Dewa Obat Tak Tertandingi

Xiao Ruyan Membuat Kesalahan



Xiao Ruyan Membuat Kesalahan

0Shi Haoran sungguh tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya. Apa maksud Ye Yuan ketika dia mengatakan kalau dirinya khawatir fondasi kekuatannya tidak akan menjadi stabil? Apa maksudnya dia sampai naik lima tingkat sekaligus?      

Mendayagunakan energi murni untuk mendapatkan kekuatan merupakan proses penggerusan. Semakin hebat seorang petarung maka mereka akan lebih berhati-hati untuk menaikkan tingkat kekuatannya Bahkan mereka tidak akan berani untuk melakukan hal yang baru saja Ye Yuan tunjukkan.      

Shi Haoran memutuskan untuk tidak berdebat lagi dengan Ye Yuan. Dia akan melaporkan hal ini kepada Guru Penguasa Bintang lalu biarlah orang tua itu yang memberitahu Ye Yuan.      

"Baik kalau begitu. Kau yang menang!" Shi Haoran tidak bisa berkata apa-apa lagi. " Ye Yuan tersenyum dan hanya menjawab, "Apakah ada sesuatu sehingga Kakak Shi berada di sini menungguku?"      

Shi Haoran mengangguk.      

"Guru memerintahkanku untuk memberitahumu agar menemuinya seketika kau keluar dari ruang pengasingan. Ada masalah penting yang beliau ingin bicarakan dengan dirimu. Aku kira kau akan keluar hari ini jadi aku datang ke sini."      

Hati Ye Yuan mulai menanti. Apakah mungkin sudah ada kabar tentang teman-temannya dari Penguasa Bintang?     

"Terima kasih banyak Kakak Shi. Aku akan langsung menemui Guru." Ye Yuan menggenggam tangan Shi Haoran sambil berterima kasih.      

"Tunggu sebentar!" tiba-tiba Shi Haoran memanggil Ye Yuan lagi.      

"Apakah ada sesuatu lagi yang Kakak Shi ingin bicarakan?" tanya Ye Yuan penasaran.      

"Sebelum bertemu dengan Guru. Sepertinya ada seseorang yang harus kau temui."     

"Heh? Siapa?"      

Ye Yuan bingung. Dia merasa tidak begitu tahu banyak orang di ibukota. Kenapa ada orang yang datang ke Pegunungan Qixia untuk menemuinya?      

"Kau akan tahu sendiri kalau nanti sudah bertemu."     

Ketika Ye Yuan melihat siapa yang ingin bertemu dengannya, firasatnya mulai terasa tidak enak. Tong Suan, Pengurus Bangunan Empat Samudra datang menemuinya dengan wajah sendu.      

"Tuan Muda Ji! Aku mohon selamatkanlah Nona Xiao Ruyan!" Pengurus Tong menggenggam tangan Ye Yuan dan langsung berlutut. Pipinya basah dengan air mata yang terus mengalir.      

Dengan cepat, Ye Yuan mengangkat tubuh Pengurus Tong.      

"Jangan cemas, Pengurus Tong. Bicaralah pelan-pelan. Apa yang terjadi dengan Nona Ruyan?"      

Tong Suan masih terus tersedu. Suaranya tersendat.      

"Nona Kedua telah menelan Sembilan Bubuk Penghancur Jiwa Bawah pagi ini. Sekarang dia sudah.. sudah.."     

Dahi Ye Yuan berkerut.      

"Cepat! Kita bisa bicara di jalan.."     

Selesai berbicara, Ye Yuan langsung menarik Tong Suan dan pergi cepat seperti sebuah hembusan angin. Shi Haoran nampak ragu sebelum pada akhirnya dia ikut juga.      

Di sepanjang perjalanan ketiganya berjalan begitu cepat. Sedikit banyak Ye Yuan tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan Nona Ruyan.      

Sejak memang di Perkumpulan Pil Agung dan mendapat jatah 70% pangsa pasar penjualan pil obat, keadaan Keluarga Xiao membaik.      

Namun sayembara mencari calon suami bagi Xiao Ruyan sudah terlanjur dikumandangkan dan tidak bisa dibatalkan lagi. Keluarga Xiao tidak berani untuk melanggar janji.      

Sementara itu, Xiao Ruyan sama sekali tidak ingin menikah dengan cara seperti ini. Bulan ini, dia sangat tertekan sehingga emosinya tidak stabil.      

Xiao Ruyan berusaha untuk mencari Ye Yuan namun karena Ye Yuan sedang mengasingkan diri dia tidak bisa bertemu dengannya.      

Ketika sayembara mencari pasangan hidupnya ini semakin dekat, Xiao Ruyan menjadi semakin patah semangat dan tampak melankolis. Tidak ada yang menyangka kalau dirinya sampai nekat minum pil Sembilan Bubuk Penghancur Jiwa Bawah.      

Bubuk itu merupakan racun tingkat 4. Racun yang bisa membunuh si peminum jika sudah bercampur dengan darah di dalam tubuh. Ketika si pelayan menemukan Xiao Ruyan, gadis itu sudah tergeletak dan sudah tidak bisa untuk disembuhkan.      

Bahkan ayahnya, Xiao Changfeng, seorang Tabib Raja saja tidak tahu apa yang harus dilakukan.      

Tong Suan langsung mencari akal dengan memutuskan untuk pergi ke Pegunungan Qixia untuk mencari Ye Yuan. Siapa tahu dia akan bertemu dengan Ye Yuan yang mungkin sudah selesai mengasingkan diri.      

"Dasar gadis bodoh!" Rahang Ye Yuan mengeras.      

Sejak Xiao Ruyan berdiri mendukungnya di Perkumpulan Pil Agung, Ye Yuan sudah menganggap gadis itu sebagai temannya. Jadi, tidak mungkin Ye Yuan tidak berbuat apa-apa dan menunggu temannya mati begitu saja.      

Meski begitu Ye Yuan tetap saja marah mendapati tindakan bodoh Xiao Ruyan.      

"Kalau kau tidak mau menikah ya lari dari rumah atau berpura-puralah gila. Kenapa pula kau harus mengambil jalan bodoh seperti ini?" gerutu Ye Yuan dalam hati.      

Ketika Ye Yuan sampai di kamar Xiao Ruyan, keadaannya sudah amat kacau. Sebenarnya, kemampuan ilmu pengobatan Xiao Ruyan jauh lebih tinggi dari kakaknya Xiao Rufeng. Kalau semuanya lancar, dia akan jauh lebih berbakat dari kakaknya itu.      

Sekarang, gadis paling berbakat di ibukota ini, salah satu dari wanita tercantik di kota ini meninggal seperti ini. Semua orang yang bisa menyesalinya tanpa bisa berbuat apa-apa.      

Ketika Ye Yuan melihat Xiao Ruyan, matanya memerah. Hatinya terasa sakit.      

Xiao Changfeng agak terkejut begitu mendapati Ye Yuan di antara kerumunan. Meski begitu, dia masih menyempatkan diri untuk menyambut Ye Yuan.      

"Tuan Muda Ji."     

Sejak peristiwa Pangeran ketujuh mendatangi Pegunungan Qixia sambil membawa cambuk berduri sebagai hukuman, semua orang di kota menjadi ribut karenanya.      

Semua orang tahu betapa besarnya status murid Penguasa Bintang. Mereka bisa membuat orang hebat macam Zhao Chenggan datang kepada mereka sambil meminta hukuman.      

Sementara di ibukota ini, orang yang paling tahu tentang Ye Yuan tentu saja Keluarga Xiao. Xiao Changfeng bahkan sangat kagum pada Ye Yuan.      

Disapa seperti itu, Ye Yuan justru tidak bersikap ramah. Dia menyeringai dingin pada lelaki tua di depannya.      

"Kau.. sebagai ayahnya sungguh keterlaluan! Bagaimana bisa kau membuat putrimu menelan racun itu hingga mati!"      

Ekspresi wajah Xiao Changfeng berubah menjadi sedih tetapi dia tidak berani membalas kalimat Ye Yuan.      

"Meski aku ini adalah kepala keluarga Xiao aku tidak memiliki pilihan lain juga. Siapa sangka.. jika Ruyan... akan melakukan tindakan seperti ini?!"      

"Cukup dengan omong kosongmu! Biar aku melihat Xiao Ruyan"      

Ye Yuan tidak sedang ingin membicarakan tentang perkara Xiao Ruyan. Xiao Changfang tahu apa maksud Ye Yuan, sehingga dia memberikan jalan pada Ye Yuan untuk lewat.      

Ye Yuan menerobos kerumunan orang untuk melihat Xiao Ruyan yang terbujur di atas ranjang giok memakai baju putih polos. Dia tampak tenang.      

Begitu mendapati energi Qi Xiao Ruyan ternyata masih ada, Ye Yuan bernapas lega.      

Selama energi itu masih ada, Ye Yuan merasa masih bisa membangunkannya.      

"Kalian semua, minggir!" Ye Yuan maju untuk mengangkat tubuh Xiao Ruyan dan kemudian memutar tubuhnya untuk berteriak pada semua orang.      

Ada begitu banyak tetua Keluarga Xiao yang hadir di sini. Melihat tingkat Ye Yuan, mereka semua mengerutkan dahi heran.      

"Ji Qing! Siapa kau? berani-beraninya kau berteriak seperti itu kepada kami?"      

"Benar! Kau ini bukan lagi tabib tamu keluarga Xiao. Kau tidak berhak mencampuri urusan Keluarga Xiao."      

"Turunkan Ruyan! Kalau tidak, kami akan menyerangmu."     

"Kematian ini lebih penting. Beraninya kau menyentuh jasad Ruyan. Apa kau ini sudah berani menghina Keluarga Xiao?"      

Banyak tetua Keluarga Xiao yang tidak ingin menyingkir. Mereka memprotes Ye Yuan.      

Ye Yuan hanya tertawa kecut. Dia jadi tahu kalau orang-orang yang menginginkan kematian Xiao Ruyan ternyata adalah para tetua. Dia ingat kalau dulu Xiao Ruyan pernah mengatakan padanya bahwa para tetua keluarga berbuat tidak adil padanya dan menjualnya seperti sebuah barang.      

Meski Xiao Changfeng orang yang agak lemah dan tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat dia bukanlah orang yang tega melakukan perbuatan keji sejauh itu pada putrinya.      

Namun, demi kelangsungan Keluarga Xiao, dia pun tidak bisa berbuat banyak untuk putrinya. Dikarenakan Ye Yuan tahu betul bagaimana hati para orang ini maka dia tidak menunjukkan sikap baik pada Xiao Changfeng. Dia paham sekali bahwa lelaki tersebut sedang dalam kesulitan. Ye Yuan tahu kalau lelaki tua itu tidak akan mengorbankan kebahagiaan putrinya untuk dirinya sendiri.      

"Xiao Changfeng, kalau kau memang menginginkan putrimu mati seperti ini maka kau bisa membiarkan para tetua tolol itu untuk tetap berada di sini!" Suara Ye Yuan terdengar begitu marah.      

Xiao Changfeng tertegun mendengar kalimat Ye Yuan. Dia menjawab dengan nada terkejut, "Kau... kau bisa menghidupkan kembali Ruyan?"      

Ye Yuan tidak menjawab pertanyaannya. Dia hanya berkata dengan nada dingin.      

"Aku tidak ingin para lalat ini berdengung terus di sekitar telingaku!"      

"Kau! Ji Qing, kau berani memanggil kami dungu! Dan bahkan lalat!"      

"Changfeng, jangan dengarkan kalimat di bocah kurang ajar ini! Ruyan sudah mati. Bahkan Penguasa Bintang pun tidak akan bisa kembali menghidupkannya."      

"Changfeng, sebagai kepala keluarga Xiao, apakah kau akan membiarkan orang asing ini membuat onar di dalam Keluarga Xiao?"      

Sesaat kemudian, para tetua Keluarga Xiao sudah meledak emosinya, mereka mendatangi Xiao Changfeng satu persatu memprotes.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.