Dewa Obat Tak Tertandingi

Mempermainkannya



Mempermainkannya

0"Haha. Apa yang kau katakan? Aku sedang menggali kuburku sendiri? Iya.. aku memang menggali kubur tapi untukmu!" Ye Yuan berkata dengan senyuman lagi. Dia tidak takut dengan ancaman yang dikatakan oleh Jin Feng.      

"Kau ini pandai bicara! Aku ingin tahu apakah sebentar lagi kau masih akan masih tetap keras kepala seperti ini!"      

Ada sebuah sabel dengan cincin muncul di tangan Jin Feng. Ada kekuatan membunuh yang langsung membumbung tinggi ke langit. Begitu para petarung yang menonton di bawah merasakan adanya serangan pembunuhan maka mereka langsung mundur satu per satu.      

Ye Yuan yang berada di depan Jin Feng tampak tak terkena dampak dari aura pembunuhan itu. Sepertinya aura ini hanya lewat begitu saja di depan Ye Yuan tanpa meninggalkan dampak yang cukup penting bagi Ye Yuan.      

Begitu melihat reaksi Ye Yuan yang begitu tenang, Jin Feng menjadi tidak senang. Alasan kenapa Jin Feng bisa mendapatkan kedudukannya sebagai walikota adalah karena dia menang dengan menggunakan kekuatan, pedang dan tombak miliknya sendiri.      

"Anak muda ini mungkin memang luar biasa, namun dia sebenarnya masih terlalu gegabah! Jin Feng sudah membunuh begitu banyak orang. Aura pembunuhan ini bahkan sudah pada titik kulminasi menjadi materi! Dia itu tidak sama dengan Yu Qing bahkan jauh berbeda!"      

"Aku dengar sebelum Jin Feng menjadi wali kota di Kota Fajar, dia telah membunuh banyak sekali orang. Dulu, ketika kekuatannya masih berada di tingkat keenam Transformasi Bahari, dia bahkan mengeluarkan sabel bercincinnya itu untuk menantang walikota sebelumnya yang memiliki kekuatan di tingkat ketujuh Transformasi Bahari! Jin Feng waktu itu berhasil bertarung dengan lawan yang tidak sepadan dengan dirinya. Akhirnya dia menjabat sebagai walikota baru. Dari sini, terlihat kalau dia memiliki kekuatan yang bukan sembarangan."      

"Saat ini kekuatan Jin Feng sudah lama berada di tingkat ketujuh Transformasi Bahari. Itu berarti dia sudah jauh berbeda dari dulu. Bahkan petarung di tingkat kesembilan Transformasi Bahari akan kesulitan untuk mengalahkannya."     

"Benar! Selain itu, sudah lama dia tidak melakukan sesuatu yang besar di Kota Fajar jadi tidak ada yang tahu persis seperti apa kekuatan dan kemampuannya saat ini. dari aura membunuhnya saja orang sudah ketakutan dan mengurungkan niat mereka untuk melakukan kuda-kuda untuk menyerang kan?"     

Bagi Ye Yuan, bertanding melawan orang yang kekuatannya lebih tinggi atau yang bisa disebut dengan naik tingkat dalam pertarungan bukanlah hal yang sulit bagi Ye Yuan. Namun, bagi kebanyakan petarung hal ini begitu sulit seperti layaknya naik menuju surga.      

Dulu ketika Jin Feng berhasil membunuh seorang petarung di tingkat ketujuh Transformasi Bahari dengan kekuatannya yang masih berada di tingkat keenam, orang-orang menganggap Jin Feng memiliki penguasaan yang kuat akan ilmu yang dipelajari.     

Namun, konsep semacam ini sudah Ye Yuan kuasai selama dia hidup di Dunia Tanpa Akhir.      

"Hei kau! Aku tidak tahu kalau kau masih memiliki keahlian cadangan lagi hingga kau tidak mempan terkena aura niat membunuhku! Tapi... Sabel Melodi Surgawi Yang Binasa tidaklah mudah untuk ditaklukkan! Mati kau!"      

Jin Feng tersenyum sinis. Sabelnya mulai bergerak dan setelah itu terdengar suara logam saling berhantaman keluar dari bilah sabel dan pedang.      

Ketika suara dentingan logam keluar, melodinya sama dengan melodi yang dikeluarkan oleh binatang iblis. Orang-orang di Gotham mencari cara untuk menutup matanya.      

Meski begitu masih terlihat jelas dari wajah-wajah mereka kalau mereka menderita karenanya.      

Pikiran Ye Yuan seperti memasuki suatu alam tertentu begitu dia mendengar melodi aneh yang terdengar seperti suara binatang iblis. Begitu Jin Feng melihat kondisi seperti ini dia langsung mengarahkan sabelnya pada Ye Yuan. Namun, mata Jin Feng tiba-tiba tidak bisa melihat dengan jelas, dan tubuh Ye Yuan menghilang.      

Dia langsung merasa khawatir dan merasa bahwa ada sesuatu yang menahan sabelnya sehingga tidak bisa digunakan untuk menebas tubuh lawan.      

Begitu Jin feng memutuskan untuk memperhatikan dengan teliti, tiga jiwa dan tujuh tubuh jiwa Jin Feng menyerang untuk menakut-nakuti Ye Yuan.      

Dia justru melihat Ye Yuan tiba-tiba datang di hadapan entah sejak kapan. Pemuda itu menggunakan ujung jarinya untuk menahan gerakan dari sabel panjangnya yang bercincin.      

Momentum gerakan sabel ini kemudian terhenti, suara serangannya pun perlahan-lahan menghilang. Para petarung yang menyaksikan dari bawah langsung bisa pulih kembali. Namun, begitu mereka melihat jari Ye Yuan menahan tebasan sabel Jin Feng, semuanya nampak begitu terkejut bukan kepalang.     

"Ini mustahil! Serangan sabel Jin Feng tadi begitu tajam dan tepat! Dan dia.... dia hanya menggunakan jarinya untuk menangkap serangan sabel. Dia pun terlihat sehat wal afiat kan?"      

"Siapa anak muda ini? Kenapa dia begitu kuat? Dia hanya menggunakan satu jari untuk menahan serangan sabel milik Jin Feng. Bahkan seorang petarung di tingkat kesembilan Transformasi Bahari pastinya akan kalah."     

"Terlalu... terlalu kuat! Dia tidak berada di tingkat yang sama dengan kita-kita! Bagaimana ada petarung di tingkat pertama mengalahkan petarung di tingkat ketujuh?"     

Kekuatan pedang yang muncul dari diri Ye Yuan jauh lebih kuat dibandingkan dengan aura kekuatan Jin Feng ketika mengeksekusi jurus sabel andalannya. Sabel ini tidak berhasil sedikitpun melukai Ye Yuan. Yang sepertinya sulit bagi yang lain, bisa dieksekusi dengan baik oleh Ye Yuan.      

"Bagaimana bisa kau tidak terpengaruh oleh gelombang suara itu?" Jin Feng begitu khawatir sehingga ketika berbicara nada suaranya terdengar terbata-bata.      

""Kalau kau ingin jurus murahan itu berhasil untuk melumpuhkanku, seribu tahun pun kau berlatih kau tidak akan bisa." Perkataan Ye Yuan terdengar biasa-biasa saja namun aura ingin membunuh dari Ye Yuan terasa semakin kuat.      

Dengan sekali pukulan, tubuh Jin Feng terpelanting ke udara.      

Sebelumnya, Ye Yuan pun terpengaruh oleh gelombang suara yang berfungsi untuk mempengaruhi tidak hanya indera pendengaran si petarung tetapi juga menyerang jiwa dewa sehingga sebenarnya sangat sulit untuk menahan serangan gelombang ini.      

Namun ketika gelombang itu sampai di alam lautan kesadaran Ye Yuan, gelombang suara itu hilang karena ada manik hitam yang ada di lautan kesadaran ini sedikit bergetar membuat hilang kekuatan serangan gelombang. Ye Yuan bahkan merasa belum bersiaga untuk bertahan.      

Serangan gelombang suara ini menyasar jiwa dewa. Seketika jiwa dewa seseorang rusak maka dia harus menggunakan energi murni mereka untuk menutup pendengaran agar serangan ini tidak berpengaruh baginya.      

Jin Feng sendiri terkena serangan kekuatan pedang yang keluar dari tubuh Ye Yuan. Organ dalamnya langsung terkena dan pada akhirnya terluka parah.      

"Dari mana datangnya anak ini? Kenapa dia begitu kuat? Hingga sekarang sebenarnya dia belum melakukan serangan yang serius!" Jin Feng terkejut bukan kepalang dan menggerutu dalam hati.      

Dia bisa merasakan kalau Ye Yuan kali ini sedang mempermainkannya. Karena kalau tidak dengan serangan tadi, tubuhnya pasti sudah patah.      

"Ini pasti lelucon! Dia hanya mengeluarkan kekuatan pedang dari tubuhnya tapi dia mampu melindungi dirinya dari serangan petarung di tingkat ketujuh Transformasi Bahari. Kalau dia tadi mengeluarkan jurus-jurusnya lantas seberapa kuatnya anak ini?" tanya Jin Feng berbicara sendiri dalam hati. Dia merasa gemetar memikirkan kemungkinan ini.      

Bagaimana bisa ada orang macam ini muncul di Kota Fajar?      

Begitu melihat Ye Yuan berjalan ke arahnya, Jin Feng langsung merangkak kemudian berlari kencang menuju ke rumahnya. Ye Yuan hanya tersenyum tipis. Dia mengejar walikota dan seketika berhasil menyamainya.      

Pedang Ye Yuan bersinggungan dengan sabel Jin Feng. Lantas setelah ini, Ye Yuan mengejar Jin Feng hingga sampai ke kediamannya.      

"Yang Mulia Dai, tolong! Yang Mulia Dai..." teriakan ketakutan Jin Feng menggema ke seluruh bagian kota.      

Buk!      

Tubuh Jin Feng menabrak gerbang depan rumahnya dan kemudian dia langsung melaju tanpa henti ke dalam rumah.      

Ye Yuan mengikuti dengan berjalan pelan ke dalam. Begitu melihat Jin Feng terkapar di tanah penuh dengan darah, dia berkata, "Kalian berdua, ayah dan anak, banyak melakukan kejahatan di Kota Fajar. Kalian mengumumkan kesetiaan kalian kepada Aliran Awan Tenang di hadapan banyak orang tetapi ternyata di belakang kalian berkhianat. Kalian bahkan ternyata ingin menjadi bawahan Aliran Rumah Ungu! Kematian memang pantas untuk kalian terima!"     

Jin Feng khawatir. Dia melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan tidak percaya.     

"Kau.. Kau... Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Kenapa aku sama sekali tidak menerima kabar kalau kau datang ke Kota Fajar?"      

Ye Yuan menjawab dengan senyuman,"Kalau kau dapat kabar apa kau kira aku akan bisa masuk ke kota ini? Baiklah, terima kasih banyak. Sekarang... kau bisa mati dengan tenang!"     

"Ahh! Jangan!" Jin Feng berteriak putus asa.      

Hanya saja Ye Yuan sudah tidak peduli. Dengan jarinya yang membentuk sebuah pedang, sebuah sabetan cahaya pedang qi bergerak sangat cepat seperti angin ke arah tubuh Jin Feng. Seketika, muncul seseorang di antara keduanya. Orang ini mengibaskan lengan pakaiannya dan cahaya sabetan pedang pun langsung tercecer.      

Ketika Jin Feng melihat orang itu dia langsung berkata dengan nada gelisah,"Yang Mulia Dai! Terima kasih telah menyelamatkan hidupku!"     

Begitu Ye Yuan melihat wajah orang itu, raut mukanya menjadi serius.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.