Dewa Obat Tak Tertandingi

Menguasai Kekuatan Sejati Angin Lagi



Menguasai Kekuatan Sejati Angin Lagi

0Lan Bao berlari kencang seperti orang gila karena ingin menemukan Ye Yuan. Namun, Ye Yuan seperti menghilang ditelan bumi. Seberapa pun dia mengerahkan semua inderanya, dia tidak bisa menemukannya.      

"Ah! Ye Yuan, keluar kau!" Lan Bao mengaung seperti seekor binatang buas.      

Tidak ada suara yang menjawabnya. Lan Bao merasa seperti satu-satunya orang yang tertinggal di dunia ini. Dia pun akhirnya menyerah. Dia sudah memeras otaknya namun tidak bisa menemukan keberadaan Ye Yuan.      

Jelas-jelas sebelumnya, dia melihat Ye Yuan, lalu ke mana perginya anak itu?      

"Heh?"      

Lan Bao Seperti melihat sesuatu dari sudut matanya. Ketika dia berjalan lebih dekat, dia menemukan darah yang tercecer di tanah.      

"Haha! Ternyata dia terlalu percaya diri dengan kekuatannya dan pada akhirnya, dia terkena terhempas oleh angin ganas! Kau sungguh membuatku ketakutan! Tapi... meski kau sudah terkoyak oleh angin, aku tetap ingin melihat mayatmu."      

Darah yang Lan Bao lihat ini masih terlihat segar dan terlihat baru saja jatuh. Selain Ye Yuan dan dirinya, tidak ada orang lain yang ada di sini. Sudah pasti ini, darah ini berasal dari tubuh Ye Yuan. Lan Bao pun menjadi lega karenanya.      

Keadaan berbalik 360 derajat. Tadi Lan Bao yang resah menunggu. Sekarang justru dia yang senang karena menemukan lawannya ternyata terluka.      

Ketika Lan Bao melihat ke sekelilingnya, ternyata dia melihat lebih banyak tetesan darah. Dia semakin senang. Dia mulai mengikuti jejak darah itu dan sedikit berlari.      

Tetesan darah yang ditemukan Lan Bao memang berasal dari tubuh Ye Yuan yang sudah terluka karena terkena angin yang menerpanya seperti belah mata pisau. Tangan, kaki, dada, punggung, dan wajahnya terlihat berdarah. Seluruh pakaian Ye Yuan sudah basah terkena darah. Dia terlihat begitu mengerikan.      

Meski begitu, Ye Yuan terlihat seperti tidak peduli. Saat ini Ye Yuan tidak berlari di atas tanah. Tubuhnya terangkat ke udara karena hembusan angin seperti selembar kertas. Dirinya sudah kehilangan kekuatan dan pasrah. Dia hanya mengikuti ke mana angin menghempaskannya.      

Jika dilihat lebih dekat, ternyata tubuh Ye Yuan bergerak seperti berirama. Meski memang tidak terlalu kentara namun dia sebenarnya masih bergerak. Suatu keadaan yang pastinya akan membuat Lan Bao senang bukan kepalang seandainya orang itu melihat Ye Yuan dalam kondisi seperti ini.      

Ye Yuan, saat ini, benar-benar tanpa energi pelindung karena dia sudah menarik semua pelindungnya begitu memasuki Wilayah Lima. Ini sama saja dengan bunuh diri. Mata pisau angin bisa kapan saja memotong-motong tubuhnya menjadi daging cacah.      

Para petarung dari Dunia Angin Ganas saja tidak berani melakukan hal yang Ye Yuan sedang lakukan saat ini meski setiap hari mereka hidup dengan terpaan angin.      

Ye Yuan untungnya masih selamat sampai sekarang meski dia sudah melepaskan energi murni pelindungnya. Meski memang tubuhnya penuh dengan sayatan luka yang mengerikan, masih terlihat dengan jelas kalau dia selamat.      

Lan Bao menelusuri jejak darah yang tercecer di sepanjang jalan yang dilaluinya. Perasaan senang yang awalnya muncul kini berubah menjadi ragu. Setelahnya, dia bahkan merasakan ada firasat buruk. Ye Yuan jelas belum mati!      

Kalau Ye Yuan memang sudah kehilangan daya tahan tubuhnya maka saat ini pastilah tubuhnya sudah terkoyak oleh bilah-bilah tajam angin di sini. Sementara itu bekas tetes darah yang tercecer di tanah hanyalah berupa bintik-bintik kecil yang sepertinya menetes dari bekas luka kecil.      

Semakin jauh Lan Bao mengikuti ceceran darah, dia melihat semakin sedikit petunjuk yang dia dapatkan. Lelaki itu melihat noda darah sebesar dua telapak tangan. Setelah itu, bekas darah yang terlihat selanjutnya menjadi lebih kecil, sebesar satu telapak tangan. Makin lama, ukurannya mengecil menjadi sebesar telur ayam saja.      

Apa ini?      

Bekas-bekas darah menunjukkan kalau luka-luka Ye Yuan sepertinya membaik.      

Lan Bao menarik nafas dalam-dalam. Dia terpaksa mengumpulkan energi murninya lagi dan menambah kecepatan untuk terus memburu Ye Yuan. Dia ingin tahu tipuan macam apa lagi yang sengaja Ye Yuan keluarkan kali ini.      

Setelah setengah hari berada di Wilayah Lima, Lan Bao akhirnya bisa melihat Ye Yuan yang terombang-ambing angin topan. Ketika Ye Yuan ada di depannya, Lan Bao menjadi bingung tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Darah dari luka-luka di tubuh Ye Yuan telah mengering namun pemuda ini terlihat begitu mengenaskan.      

Melihat penampakan yang seperti ini, kebahagiaan Lan Bao hilang seketika. Ini bukanlah situasi yang dia inginkan. Ye Yuan sebenarnya menguasai konsep angin yang ada di Wilayah Lima Dunia Badai Ganas. Meski memang memahami konsep angin sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa di Dunia Badai Ganas. Semua petarung yang terlahir di sini sudah memahami konsep angin sejak mereka dilahirkan ke dunia. Meski begitu, belum ada yang berani menggunakan cara gila seperti yang dilakuin Ye Yuan untuk mendapatkan pemahaman konsep angin itu sendiri. Ye Yuan menghilangkan energi pelindung dirinya agar dirinya benar-benar terkena sapuan angin badai. Tidak ada orang yang berani untuk menggunakan cara yang tampak seperti usaha untuk bunuh diri ini.      

Tidak hanya di Wilayah Lima saja, bahkan untuk wilayah empat dan tiga, melakukan cara seperti menghilangkan energi pelindung adalah hal yang mustahil dilakukan. Kenyataannya saat ini, Ye Yuan benar-benar telah melakukannya dan dia ternyata masih bisa bertahan hidup.      

Sungguh tidak masuk akal!      

Tanpa pelindung energi murni, bagaimana bisa Ye Yuan menghindar dari serangan ribuan mata pisau angin?      

Lan Bao membelalakkan matanya begitu dia melihat tubuh Ye Yuan bergerak ke sana-ke mari meski memang tidak terlalu jelas. Setiap kali tubuh itu berayun, ada satu mata pisau angin yang dapat dihindarinya. Meski Lan Bao memiliki penglihatan yang tajam, dia masih tidak tahu bagaimana Ye Yuan bisa menghindari serangan mata pisau angin itu. Kebanyakan orang bisa menghindari serangan macam itu dengan menggunakan energi murni pelindung.      

"Wuss!"      

Sebuah mata pisau angin mengenai tubuh Ye Yuan. Pemuda itu mengerutkan dahinya menahan sakit. Beberapa tetes darah pun terlihat muncul dari bekas sayatan luka. Lan Bao menjadi tidak tega melihat keadaan itu. Dia sendiri menyaksikan bagaimana Ye Yuan tidak bisa menghindar dari terjangan bilah angin tadi. Meski begitu, sepertinya lukanya memang tidak terlalu parah.      

Sebelumnya ada ratusan mata pisau angin yang menyerang Ye Yuan, namun hanya satu ini yang berhasil meninggalkan luka paling dalam.      

"Tidak mungkin aku membiarkan anak ini terus-terusan memahami konsep angin dengan cara seperti itu. Inilah saat yang tepat untukku mengakhiri nyawanya."      

Lan Bao merasakan sebuah firasat buruk akan terjadi. Oleh karena itu dia mulai bersiap-siap untuk melakukan serangan.      

Sesaat kemudian, aura energi tingkat Transformasi Bahari Lan Bao terpancar keluar. Lan Bao berubah menjadi sebuah bayangan, menyapu habis Ye Yuan yang melayang di udara.      

'Gelombang Gemuruh Ganas! Matilah kau Ye Yuan!"      

Sebuah pukulan tinju melayang, kekuatanya begitu dahsyat hingga membuat korban menjadi lumpuh.      

Namun, Ye Yuan yang sedang berada di udara tampak begitu menyatu dengan dunia pemahaman konsep angin hingga dia tidak memperhatikan apa yang dilakukan Lan Bao.      

Kekuatan ledakan yang dikeluarkan oleh Ye Yuan begitu kuat. Selain itu, gerakan Lan Bao juga sangat cepat. Jarak beberapa ratus kaki yang sebelumnya memisahkan dirinya dan Ye Yuan kini seperti tidak ada saja. Dalam waktu sekejap, Lan Bao sudah berada di depan Ye Yuan.      

Gelombang energi murni yang keluar dari pukulan Lan Bao menyapu bersih semua mata pisau angin dan menciptakan sebuah zona kosong bersih dari serangan mata pisau angin.      

Dari sini jelas terlihat betapa kuatnya Lan Bao.      

Saat ini, mata Ye Yuan yang sudah lama tertutup akhirnya terbuka lagi. Begitu melihat Lan Bao, ada sebuah senyum penghinaan yang terulas di sudut bibirnya.      

Lan Bao terkejut dan langsung merasa ada yang tidak beras. Dia hanya melihat sebuah bayangan kabur dari si anak itu.      

"Kau datang tepat waktu jadi aku langsung bisa menguji Kekuatan Sejati Aliran Angin yang baru saja aku kuasai."      

Suara Ye Yuan terdengar dari antah berantah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.