Dewa Obat Tak Tertandingi

Kunci Jawaban



Kunci Jawaban

0"Haha! Lihat! Jawaban Ji Qing jauh lebih banyak dari pada kunci jawaban dari juri!"      

"Apakah dia memang sehebat itu? Dia bahkan bisa tahu kesalahan yang dibuat oleh ketujuh juri! Kalau begitu, apakah dia memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari ketujuh juri? Jawabannya juga lebih panjang."     

"Huh! Bodoh sekali kau percaya begitu saja! Anak ini mencoba untuk menarik perhatian banyak orang dengan omong kosongnya. Dia takut kalau orang-orang ini tidak tahu kalau dia sebenarnya dungu."     

Semua orang sedang menertawakan Ye Yuan yang membuat jawaban sangat banyak. Bagaimana bisa jawaban peserta pertandingan lebih banyak dari pada jawaban yang dimiliki dewan juri? Apakah ini lelucon?      

Apakah Ye Yuan pikir bahwa dirinya adalah seorang tabib penguasa yang bisa mengungguli ketujuh Tabib Raja?     

Orang-orang ini tidak memperhatikan Penguasa Bintang yang kini sudah membuka matanya padahal sedari tadi dia menutup matanya. Kedua matanya memancarkan cahaya ketika dia melihat jawaban yang ada di layar.      

"Ada apa tetua Yang? Kenapa kau belum mengumumkan hasilnya?' Tanya seorang Tabib Raja. Ketika melihat Yang Xu hanya diam saja, dia tidak tahan untuk memintanya.      

Dia tidak ingin melihat yang ada di atas layar cahaya karena baginya omong kosong itu harus ada batasnya juga.      

Yang Xu mengambil napas panjang dan kemudian mengumumkan sesuatu kepada para semua hadirin.      

"Semuanya, tunggu sebentar. Ijinkan kami untuk berdiskusi terlebih dahulu."     

Selesai berbicara, Yang Xiu menghadap ke arah keenam juri lainnya.      

"Kalian, lihatlah jawaban Ji Qing dengan cermat."     

Keenam juri lainnya diam begitu mendengar perkataan Yang Xiu. Mereka langsung melihat ke arah layar cahaya. Semuanya terlihat terkejut.      

Jawaban Ye Yuan ternyata sama dengan jawaban yang ada di kunci jawaban. Bahkan bisa dikatakan bahwa jawaban Ye Yuan jauh lebih banyak dari jawaban mereka.      

"Ini.. apa yang sebenarnya terjadi? Kalau memang dia beruntung bukankah ini terlalu beruntung?"      

"Hmm…. dari ke-73 jawaban yang kita tulis di sana, Ye Yuan berhasil menuliskan semuanya. Dia bahkan menambahkan yang tidak ada di kunci jawaban. Bagaimana kita menghitungnya kalau begini?"     

Ketujuh juri berdiskusi memutuskan sesuatu hal yang di luar perkiraan mereka. Semua orang yang melihat apa yang dilakukan para juri ini menjadi bingung.      

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa hasilnya belum diumumkan?"     

"Sepertinya ada yang tidak beres. Apakah jawaban si Ji Qing ini ada yang benar?"      

"Dia tidak serta merta ngawur menulis jawabannya. Dia beruntung karena ada beberapa jawabannya yang benar kan?"      

"Salah! Aku baru saja mengecek jawabannya. Kombinasi pil obat yang ditulis leh Ji Qing semuanya ada di kunci jawaban... tapi.. bagaimana dengan jawaban tambahan?"      

"Apa? Semuanya benar? Tidak mungkin!"      

Semua orang pun pada akhirnya mengecek jawaban Ye Yuan dan membandingkannya dengan yang ada di kunci jawaban.      

Mereka menemukan bahwa ke- 73 jawaban yang ada di siapkan oleh para tetua ini semuanya ditulis oleh Ye Yuan.      

Tong Wenchang juga ikut mengecek. Rat wajahnya berubah menjadi masam begitu dia mendapati jawaban Ye Yuan satu persatu benar.      

Apa ini mungkin?      

Ji Qing barusan menutup matanya dan langsung menulis jawabannya setelah dia membuka mata. Bagaimana bisa semua jawabannya benar? Dan dia bahkan menulis jawaban tambahan.      

Tong Wenchang kemudian berpikir macam-macam. Dia mulai berargumen bahwa tidak mungkin jawaban tambahan yang ditulis oleh Ye Yuan ini juga benar.      

Apakah Ye Yuan mungkin seorang peramal yang bisa tahu masa lalu, sekarang dan masa depan?      

Ini tidak masuk akal!      

Kali ini, baik Yang Xiu dan juri lainnya masih mencoba mencari tahu hasil dari jawaban Ye Yuan.      

Tidak mungkin mereka memutuskan Ji Qing sebagai peserta yang kalah karena semua jawabannya memang benar. Tapi kalau Ji Qing dimenangkan, jawabannya lebih dari yang ada di kunci jawaban.      

Kenapa dia sampai menulis jawaban melebihi kunci jawaban?      

Dengan pasrah, akhirnya Yang Xiu hanya bisa berdiri dan memberi salam hormat pada Penguasa Bintang.      

"Yang Mulia, tolong lihatlah hasil dari pertandingan di babak ini. Bagaimana ini diputuskan?"      

Penguasa Bintang menutup matanya lagi. Dengan suara santai dia menjawab.      

"Ji Qing yang menang!"      

Meski suaranya memang tidak keras, semua hadirin bisa mendengar suara itu.      

Seluruh tubuh Tong Wenchang gemetar. Matanya langsung berubah menjadi merah.      

Dengan menahan amarah yang berkecamuk dalam dirinya, Tong Wenchang menghadap Penguasa Bintang.      

"Yang Mulia, ijinkan Tong Wenchang bertanya, Ji Qing memberikan banyak jawaban yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa dia keluar sebagai pemenang? Apakah dia menang karena jawabannya yang sama dengan kunci jawaban?"      

Tong Fangshuo terkejut bukan kepalang dan langsung berteriak pada anaknya.      

"Wenchang, tutup mulutmu! Bagaimana kau bisa lancang pada Penguasa Bintang?"      

Penguasa Bintang justru mengibaskan tangannya dan sedikit menghentikan Tong Fangshuo dengan memberikan pernyataan ringan.      

"Kunci jawaban? Dari mana datangnya kunci jawaban ini? Jawaban yang diberikan Ji Qing yang lebih pantas disebut sebagai kunci jawaban."     

Begitu orang-orang yang hadir di Perkumpulan Pil Agung mendengar suara Penguasa Bintang, mereka langsung gaduh.      

Jawaban Ji Qing lebih pantas untuk dijadikan kunci jawaban? Ini tidak mungkin!      

Bukankah jika memang ini benar, kemampuan Ji Qing jauh lebih unggul dari ketujuh Tabib Raja yang saat ini menjadi juri?      

Ini adalah sebuah cerita yang ada dalam dongeng saja. Jika keputusan ini dikatakan oleh orang biasa mungkin semua orang akan tidak begitu menganggapnya serius. Penguasa Bintang sendiri yang mengatakan kalau Ye Yuan menang. Dan semua orang di ibukota tahu bahwa Penguasa Bintang merupakan orang dengan status paling tinggi dalam bidang ilmu pengobatan di dunia pengobatan.      

Apa yang dia katakan tidak akan dibantah.      

"Ji Qing ini memang luar biasa, Bagaimana bisa di juga menuliskan berbagai macam kombinasi tanaman obat untuk diciptakan menjadi pil obat!"     

"Apakah mungkin dia sebelumnya sudah tahu tanaman obat mana yang akan diikutsertakan dalam pertandingan hari ini? Jika tidak, bagaimana bisa dia bisa menyimpulkan begitu banyak jawaban dalam waktu sesingkat itu?"     

"Anak ini memang terlalu luar biasa. Tadi dia menulis semua jawabannya dari awal hingga akhir tanpa henti. Sepertinya dia memang sudah tahu banyak sebelumnya. Apakah memang itu yang terjadi?"     

"Tahu apanya? Apa kau tidak lihat bahwa jawabannya lebih banyak dari pada yang ada di kunci jawaban?"     

"Aku tadi ikut menghitung. Ji Qing menulis 120 daftar jawaban, dua kali lipat lebih banyak dari pada jawaban Tong Wenchang! Ini cukup brutal!"      

Tong Wenchang mencari celah dengan menggunakan segala indera yang dia miliki. Matanya tidak mampu mencari titik penting.      

Jawaban Ye Yuan yang memenuhi layar cahaya memang benar semuanya.      

"Apakah anak kemampuan dasar anak ini jauh lebih unggul dibandingkan ketujuh Raja Tabib yang jadi juri hari ini?" gumam Tong Wenchang.      

Membandingkan dirinya dengan Ye Yuan sama artinya membandingkan seekor kunang-kunang dengan bulan purnama.     

Kali ini, Ye Yuan yang sedari tadi duduk diam akhirnya bangun dan mendatangi Tong Wenchang.      

"Ini hanya permulaan. Nanti akan lebih menarik! Kau bisa terus tertawa. Kalau kau tidak tertawa, nanti tidak akan ada gunanya."     

Selesai berbicara, Ye Yuan kembali ke tempatnya dan berkata pada pembawa acara di atas panggung.      

"Anda bisa mulai babak kedua."     

Si hampir Tabib Raja terkejut.      

"Ah.. oh.. oh!"     

Dia melihat ke arah Yang Xiu menunggu perintah.      

Yang Xiu menganggukkan kepala.      

"Babak kedua. Membuat formula pil obat dimulai."     

 Riuh terdengar. Tong Wenchang menunjuk Ye Yuan dan berkata dengan geram.      

"Hei kau sialan! Jangan kira kau akan menang terus seperti ini! Kita masih tidak tahu siapa yang akan menang nantinya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.