Dewa Obat Tak Tertandingi

Hujan Pedang



Hujan Pedang

0"Apa yang mereka bicarakan? Menyerang Dunia Tanpa Akhir?"      

"Sepertinya kalimat yang diucapkan oleh pemuda itu ada maksudnya. Akan tetapi... apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang akan menginvasi Dunia Tanpa Akhir tanpa ada alasan?"      

"Aku tidak tahu. Perbincangan mereka membingungkan."     

Apa yang dikatakan oleh Ye Yuan barusan membuat banyak orang mulai membicarakannya.      

Hingga sekarang, banyak orang yang belum tahu wajah asli Aliran Rumah Ungu. Para petarung ini masih berpikir bahwa perubahan yang terjadi di Wilayah Selatan ini karena masalah internal yang ada di wilayah ini. Meskipun Ye Yuan tidak menunjukkannya secara terang-terangan, dia sebenarnya sudah mengatakannya secara gamblang. Pada akhirnya, terserah apakah orang-orang percaya atau tidak.      

Jika memungkinkan, Ye Yuan pastinya ingin memindahkan semua orang yang ada di Wilayah Selatan ke Utara. Namun, waktunya tidak cukup untuk membuatnya menyakinkan semua orang.      

Sekarang ini, atmosfer pertarungan antara Ye Yuan dan Dai Yuhen sudah terasa aneh. Sebelumnya, keduanya masih berbicara dalam keadaan santai. Namun sekarang terlihat dengan jelas bahwa keduanya sudah terlihat begitu serius.      

Keadaan ini membuat semuanya terasa aneh. Beberapa petarung yang memiliki kekuatan cukup mumpuni mampu merasakan atmosfer aneh sehingga mereka mulai menjaga jarak dari tempat pertarungan.      

Tak lama kemudian, ada yang menebak bahwa Ye Yuan dan Dai Yuhen akan segera mengeluarkan jurus andalan mereka masing-masing.      

Tak lama kemudian, Dai Yuhen bergerak.      

Kali ini, tidak ada yang ditahan oleh lelaki itu. Dia mengeluarkan seluruh kekuatannya. Energi murni yang ada di sekitarnya langsung berkumpul mendekatinya.      

"Lihat! Apa itu?"      

"Ya Dewa! Dia ternyata memadatkan energi murni menjadi sebuah materi. Berapa banyak jumlah energi murni bumi dan langit yang dia butuhkan untuk sampai pada tahap itu?"      

"Bayangan Iblis Abadi! Kekuatan dari jurus itu menunjukkan jarak yang jauh antara kekuatan petarung Bahari Jiwa dan Transformasi Bahari. Aku ingin tahu bagaimana anak muda itu menghadapi serangan itu?"      

Ketika telapak tangan Dai Yuhen terangkat naik, sebuah bayangan iblis bangau abadi terbentuk perlahan-lahan.      

Ini merupakan keberhasilan Dai Yuhen merubah energi murni menjadi materi. Dari sini, dapat diketahui bahwa Dai Yuhen memang memiliki kekuatan yang luar biasa.      

Pembentukan materi dari energi murni merupakan karakteristik paling menonjol dari seorang petarung Bahari Jiwa.      

Dengan menggunakan tangan mereka, para petarung di tingkat Bahari Jiwa mampu menggerakkan energi murni dalam jumlah yang amat besar. Ini tentu jauh berbeda dengan energi murni yang digerakkan oleh petarung tingkat Transformasi Bahari.      

Energi murni yang berkumpul kemudian bisa berubah wujud menjadi bentuk jasmani. Ini menunjukkan bahwa teknik yang mereka gunakan memang sudah begitu luar biasa.      

Bagi petarung di tingkat awal Bahari Jiwa macam Dai Yuhen, membentuk energi murni menjadi bentuk jasmani masih merupakan hal yang sulit. Itulah kenapa dia mengeluarkan jurus seperti ini di akhir pertarungan sebagai senjata andalan yang terakhir.      

Meski begitu bayangan iblis bangau samar sudah cukup untuk membuat banyak orang kagum.      

Di sisi lain, Ye Yuan yang menyiapkan dirinya sedari tadi, kini sudah mulai ikut bergerak. Gerakan yang dia buat langsung membuat banyak orang terkagum-kagum.      

"Apa? Ini... Ini... anak muda ini juga bisa merubah energi murni menjadi bentuk jasmani juga? Bukankah kekuatannya masih di tingkat Transformasi Bahari?"      

"Apa-apaan ini! Ini tidak masuk akal! Dia bisa membentuk begitu banyak bilah pedang!"      

"Siapa sebenarnya anak muda itu?! Dia memiliki kemampuan yang amat menakutkan. Sejak dari dulu, aku tidak pernah mendengar ada petarung di tingkat Transformasi Bahari yang mampu untuk merubah energi murni menjadi sebuah bentuk jasmani."     

Ye Yuan menggunakan pedang Canghua-nya sebagai pemandu dan kemudian muncul banyak sekali belah pedang kecil di sekelilingnya yang terlihat seperti serpihan pedang. Meski begitu, Ye Yuan bisa dikatakan berhasil karena mampu merubah energi murni menjadi bentuk jasmani bilah pedang.      

Para petarung yang berada di bawah menonton tidak tahu siapa Ye Yuan sebelumnya. Kalau sampai mereka tahu Ye Yuan sudah bisa menggerakkan energi murni ketika masih di tingkat Penggabungan Jiwa, mereka tidak akan terkejut mendapati Ye Yuan bisa melakukannya di tingkat Transformasi Bahari.      

Tentu saja mengumpulkan energi murni langit dan bumi itu tidak semudah menggunakan energi untuk menyerang musuh. Jika tidak, Dai Yuhen pastinya sudah sedari tadi mengeluarkan senjata andalannya.      

Meski begitu, Ye Yuan harus mengakui bahwa tingkat kekuatan energi murni kanugarannya masih di bawah Dai Yuhen. Jadi dia, pada akhirnya, hanya bisa mengatur energi murninya menjadi bilah-bilah pedang kecil.      

Begitu melihat apa yang dilakukan Ye Yuan, wajah Dai Yuhen langsung terlihat lebih serius dari sebelumnya.      

Ye Yuan hari ini sudah membuatnya terkejut berkali-kali.      

"Aku tidak menyangka ternyata kau bisa melakukan hal seluar biasa ini. Kau sungguh membuatku mendapatkan pelajaran yang berharga hari ini. Jadi mari kita gunakan apa yang kita miliki sebagai penentu siapa pemenangnya! Bangau Abadi! Serang!"      

Telapak tangan Dai Yuhen terdorong ke depan menekan energi murni materinya, menggerakkan bayangan iblis bangau abadi ke arah Ye Yuan.      

Begitu melihat gerakan itu, Ye Yuan langsung mengeluarkan jurusnya dengan cepat.      

"Seni Pedang Kosong Azure.... Hujan Pedang!"     

Serpihan bilah pedang kecil langsung tertuju ke arah bangau abadi dengan gerakan yang amat cepat. Terlihat bahwa bilah-bilah itu bisa sampai lebih cepat meski dikeluarkan belakangan.      

Bagi yang menonton, bangau abadi dan kelompok bilah pedang yang diluncurkan oleh Dai Yuhen dan Ye Yuan terlihat seperti fenomena langit.      

Duarr!      

Terdengar suara ledakan keras di udara. Dua orang itu langsung terpental. Ketika Tian Yu melihat tubuh Ye Yuan yang jatuh, dia langsung bergerak kemudian menangkapnya.      

"Adik Ye, apakah kau baik-baik saja?"      

Begitu para murid Aliran Awan Tenang melihat kondisi Ye Yuan, mereka langsung berlari mengerubungi. Mereka tampak khawatir.      

Kulit wajah Ye Yuan terlihat pucat. Sudut bibir dan beberapa bagian dari tubuhnya meneteskan darah. Kondisinya terlihat begitu mengenaskan.      

Begitu melihat murid-murid satu alirannya tampak khawatir, Ye Yuan mengibaskan tangannya dengan lemah.      

"Aku baik-baik saja Kakak Tian Yu. Maafkan aku harus merepotkanmu."     

Dai Yuhen tidak mendapatkan pertolongan sehingga tubuhnya langsung terpental dan jatuh ke tanah.      

Meski begitu, tabrakan ini bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi petarung Bahari Jiwa. Luka yang ada di tubuh Dai Yuhen berasal dari pertarungan sebelumnya.      

Sekujur tubuhnya terkena luka bilah pedang. Dia terlihat seperti terhunus oleh banyak sekali pedang.      

Begitu melihat Ye Yuan mendekatinya, Dai Yuhen terpaksa tersenyum.      

"Aku tidak menyangka bisa dikalahkan oleh petarung Transformasi Bahari. Hanya, ....aku ini memang begitu kuat! Aku tidak pernah melihat ada seorang petarung di tingkat Transformasi Bahari yang sudah bisa mengumpulkan dan merubah energi murni menjadi bentuk jasmani. Ini baru kali pertama kan?"      

Kalimat yang diucapkan oleh Dai Yuhen langsung membuat banyak orang terkejut. Bagaimana bisa seorang petarung Bahari Jiwa kalah?      

Baik Ye Yuan dan Dai Yuhen, keduanya sama-sama terluka. Ini membuat yang menonton tidak tahu siapa yang menang dan siapa yang kalah.      

Begitu mereka mendengar pengakuan dari Dai Yuhen, mereka baru yakin kalau petarung Transformasi Bahari memang benar-benar menang melawan petarung Bahari Jiwa.      

Mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Ye Yuan memang memiliki kekuatan untuk bisa bertarung melawan petarung Bahari Jiwa. Bahkan setelah Dai Yuhen menggunakan kemampuannya untuk mengumpulkan energi murni menjadi bentuk bangau, Ye Yuan masih bisa mengalahkannya. Ini membuat para petarung yang menonton seolah berada dalam mimpi karena saking anehnya.      

Ternyata petarung Bahari Jiwa yang digadang-gadang tidak bisa kalah, bisa ambruk juga.      

Jurus Bangau Abadi Dai Yuhen merupakan jurus yang amat kuat. Namun ternyata ketika dia masih bertarung melawan Ye Yuan, pertahanannya masih bisa ditembus oleh serangan pedang kecil milik Ye Yuan.      

Itulah kenapa meski keduanya memang sama-sama terluka, keahlian Ye Yuan-lah yang memang jauh lebih tinggi.      

Wajah Ye Yuan sudah terlihat begitu pucat pasi. Selain karena terkena serangan Bangau Abadi, dia juga sudah mengeluarkan begitu banyak energi murni dalam mengeksekusi jurus Hujan Pedang tadi.      

Meski Ye Yuan sudah mengatur penggunaan energi murninya sebaik mungkin, pada akhirnya dia masih saja kewalahan.      

Ye Yuan mengambil pil obat dari cincin penyimpanannya dan melemparkannya ke Dai Yuhen. Dia berbicara sambil memaksakan senyum, "Tetua Dai, sungguh seorang petarung sejati. Hari ini, aku tidak akan membunuh orang. Semoga kau bisa hidup lebih baik dan tidak lagi bergabung dengan orang-orang jahat dari Dunia Badai Ganas. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.