Dewa Obat Tak Tertandingi

Angkat Aku Sebagai Muridmu



Angkat Aku Sebagai Muridmu

0Begitu melihat Ye Yuan lagi, air mata Xiao Ruyan mengalir karena kecewa.      

Ye Yuan tertawa begitu mendapati gadis cantik itu meneteskan air mata.      

"Seberapa besar masalahmu? Apa kau sampai perlu untuk bunuh diri? Kau ini gadis yang amat cantik, banyak lelaki yang ingin mendapatkanmu. Sayang sekali kalau kau harus mati. Bahkan kau juga masih terlalu cantik untuk dipajang di rumah."      

"Huh!"      

Satu kalimat yang diucapkan Ye Yuan berhasil membuat Xiao Ruyan tersenyum. Xiao Ruyan menatap lebar ke arah Ye Yuan sambil memoncongkan bibirnya.      

"Apakah kau bisa sekali saja berbicara yang benar? Dasar tidak pernah serius."      

Pandangan mata Ruyan sungguh menggoda, membuat orang yang melihatnya terlena. Ye Yuan sendiri juga merasakan pesona gadis itu.      

"Aku rasa atmosfer antara kita sangat canggung jadi aku berusaha untuk sedikit mencairkan suasana," kata Ye Yuan agak canggung juga.      

Tatapan mata Ruyan terlihat agak layu. Dia berteriak dengan nada tidak suka pada Ye Yuan.      

"Kau seharusnya tidak menyelamatkanku!"      

"Hmm? Bukankah aku sudah terlanjur menyelamatkanmu? Hehe.. gadis bodoh, apakah pantas untukmu melakukan hal sejauh ini?' kata Ye Yuan tersenyum.      

Xiao Ruyan mendesah dalam.      

"Tidak ada yang namanya pantas atau tidak, yang ada hanyalah mau atau tidak. Aku tidak ingin menentang ayah tetapi aku juga tidak mau hanya menjadi sekedar hiasan bagi orang lain. Ini adalah pilihan terbaik.... Ah! Apa yang kau lakukan?"      

Xiao Ruyan begitu berkonsentrasi menceritakan nasib hidupnya ketika tiba-tiba sebuah wajah muncul terlalu dekat dengannya. Dia terkejut setengah mati dan langsung mundur.      

Ye Yuan tertawa kemudian berkata, "Kau bohong."      

Apa yang dilakukan Ye Yuan tadi berhasil membuat jantung gadis itu berdegup kencang. Dia langsung menghindari bertatap mata dengan Ye Yuan seperti seorang kriminal yang berkilah dari kesalahannya.      

"Aku.. kapan aku berbohong?" kata Ruyan dengan suara pelan.      

"Matamu yang telah menunjukkan segalanya. Mata orang yang sungguh ingin mati tidak menunjukkan adanya tanda-tanda ingin hidup di sana. Tapi.. matamu masih tertuju kuat pada dunia ini."     

"La-lalu kenapa memangnya? Aku tidak punya pilihan lain!"      

Karena merasa Ye Yuan telah mengetahui apa yang ada dipikirannya, Xiao RuyAn jadi malu. Tentu saja matanya masih tertuju kuat pada dunia ini. Dia masih tertarik dengan ilmu pengobatan, orang tuanya, kakaknya dan tentu saja Ye Yuan.      

Kondisi Xiao Ruyan kali ini sangat sensitif. Dia merasa Ye Yuan menganggapnya sebagai teman tetapi dia merasa pemuda itu tidak melakukan apa-apa. Dia pastinya tahu kalau sayembara mencari suami akan segera berlangsung namun dia tetap saja memutuskan untuk mengasingkan diri.      

Karena begitu putus asanya, akhirnya Ruyan memutuskan untuk mengambil jalan bunuh diri.      

"Haha. Kalau kau masih ingin hidup ya jangan mati," kata Ye Yuan diiringi dengan tawa.      

Entah dari mana datangnya keberanian ini, Xiao Ruyan langsung membentak Ye Yuan.      

"Mudah saja kau berbicara seperti itu. Apa kau tahu betapa kuatnya keluarga nomor satu itu di sini? Apakah kau tahu bagaimana situasi Keluarga Xiao kali ini? Apa kau juga tahu kondisiku saat ini? Apa yang kau katakan, aku tidak ingin mati? Lalu bagaimana dengan sayembara itu? Apa kau mungkin akan mengalahkan Huang Wenqiu dan Xue Ziahe lalu menikahiku?"      

Xiao Ruyan mengatakan kalimat panjangnya dalam satu tarikan nafas. Dia menatap tajam mata Ye Yuan. Gadis itu sangat marah tetapi sebenarnya hatinya jantungnya seperti mau copot.      

Dia begitu khawatir Ye Yuan akan mengatakan tidak. Dia khawatir kalau pemuda di depannya itu akan berpaling kemudian meninggalkannya.      

Kedua anak manusia itu saling memandang. Sesaat, hanya suara napas mereka yang terdengar.      

"Baik," setelah beberapa saat, akhirnya Ye Yuan tertawa.      

"Apa?" Xiao Ruyan tidak langsung bereaksi atas kata pendek 'baik' yang diucapkan Ye Yuan dan langsung mengomel.      

"Aku akan membantumu untuk menyelesaikan urusanmu dengan dua orang itu. tapi... aku tidak akan menikahimu."      

Ye Yuan merasa dalam soal pernikahan dia tidak boleh memutuskan asal.      

"Apa.. maksudmu?"      

Xiao Ruyan terkejut dan juga senang begitu mendengar kalimat pertama Ye Yuan. Tetapi kalimatnya yang kedua membuatnya terasa diceburkan ke kolam air dingin.      

"Maksudku adalah.. aku akan ikut dalam sayembara mencari suami itu untuk mengalahkan dua lelaki itu tetapi aku tidak akan menikahimu," jelas Ye Yuan.      

Meski Ye Yuan tahu kalimatnya menyakitkan namun dia pun tidak memiliki pilihan lain. Tujuan Ye Yuan datang ke Dunia Badai Ganas adalah untuk menyelamatkan teman-temannya. Meski sebenarnya, dia juga tidak tahu apakah bisa kembali ke Dunia Tanpa Akhir dengan selamat atau tidak.      

Seandainya dia bisa kembali ke Dunia Tanpa Akhir, kedua dunia ini adalah musuh. Apakah bisa sesama musuh bisa hidup berdampingan?      

Jujur, Ye Yuan juga menyukai gadis cantik tetapi untuk saat ini, dia tidak memikirkan wanita. Dia hanya bisa menganggap Xiao Ruyan sebagai teman saja. Karena itulah dia tidak mungkin membiarkan gadis itu dalam bahaya.      

Ini adalah prinsip hidup yang dipegang Ye Yuan.      

Alasan dia tidak ingin mendekati Nanfeng Ruoqing dan Zhirou juga karena prinsip hidupnya.      

"Apakah kau sudi mengatakan padaku alasannya?"      

Entah dari mana datangnya ketenangan emosi yang ditunjukkan Ruyan kali ini.      

Ye Yuan hanya menggelengkan kepalanya dengan memberikan seulas senyum kecut.      

"Aku memiliki masalahku sendiri. Maaf."     

Xiao Ruyan menganggukkan kepala dan secara mengejutkan juga ikut tersenyum manis.      

"Selama kau bisa membuatku tidak menikahi dua pemuda itu maka aku tidak keberatan! Terima kasih, Ji Qing!"      

Hati Ye Yuan kembali tenang begitu melihat ekspresi Ruyan. Kalau mau jujur, dia paling tidak ahli jika berhubungan dengan masalah hati seperti ini.      

Ye Yuan tersenyum canggung.      

"Untuk apa berterima kasih? Siapa lelaki di ibukota ini yang tidak ingin berbuat sesuatu untuk Nona Ruyan? Bahkan orang lain harus memohon. Aku saja yang beruntung karena ditawari! Haha."      

Ye Yuan sendiri merasa leluconnya kali ini sama sekali tidak lucu, tetapi ternyata Ruyan terus terkekeh.      

Tawa Ruyan sebenarnya adalah tawa yang mengandung kepedihan dan juga rahasia. Hanya saja, Ye Yuan tidak tahu cara menyelesaikannya.      

"Ah! Ji Qing... kau ternyata sudah mencapai tingkat ketujuh Formasi Kristal?' Xiao Ruyan melihat sesuatu pada diri Ye Yuan. Dia tertawa.      

"Aku menyendiri selama sebulan ini untuk naik tingkat," jelas Ye Yuan santai.      

"Semakin aku melihatmu semakin aku tidak paham. Kemampuanmu dalam bidang ilmu pengobatan itu sudah membuat orang jadi putus asa untuk mengejarnya. Ternyata kau juga hebat dalam bidang ilmu bela diri. Makhluk apa kau ini?"      

Di mata Ruyan, Ye Yuan lelaki yang penuh dengan teka-teki. Mungkin hal inilah yang membuatnya tertarik pada pemuda itu.      

"Hahaha.. aku adalah aku. Orang yang penuh warna seperti kembang api yang berwarna-warni."     

"Itukan? Kau tidak pernah serius! Tapi... meski kau sudah naik ke tingkat ketujuh Formasi Kristal, kekuatanmu masih di bawahku. Kau.... kalau memang kau tidak bisa jangan dipaksakan!" kata Xiao Ruyan cemas.      

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Tenang saja. Bukan perkara besar bagiku untuk melawan dua petarung tingkat Transformasi Bahari."      

"Sungguh?" tanya Xiao Ruyan ragu.      

"Tentu saja benar!" kata Ye Yuan begitu percaya diri.     

"Baiklah kalau begitu. Aku memiliki satu permintaan kepadamu. Kau tidak boleh menolak!" Xiao Ruyan tiba-tiba berkata dengan nada serius.      

"Katakan saja dulu. Aku pasti setuju kalau memang aku bisa memenuhinya!" Ye Yuan tidak langsung mengiyakan. Dia akan mendengar dulu baru memutuskan.      

Xiao Ruyan menatap Ye Yuan dengan pandangan iri.      

"Kau benar-benar tidak tahu cara memperlakukan wanita dengan lemah lembut."      

"Haha!" Ye Yuan terus tertawa.      

"Jika kau bisa mengalahkan Huang dan Xue kau boleh tidak menikahiku tetapi.... Aku ingin mengikutimu nantinya!" kata Xiao Ruyan.      

"Hah? Mengikutiku?" Ye Yuan terlihat kaget.      

"Iya. Kau mengalahkan keduanya di hadapan semua orang di ibukota akan tetapi kau justru menolak untuk menikahiku. Jadi bagaimana aku bisa menikah dengan orang lain nantinya? Jadi aku putuskan untuk mengikutimu. Kalau kau menolak, aku akan mati saja. Apa pun itu bukankah aku memang sudah pernah mati sekali!" ancam Ruyan.      

Ye Yuan merasa kepalanya mau pecah. Dia mengibaskan tangannya.      

"Untuk apa kau mengikutiku? Kan aku sudah katakan kalau aku memiliki masalahku sendiri."     

"Mudah saja. Kau bisa mengangkatku sebagai murid. Mudah kan?"      

Mata Xiao Ruyan memancarkan siasat licik di hadapan Ye Yuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.