Dewa Obat Tak Tertandingi

Munculnya Kembali Ayat-Ayat Dewa!



Munculnya Kembali Ayat-Ayat Dewa!

0 Dai Zichen memiliki kekuatan yang hampir mencapai tingkat setengah Formasi Kristal. Kali ini dia masuk ke ruang meditasi untuk menebalkan kekuatannya agar bisa mencapai tingkat setengah Formasi Kristal. Hari ini kondisi tubuhnya prima. Dia yakin bisa mencapai tingkat setengah yang dia inginkan dengan sekali atau dua kali usaha.     

 "Heh? Ada apa? Kenapa energi murni di ruangan ini terasa semakin lemah?"     

 Dai Zichen terbangun dari meditasi, terkejut begitu merasa ada yang aneh dengan kondisi energi murni di dalam ruangannya.     

 Dia menutup matanya lagi untuk merasakan apa yang sedang terjadi dengan energi murninya. Ada sesuatu seperti tengah menjarah energi murni dalam ruangan meditasinya.     

 "Sial! Sial! Kenapa ini terjadi ketika aku sudah berada di fase penting. Ada apa dengan ruang meditasi ini? Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya!" Dai Zichen sangat kesal.     

 Meditasi Dai Zichen sudah mencapai titik penting di mana tanda-tanda dia akan menembus tingkat setengah Formasi Kristal sudah terlihat sedikit jelas. Kalau tanda-tanda sudah keluar itu artinya sebentar lagi dia akan mencapai tingkat setengah yang diinginkannya.     

 Namun, sayang ada hal aneh yang terjadi. Dai Zichen menjadi sangat depresi. Dia kebingungan, apa yang terjadi di ruangan meditasi yang dia rasakan baik-baik saja.     

 Dengan keadaan yang seperti ini, Dai Zichen tidak dapat meneruskan kegiatan meditasinya untuk meningkatkan kekuatan kanuragannya. Karena dalam hal peningkatan kekuatan, jika prosesnya sudah diganggu maka si petarung akan sangat kesulitan untuk mencapai tingkat yang sama.      

 Kabar baiknya, poin yang sudah dikeluarkan oleh Dai Zhicen akan dikembalikan karena dia keluar dari ruang meditasi lebih awal dari yang dipesan. Setidaknya, poinnya tidak terbuang sia-sia.     

 Dai Zichen keluar dari ruang meditasi dengan wajah kesal. Ketika sudah sampai di lorong, dia melihat bahwa tempat ini sudah dalam kondisi berantakan.     

 "Apa yang sedang kau lakukan? Aku sudah hampir dapat mencapai tingkat yang aku inginkan baru saja. Kenapa energi murninya tiba-tiba menghilang? Poin tidak penting saat ini. Yang terpenting adalah siapa yang akan bertanggung jawab dengan kondisiku sekarang?" Seorang murid di tingkat kedelapan Penggabungan Jiwa berseru.     

 Mendengar kalimat dari orang itu, Dai Zichen jadi merasa lebih baik. Ternyata apa yang dikatakan orang itu benar. Berbagi penderitaan itu terasa lebih baik. Meski begitu, dia merasa merana pada saat bersamaan. Awalnya dia merasa ruangan meditasinya-lah yang bermasalah. Kini, dia melihat banyak orang yang berteriak dan membuat keributan karena permasalahan yang sama. Mereka mengeluh tentang energi murni di ruangannya yang tiba-tiba menghilang.     

 Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.     

 Dai Zichen tiba-tiba melihat ke arah samping, ada seseorang yang membuat ekspresi wajahnya berubah. Dia mendekati orang itu kemudian memberi salam.     

 "Kakak Xin. Kenapa kau ada di sini? Apakah ini karena masalah energi murni yang tiba-tiba menghilang dari ruang meditasi?"     

 Xin Lie datang ke sini untuk menunggu Ye Yuan. Namun, ternyata kedatangannya ke sini disambut oleh huru-hara tentang hilangnya energi murni dari ruang-ruang meditasi.     

 Xin Lie menjawab pertanyaan Dai Zichen sekenanya, "Tidak. Aku ke sini untuk menunggu seseorang."     

 Meski Dai Zichen di Aliran Awan Tenang bukanlah termasuk murid golongan elit, statusnya sudah termasuk tinggi. Xin Lie pun tahu tentang hal itu. Jika bukan karena statusnya, Xin Lie mungkin tidak akan menjawab.     

 Jawaban Xin Lie membuat Dai Zichen semakin ragu. Orang macam apa yang sampai mampu membuat Kakak Senior Xin menunggu?     

 Sekarang, si murid penjaga sudah bermandikan keringat. Dia tidak pernah mendapati situasi kacau macam ini sebelumnya.     

 "Semuanya! Para Murid senior, tolong jangan panik! Aku sudah melaporkan hal ini ke atas. Tetua Pang saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke sini. Oh..... Tetua Peng akhirnya Anda ada di sini!"     

 Ketika si murid penjaga melihat Tetua Peng, dia langsung menunjukkan sikap seperti dia sedang dalam penderitaan yang amat sangat.     

 Tetua Peng melihat banyak sekali murid yang memenuhi tempat di depannya. Dia mengerutkan dahi.     

 "Apa yang sedang kalian lakukan membuat keributan semacam ini! Semuanya keluar! Tunggu aku di luar! Kalau ada yang berani membuat ribut maka kalian tidak akan diperbolehkan menggunakan ruang meditasi selama satu bulan!"     

 Ketika mendengar suara lantang Tetua Peng, semuanya langsung terdiam, dengan patuh pergi menuju keluar.     

 Tidak ada orang yang ingin mendapat hukuman sebulan untuk tidak bisa menggunakan ruang meditasi.     

 Setelah semua murid keluar, hanya ada Xin Lie dan beberapa murid dengan status tinggi yang ada di dalam. Mereka memberi salam hormat pada Tetua Peng.     

 Tentu saja, Tetua Peng terkejut melihat ada Xin Lie di sini. Meski begitu dia hanya diam. Dia justru bertanya pada murid penjaga, "Ada apa ini? jelaskan secara detil padaku."     

 "Baik Tetua Peng. 15 menit yang lalu keadaan dalam semua ruang meditasi baik-baik saja. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba semua energi murni yang ada di ruang-ruang meditasi hilang seperti tersedot oleh sesuatu," jawab si murid penjaga.     

 Tetua Peng berpikir sesaat, mencoba mencari kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan masalah ini terjadi.     

 "Aku akan melihat di Formasi Pengumpul Jiwa," kata Tetua Peng.     

 Nama lengkap Tetua Peng adalah Peng Liming, seorang ahli ajian susunan tingkat 4 di Aliran Awan Tenang. Keahliannya dalam Susunan Dao sangat hebat.     

 Yang dimaksud dengan Formasi Pengumpul Jiwa yang ada dalam rumah meditasi merupakan sebuah ajian susunan yang tidak terlalu besar. Kekuatannya bergantung pada Susunan Megah yang dimiliki oleh Aliran. Susunan ini akan mengalirkan energi murni langit dan bumi yang sudah diserap oleh Susunan Megah milik aliran kemudian diarahkan masing-masing ruangan.     

 Formasi aliran ini harus dipelihara sepanjang tahun. Selama ini tidak ada masalah yang terjadi dengan aliran energi murni. Apa yang terjadi kali ini sungguh di luar dugaan.     

 Tetua Peng memeriksa Formasi Susunan dengan sangat hati-hati. Dia berkata namun dengan nada bingung.     

 "Tidak ada masalah dengan inti Formasi Susunannya. Susunan Megah-nya pun dalam keadaan baik-baik saja. Apakah mungkin masalahnya berasal dari ruang meditasi?"     

 Tetua Peng pergi menuju Formasi Susunan yang mengalirkan energi murni ke setiap ruang dan memeriksa dengan teliti.     

 Dia menemukan ada yang aneh.     

 "Heh? Jadi ini! Semua energi murni ternyata mengalir hanya ke satu ruangan! Hanya saja.... siapa yang bisa memiliki kemampuan untuk menyedot semua energi murni ini?" Peng Liming menjadi ragu lagi.     

 Dia kembali ke depan dan bertanya pada murid yang sedang berjaga.     

 "Siapa yang menggunakan ruang A nomor 43?"     

 "Eh... seorang murid bernama Ye Yuan," jawab si murid penjaga dengan cepat. Bukan karena dia memiliki ingatan yang bagus tentang semua murid yang datang ke rumah meditasi sehingga dia bisa menjawab nama Ye Yuan, tetapi karena Ye Yuan-lah yang meninggalkan kesan cukup dalam padanya.     

 Tetua Peng tidak menunjukkan ekspresi aneh ketika mendengar nama itu namun tidak dengan Xin Lie dan Dai Zichen.     

 "Oh, begitukah? Aku ingin tahu kemampuan macam apa yang Ye Yuan miliki sehingga dia bisa menyerap energi murni dari langit dan bumi seperti itu."     

 Tetua Peng menjadi sangat penasaran.     

 Ye Yuan tidak berencana untuk membuat keributan di ruang meditasi. Dia pun tidak tahu jika niatnya untuk naik tingkat keempat Penggabungan Jiwa akan membuatnya mampu menyerap energi bumi dan langit sebanyak itu. Awalnya, penyerapan energi murni dapat dikontrol oleh Ye Yuan. Namun ketika dia mulai menembus tingkat keempat dan lebih tepatnya ke tingkat tengah, dia merasakan sensasi yang dulu dialaminya di Hutan Tanpa Akhir. Dia merasa jiwa dewanya seperti hancur.     

 Setiap petarung berhasil menembus fase minor dalam tingkatan kekuatan kanuragan, jiwa dewa mereka pun mengalami perubahan. Hanya saja, rasa sakit yang dialami oleh Ye Yuan jauh lebih sakit dibandingkan dengan orang kebanyakan.     

 Meskipun begitu, Ye Yuan bisa merasakan bahwa kali ini rasa sakitnya masih dapat ditahan jika dibandingkan ketika dulu dia naik ketingkat Penggabungan Jiwa dari tingkat Energi Murni Qi.     

 Ye Yuan tidak ingin lagi merasakan rasa sakit itu. Seperti yang sudah dia duga, ayat-ayat dewa dari lautan kesadarannya muncul kembali. Sama seperti ketika dulu dia naik ke tingkat Penggabungan Jiwa di Hutan Tanpa Akhir.     

 Ketika ayat-ayat dewa muncul, mereka mulai menyerap energi murni dalam jumlah yang tidak terkendali. Untungnya, ruang meditasi yang Ye Yuan gunakan saat ini mampu untuk menyediakan energi murni dalam jumlah yang tak terbatas.     

 Setelah cukup lama bergejolak, akhirnya ruang meditasi Ye Yuan menjadi tenang lagi. Ye Yuan pun telah berhasil mencapai tingkat keempat Penggabungan Jiwa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.