Dewa Obat Tak Tertandingi

Mengagetkan Semua Yang Hadir



Mengagetkan Semua Yang Hadir

0Tindakan Ye Yuan yang tiba-tiba mengagetkan semua seniornya dari Perguruan Penguasa Bintang. Selain itu, tindakannya juga dianggap sebagai sebuah perbuatan lancang kepada Zhao Chenggan dan petarung lain yang hadir di alun-alun.      

"Apa ini? Apa yang Ji Qing coba lakukan? Bukankah peserta pertama yang maju itu terlalu beresiko?" kata You Guang dengan dahi berkerut.      

"Kau benar. Dia bisa dianggap sedang mengacaukan sayembara. Apa mungkin dia ingin mencoba menantang 10 ribu petarung dengan kekuatannya sendiri?' Tang Zhi juga merasa begitu terkejut ketika dia berbicara.      

Di sisi lain Shi Haoran hanya menarik nafas panjang.     

"Adik Ji selalu saja melakukan hal di luar perkiraan; kita tidak bisa menebak ke mana arah yang ingin dicapainya. Apa yang dia lakukan saat ini pastinya juga punya maksud. Lihat saja."      

Sesaat kemudian terdengar suara hiruk-pikuk yang bilang bahwa tindakan Ye Yuan saat ini merupakan tindakan berlebihan. Dia ingin menyombongkan kekuatannya.      

Tak lama kemudian, seorang petarung dengan tingkat kekuatan Kesembilan Fromasi Kristal ikut naik ke atas panggung pertarungan. Dia mengepalkan kedua tangannya ke arah Ye Yuan.      

"Aku, Wang Ji, datang ke sini untuk menantang Tuan Ji Qing!"      

Ye Yuan tersenyum kemudian berkata, "Silahkan."      

Karena yang menantang Ye Yuan terlihat sopan maka Ye Yuan pun ikut bersikap ramah. Namun, kalau sudah bertarung, Ye Yuan tidak akan lemah lembut seperti ini.      

Wang Jie tahu betul kalau Ji Qing pastinya memiliki kemampuan yang mumpuni karena berani mengajukan diri menjadi petarung pertama. Meski begitu, dia tidak terlalu khawatir karena kekuatannya dua tingkat lebih tinggi dari Ye Yuan.      

Tangan Wang Jie tiba-tiba memegang sebuah artefak jiwa berupa pedang panjang. Dia berteriak dengan keras, "Seni Pedang Tanpa Bayangan."      

Tubuh Wang Jie bergerak melesat ke arah Ye Yuan dengan cepat, menghunuskan pedang ke arah pemuda itu. Jurus Seni Pedang Tanpa Bayangan memang sangat kuat. Sayangnya, Wang Jie kali ini menghadapi Ye Yuan.      

"Ahhh!"      

Penonton sudah bersiap untuk melihat pertunjukan yang menegangkan di atas panggung namun tak berapa lama kemudian terdengar suara teriakan yang mengenaskan. Wang Jie tersungkur ke tanah.      

Wang Jie mampu bergerak begitu cepat hingga banyak petarung yang kekuatannya lebih lemah daripada dirinya sudah tidak bisa mengikuti arah pergerakannya. Hanya saja, kali ini mereka merasa aneh melihat bagaimana Wang Jie seperti jatuh dari udara.      

"Ini... apa yang sebenarnya terjadi?"      

"Aku juga tidak tahu! Aku tadi melihat Ji Qing berdiri saja tanpa berpindah tempat. Apa mungkin Wang Jie mencoba melucu dan jatuh sendiri?"      

"Melucu? Kau yang melucu! Apa kau kira dia akan menunjukkan kebodohannya itu di hadapan banyak orang seperti ini? Apa kau pikir otaknya sudah rusak?"      

"Tapi... Ji Qing sungguh hanya diam saja! Apa mungkin dia bergerak begitu cepat hingga kita tidak bisa melihatnya?"      

"Tidak! Aku yakin dia hanya diam saja!"      

Tiba-tiba ada seorang pemuda dengan berpakaian jubah abu-abu ikut berbicara.      

Dua orang yang tadi berbicara bertanya karena penasaran.      

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi?"      

"Ji Qing melakukan serangan jiwa dewa! Kekuatan jiwa dewa anak ini sangat kuat ternyata!" si pemuda itu menjelaskan dengan nada serius.      

Sesaat kemudian, terdengar desahan-desahan kekaguman dari orang-orang yang melihat.      

Serangan yang dilakukan oleh Ye Yuan merupakan serangan jiwa dewa yang jarang terjadi. Bagi para petarung di Dunia Badai Ganas, ini adalah sesuatu yang tidak biasa.      

Dunia Badai Ganas memang memiliki banyak sekali petarung yang kekuatanya sangat mumpuni. Mereka rata-rata mendalami konsep bela diri dan energi murni. Jarang sekali yang menggunakan seni mistis jiwa dewa untuk menggunakannya sebagai cara melancarkan serangan jiwa dewa.      

Ini merupakan kekurangan yang ada di Dunia Badai Ganas.      

Kali ini, terlihat Wang Jie berusaha keras untuk kembali berdiri tegak di atas panggung. Dia mengepalkan kedua tangannya lagi ke arah Ye Yuan.      

"Terima kasih banyak karena Saudara Ji sudah berbaik hati kepadaku. Aku mengaku kalah."      

Sebelumnya, Wang Jie memang bergerak dengan kecepatan tinggi. Meski Ye Yuan menggunakan serangan jiwa dewanya, dia masih akan kesulitan untuk melakukan serangan pada lawannya itu.      

Namun, ketika Ye Yuan melihat Wang Jie bergerak, dia seketika bisa merasakan rasa sakit tertusuk pedang dalam pikirannya dan kemudian langsung jatuh. Dari sini dapat terlihat, kalau serangan jiwa dewa Ye Yuan memang begitu kuat.      

Wang Jie merasa kalau Ye Yuan tidak mengerahkan segala kekuatannya. Seandainya tadi, Ye Yuan menggunakan seluruh kekuatan maka saat ini Wang Jie bertindak bodoh. Kalau sampai dia nekat memutuskan untuk melawan Ye Yuan lagi, yang terjadi akan lebih buruk daripada sekedar rasa sakit.      

Itulah kenapa dia langsung menyerah saja.      

Ye Yuan tersenyum dan menjawab, "Kau memiliki kecepatan. Namun, ilmu pedang bukanlah tentang kecepatan. Kau salah mendalami ilmu pedangmu."      

Tubuh Wang Jie langsung gemetar begitu mendengar kalimat Ye Yuan. Dia menjadi paham tentang sesuatu. Dia membungkuk ke arah Ye Yuan, "Terima kasih atas petunjuknya Saudara Ji. Aku tidak akan melupakannya."      

Ye Yuan mengangguk, menerima pujian Wang Jie.      

Dalam Dao ilmu pedang, bukanlah hal yang mengada-ada jika dikatakan bahwa Ye Yuan mungkin merupakan yang nomor satu di Dunia Bawah. Dengan menggunakan petunjuknya, Wang Jie pun sebenarnya untung banyak.      

Ye Yuan langsung tahu kelemahan yang ada dalam Seni Pedang Tanpa Bayangan yang ditunjukkan oleh Wang Jie dan langsung memberitahu di mana letak kesalahannya. Dalam mendalami ilmu pedang, kecepatan bukanlah satu-satunya aspek yang penting.      

Ini karena pedang merupakan senjata yang istimewa di antara semua senjata yang dimiliki manusia. Diperlukan kelincahan, keanggunanan, tenaga dan juga kemegahan dalam mengeksekusi setiap serangan.      

Kalau ada petarung yang hanya mendalami kecepatan ketika menggunakan pedang maka yang ada hanyalah hilangnya fundamental ilmu pedang dan pada akhirnya keahlian petarung dalam menggunakan pedang akan terbatasi.      

Satu kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan tadi sudah berhasil membuat Wang Jie berbalik arah dari jalan yang sudah ditempuhnya. Dia merasa tidak pantas untuk menerima salam hormat dari orang setinggi Ye Yuan.      

Sebenarnya, Wang Jie berada di ibukota setelah dirinya berhasil menembus rintangan untuk menaikkan kekuatannya ke level yang lebih tinggi. Dia mengikuti sayembara mencari suami bukan dengan tujuan untuk menikahi Ruyan akan tetapi lebih pada mencari kesempatan untuk naik tingkat lewat bertarung. Di sinilah dia bisa bertarung dengan banyak petarung muda yang hebat.      

Karena tidak memiliki kekhawatiran maka wang Jie juga menjadi yang pertama melawan Ye Yuan. Hanya saja, sebelumnya dia tidak menyangka kalau Ye Yuan ternyata tahu akan kelemahan ilmu pedangnya. Dia sungguh berterima kasih pada Ye Yuan.      

"Huh! Cara tidak lumrah akhirnya tidak akan bisa membawa orang ke tingkat yang lebih tinggi!" Zhao Chenggan ikut berkomentar dengan apa yang dilihatnya. Senyum sinisnya terulas di bibir.      

Shangguan Lingyun tertawa sambil berkata, "Aku memiliki pendapat yang berbeda dari Adik Zhao. Serangan dari Ji Qing tadi bukanlah serangan remeh temeh. Penguasaannya dalam jiwa dewa sudah sangat tinggi. Jiwa dewa yang dikuasai pada tingkat yang tinggi seperti ini akan mampu digunakan melawan petarung."      

"Jiwa dewa harus dilengkapi dengan tingkat kekuatan kanuragan yang tinggi supaya berhasil dioptimalkan. Yang Ji Qing lawan tadi adalah petarung di tingkat Formasi Kristal. Aku ingin tahu bagaimana dia akan menggunakan serangan jiwa dewanya ini kalau bertemu seorang petarung dari tingkat Transformasi Bahari," kata Zhao Chenggan dengan nada kesal.      

Kali ini Shangguan Lingyun tidak membalas kalimat Zhao Chenggan. Apa yang dikatakan Pangeran Ketujuh itu memang benar adanya.      

Meski serangan jiwa dewa sangat aneh dan kuat, jika tidak dilengkapi dengan kekuatan energi murni yang mumpuni maka akan sulit untuk berhasil dieksekusi.      

Selain itu, kekuatan jiwa dewa juga akan sulit untuk naik dalam pertarungan macam ini dibandingkan dengan menaikkan kekuatan kanuragan di antara para petarung. Kelebihan Ye Yuan yang dilihat oleh para penonton kali ini hanya unggul karena lawannya adalah petarung di tingkat Formasi Kristal. Cerita mungkin akan berbeda jika yang dia hadapi adalah petarung di tingkat Transformasi Bahari. Sementara untuk memenangkan sayembara ini kekuatan asli petarung masih menjadi andalan.      

Kalau Ye Yuan terus menerus bergantung pada serangan kekuatan jiwa maka bisa dipastikan dia tidak akan bertahan lama.      

"Kakak Lingyun, seandainya kau yang ada di sana, apakah kau bisa menahan serangan jiwa dewa Ji Qing?" Shangguan Lingyun bertanya.      

"Ini... Kalau aku ada di sana, mungkin aku juga akan kalah. Namun, sekarang yang kalah kan dia." Shangguan Lingyun berpikir sebentar baru menjawab pertanyaan Zhao Chenggan.      

"Kekuatan jiwa dewanya memang sangat kuat," tambah Sangguan Lingyun terdengar kagum.      

Ketika melihat Shangguan Lingyun begitu memuji Ye Yuan, Zhao Chenggan menjadi tidak senang.      

"Apanya yang kuat? Itu hanyalah trik menyerang murahan! Karena tidak banyak orang yang mendalami serangan macam ini lawan menjadi tidak siap. Kalau lawan yang dihadapi Ji Qing itu siap maka serangannya akan menjadi tidak berguna. Aku ingin tahu kalau sudah seperti itu apa yang akan dia lakukan."      

Shangguan Lingxue tertawa kecil.      

"Terakhir kali, meski kau hampir membunuh Ji Qing, dia hanya memiliki kekuatan di tingkat kedua. Bisa dikatakan kalau kekuatannya memang tinggi. Sekarang, karena dia sudah berada di tingkat ketujuh Formasi Kristal maka kekuatan bertarungnya seharusnya sudah mendekati petarung Transformasi Bahari. Aku kira petarung biasa tidak akan mudah untuk menghabisinya kan?'      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.