Dewa Obat Tak Tertandingi

Seperti Kehilangan Istri dan Pasukan



Seperti Kehilangan Istri dan Pasukan

0Waktu berlalu. Wajah Zhao Chenggan semakin masam. Dia sudah berlutut di kaki Pegunungan Qixia selama enam jam. Gerbang pemondokan Penguasa Bintang masih tertutup. Tidak ada seorangpun yang menghampirinya. Tidakkah mereka tahu bahwa dia adalah Pangeran Ketujuh yang mulia? Bukankah apa yang dilakukan orang-orang ini keterlaluan?      

Zhao Chenggan ingin mengamuk saat ini. Dia ingin sekali mengumpulkan pasukan Penjaga Angin Kencang untuk mengobrak-abrik Pegunungan Qixia kalau saja dia tidak ingat tentang Kaisar Angin. Begitu suara ayahnya itu terngiang di telinganya, bara api panas yang menguasainya langsung menjadi dingin.      

Apa yang dia lakukan saat ini, dengan menghukum dirinya sendiri menggendong duri Batang Pohon Gigi Gergaji bukanlah keputusan yang mudah untuk dia ambil. Dia perlu waktu semalaman memikirkannya. Sebelum datang ke tempat ini pun sudah bertekad akan tetap melangkah maju meski dia begitu malu dan terhina. Sungguh, bagi seseorang seperti dirinya, menghukum diri sendiri dengan cara seperti ini adalah sebuah keputusan yang sulit.      

"Yang Mulia, Pangeran Ketujuh sudah berlutut selama beberapa jam. Hari sudah mulai gelap. Aku dengar Penguasa Bintang adalah orang baik. Apa yang sebenarnya dia lakukan hingga membuat Penguasa Bintang begitu marah?"     

"Hehe, Apa kau ini tidak tahu? Penguasa Bintang memang terkenal sebagai orang yang baik tetapi kalau dia sudah marah maka seorang Kaisar Angin sekali pun harus mengikuti kemauannya."     

"Oh! Apakah apa yang terjadi saat ini masih ada hubungannya dengan yang dulu?"      

Perkataan orang ini mengingatkan kembali akan insiden yang terjadi dengan Pangeran Ketiga.      

"Kalau tebakanku benar. Sepertinya Pangeran Ketujuh berbuat onar dengan orang bernama Ji Qing. Dia hampir saja membunuhnya."     

"Oh, ternyata ada kejadian seperti itu? Tidak heran jika dia sekarang ini sampai berlutut seperti itu. Pangeran Ketujuh terkenal kejam di ibukota. Dia memang sering membunuh orang-orang yang hanya memiliki sedikit kesalahan padanya. Kali ini, dia berbuat onar pada orang yang salah."     

"Bisa dikatakan seperti itu."     

Di dunia ini, selalu saja ada orang yang ribut dengan urusan orang lain. Tidak peduli berapa lama Pangeran Ketujuh berlutut di kaki Pegunungan Qixia, banyak orang yang masih saja bergerombol melihat.      

Setelah beberapa jam berlalu, mereka semua sudah bisa menebak apa yang akan terjadi setelahnya.      

Zhao Chenggan sebisa mungkin berusaha untuk tidak mendengarkan kasak-kusuk di sekitarnya. Namun, tetap saja suara-suara sumbang itu datang ke dalam telinganya sehingga membuat dirinya semakin tersiksa.      

Jika bukan karena hari ini adalah hari yang penting, dia pasti sudah meledak-ledak dan bahkan menghabisi nyawa orang.      

Tepat pada saat ini, seorang pemuda berusia sekitar 16 atau 17 tahun dengan baju berwarna biru langit muncul di hadapan semua orang. Dengan langkah pelan, Ye Yuan maju mendekati Zhao Chenggan. Dia meregangkan pinggangnya kemudian berlagak menguap. Dengan wajah penasaran, dia bertanya.      

"Hmm? Bukankah ini Yang Mulia Pangeran Ketujuh? Apa yang sedang kau lakukan di sini?"      

Sekuat tenaga, Zhao Chenggan menahan kemarahan yang sudah menyelimuti hatinya. Dia menjawab pertanyaan Ye Yuan dengan nada serius.      

"Aku, Zhao Chenggan datang ke tempat ini dengan tujuan untuk mengaku salah kepada Tuan Ji Qing dan bersedia untuk menerima hukuman! Tuan Muda Ji Qing, tolong hukum saja diriku."     

Ketika Zhao Chenggan berbicara, dia mengambil duri yang ada di punggungnya dan menyerahkannya ke hadapan Ye Yuan dengan kedua tangannya.      

Ye Yuan menerima pemberian Zhao Chenggan dengan bergurau dan senyum di wajahnya.      

"Apa kesalahan yang telah Yang Mulia lakukan? Aku tidak begitu paham. Waktu itu, bukankah Yang Mulia mengatakan kalau semua orang yang menentangmu pastinya akan mati? Aku ingin tahu bagaimana caranya Yang Mulia meminta maaf pada orang yang sudah mati."     

"Waktu itu, yang mengatakan kalimat itu adalah seorang Pangeran Kecil yang sesaat bingung dan telah menyinggung perasaan Tuan Ji Qing. Jadi, hari ini, aku khusus datang ke sini untuk meminta maaf dan bersedia untuk dihukum!"      

Zhao Chenggan terdengar sudah mempersiapkan jawaban.      

"Oh seperti itu. Yang Mulia ini kau terkenal sebagai orang yang sangat angkuh. Bagaimana kalau besok aku mati setelah memaafkanmu hari ini?" kata Ye Yuan dengan setengah tersenyum.      

Zhao Chenggan mulai khawatir. Dia memang sudah merencanakan hal ini sebelumnya. Setelah masalah ini selesai, dia sudah mencari cara untuk menghabisi nyawa Ye Yuan. Tentu saja, bukan dia sendiri yang akan mengeksekusi rencananya. Ada banyak cara untuk mengakhiri kehidupan seseorang. Sebenarnya, kalau sampai dia turun tangan sendiri untuk membunuh Ye Yuan, itu merupakan hal bodoh karena dia sudah menggunakan tangannya untuk mendapatkan sesuatu yang kecil.      

Tidak disangka ternyata sudah tahu rencananya.      

"Apa yang sedang Tuan Ji Qing pikirkan? Aku sungguh merasa bersalah atas apa yang sudah aku lakukan. Itulah kenapa hari ini aku datang ke sini untuk bersungguh-sungguh minta maaf. Aku memang sangat ceroboh hari itu. Aku tidak akan melakukannya lagi!" Zhao Chenggan dengan cepat langsung menjelaskan.      

"Oh begitu? Aku baru sampai di sini dan tidak memiliki musuh. Jadi kalau sampai terjadi sesuatu dengan diriku itu artinya Yang Mulia yang akan bertanggung jawab?"      

Perkataan Ye Yuan jelas membuat Zhao Chenggan menjadi begitu marah. Siapa yang mengatakan kalau dirinya tidak memiliki musuh? Bukankah Ji Qing ini baru saja menghina Keluarga Tong dengan sakit yang berlipat-lipat beberapa hari yang lalu.      

Semuanya ini omong kosong!      

Hanya saja, di saat yang seperti ini, yang bisa dilakukan Zhao Chenggan hanyalah menelan ludah tanpa bisa melakukan apa pun.      

"Untuk itu. Tentu saja. Kalau memang ada apa-apa dengan Tuan Ji Qing di ibukota, aku yang akan bertanggung jawab dengan nyawaku!" Zhao Chenggan menggertakkan giginya sambil menjawab.      

Dalam suatu peristiwa sebesar sekarang ini, tentu banyak orang besar dari keluarga besar atau terpandang yang hadir mengerubungi Zhao Chenggan. Janji yang diucapkan oleh Pangeran Ketujuh ini bagaikan sebuah medali prestasi untuk Ye Yuan. Tak peduli sebesar apa keluarga terpandang yang hadir di sini, kalau memang mereka mau menyerang Ye Yuan pastilah mereka akan memikirkan tentang Keluarga Kerajaan.      

Meski hari ini katakanlah Pangeran Ketujuh belum bisa mewakili sosok Kaisar Angin, atau bahkan Pangeran Ketujuh sudah begitu malu hari ini, dia masih merupakan pangeran paling hebat di antara semua pangeran yang ada. Dia juga penerus yang paling mumpuni setelah Kaisar Angin.      

Ye Yuan tersenyum tipis, kemudian berkata dengan suara yang amat jelas.      

"Ada begitu banyak orang hari ini. Semua orang akan menjadi saksi. Nyawaku yang tidak berharga ini tergantung kepada Yang Mulia, Pangeran Ketujuh! Jika suatu saat sesuatu yang buruk terjadi denganku, Ji Qing, pasti ada hubungannya dengan Pangeran Ketujuh!"      

Tentu saja, tidak ada orang yang berani menjawab pertanyaan Ye Yuan. Hanya saja, Ye Yuan memang tidak mengharapkan jawaban orang-orang ini. Tujuannya sudah tercapai ketika Zhao Chenggan sudah mengatakan janjinya.      

"Sepertinya Yang Mulia benar-benar tulus. Aku- Ji Qing- pastinya sungguh menghargai janji ini. Tolong pulanglah Yang Mulia, masalah ini kita sudahi di sini," kata Ye Yuan dengan tersenyum.      

Dengan ragu, Zhao Chenggan menjawab, "Tuan Muda, Ji Qing... lalu bagaimana dengan pil obatnya?"     

"Pil obat? Pil obat apa?" tanya Ye Yuan bingung.      

Di dalam hati, Zhao Chenggan kembali marah. Dia tidak menyangka Ye Yuan ternyata tidak tahu tentang permasalahan yang ada di Perkumpulan Tabib yang memberi sangsi pada keluarga kerajaan. Dia pura-pura tidak tahu sekarang.      

Hanya saja, di depan banyak orang, Zhao Chenggan juga tidak berani untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Dia berusaha menahan diri sekuat tenaga hingga hatinya terasa sakit.      

Awalnya dia berpikir kalau Ye Yuan mungkin akan mengundangnya untuk berbicara. Ternyata, pemuda itu langsung memintanya untuk kembali pulang.      

"Haha! Tidak apa-apa," Zhao Chenggan menjawab dengan wajah malu.      

"Oh? Tidak apa-apa? kalau begitu aku kembali. Yang Mulia, banyak Kakak Senior perguruan yang sedang menunggu untuk belajar ilmu pengobatan," Ye Yuan berkata dengan senyum berbinar seolah mereka berdua adalah teman.      

"Ah? Haha. Baiklah. Silahkan. Silahkan."     

Zhao Chenggan tidak tahu apakah ini merupakan sebuah akhir dari misi yang dia lakukan. Dia juga tidak tahu apa yang sudah direncanakan oleh Ye Yuan. Hatinya masih resah.      

Seandainya, Penguasa Bintang tidak menarik sangsi yang diberikan pada Keluarga Kerajaan maka dirinya masih akan sulit untuk menghindari hukuman mati.      

Setelah kembali ke perguruan, Ye Yuan mendapatkan pujian dari seniornya.      

"Haha, Ji Qing ternyata boleh juga. Dia pintar sekali menghadapi masalah seperti ini! Aku rasa ketika Zhao Chenggan kembali pulang dia tidak akan bisa makan dan minum selama dua hari!" kata Shi Haoran dengan tawa kerasnya.      

"Benar! Si Zhao Chenggan itu dulunya suka bertindak ngawur dan berkuasa. Hari ini, dia benar-benar kehilangan muka di sepanjang perjalanannya pulang. Dia bahkan sudah memberikan medali pengeculian pembunuhan untuk Ji Qing. Dia sudah kehilangan dua. Satu dia seperti kehilangan pasukan dan yang kedua dia sudah kehilangan seorang istri juga!" kata You Guang.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Bukan seperti ini. Dalam hal ini sangsi yang diberikan gurulah yang paling penting."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.