Dewa Obat Tak Tertandingi

Boneka Pedang



Boneka Pedang

0 Mereka tiba di balai utama yang usang dan kosong. Keadaan sekitarnya agak gelap dengan cahaya redup dan udara dingin terasa begitu mencekam.      

 "Ssssttt... tempat ini membuatku merinding!" kata Tian Yu.      

 Sapuan angin dingin mengenai tubuhnya. Tian Yu menggigil.      

 "Balai utama ini dikelilingi oleh ajian formasi susunan. Meski sudah lama ditinggalkan, sebenarnya tempat ini tidak pernah didatangi manusia. Lihat, semua bagian seperti terlindungi oleh tumpukan debu. Aku rasa dulunya aliran yang menempati tempat ini memiliki fondasi kuat dalam bidang formasi susunan."     

 Hampir seluruh bagian alam mistis ini dikelilingi oleh ajian formasi susunan. Susunan Megah Pengunci Geledek Langit, khususnya, adalah ajian formasi susunan tingkat 5.      

 ""Aliran yang ada di Wilayah Selatan tidak unggul dalam hal ajian formasi susunan. Hanya aliran besar seperti Aliran Langit Surga yang bisa menciptakan ahli formasi susunan tingkat 4! Meski begitu jika dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki oleh aliran yang dulu menempati alam mistis ini, mereka terlalu lemah." Mei Zhen mendesah kagum.      

 Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

 "Semuanya, tolong lebih hati-hati. Mungkin ada bahaya yang mengancam kita di balai utama ini."     

 Sebenarnya, meski Ye Yuan tidak mengingatkan pun mereka semua pasti tidak berani lengah setelah mengalami banyak hal di alam mistis sebelumnya.      

 "Ye Yuan, lihat! Ada sebuah lukisan di sana!" Tian Yu tiba-tiba berteriak.      

 Ye Yuan mengangguk. Dia juga melihat lukisan itu. Meski raut wajahnya tidak banyak berubah, dalam hati sebenarnya dia ingin mengumpat. Dia tahu siapa yang ada dalam lukisan itu.      

 Orang itu terlihat bijaksana, elegan dan ramah, hanya saja wajahnya yang muda berbeda dengan orang yang Ye Yuan kenal, yakni kaisar Formasi Susunan tingkat 9, Lu Linfeng. Dia termasuk satu dari sepuluh Raja Dewa dalam hal Formasi susunan. Gelarnya adalah Raja Dewa Agung Yan.      

 Sepuluh Raja Dewa Agung adalah sekumpulan orang-orang yang mengembangkan bidang keahlian yang mereka miliki hingga pada titik batas.      

 Meskipun kesepuluh sosok ini mendalami bidang yang berbeda tetapi mereka memiliki satu kesamaan yakni pendalaman ilmunya mencapai tingkat dewa.      

 Lu Linfeng mengandalkan keahliannya dalam bidang formasi susunan untuk menjadi satu dari sepuluh sosok hebat. Dari sini, bisa terlihat bagaimana hebatnya orang ini dalam hal ajian formasi susunan.      

 "Sial! Pantas saja aku merasa tahu ada sesuatu ketika aku masuk ke dalam alam mistis ini. Ternyata tempat ini dulunya mengajarkan Dao Formasi susunan yang si sialan itu tinggalkan. Sudah berapa lama ajarannya dihancurkan? Ini sama sekali tidak menyangkanya. Orang itu ternyata berasal dari Dunia Tanpa Akhir. Dan aku sekarang justru bereinkarnasi di tanah aslinya!"      

 Untuk sesaat, hati Ye Yuan penuh dengan emosi yang bergejolak.      

 Setelah dia bersusah payah melewati alam mistis ini, baru dia tahu kalau semua ajian yang ada di sini adalah peninggalan dari kenalan lamanya, Lu Linfeng.      

 Begitu mengenaskan, murid dan pengikutnya sudah tidak ada lagi. Seandainya mereka ada Ye Yuan ingin mengajarinya dengan lebih benar, sekedar untuk menumpahkan segala frustasi yang dia rasakan. Pikiran itu memenuhi kepala Ye Yuan. Dia menjadi sedih.      

 Dalam dunia pertarungan, umur bukanlah standar untuk menentukan hirarki. Mereka lebih mengandalkan kekuatan.      

 Waktu itu, Ji Qingyun merupakan sosok paling muda yang berada dalam jajaran sepuluh Raja Dewa Agung. Akan tetapi, keahlian ilmu pengobatannya yang paling unggul waktu itu.      

 Hanya ayah dan beberapa orang tua dari Perkumpulan Tabib-lah yang memiliki kemampuan di atasnya. Jadi, Ye Yuan selalu berinteraksi dengan orang-orang yang berada dalam status Raja Dewa Agung karena bisa dikatakan satu generasi.      

 Raja Dewa Agung Yan adalah sosok jahat yang sudah hidup selama ribuan tahun. Bahkan, perselisihan antara Ye Yuan dan Lu Linfeng bukanlah perselisihan kecil.      

 Waktu itu, Lu Linfeng menggunakan Kitab Sembilan Jalan Formasi untuk membuat Ye Yuan ikut dalam kompetisi Jalan Formasi yang diikutinya. Hasilnya, Ye Yuan kalah besar dan dipaksa untuk membuat 3 pil obat tingkat 9!     

 Ye Yuan membuat tiga pil itu hingga pada batas ambang kemampuannya. Waktu itu dia hampir saja muntah darah namun berhasil menyelesaikan tiga pil.      

 Akhirnya, Lu Linfeng hanya tertawa dan berkata, "Haha, ayo kita bertaruh lagi kalau ada kesempatan."     

 Waktu itu Ji Qingyun hampir saja meludahkan darah ke arah Lu Linfeng. Meski Ji Qingyun adalah seorang ahli formasi tingkat 9, namun jika dibandingkan dengan Raja Dewa Agung Yan, kemampuan mereka masih berbeda jauh.      

 Ye Yuan mengingat kejadian yang memalukan itu hingga sekarang. Ye Yuan sangat kesal karena saat ini dia hanya mendapati sarang lama Lu Linfeng ini dan tidak ada satu pengikut atau muridnya yang bisa dia bisa hina.      

 "Ye Yuan! Ye Yuan! Ada apa? Apa mungkin kau mengenal orang yang ada di lukisan itu?" kata-kata Pang Wannian membuat Ye Yuan tersadar.     

 Ye Yuan sadar dan akhirnya sedikit batuk-batuk.      

 "Orang itu jelek sekali. Bagaimana mungkin aku tahu dia?"      

 Pang Wannian melihat lagi ke arah lukisan dan terlihat bingung. Orang yang ada di lukisan itu terlihat elegan dan juga ramah. Bagian manakan yang jelek? Sesaat setelahnya dia gantian melihat ke arah Ye Yuan. Memang dibandingkan dengan temannya ini, sosok yang ada di lukisan kurang ganteng dibandingkan Ye Yuan.      

 Dasar! orang-orang rupawan memang sangat percaya diri dengan tampangnya!      

 "Dasar orang tua sialan! Tunggu sampai aku bisa kembali ke dunia para dewa. Aku akan membalas perbuatanmu yang sungguh memalukan itu!" Ye Yuan bergumam dalam hatinya.      

 Terdengar sebuah suara patahan. Du Cheng ternyata berdiri di atas sebuah papan batu yang sedikit terkubur.      

 Belum sempat mereka paham apa yang terjadi, ke 18 patung yang ada di balai utama bergerak. Kali ini, mereka akan sulit untuk dikalahkan.     

 Semua orang bisa melihat ke 18 patung itu. Awalnya mereka berpikir patung-patung itu hanyalah hiasan belaka. Namun, sesaat kemudian tutup dari ke 18 patung terlepas dan terlihat kulit berwarna coklat.      

 Selian warna kulit yang berbeda dari kebanyakan manusia yang ada di sekitarnya, mereka sebenarnya memang terlihat seperti manusia.      

 Awalnya, Ye Yuan juga berpikir kalau apa yang ada di depannya adalah patung-patung biasa. Namun saat ini pikiran untuk mengumpat itu muncul lagi di benaknya.      

 Boneka Pedang! Lu Linfeng itu memang dulunya suka bermain dengan patung-patung itu. Dilihat dari boneka-boneka pedang itu, kondisinya seperti berada sebelum Lu Linfeng naik ke alam dewa.      

 Untungnya, boneka pedang itu merupakan hasil kerja Lu Linfeng di awal kejayaannya. Jadi mereka hanya memiliki kekuatan di tingkat 3.      

 Seandainya apa yang ada di depan mereka adalah boneka pedang dengan kekuatan di tingkat tinggi, semua orang orang yang ada di sini akan mati. Ye Yuan sudah pernah menyaksikan bagaimana hebatnya boneka pedang ketika dirinya masih berada di alam Khayangan. Mereka sungguh kuat sekali.      

 Selain itu, Lu Linfeng adalah ahlinya ajian formasi. Dengan menggunakan boneka pedang dia bahkan berani menantang sosok-sosok hebat dalam jajaran Raja Dewa. Waktu itu Ye Yuan ingin meminta beberapa mainan itu. Namun, karena Lu Linfeng sangat pelit sekali maka, dia tidak memberikannya kepada Ye Yuan.      

 "Lu Linfeng! Dendam kita semakin membesar! Tunggu sampai aku bisa kembali ke alam Khayangan. Aku akan menghabisimu!" Ye Yuan marah sekali hingga wajahnya menjadi terlihat begitu aneh.      

 Ke-18 boneka pedang langsung mengepung Ye Yuan dan teman-temannya. Meski ke-18 boneka hanya memiliki kekuatan di tingkat 3 namun Ye Yuan tahu bahwa mereka tidak akan bertarung sendiri-sendiri. Mereka melakukan serangan bersama. Sangat tidak mungkin membuat mereka menyerang satu per satu.      

 Satu-satunya cara yang bisa digunakan untuk mengalahkan mereka adalah mengobrak-abrik formasi mereka.      

 "Tetua Mei, dan yang lainnya, jangan bergerak acak. Nanti kalau kita bertarung dengarkan perintahku. Tolong, jangan bergerak sendiri!" kata Ye Yuan.      

 Mendengar kalimat Ye Yuan yang terdengar serius, semua orang menjadi waspada. Awalnya mereka tidak berpikir bahwa boneka-boneka itu bisa menjadi sebuah ancaman yang berarti bagi mereka karena ada Mo Yuntian dan Mei Zhen di sini. Tapi, sepertinya kondisinya tidak semudah itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.