Dewa Obat Tak Tertandingi

Kalah!



Kalah!

0"Baiklah! Lihat ini!"      

Meski Dai Yuhen percaya diri dengan kemampuannya, dia tidak berani untuk meremehkan Ye Yuan kali ini. Kemampuan bertarung Ye Yuan sebenarnya memang sudah di atasnya. Semua orang pasti tahu kalau pemuda ini memang sangat hebat dilihat dari keberhasilannya naik tiga tingkat minor.      

Kenaikan kekuatan seperti ini sudah dianggap sangat luar biasa jika terjadi pada petarung biasa. Apalagi yang Dai Yuhen lihat kali ini adalah Ye Yuan yang sangat berbakat.      

Kelihatannya, gerakan Ye Yuan itu lambat akan tetapi kenyataannya berbeda sekali, sangat cepat dan tidak tentu arah menjadikannya sebagai momok yang menakutkan.      

Selain itu, semua tempat di mana Dai Yuhen bergerak kali ini sudah diselimuti dengan ribuan mahkota bunga yang muncul dari udara.      

"Jurus Tujuh Telapak Tangan Bangau Menari!"      

Kekuatan keluar dari telapak tangan Dai Yuhen yang terlihat seperti gerakan tarian burung bangau, sangat elegan dan lincah.      

Kali ini, semua orang bisa melihat bagaimana kekuatan dari seorang petarung di tingkat Bahari Jiwa. Begitu kekuatan dari jurus telapak tangan dilancarkan, gelombang mahkota bunga yang tadi melingkupi Dai Yuhen kini langsung menghilang.      

Di hadapan lawan dari tingkat Transformasi Bahari, jurus Gelombang Ribuan Bunga milik Ye Yuan merupakan sebuah momok yang amat ditakuti namun di hadapan seorang petarung Bahari Jiwa, jurus ini tidak ada apa-apanya.      

"Bahari Jiwa? Sungguh luar biasa! Sebuah gerakan yang terlihat sederhana ternyata bisa mengeluarkan dampak sebesar itu. Kekuatan seperti ini bukanlah kekuatan yang bisa dihadapi oleh seorang petarung tingkat Transformasi Bahari."     

"Sial kalian! Apa kalian ini buta? Bukankah pemuda yang saat ini bertarung adalah petarung di tingkat Transformasi Bahari? Kalau aku tidak menyaksikannya sendiri mungkin aku sudah menebak kalau ada pemuda macam dia yang berani bertarung dengan level seperti itu melawan petarung Bahari Jiwa."     

"Anak muda itu memang sangat kuat! Akan tetapi dia belum bisa mendekati lelaki yang memakai baju ungu itu. Kalau dia tetap seperti itu, dia akan kalah."     

Dalam waktu sekejap, Ye Yuan dan Dai Yuhen sudah mengeluarkan ratusan gerakan bela diri untuk bertarung. Akan tetapi, Ye Yuan belum bisa mendekati jarak 50 kaki dari tempat Dai Yuhen.      

Selain itu, sepanjang pertarungan, Dai Yuhen juga masih bertahan. Dia sama sekali belum berinisiatif untuk melancarkan serangan balik. Oleh karena itu, di mata petarung yang menonton, Ye Yuan lebih lemah dibandingkan Dai Yuhen.      

Yang terjadi sebenarnya adalah bukan karena Dai Yuhen tidak berniat menyerang. Dai Yuhen kesulitan untuk mencari kesempatan melawan balik.      

Tubuh Ye Yuan terlihat tidak tentu arah, sepertinya tidak berniat untuk bertarung dengan agresif.      

Dai Yuhen tidak bisa tahu dari mana arah datangnya serangan Ye Yuan. Dia hanya bisa menunggu Ye Yuan, setelah itu baru bisa melakukan serangan balik.      

Dari awal sampai akhir pertarungan, Ye Yuan-lah yang mengendalikan pertarungan. Serangan Ye Yuan memang belum bisa mengancam keselamatan Dai Yuhen akan tetapi di saat yang sama, Dai Yuhen juga belum bisa melukai Ye Yuan.      

Gerakan Ye Yuan semakin aneh ketika dia menggabungkan konsep angin dalam serangannya.      

Untuk bisa menangkap Ye Yuan, mua tidak mau Dai Yuhen harus keluar dari lingkaran perlindungannya. Hanya saja, Dai Yuhen tidak berani melakukannya begitu dia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ampuhnya metode bertarung yang digunakan Ye Yuan.      

Siapa tahu anak ini memiliki sebuah serangan yang mematikan, yang bisa menembus pertahanan seorang petarung Bahari Jiwa? Oleh karena alasan inilah, Dai Yuhen memutuskan untuk bermain aman, dengan menanti serangan dari Ye Yuan saja.      

Hingga sekarang, ribuan bunga masih terus berjatuhan dari langit. Meski bagi yang menonton pertarungan ini sudah seperti sebuah pertarungan yang mencapai puncaknya. Ini karena jika mereka ikut dalam pertarungan macam ini, mereka pasti sudah kalah. Sebenarnya baik bagi Ye Yuan atau Dai Yuhen, ini masih merupakan awal pemanasan.      

Tian Yu dan yang lainnya juga ikut menonton bersamaan dengan kerumunan orang-orang.      

Begitu mereka melihat Ye Yuan saat ini sedang bertarung dengan seorang petarung tingkat Bahari Jiwa, mereka menjadi ketar-ketir. Sebagai murid dari salah satu delapan aliran hebat di Wilayah Selatan mereka tahu betul bagaimana kekuatan dari petarung di tingkat ini.      

Tian Yu tahu kalau sebelumnya Ye Yuan bisa mengalahkan murid dari Aliran Pedang Puncak bernama Qin Yan. Akan tetapi tidak tahu kesempatan Ye Yuan untuk menang melawan seorang petarung di tingkat Bahari Jiwa.      

Begitu mendapati Ye Yuan sedang bertarung sengit dengan Dai Yuhen, mereka sedikit tenang. Meski begitu, mereka juga sadar kalau pertarungan ini masih memasuki tahap awal.      

 "Ye Yuan, apakah kau berencana untuk mengulur seperti ini? Aku bisa mengulurnya, tapi apakah kau mampu? Kalau kau terus-terus hanya mengamati seperti ini, kau tidak akan tahu sampai mana batas kekuatanku."      

Dai Yuhen jelas masih memiliki banyak kekuatan yang tersisa karena dia masih sempat berbicara ketika bertarung.      

"Baiklah kalau begitu. Jurus Gelombang Ribuan Bunga, naiklah!" suara Ye Yuan terdengar lagi.      

Tiba-tiba, energi murni mahkota bunga yang mulai bertambah banyak di langit Kota Fajar hingga bisa dikatakan menutupi matahari yang ada di sana.      

Gelombang energi murni yang menakutkan terasa oleh para petarung yang ada di sana, hingga mereka kesulitan untuk bernapas.      

Begitu melihat kejadian seperti ini, bukannya khawatir, Dai Yuhen justru semakin senang.      

Akhirnya, Ye Yuan akan bertarung secara terang-terangan melawannya. Dia percaya diri karena baginya, dengan kekuatan Bahari Jiwa, serangan jenis apa pun itu akan menjadi tidak ada gunanya.      

Gelombang Ribuan Bunga yang Ye Yuan lancarkan dengan kekuatannya di tingkat keempat Transformasi Bahari sebenarnya sudah menakutkan dari awal. Sekarang ini, seluruh langit sudah tertutupi oleh lautan mahkota bunga, terlihat begitu deras dan mengagumkan.      

Seandainya dulu ketika menghadapi Zhao Chenggan, Ye Yuan sudah berada pada tahap kekuatan seperti ini, dia pasti sudah menang dalam sekali serang.      

"Haha! Ini adalah gerakan yang kau ciptakan sendiri kan? Sungguh luar biasa! kalau kekuatan belum berada di tingkat Bahari Jiwa, mungkin aku sudah kalah dari tadi. Sungguh mengagumkan! Namun.... serangan macam ini bagiku masih lemah! Jurus Tarian Bangau Sembilan Surga!"      

Begitu serangan Dai Yuhen dilancarkan, energi murni dari langit dan bumi langsung keluar dalam jumlah yang amat besar.      

Aura kekuatan yang dimiliki oleh petarung Bahari Jiwa mampu menyingkirkan gelombang ribuan bunga milik Ye Yuan yang tadi menutupi langit.      

"Sial! Jadi ini kekuatan mereka yang sebenarnya! Aku sudah tidak bisa berkomentar lagi dengan kata-kata! Dua orang ini sungguh kuat hingga membuat orang-orang macam kita ini putus asa."     

"Kau benar! Jika ini memang kekuatan yang sebenarnya dari seorang petarung di tingkat Bahari Jiwa maka aku merasa kalau aku tidak memiliki cara lagi untuk melarikan diri dari tempat ini seumur hidupku."     

"Dan lagi, anak muda itu! Kekuatannya memang hanya di tingkat keempat Transformasi Bahari namun dia juga sudah mampu mengeluarkan serangan yang amat menakutkan. Menurutku, kekuatan serangannya tidak jauh berbeda dari kekuatan petarung Bahari Jiwa."     

"Kedua serangan orang itu sama-sama menakutkan. Sudah untuk menentukan... mana yang kalah dan mana yang menang."     

Dai Yuhen mengeluarkan serangan telapak tangannya, menekan udara hingga akhirnya meledak! Ye Yuan merasakan adanya aura kekuatan yang datang menyisir dari arah depan.      

Dalam menghadapi kekuatan penuh seorang petarung Bahari Jiwa, Ye Yuan tidak ingin bertindak lengah. Gelombang ribuan bunga kini diarahkan pada Dai Yuhen dari segala arah.      

"Gelomnang Ribuan Bunga! Serang!"      

Kali ini, gelombang bunga yang tidak pernah kalah akhirnya harus terhenti. Ledakan yang biasanya menjadi andalan kekuatan jurus gelombang ribuan bunga ini tertekan oleh kekuatan angin yang muncul dari telapak tangan Dai Yuhen seperti pisau panas yang mengenai mentega.      

Meski serangan ini terasa lambat sebenarnya dieksekusi dalam waktu yang amat singkat.      

Tarian Bangau Sembilan Surga akhirnya mampu menjangkau tubuh Ye Yuan.      

Buk!      

Ye Yuan terlempar ratusan kaki dari tempatnya berdiri.      

"Huek!"      

Ye Yuan merasakan adanya rasa manis dari darah yang dia muntahkan.      

"Yah! Akhirnya kalah juga! Sangat patut dibanggakan ada seorang petarung di tingkat Transformasi Bahari mampu mengeksekusi serangan yang begitu hebatnya."     

"Kau benar! Meski tingkat kekuatannya masih berada di tingkat pertama Transformasi Bahari, dia berhasil naik tingkat ketika bertarung melawan petarung di tingkat pertama Bahari Jiwa. Sebelum aku melihatnya sendiri hari ini, aku bahkan tidak pernah berani membayangkan adanya kejadian seperti ini."     

"Aku juga tidak tahu bagaimana rencana petarung Bahari Jiwa berhadapan dengannya. Sungguh mengenaskan seorang petarung jenius kalah."     

Banyak sekali desahan kecewa yang terlihat dari wajah para penonton. Hanya saja, mereka sangat terkejut dengan kemampuan Ye Yuan. Ini karena petarung yang lain di tingkat yang sama dengan Ye Yuan pastinya tidak akan berani melawan seseorang di tingkat Bahari Jiwa.      

Dai Yuhen langsung terbang menuju tempat di mana Ye Yuan jatuh. Wajahnya terlihat begitu serius.      

"Aku tidak menyangka kalau kau ternyata sampai membuatku mengeluarkan Jurus Tarian Bangau Sembilan Surga. Kau bahkan mampu untuk menghilangkan sebagian besar kekuatan dari jurus itu. kau sungguh membuat pengetahuanku bertambah hari ini! akan tetapi... semuanya harus berhenti di sini, kau harus ikut aku ke Aliran Rumah Ungu!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.