Dewa Obat Tak Tertandingi

Meluluhlantakkan Khayalan



Meluluhlantakkan Khayalan

0"Kalau kau berani bicara kurang ajar tentang guru, aku tidak akan baik padamu!"     

Berkali-kali, Ye Yuan memang merendahkan Li Daohang. Ternyata hal ini membuat kesabaran Penguasa Bintang habis. Hanya saja, Ye Yuan sepertinya memang tidak peduli.      

"Bagaimana Li Daohang, anak itu, mengajarimu? Apakah kau ini tidak tahu caranya menghargai dan menghormati gurumu?" kata Ye Yuan dengan santainya.     

Penguasa Bintang menjawab, "Tentu saja aku menghormati guru-guruku! Tapi apa hubungannya denganmu?"      

"Meski aku memang tidak menerima Li Daohang menjadi muridku, dia tetap mengikuti selama hampir seratus tahun. Bisa dikatakan aku juga termasuk gurunya. Kalau tindakanmu terhadapku ini tidak bisa dikatakan bahwa kau ini tidak menghormati gurumu lantas baiknyA disebut apa?"      

"Ini..."     

"Sekarang aku ini bagaikan macan yang sedang mendarat di tanah. Kalau kau memang masih ingin membunuhku silahkan saja. Tapi suatu saat nanti kau berhasil naik ke tingkat dewa maka pastikan tidak pergi untuk mencari Li Daohang. Jika dia tahu kau membunuhku maka aku pastikan dia pasti akan mengakhiri hidupmu. Namun, dilihat dari kemampuanmu yang seperti ini sepertinya akan sulit untuk naik ke tingkat dewa."     

"......."     

Penguasa Bintang mulai berpikir lebih lama. Apa yang dikatakan oleh Ye Yuan membuatnya dilema.      

Orang yang dia hormati selama ini adalah Li Daohang, sementara anak muda di depannya ini mengatakan kalau dirinya bisa juga dikatakan sebagai guru dari Li Daohang. Bukankah ini berarti kalau Penguasa Bintang adalah muridnya juga?      

Kalau dia sampai membunuh Ye Yuan hari ini, lantas apakah dia memang orang yang mengkhianati guru dan kakek gurunya? Tapi... bukankah anak ini reinkarnasi dari Tabib Kaisar? Dia sendiri tidak tahu seberapa hebat kekuatan dari seorang Tabib Kaisar. Yang dia tahu pokoknya dia adalah sosok yang sangat hebat. Saking hebatnya, dia tidak akan bisa membayangkannya.      

Ye Yuan yang ada di hadapannya saat ini terlihat begitu rapuh seperti seekor semut. Sementara Penguasa Bintang juga sama seperti Ye Yuan saat ini ketika dihadapkan dengan Tabib Kaisar. Bahkan istilah semut mungkin kurang cocok. Perbandingan yang lebih cocok adalah serpihan debu.      

Sosok seperti Ye Yuan jauh lebih menakutkan dari para orang jenius.      

Meski saat ini tingkat kekuatan kanuragan Ye Yuan masih biasa-biasa saja. Dia ternyata memiliki banyak cara untuk bertahan hidup. Tak lama kemudian, dia pasti akan menjadi lawan yang tangguh bagi Kaisar Angin.      

Bagaimana ini? apakah Penguasa Bintang harus membunuh Ye Yuan atau membiarkan pemuda ini hidup?      

Ye Yuan hanya melihat Penguasa Bintang. Dia tidak terburu-buru dengan menekannya. Ye Yuan memang tidak tahu betul watak dari Penguasa Bintang namun dia tahu betul karakter moral Li Daohang.      

Li adalah orang yang berbakat dan seorang pekerja keras. Meski dulu Ye Yuan tidak mengangkatnya sebagai murid akan tetapi Li Daohang tetap menganggapnya sebagai guru. Dia mengikutinya selama seratus tahun.      

Tentu saja selama seratus tahun ini, Li Daohang banyak mendapatkan ilmu. Posisinya yang awalnya adalah Tabib Leluhur berubah menjadi Tabib Mulia.      

Bagi Penguasa Bintang, Ye Yuan masih terlihat percaya diri. Sebelumnya, ketika pemuda itu menyebutkan nama Li Daohang, Penguasa Bintang masih menunjukkan wajah mengagumi dan memuja gurunya itu.      

Setelah Penguasa Bintang berpikir dalam waktu yang cukup lama, dia akhirnya menarik nafas dalam.      

"Aku bisa membiarkanmu pergi. Tapi kau juga harus berjanji tidak akan ada keributan yang kau buat di Dunia Badai Ganas ini. Jangan sampai kau membuat orang-orang di sini menderita."     

Ye Yuan tersenyum.      

"Kau terlalu berpikir jauh. Mungkin perang antara Dunia Badai Ganas dan Dunia Tanpa Akhir adalah hal yang besar bagimu tetapi aku tidak menganggapnya penting. Tujuanku bukanlah berada di dunia bawah ini! Setelah nanti kau bisa naik ke Alam Khayangan kau pasti akan tahu maksud perkataanku ini."     

Penguasa Bintang tampak linglung. Setelah dipikir-pikir kalimat Ye Yuan memang benar.      

Bagi seorang Tabib Kaisar, masalah orang-orang di dunia bawah ini tidaklah penting.      

"Baguslah kalau begitu!" Penguasa Bintang mendesah, lega.      

"Jika perang antara dua dunia ini tetap berjalan, sepertinya aku tidak akan bisa melepaskan diri dari peperangan ini. Ada banyak teman dan juga keluargaku yang hidup di Dunia Tanpa Akhir. Aku tidak akan tinggal diam menyaksikan mereka menjadi budak dari orang-orang Dunia Badai Ganas. Meski begitu, aku jamin aku tidak akan ikut bersama-sama dengan orang-orang Dunia Tanpa Akhir untuk menyerang Dunia Badai Ganas. Sejujurnya, jika kau memiliki kemampuan, kau bisa membujuk Kaisar Anginmu untuk tidak menyerang Dunia Tanpa Akhir. Dengan cara ini, kita semua akan sama-sama senang," kata Ye Yuan.      

Penguasa Bintang hanya tertawa kecut.      

"Apa yang kau katakan tadi terlalu sulit untuk dilakukan. Kau tahu sendiri lingkungan di Dunia Badai Ganas ini. Akan sulit bagi Kaisar Angin untuk mengurungkan niatnya berperang dengan Dunia Tanpa Akhir."     

Ye Yuan mendengus sinis.      

"Bodoh! Kalau perang sampai terjadi maka yang terjadi adalah penderitaan bagi orang-orang dari dua dunia. Meski katakanlah Dunia Badai Ganas keluar sebagai pemenang, akhirnya kemenangan ini akan membawa lebih banyak kerugian. Kaisar Angin menggunakan alasan berperang untuk memperbaiki kondisi Dunia Badai Ganas. Benarkah? Aku kira dia hanya berniat berperang untuk kepentingannya sendiri? Bukankah tujuan perang ini untuk menjarah sumber daya alam yang ada di Dunia Tanpa Akhir? Aku yakin yang menderita bukanlah yang mulia kaisar tetapi justru rakyat jelata!"      

Meski mendengar penjelasan panjang lebar Ye Yuan, Penguasa Bintang masih tidak setuju.      

"Yang Mulia Kaisar Angin adalah sosok tertinggi yang hidup di Dunia Badai Ganas. Tidak mungkin kalau dia masih ingin mendapatkan sumber daya alam untuk kepentingannya sendiri. Dia melakukannya demi kepentingan jutaan petarung di Dunia Badai Ganas."     

"Hehe! Kau ini bodoh sekali. Dia hanya berada di tingkatan Tanpa Ikatan. Kau berkata dia merupakan sosok tertinggi di sini? Ha! Masih dini untuk kau katakan seperti itu. Semakin besar kekuatan seseorang maka semakin banyak sumber daya alam yang dia butuhkan. Kalau memang dia merasa sudah tidak perlu apa-apa lagi, dia pasti sudah menembus batas ruang hampa dan meninggalkan tempat ini dengan kekuatannya. Kenapa pula dia masih betah tinggal di dunia bawah macam Badai Ganas? Ini karena dia tahu betul jika dia pergi ke Alam Khayangan, dia tidak akan ada harganya!" kata Ye Yuan dengan seringai sinis di wajahnya.      

Penguasa Bintang ingin memprotes kalimat panjang Ye Yuan namun bantahannya nantinya akan terasa lebih lemah.      

"Tidak mungkin!" Meski Penguasa Bintang berkata mustahil tetapi hatinya mengakui kalimat Ye Yuan.      

"Haha! Meski kau ini memang ketua dari Perkumpulan Tabib tapi kekuatanmu juga sebenarnya belum cukup. Masih banyak hal yang tidak kau tahu. Tapi, Kaisar Angin yang berada di puncak dunia pastinya jauh lebih tahu daripada dirimu. Jangan merasa kau ini sudah menjadi orang hebat yang sepertinya sudah bisa mendatangkan awan dan hujan di ibukota ini. Kalau kau nanti naik ke tingkat atas (dunia para ahli) kau hanyalah seorang pembantu saja. Kau tidak akan bisa membayangkan persaingan yang ada di sana. Banyak petarung yang mati sebelum lulus tahap awal di Dunia Khayangan," kata Ye Yuan dengan tawa.      

Ye Yuan masih saja berbicara dengan santainya. Sementara Penguasa Bintang sudah sangat terkejut mendengar kalimat-kalimat yang diucapkannya. Baginya, Alam Khayangan merupakan tempat yang suci, seperti surga.      

Ada begitu banyak sumber daya alam yang digunakan untuk mendukung begitu banyak para petarung hebat. Bisa dikatakan, dunianya merupakan surga bagi para petarung dan tabib.      

Hanya saja, kalimat Ye Yuan saat ini terdengar seperti sebuah fantasi saja yang lama-kelamaan tidak ada artinya.      

"Tapi... aku ini bertanggung jawab atas Perkumpulan Tabib di sini. Aku selalu bekerja keras meski memang belum ada hasil yang luar biasa. Apakah mungkin Perkumpulan Tabib tidak peduli dengan hidup dan matiku sama sekali?" tanya Penguasa Bintang kebingungan.      

"Tentu saja mereka peduli. Banyak sekali sumber daya alam yang bisa digunakan di Dunia Khayangan. Bahkan bisa dikatakan tidak akan pernah habis. Meski begitu, di sana juga terdapat banyak sekali petarung yang sekarang mungkin tidak bisa kau bayangkan kekuatannya. Begitu juga dengan para tabib. Tempat seperti Perkumpulan tabib di Dunia Khayangan bahkan memiliki banyak sekali tabib-tabib paling kuat yang ada di sana. Seandainya sumber daya alamnya dibagi secara rata maka Perkumpulan Tabib masih akan tetap kelebihan. Meski kau ini bisa dikatakan memang pintar, akan tetapi kau pun masih berada di bawah Li Daohang. Apakah kau mengira bahwa jabatanmu sebagai ketua Perkumpulan Tabib di ibukota ini akan membantumu?"     

Kalimat Ye Yuan terdengar seperti genjotan palu yang meluluh-lantakkan kaca pertahanan Penguasa Bintang sedikit demi sedikit. Lelaki tua ini seketika merasa kalau dunianya seperti sudah runtuh dan dia kebingungan untuk mengembalikannya kembali.      

Orang-orang biasanya tahu betul tentang kemampuan mereka sendiri. Penguasa Bintang memang merupakan tabib terhebat di Dunia Badai Ganas namun bukankah ada banyak dunia di tingkatan bawah ini? Kalau dia saja sudah tidak ada harganya di antara para tabib di dunia tingkatan bawah ini apalagi di Dunia Khayangan yang merupakan tingkat tinggi.      

Apa yang dikatakan Ye Yuan tentang Li Daohang yang melakukan pekerjaan serabutan di sana mungkin sudah bisa dianggap sebagai suatu kehormatan.      

"Lalu... apa yang harus aku lakukan?" Penguasa Bintang terlihat begitu bingung.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Li Daohang lebih pintar dan berbakat dari pada dirimu. Jadi, dia tidak bergabung dengan Perkumpulan Tabib. Dia juga cukup tidak tahu malu untuk memintaku mengangkatnya menjadi murid. Kau ini sudah terlanjur bergabung dengan Perkumpulan Tabib jadi kau harus mencari caramu sendiri untuk bisa mewujudkan mimpimu. Kau pasti bisa asal kau ini memang memiliki kemampuan yang dibutuhkan!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.