Dewa Obat Tak Tertandingi

Kelelahan



Kelelahan

0"Siapa pemuda ini? Usianya juga masih muda. Berani sekali dia!"      

"Kau benar. Kekuatannya pun masih di tingkat Pertama Transformasi Bahari. Dia berani naik panggung dan menantang Ji Qing. Dia sepertinya terlalu membanggakan kekuatannya."      

"Aku rasa tidak! Mata anak muda ini berbinar! Dia juga sepertinya begitu semangat bertarung. Dia tidak terlihat seperti pemuda bodoh yang nekat saja. Mungkin, dia memang memiliki sesuatu yang bisa dia andalkan."      

Xu Qing menarik perhatian banyak orang. Sebelumnya para lawan yang maju untuk menantang Ye Yuan sangatlah kuat, bahkan ada yang di tingkat ketiga Transformasi Bahari. Sementara itu kekuatan Xu Qing hanya di tingkat pertama. Kalau dia tidak memiliki sesuatu yang lain, bisa dikatakan tindakannya ini adalah tindakan bodoh.      

Ye Yuan melihat Xu Qing untuk mengukur kekuatan lawannya itu. Dia kemudian tersenyum.      

"Kau ternyata seorang petarung jiwa. Tidak heran begitu berani."      

Ekspresi wajah Xu Qing menjadi tegang begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan.      

"Saudara Ji memiliki tatapan mata yang tajam seperti kobaran obor. Sungguh mengagumkan! Kau benar! Aku memang seorang petarung yang mendalami kekuatan jiwa."      

"Apa? Dia ternyata adalah seorang petarung jiwa? Tidak heran dia berani menantang Ji Qing."      

"Ada sedikit petarung yang mendalami ilmu jiwa di Dunia Badai Ganas. Hanya Guru Xishan yang dulu sempat menekuninya. Hanya saja dia sudah hilang beberapa puluhan tahun."      

"Setelah Guru Xishan tidak pernah terdengar ada orang yang mendalami ilmu bertarung dengan menggunakan kekuatan jiwa. Ternyata ada orang yang seperti Guru Xishan muncul hari ini. Hanya saja, kita tidak tahu seberapa kuatnya anak ini dibandingkan dengan Ji Qing!"      

"Tapi kita juga bisa menganggap Ji Qing sebagai seorang petarung yang mendalami ilmu jiwa kan? Hanya saja karena kepandaiannya dalam bidang ilmu pengobatan membuat orang lebih mengenalnya dengan ilmu pengobatan dari pada bela diri."      

Yang dinamakan sebagai petarung jiwa adalah petarung yang mendalami ilmu kekuatan jiwa dewa. Mereka tidak ahli dalam bidang kemampuan bertarung dengan menggunakan gerakan jurus-jurus akan tetapi lebih kepada seni mistis jiwa dewa. Cara seperti ini dianggap aneh tetapi juga sangat kuat.      

Kebanyakan para petarung menggunakan sistem energi murni. Mereka mengandalkan energi ini untuk mengeksekusi jurus-jurus dan ajian yang mereka miliki. Di sisi lain para petarung jiwa mengandalkan kekuatan jiwa dewa untuk menyerang lawannya.      

Serangan jiwa dewa merupakan serangan yang kuat dan sulit untuk ditahan. Selain itu, serangan ini juga dianggap sangat berbahaya.      

Petarung yang terluka secara fisik akan mudah untuk disembuhkan akan tetapi jika jiwa dewa mereka sudah terluka maka akan sudah untuk disembuhkan.      

Serangan petarung jiwa akan berimbas pada jiwa dewa lawan. Sekali serangan ini mampu melukai jiwa dewa maka akan sulit bagi si pihak lawan untuk menyembuhkan lukanya. Bahkan katakanlah si lawan ini tidak mati setelah terkena serangan jiwa dewa, kemungkinan hal tersebut akan mempengaruhi tingkat perkembangan kekuatan di masa mendatang.      

Ini adalah hal yang mengerikan dari seorang petarung jiwa. Itulah kenapa ketika Xu Qing mengatakan bahwa dirinya seorang petarung jiwa, semua orang menjadi langsung riuh padahal yang namanya petarung di tingkat Transformasi Bahari itu sudah sangat kuat.      

Ye Yuan tersenyum. "Kau menghadapi kekuatanku yang berada di tingkat Tabib Agung sementara kekuatanmu adalah Tabib Raja yang mana lebih tinggi. Bukankah apa yang kau lakukan ini namanya menindas orang lain?"      

Raut wajah Xu Qing menjadi membeku. Dia memaksakan untuk tertawa.      

"Jangan bercanda, Saudara Ji. Apa yang kau tunjukkan barusan di hadapan orang-orang menunjukkan kalau kau ini lebih hebat dari yang terlihat. Bagaimana mungkin aku bisa menang melawanmu? Aku juga tidak sedang menindas orang."      

Ye Yuan tertawa lagi. "Baik. Aku akan menyaksikan bagaimana seorang petarung jiwa menunjukkan kekuatannya hari ini. Ayo maju!"      

"Bersiaplah!"      

Ketika suara Xu Qing sudah menghilang, Ye Yuan merasakan ada begitu banyak jarum yang turun dari langit kini sedang dihujamkan ke arah jiwa dewanya.      

"Manifestasi kekuatan jiwa! Jurus yang sempurna!' Jarang sekali Ye Yuan kagum seperti ini.      

Manifestasikan kekuatan jiwa ini sangat berbeda sekali dengan jurus energi murni yang dikeluarkan oleh petarung pada umumnya.      

Apa yang disebut sebagai sebuah manifestasi serangan sebenarnya adalah membuat serangan yang dilancarkan dari jiwa bisa terasa oleh pihak lawan. Mata orang awam tidak akan bisa melihat bentuk serangan ini karena hanya jiwa dewa yang bisa mendeteksinya.      

Bisa dikatakan pertarungan yang sedang terjadi saat ini adalah pertandingan antara petarung jiwa dengan petarung jiwa lainnya yang sepadan. Sebenarnya dalam pertarungan ini keadaan keduanya sedang dalam bahaya hanya saja mata telanjang tidak bisa melihatnya.      

Ketika jarum-jarum yang beterbangan itu menusuk bagian jiwa dewa Ye Yuan yang cukup dalam, Ye Yuan sama sekali tidak bertindak untuk melindungi dirinya. Dia hanya menutup matanya akan tetapi wajahnya menunjukkan rasa nyeri yang dia sedang tahan.      

Xu Qing sudah mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti sayembara. Dia melakukannya karena dia berpikir nantinya dia akan menemukan lawan yang paling kuat terbuka.     

"Kau ini terlalu ceroboh! Jarum Kekuatan Jiwa Terbang bisa merusak jiwa dewa untuk selamanya. Bahkan seorang petarung di tingkat Transformasi Bahari saja akan kewalahan jiwa harus berhadapan dengan ajian ini. Kau bahkan sama sekali tidak mencoba untuk bertahan. Apa kau cari mati!" Xu Qing menggelengkan kepalanya dan kemudian hendak turun dari panggung.      

Ye Yuan pastinya sudah luka parah atau bahkan sekarat karena menghadapi dirinya tanpa ada tameng pengaman. Niat Xu Qing untuk maju ke atas panggung untuk merasakan serangan Ye Yuan, bukan demi Xiao Ruyan.      

Harapan Xu Qing hancur berantakan begitu melihat Ye Yuan ternyata masih baik-baik saja. Dia datang berhadapan dengan pemuda ini dengan keistimewaannya sebagai seorang petarung jiwa yang dia harapkan bisa membawa kemenangan.      

"Hanya seperti ini? Kau tidak berpikir bisa menang dengan cara seperti ini kan?" Xu Qing baru saja akan turun dari panggung begitu suara Ye Yuan terdengar. Tubuhnya langsung gemetar.      

Dengan pandangan tidak percaya, Xu Qing menoleh ke arah Ye Yuan.      

"Kau... Kau masih baik-baik saja? Ini mustahil?"      

Ye Yuan hanya tersenyum menanggapi.      

"Kau mencoba mengalahkanku dengan Jarum Kekuatan Jiwa Terbang? Bukankah ini cukup menghinaku? Apapun yang kau miliki, keluarkan saja! Karena kalau nanti aku sudah mengeluarkan seranganku, kau tidak akan memiliki kesempatan untuk menyelamatkan dirimu."      

Xu Qing cukup lama tercengang. Dia tidak tahu cara apa yang Ye Yuan gunakan untuk melumpuhkan ajian Jarum Kekuatan Jiwa Terbang-nya. Dia sama sekali tidak merasakan adanya gelombang kekuatan jiwa yang Ye Yuan keluarkan. Ini berarti Ye Yuan menerima begitu saja serangan yang dia lancarkan tadi.      

Lalu bagaimana?, mana bisa dia masih terlihat sehat dan utuh seperti ini? Apakah ini lelucon?      

"Tidak mungkin! Aku tidak percaya! Cahaya Bilah Pedang, Bayangan Pedang!"      

Rahang Xu Qing mengeras lagi dan menyerang Ye Yuan sekali lagi dengan menggunakan ajian kekuatan jiwanya.      

Dan lagi-lagi, serangan-serangan ini hanya berakhir sia-sia. Tidak ada reaksi yang ditunjukkan oleh Ye Yuan kalau dirinya saat ini sedang diserang. Dia masih berdiri tegak diam di sana.      

Karena tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini, Xu Qing terus mengeluarkan semua ajian yang dia miliki. Ada begitu banyak seni mistis jiwa dewa yang dia arahkan ke Ye Yuan. Sayangnya, semua ini tidak berpengaruh pada Ye Yuan.      

Pada akhirnya, Xu Qing yang ambruk sendiri ke tanah. Raut wajahnya sudah terlihat pucat pasi. Ini adalah tanda kalau kekuatan jiwanya sudah terkuras habis. Xu Qing sendiri yang menghabiskannya.      

Orang-orang yang melihat kejadian itu menjadi semakin terkagum-kagum. Apa ini?      

Bukankah serangan jiwa dari seorang petarung jiwa itu terkenal begitu ampuh? Lantas kenapa Ye Yuan sepertinya kebal dengan serangan macam ini?      

"Orang macam apa Ji Qing? Si petarung jiwa itu sudah mengeluarkan segala apa yang dia miliki namun Ji Qing sama sekali tidak terluka? Ini tidak mungkin kan?"      

"Kau benar! Dulu, Guru Xishan merupakan sosok yang sulit untuk dikalahkan di seantero ibukota ini. bahkan tidak ada orang yang berstatus Tabib Berkuasa yang berani melawannya. Itu menunjukkan kalau Guru Xishan adalah sosok yang sangat hebat. Tapi.. Ji Qing bahkan tidak menggerakkan tubuhnya kali ini. Justru lawannya yang kelelahan."      

"Apa kau tadi memperhatikan bahwa banyak sekali ajian yang diteriakkan oleh Xu Qing sama dengan yang dulu dimiliki oleh Guru Xishan? Apakah mungkin....."     

"Tidak mungkin."      

Begitu melihat Xu Qing yang sudah tergelepar lemas di tanah, Ye Yuan melemparkan sebuah pil obat ke arahnya.      

"Minumlah. Pil itu akan membantumu memulihkan kekuatan jiwamu."      

Xu Qing mengambil pil itu namun cukup ragu untuk langsung menelannya. Setelah beberapa saat,dia baru menelannya.      

Tak lama kemudian, kekuatan jiwanya memang sudah berangsur-angsur pulih kembali.      

Kali ini Xiao Changfeng langsung berdiri dan turun ke arah panggung. Dia mengepalkan kedua tangannya ke arah Xu Qing dan bertanya, "Apakah kau ini murid dari Kakak Xishan?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.