Dewa Obat Tak Tertandingi

Panggung Yang Penuh Dengan Orang Mulia



Panggung Yang Penuh Dengan Orang Mulia

0"Seni Pemurnian Jiwa Nirwana Luo merupakan metode peningkatan kekuatan jiwa tingkat 9 biasa. Metode ini bisa dipakai untuk mendukung langkahmu menjadi seorang Tabib Kaisar. Kalau dilihat kekuatanmu saat ini, metode ini masih bisa dikatakan lebih dari cukup."      

Bagi Ye Yuan, metode tingkat 9 bukanlah hal yang luar biasa. Ye Yuan memiliki banyak sekali metode tingkat 9. Seni Pemurnian Jiwa Nirwana Luo merupakan metode yang tidak menonjol baginya. Metode ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan Mantra Seribu Pembesaran Jiwa. Mantra inilah yang membawa Ji Zhengyang dan Ji Qingyun mencapai puncak Tabib Kaisar, tingkatan paling tertinggi di antara yang paling tinggi.      

Dalam kehidupan sebelumnya dan sekarang ini, dia hanya memberikan kekuatan jiwa pada ayahnya, Ye Hang. Bahkan dulu, Ye Yuan tidak dengan mudahnya memberikan formula peningkatan kekuatan jiwa macam itu.      

"Terima kasih banyak atas kemurahan hati Kakak Ye!" Penguasa Bintang tampak begitu terkejut sehingga dia berterima kasih.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya.      

"Dibandingkan dengan apa yang telah kau lakukan untukku, memberikan formula kekuatan jiwa bukanlah hal yang berat untukku. Kau juga adalah murid Li Daohang. Hanya saja.. di kehidupanku saat ini, aku merasa aku mungkin tidak mampu membalas kebaikan yang telah kau berikan."      

Mendengar Ye Yuan menyinggung masalah ini, Penguasa Bintang diam saja tidak memotong. Dia tidak lagi meragukan status Ye Yuan ketika mendengar pemuda ini akan memberikan formula sebesar Seni Pemurnian Jiwa Nirwana Luo. Ini adalah formula yang tidak bisa dikuasai oleh orang yang kekuatannya berada di tingkat Formasi Kristal. Bagi orang yang tinggal di Dunia Bawah ini, metode untuk meningkatkan kekuatan tingkat 9 merupakan metode paling tinggi.      

Dua hari kemudian, di alun-alun Kaisar Angin. Meski Keluarga Xiao bukanlah keluarga tingkat satu di ibukota, tetapi sebagai salah satu wanita paling cantik di ibukota, namanya sudah sangat dikenal di seluruh ibukota.      

Sayembara mencari suami yang diselenggarakan hari ini untuknya jelas menarik perhatian banyak orang.      

Sekarang ini, alun-alun Kaisar Angin benar-benar penuh dengan banyak sekali manusia. Keluarga Xiao sepertinya tidak menyangka bahwa putri mereka begitu digandrungi di kota ini.     

Karena sayembara ini sudah dilangsungkan beberapa bulan, sekarang ini yang tersisa adalah puluhan dari ribuan pelamar. Di antara orang-orang yang terpilih ini, kebanyakan dari mereka ikut sayembara untuk mencari nama bagi diri mereka sendiri.      

Ini karena mereka tahu betul kalau sayembara tersebut sebenarnya adalah untuk Keluarga Huang dan Xue. Sebagai dua pemuda yang memiliki kemampuan tinggi di ibukota, Huang Wenqiu dan Xue Zaihe sebenarnya sudah memenangkan sayembara.      

Meski bagi Keluarga Huang dan Xue, keluarga Xiao ini tidak ada apa-apanya namun bagi ribuan keluarga lain, Keluarga Xiao masih memiliki pamor nama yang tinggi. Seandainya kedua pemuda ini tidak muncul. para generasi muda dari masing-masing keluarga masih berharap akan bisa masuk ke dalam Keluarga Xiao dan mempersunting si cantik Xiao Ruyan.      

Meski begitu, semangat mereka tetap membara untuk mendapatkan Ruyan meski ada Huang dan Xue.      

Di tengah alun-alun, sebuah panggung tinggi didirikan. Banyak orang terpandang yang duduk di atas panggung. Di antara orang-orang hadir para petinggi dari banyak keluarga, bahkan Huang Wenqiu dan Xue Zaihe juga hadir di sana.      

Entah disengaja atau tidak, dua orang ini duduk berdampingan.      

Pertandingan belum dimulai namun pertikaian di antara keduanya kini sudah mulai terlihat.      

"Xue Zaihe, sebaiknya kau mundur sekarang. Setelah hari ini, di ibukota tidak akan ada dua petarung hebat lagi." Huang Wengqiu mengatakan sesuatu yang memancing pertikaian.      

Hanya saja, Xue Zaihe hanya tersenyum mendengar kalimat lawannya.      

"Hahaha. Kau kira juga begitu. Bagaimana bisa ada dua pemuda hebat. Aku kira jumlahnya terlalu banyak kan?"      

Wajah Huang Wenqiu menjadi masam. Dia membalas, "Sepertinya kau tidak mau berhenti hingga semua harapanmu sirna. Baik! hari ini aku akan memberitahumu bagaimana rasanya kalah dan tahu diri apa itu yang namanya di atas surga masih ada surga. Di atas orang hebat masih ada orang hebat lagi."      

Xiao Changfeng kebetulan duduk tidak jauh dari keduanya. Dia jelas tahu pertikaian yang terjadi antara keduanya. Dia langsung tersenyum.      

"Kalian berdua tidak usah berbuat sejauh ini. Kalian adalah dua pemuda paling hebat di ibukota. Di masa depan, pencapaian kalian pastinya akan lebih tinggi dari pada kami, orang tua. Hari ini, kita hanya mengadakan sayembara untuk mencari suami bagi Ruyan. Ini bukanlah ajang untuk memfasilitasi pertikaian dua keluarga. Kalian tidak harus bertengkar sejauh ini."      

Kalimat yang diucapkan Xiao Changfeng memang terdengar seperti melerai sebuah pertikaian, Namun kalau didengarkan lebih teliti, ada yang aneh.      

Permusuhan antara Huang dan Xue kali ini belumlah sampai pada tahap yang serius. Begitu mendengar kalimat XiaO Changfeng, Huang Wenqiu terlebih dahulu menanggapi, "Ayah mertua sebaiknya duduk saja. Setelah aku menyingkirkan ikan asin busuk ini. Aku akan datang untuk menikahi Ruyan besok."      

Xue Zaihe hanya tersenyum meringis.      

"Apanya yang yang kau singkirkan? Langkahi dulu mayatku sebelum berbicara seperti itu."      

Dua orang saling menyahut satu sama lain. Bukannya meredakan pertikaian, kalimat Xiao Changfeng justru membuat pertikaian semakin memanas.      

Tepat pada saat ini, suara Tong Suan terdengar keras.      

"Kepala Keluarga Shangguan, Shangguan Yi telah tiba.. Yang Mulia, Pangeran Ketujuh juga sudah datang..."      

Ketika semua orang mendengar suara pengurus keluarga Xiao, semua orang menjadi diam.      

Di belakang Shangguan Yi, ada Shangguan Lingyun dan Shangguan Lingxue ynag mengikuti.      

"Kakak Shangguan dan Yang Mulia, Pangeran Ketujuh, datang ke sini. Keluarga Xiao merasa tersanjung dengan kedatangan Yang Mulia!" Dengan cepat, Xiao Changfeng menyambut keduanya.      

Shangguan Yi berkata dengan nada santai, "Haha, Kepala Keluarga Xiao terlalu baik hati. Anda memiliki seorang putri yang amat cantik. Hari ini, dia akan menjadi ikan di antara para naga."      

Xiao Changfeng melihat ke arah Pangeran Ketujuh yang berada di belakang Shangguan Lingxue dan berkata dengan tersenyum, "Tidak sama sekali. Kakak Shangguan lah yang sebenarnya ikan yang berlompatan di antara para naga. Apakah Yang Mulia, Pangeran Ketujuh baik-baik saja?"      

Xiao Changfeng menyapa Pangeran Ketujuh sekali lagi.      

Meski ekspresi wajah Zhao Chenggan terlihat serius namun dia peka juga dengan kalimat Xiao Changfeng. Dia menjawab dengan sebuah senyuman, "Kalimat Tuan Xiao Changfeng membuat aku tersanjung."      

Xiao Changfeng terlihat rikuh begitu mendengar kalimat Zhao Chenggan.      

"Haha, Yang Mulia, Pangeran Ketujuh, adalah orang yang dianugerahi dengan tanggung jawab yang besar. Yang bisa aku lakukan hanyalah memuji yang mulia setinggi yang aku bisa. "     

Zhao Chenggan menganggukkan kepalanya.      

"Aku berterima kasih mendengar perkataan baik kepala keluarga Xiao."      

"Hahaha! Semuanya, silahkan duduk." kata Xiao Changfeng sambil tertawa. Meski kalimat yang mereka ucapkan terdengar biasa, ada banyak makna tersirat di dalamnya.      

Keluarga Xiao tidak bisa melepaskan Ye Yuan. Tapi pada saat bersamaan, Pangeran Ketujuh juga sudah menjadi lelucon di seluruh ibukota. Hal ini membuat Xiao Changfeng merasa canggung menempatkan dirinya di depan Pangeran Ketujuh.      

Kalimat yang diucapkan oleh Zhao Chenggan juga sebenarnya mengandung banyak yang menusuk seperti mata pisau. Namun dengan lihainya, Xiao Changfeng justru memujinya, sehingga bisa dikatakan Xiao Changfeng berhasil.      

Tidak ada orang yang berani untuk meremehkan Zhao Chenggan. Hati pemuda ini sepenuhnya hanya diberikan pada Shangguan Lingxue. Kalimat yang diucapkan sebelumnya juga bisa dianggap sebagai sebuah pujian.      

Tepat pada saat ini, Tong Suan kembali berteriak.      

"Di bawah perintah Penguasa Bintang, Shi Haoran dan ketujuh murid dari Pegunungan Qixia juga hadir."      

Suara Tong Suan terdengar begitu bersemangat. Ribuan orang yang menjadi penonton ikut terkejut.      

Kedelapan murid Penguasa Bintang hadir semua. Tontonan macam apa yang sedang mereka saksikan kali ini?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.