hal yang dia dapatkan di Aliran Awan Tenang ke manapun dia pergi, itu saja.     

 Sementara itu perkara memperkuat Aliran Awan Tenang bukanlah hal yang bisa diselesaikan dalam waktu sehari. Kecuali jika Ye Yuan memang ingin menggunakan dan mengerahkan seluruh daya kekuatan selama hidupnya di sini, hal seperti itu mungkin terjadi. Jika tidak, kemungkinan untuk memperkuat Aliran ini dalam waktu beberapa dekade saja sangatlah mustahil.     

 Ye Yuan pun sudah mengatakan bahwa alasannya masuk ke Aliran untuk mendapatkan pengalaman. Dia memiliki pendukung di belakangnya yakni si guru yang hebat itu.     

 Mendengar Xiao Jian mengatakan hal tersebut, Ye Yuan tahu bahwa tujuan Xiao Jian untuk menarik guru yang dibayangkannya sudah tercapai.      

 Aliran Awan Tenang hanya merupakan tempat pemberhentian untuk menuju ke atas. Jika sampai Aliran ini memberinya banyak kepercayaan maka semuanya akan jadi berantakan.     

 Ye Yuan tidak memiliki banyak waktu. Dia harus kembali ke Alam Khayangan secepat mungkin.     

 Namun, tentu saja saat ini Ye Yuan akan melakukan apa yang dia bisa untuk membantu Aliran Awan Tenang. Dan sampai mana keberhasilannya ini akan tergantung juga dari keberuntungan yang dimiliki Aliran.     

 "Tenang saja Ketua Xiao. Aku akan selalu menjadi bagian dari Aliran Awan Tenang!" Ye Yuan menjawab dengan yakin.     

 Ini adalah janji terbesarnya.     

 "Haha! Bagus! Cukup rasanya aku mendengar kalimat ini dari kamu!" Xiao Jian berkata dengan suara tawa.     

 Setelah meninggalkan tempat Xiao Jian, Ye Yuan tidak kembali namun langsung menuju ruang peracikan pil obat.     

 Di Aliran Awan Tenang para Tetua dan petinggi aliran memiliki ruang peracikan pil sendiri sementara itu semua murid menggunakan ruang pembuatan pil umum.     

 Sama dengan ruang meditasi, untuk menggunakan ruang peracikan pil, para murid pun harus menukarnya dengan poin yang mereka miliki.     

 Jika ada murid dari Balai Pil yang membuat pil obat di sini, mereka bisa menjual porsi pil mereka kepada pihak aliran untuk ditukar dengan poin. Oleh karena itu, para murid Balai Pil biasanya membawa banyak sekali bahan supaya mereka bisa membuat banyak pil obat dalam sekali menggunakan ruang. Tentu saja jumlah poin yang didapat untuk setiap pil yang ditukar berbeda.     

 Hanya saja sebagai perbandingan bisa dikatakan bahwa murid Balai Pil memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan poin dari pada murid dari Balai Beladiri.     

 Sebagian besar dari murid Balai Pil sudah memiliki dasar yang kuat dalam membuat pil obat. Seperti Nanfeng Ruoqing misalnya. Ketika dia masuk Aliran Awan Tenang dia sudah bisa membuat pil obat tingkat 2 sendiri. oleh karena itu, kemungkinan dia dapat poin jauh lebih mudah.     

 "Kakak senior. Aku ingin menggunakan ruang peracikan pil obat tingkat 3," Ye Yuan berkata pada murid penjaga yang sedang bertugas.     

 Si murid yang bertugas menatap Ye Yuan dengan pandangan terkejut.     

 "Kau ini murid dari Balai Beladiri kan? Sekarang kau memiliki status tabib Besar tingkat rendah. Untuk apa kau menggunakan ruang pil obat tingkat tinggi itu? Murid junior, Kau tidak perlu memboroskan poin dengan cara seperti ini meski kau memang memiliki banyak poin kan? Kau bisa menggunakan ruang untuk pil obat tingkat 2."     

 Ye Yuan mengenakan pakaian murid Beladiri namun ada lencana bintang 2 di dadanya. Si murid penjaga bisa melihatnya dengan jelas.     

 Si Murid penjaga adalah seorang murid yang ramah yang dengan antusias memberikan nasehat pada Ye Yuan.     

 Ye Yuan tidak menyangka jika dia akan menemui situasi seperti ini. Dia tersenyum kemudian menjawab,"Terima kasih banyak atas perhatiannya Kakak senior. Namun, ruang peracikan pil tingkat 2 tidak cukup. Tolong berikan aku ruang tingkat 3."     

 Kuali yang ada di ruang peracikan pil tingkat 2 tidak akan bisa digunakan untuk membuat pil obat tingkat 3 karena nyala api yang diperlukan untuk membuat pil tingkat 3 jauh lebih panas dari pada tingkat 2. Bahkan untuk membuat pil tingkat tinggi 2, kuali ini akan meledak jika si pembuat pil tidak berhati-hati. Jadi, Ye Yuan memang membutuhkan ruang peracikan pil tingkat 3.     

 "Kau murid baru kan?"     

 "Ya. Aku baru masuk Aliran ini beberapa hari yang lau."     

 "Tidak heran! Sepertinya kau belum tahu betapa berharganya poin itu. Poin yang dibuang sia-sia seperti ini akan berdampak pada proses peningkatan kekuatanmu di masa mendatang."     

 "Kakak penjaga, aku sungguh perlu ruang tingkat 3."     

 "Hmm...kenapa kau begitu keras kepala? Jangan katakan bahwa dengan statusmu sebagai Tabib Besar tingkat rendah kau sudah bisa membuat pil obat tingkat 3? Diperlukan 300 poin untuk menggunakan ruangan ini seharian. Meski kau memiliki uang, seharusnya kau tidak membuangnya dengan cara seperti ini."     

 Ye Yuan sungguh hampir saja meledak. Namun, karena yang memberi nasehat adalah orang yang sangat tulus jadi Ye Yuan masih bisa bersabar.     

Merasa sudah tidak bisa berdebat lagi, Ye Yuan kemudian mengeluarkan tanda pengenalnya dan melemparkannya ke hadapan si murid penjaga.     

"Gosok saja. Aku tidak memiliki banyak uang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.