Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau Sangat Kuat



Kau Sangat Kuat

0Begitu mendengar kalimat Dai Yuhen, Ye Yuan langsung menyeka darah yang masih keluar dari sudut bibirnya kemudian menyeringai.      

"Petarung Bahari Jiwa memang sangat kuat! Sepertinya aku tadi meremehkan kekuatan dari Tetua Dai Yuhen. Kau merupakan salah satu yang terkuat di antara petarung di tingkat yang sama. Tapi kalau kau merasa bisa membawaku hanya karena ini kau salah!"      

Dai Yuhen menggelengkan kepalanya dan mendesah, "Aku tahu anak hebat pasti memiliki harga diri yang tinggi. Tapi asal kau tahu, apa yang kau tunjukkan tadi sudah sangat mengagumkan! Meski kau kalah, kau tak perlu malu."     

Dai Yuhen sepertinya menganggap Ye Yuan begitu keras kepala dan tidak mau terima kenyataan kalau dia sudah kalah.      

Para petarung jenius memang memiliki kemampuan lebih daripada rata-rata petarung biasa. Orang-orang ini biasanya akan sangat sulit untuk menerima kekalahan.      

"Kalah? Hahaha! Kau tidak bisa kalah! Oleh karena itu.... satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah untuk selalu mendapatkan kemenangan!" Ye Yuan tertawa mengejek dirinya sendiri.      

Selesai berbicara, Ye Yuan mengeluarkan aura kekuatannya kembali. Api Ganas Angin Naga mulai terbentuk di atas tangannya dengan cepat.      

Begitu melihat hal ini, wajah Dai Yuhen langsung berubah. Jurus ini belum sepenuhnya dikeluarkan oleh Ye Yuan namun sudah mampu membuat petarung di tingkat Bahari Jiwa macam Dai Yuhen sudah gentar. Ini berarti jurus yang Ye Yuan akan lancarkan pastinya sangat menakutkan.      

Lalu, masih ada berapa senjata lainnya yang Ye Yuan simpan? Jurus gelombang bunga yang dia tunjukkan sebelumnya juga sudah mengagumkan. Dan sekarang, jurus ini bahkan lebih kuat.      

Dai Yuhen masih merancau dalam hatinya. Namun, dia hanya bisa merancau, dia harus juga mengeluarkan jurus selanjutnya dengan cepat.      

"Tarian Bangau Sembilan Surga!"      

Meksi Dai Yuhen mengeluarkan jurus yang sama akan tetapi kekuatan yang dia gunakan untuk melancarkan jurus ini berbeda. Kali ini dia menggunakan 90% kekuatannya.      

Hanya dalam keadaan mati dan hidup seorang petarung akan menggunakan seluruh energi murni yang dimilikinya. Ini karena jika petarung menggunakan terlalu banyak energi murninya maka dia akan kesulitan untuk bertahan setelahnya. Kalau sampai mereka yang tidak bisa menghentikan pergerakan lawan maka mereka sendiri-lah yang pada akhirnya akan dikalahkan.      

Oleh karena itu, biasanya para petarung yang sedang bertarung hanya menggunakan sekitar 60 sampai 70% kekuatan mereka. Sebelumnya, untuk mengeluarkan jurus Tarian Bangau Sembilan Surga, Ye Yuan sudah menggunakan 70%.      

Bagi lawan macam Ye Yuan yang kekuatanya hanya berada di tingkat pertama Transformasi Jiwa, kekuatan 70% ini sudah lebih dari besar. Perlu diketahui bahwa jika lawan yang dihadapi Dai Yuhen bukan Ye Yuan maka dia akan hanya mengeluarkan 10% kekuatannya.      

Petarung tingkat pertama dan keempat Transformasi Bahari bertarung di level yang berbeda.      

Kali ini dengan menggunakan 90% kekuatannya dalam sekali serang, bisa dikatakan kalau Dai Yuhen sudah menggunakan seluruh apa yang dia mampu keluarkan.      

Sebelumnya, sama sekali tidak terpikirkan di benak Dai Yuhen kalau Ye Yuan akan memaksanya mengeluarkan kekuatan sebesar ini. 90% kekuatan itu sudah angka yang sangat tinggi untuk digunakan secara habis-habisan. Dapat dilihat bahwa Dai Yuhen sudah mengeluarkan seluruh daya kekuatan yang dia miliki.      

Suara aungan keras dari api dan angin nada yang semakin membesar dan teriakan kecil dari bangau abadi yang muncul ke langit bertabrakan satu sama lain di atas.      

Krakkk!      

Dampak dari tabrakan ini menciptakan gelombang udara besar yang membuat puing-puing dari rumah kediaman walikota melayang.      

Para petarung yang menonton di bawah sudah mulai menjaga jarak, namun ternyata masih ada juga yang terkena dampak dari ledakan. Guncangan yang muncul akibat serangan dari seorang petarung Bahari Jiwa memang sangat dahsyat.      

"Anak muda itu... benar-benar menakutkan! Kali ini keduanya berada pada posisi yang seimbang!"     

"Kekuatan anak muda itu masih di tingkat pertama Transformasi Bahari namun kemampuan bertarungnya begitu luar biasa! Kalau nanti kekuatannya sudah mencapai Bahari Jiwa, dia pastinya akan lebih menakutkan!"      

"Anak muda ini sepertinya memiliki begitu banyak senjata rahasia. Aku tadi mengira bahwa jurus Gelombang Ribuan Bunga merupakan senjata terkuatnya. Tidak kusangka ternyata yang setelahnya justru semakin dahsyat!"      

Sekarang ini, pertarungan antara Dai Yuhen dan Ye Yuan dapat dikatakan seimbang. Dai Yuhen sendiri sebenarnya sampai terpukul mundur karena ledakan yang barusan terjadi. Namun, karena kekuatan energi murninya yang lebih tinggi dari pada Ye Yuan, dia sedikit terluka.      

Meski begitu, apa yang terjadi dengan Dai Yuhen ini sudah cukup membuatnya terkejut.      

Bagaimana mungkin serangan dari petarung di tingkat menengah Transformasi Bahari bisa membuatnya goyah? Lebih-lebih kali ini dia sudah mengeluarkan 90% kekuatannya. Yang berarti bahwa kekuatan bertarung Ye Yuan memang sudah tidak jauh dari yang dia miliki.      

"Ye Yuan, harus kuakui kalau kau memang bisa menjadi lawanku! Kau ini sangat kuat!" Dai Yuhen mengatakan pujiannya pada Ye Yuan dengan nada serius.      

Tubuh Ye Yuan juga terlempar ke belakang. Berbeda dengan Dai Yuhen, luka yang dia derita jauh lebih berat. Meski begitu, wajah Ye Yuan sama sekali tidak menunjukkan rasa sakit. Dia justru menjadi bersemangat.      

Ye Yuan merasakan bahwa dirinya mulai menyukai perasaan bertarung ini. Di kehidupan sebelumnya, semua waktu dan energi yang dia miliki dicurahkan seluruhnya untuk ilmu pengobatan, dia tidak pernah menikmati perasaan puas karena bertarung.      

Yang berbeda sekarang, Ye Yuan hidup dengan menanggung beban balas dendam sehingga dia telah mengalami berbagai macam pertarungan mati dan hidup yang jumlahnya banyak sekali. Ini membuatnya lambat-laun menyukai dunia bela diri.      

Perasaan yang muncul ketika dirinya berada di ambang kematian ini-lah yang membuatnya terstimulasi untuk melakukan lebih. Dengan menghadapi berbagai macam musuh tangguh, Ye Yuan bisa terlepas dari perasaan terkungkung yang menghimpitnya.      

Perasaan bebas ini sama dengan yang dia dapatkan ketika berkecimpung dengan pembuatan pil obat.      

Awalnya, Ye Yuan adalah orang yang menerima pasif segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu bela diri. Kini, dia sudah menikmatinya.      

Ye Yuan sadar bahwa untuk mencapai puncak pada suatu hal seseorang harus benar-benar jatuh cinta di dalamnya. Sebelumnya, dia sendiri yang memaksa dirinya untuk menekuni dunia bela diri. Ini ternyata tidak cukup untuk membuatnya bisa berada pada level yang sama dengan Ji Canglan.      

Sekarang ini, setelah melewati pertarungan yang banyak jumlahnya, Ye Yuan semakin percaya diri kalau dirinya bisa melewati rintangan apa pun.      

"Haha, Tetua Dai, kau ini juga sangat kuat! Pertarungan ini membuatku puas! Ayo kita bertarung lagi!" kata Ye Yuan dengan nada heroik.      

Mimpi hidup Dai Yuhen adalah dunia bela diri. Dalam pertarungan melawan Ye Yuan, Dai Yuhen menemukan banyak sekali inspirasi hidup. Bisa dikatakan hasil dari pertarungan sungguh luar biasa! Seorang petarung di Tingkat Bahari Jiwa mendapatkan banyak pelajaran dari seorang petarung Transformasi Bahari.      

Meski begitu hal seperti bukanlah sesuatu yang sangat mengejutkan. Dai Yuhen tahu kalau kemampuan bertarung Ye Yuan banyak mengandung pelajaran Dao Agung, yang dia akui lebih hebat daripada yang dia miliki. Karena hal ini-lah Dai Yuhen mendapatkan banyak pelajaran dari pertarungannya melawan Ye Yuan.      

Dia percaya kalau dulu dia lebih lama menekuni hal-hal seperti ini dan juga lebih lama bermeditasi, dirinya akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang dia dapati saat ini.      

Pertarungan masih belum selesai.      

"Haha. Bagus! Sulit sekali untuk bisa bertemu dengan lawan sepertimu. Kau harus berhati-hati menerima seranganku selanjutnya. Di sinilah semua hidupmu berada. Ini juga adalah senjata ampuh terakhirku! Kalau yang kau tunjukkan tadi adalah kemampuan terbaikmu aku sarankan supaya kau lebih baik menyerah dan tidak perlu bertarung lagi."     

Dai Yuhen terdorong oleh sikap heroik Ye Yuan dan ingin menyelesaikan pertarungan besar ini. Di sisi lain, Ye Yuan justru tertawa.      

"Aku tadi mengatakan kalau aku akan menang pada akhirnya. Tetua Dai, sebaiknya kau memutuskan untuk segera kembali ke Aliran Rumah Ungu kemudian mengabdikan dirimu untuk dunia bela diri. Kau tidak cocok ikut-ikutan menyerang Dunia Tanpa Akhir."     

"Haha! Ye Yuan, ternyata kau bisa melihatnya. Hanya saja, aku sudah menerima berkah dari Yang Mulia Kaisar Angin. Bagaimana bisa aku diam saja melihat hal seperti ini sudah terjadi? Cukup dengan omong kosong! Datang ke sini dan lawan aku!" Dai Yuhen berkata dengan suara tawanya yang terdengar keras.      

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengirimmu untuk segera berkemas! Baru-baru ini aku sudah menguasai ilmu pedang! Aku sendiri belum menguji kehebatannya. Tetua Dai, kau harus berhati-hati."      

Setelah tertawa, keduanya kini terlihat serius lagi. Keduanya sama-sama tahu kalau serangan yang selanjutnya akan lebih mengguncang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.