Dewa Obat Tak Tertandingi

Rencana Besar Xiao Changfeng



Rencana Besar Xiao Changfeng

1Di atas ranjang giok, Xiao Ruyan membuka matanya pelan. Dia masih terlihat lemah. Ayahnya begitu gembira melihat kondisi putrinya saat ini.      

"Ruyan, kau sudah bangun, Nak!"      

"A-Ayah?"      

Xiao Ruyan melihat ayahnya begitu matanya terbuka tetapi dia langsung membuang pandangannya ke arah lain.      

Xiao Changfeng merasa sakit mendapati putrinya tidak mau menatapnya. Dia menghela napas panjang kemudian berkata, "Ayah tahu kau membenci Ayah. Namun, kau juga harus tahu bahwa tidak ada yang bisa ayah lakukan."     

Xiao Ruyan masih berpaling dari ayahnya dan diam.      

Hati Xiao Changfeng terasa teriris-iris sembilu. Dia tahu betul kalau putrinya sangat kecewa padanya.      

"Baiklah kalau begitu. Kalau kau tidak mau mendengar kalimat Ayah. Setidaknya kau mau mendengar kalimat Ji Qing kan?" kata Xiao Changfeng sambil melenguh panjang.      

Tubuh Xiao Ruyan langsung gemetar begitu mendengar nama Ji Qing disebut. Dia menoleh ke sekitar meragukan kalimat ayahnya.      

Xiao Changfeng tahu apa yang ada dipikiran putrinya. Dia menjelaskan, "Ayah tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika ayah tahu kau keracunan, ayah tidak bisa melakukan sesuatu untuk menolongmu. Ji Qing lah yang dengan ajaibnya membawa kamu kembali hidup."     

Tatapan mata Xiao Ruyan penuh dengan pancaran kekaguman. Dia tahu betul bahwa Sembilan Bubuk Penghancur Jiwa Bawah begitu beracun. Bahkan orang mengatakan kalau racun itu bisa membunuh hanya dengan menyentuhnya.      

Ruyan sama sekali tidak menyangka jika dirinya yang sudah tidak sadarkan diri selama beberapa jam akhirnya bisa dibuat hidup kembali oleh Ji Qing. Pemuda itu pasti memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam ilmu pengobatan.      

"Di mana dia?" Xiao Ruyan bertanya dengan tubuh yang masih gemetar.      

Xiao Changfeng mendesah lagi.      

"Ruyan, aku tahu kau tidak akan suka mendengar kalimatku. Hanya saja, kau harus tahu kalau sayembara mencari suami ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Akan sulit sekali bagi keluarga kita untuk tetap berdiri tegak di ibukota kalau sampai kita menyinggung perasaan Keluarga Huang dan Xue."      

Begitu melihat ekspresi wajah putrinya langsung resah, Xiao Changfeng langsung cepat-cepat menambahkan kalimatnya.      

"Jangan resah dulu. Dengan perkataan Ayah. Mungkin situasi ini masih bisa kita balikkan."      

Mata indah Xiao Ruyan sedikit berputar. Dia berkata dengan nada terkejut," Maksud Ayah..."     

Xiao Changfeng mengangguk.      

"Kau benar! Jika kau tidak mau menikahi salah satu dari Keluarga Huang dan Xue, mungkin kau bisa menjatuhkan pilihanmu pada Ji Qing! Aku rasa.... kau tidak akan menolak kan?"      

Wajah Xiao Ruyan yang asalnya pucat pasi langsung memerah. Melihat putrinya tidak menolak dan justru terlihat malu-malu seperti itu, Xiao Changfeng berkata dengan suara pelan, "Sebenarnya, di Perkumpulan Pil Agung, Ayah sudah tahu apa yang ada dipikiranmu. Setelah Ji Qing diangkat menjadi murid oleh Penguasa Bintang, statusnya juga sama hebatnya dengan Huang dan Xue. Kalau kalian sampai menikah pun sebenarnya tidak ada yang salah. Hanya..."     

Begitu mendengar penjelasan panjang ayahnya, hati Xiao Ruyan menjadi riang namun ketika dia mendengar kata 'hanya' dirinya seperti diceburkan ke dalam sesuatu yang amat dalam.      

"Kenapa Ayah?"      

"Ayah tidak pernah menduga kau akan berani melakukan tindakan senekat ini. Ayah hanya khawatir kalau kau terlalu mencintainya sementara Ji Qing tidak memiliki perasaan terhadapmu!" kata Xiao Changfeng dengan desahan panjang.      

Jantung Xiao Ruyan berdetak kencang.     

"Kalau dia memang tidak tertarik padaku kenapa dia berkali-kali menolongku?' tanyanya tidak mau menyerah.      

"Ayah adalah orang yang hidup lebih lama darimu jadi ayah lebih tahu banyak. Ayah bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kau lihat. Meski ayah tidak tahu kenapa dia masuk ke Keluarga Xiao, ayah yakin dia memiliki sebuah alasan. Itulah kenapa ayah mencoba untuk mempertandingkan dengan Tong Wenchang. Ayah tidak menyangka ternyata dia yang berakhir menang. Ji Qing adalah penolong Keluarga Xiao. Waktu itu sebenarnya ayah sudah membuatnya marah karena tidak mempercayainya. Jika bukan karena dukunganmu, waktu itu mungkin dia sudah pergi meninggalkan Keluarga Xiao di pertandingan."     

Xiao Ruyan menjadi semakin bingung mendengar penjelasan ayahnya.      

"Kalau itu maksud ayah bukankah sudah jelas kalau dia..."     

Xiao Changfeng menggelengkan kepalanya.      

"Karena kejadian inilah ayah yakin kalau dia tidak memiliki rasa istimewa seorang lelaki terhadap perempuan. Dia menganggapmu sebagai sahabatnya. Kalau dia memang masuk ke Keluarga Xiao karena dirimu dia tidak akan marah karena ayah tidak percaya dengan dirinya. Dia juga pastinya tidak akan memamerkan kemampuannya dengan tujuan ingin mendapatkan perhatian dari ayah dan dirimu di Perkumpulan Pil Agung waktu itu. Meski ayah tidak tahu apa, pastinya ada sesuatu yang membuatnya begitu marah ketika dia ikut di pertandingan waktu itu sehingga dia benar-benar menghancurkan Tong Wenchang."     

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar ayahnya, wajah Xiao Ruyan menjadi pucat pasi lagi.      

Memang benar sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa orang yang terlibat dalam suatu perkara tidak akan bisa melihat dengan jelas. Hanya dengan mendengar penjelasan ayahnya sebagai orang ketiga, Xiao Ruyan tahu bahwa perasaan yang dia rasakan selama ini ternyata hanyalah harapannya semata pada Ji Qing. Akhirnya, hanya air mata yang menetes di pipi gadis cantik tersebut.      

"Ruyan, kau tidak harus menjadi seperti ini. Masalah ini masih bisa dicari jalan keluarnya!" kata Xiao Changfeng.      

Xiao Ruyan menjawab kalimat ayahnya dengan tangisan, "Ayah tidak perlu menghiburku."     

"Ayah tidak sedang menghiburmu. Mungkin kau memang masih memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini. Tadinya ayah memang tidak yakin tetapi sekarang ayah yakin 70% kau akan bisa," kata Xiao Changfeng.      

"70%?" tanya Xiao Ruyan dengan nada ragu.      

Xiao Changfeng mengangguk, "Benar! Ji Qing pastinya memiliki tujuan datang ke Keluarga Xiao sehingga Ayah tidak yakin bisa mempengaruhinya untuk bersamamu. Ayah khawatir akan menyinggung perasaan Ji Qing jika ayah memintanya untuk bersamamu. Namun, hari ini ayah lihat sendiri bagaimana dia ternyata adalah orang yang sangat menjunjung tinggi persaudaraan! Jika.. jika kau memang tidak ingin menikah dengan salah satu Keluarga Huang atau Xue, kau memanfaatkan kelemahan Ji Qing tentang perasaanmu. Kalau dilihat dari sikapnya, ayah yakin dia pastinya tidak akan membiarkanmu masuk marabahaya."     

Mata Xiao Ruyan kembali berbinar. Namun setelah itu, dia terlihat muram lagi. Bagi seseorang yang mendapat julukan wanita tercantik di ibukota, meminta pada seorang pemuda adalah sesuatu yang sulit. Dia perlu keberanian yang amat besar.      

Selain itu, dia juga tahu betul kalau Ji Qing hanyalah menganggapnya teman. Bagaimana kalau dia ternyata menolak permintaannya?      

 Kalau sampai Ji Qing tahu dia sedang memanfaatkannya maka dia pasti akan marah dan yang terakhir mungkin pemuda itu tidak menganggap dia sebagai teman lagi. Dan jelas, ini bukanlah akhir yang Xiao Ruyan inginkan.      

Dan kalau sampai hal itu terjadi maka rasanya akan lebih buruk dari kematian.      

"Aku....." Xiao Ruyan sungguh bingung.      

"Ayah tahu ini memang terdengar kejam. Tapi sejauh ini ayah merasa inilah rencana terbaik yang dapat ayah pikirkan. Dan yang paling penting, kau mencintai Ji Qing kan? Dia sudah menunggu lama di luar. Ayah akan pergi memanggilnya. Dan apakah kau harus memberitahunya tentang perasaanmu atau tidak, itu terserah kau saja."      

Xiao Changfeng pergi meninggalkan putrinya dengan sedikit mendesah.      

Xiao Ruyan mungkin tidak melihat ekspresi ayahnya, namun Xiao Changfeng sebenarnya sedang senang.      

Memang benar, Xiao Changfeng mengatakan banyak hal pada Ruyan demi kebaikan putrinya itu. Tetapi kalau memang Ruyan bisa menikah dengan Ji Qing maka itu artinya Keluarga Xiao akan semakin dekat dengan Perkumpulan Tabib yang merupakan tempat besar bagi dunia pil obat.      

Dengan hubungan yang seperti ini, tidak akan ada yang berani untuk meremehkan Keluarga Xiao lagi.      

Penguasa Bintang sendiri berani untuk menghukum Keluarga kerajaan demi Ji Qing. Dari sini bisa terlihat bagaimana dia begitu menghargai murid-muridnya.      

Ketika nantinya Ji Qing dan Ruyan sudah bersatu dalam tali pernikahan maka bisnis pil obat di ibukota akan berubah lagi. Selain itu, Perkumpulan Pil Agung tidak perlu dibuat lagi. Ini adalah rencana besar Xiao Changfeng.      

Sementara itu, Xiao Ruyan adalah gadis polos yang memiliki perasaan tulus pada Ye Yuan. Dia sama sekali tidak tahu menahu tentang rencana besar ayahnya. Yang dia tahu, dia ingin perasaannya pada Ye Yuan tersampaikan.     

0


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.