Dewa Obat Tak Tertandingi

Tinggal Sebagai Tawanan



Tinggal Sebagai Tawanan

0Tenggorokan Qin Yan dan teman-temannya seperti tersekat hingga mereka tidak bisa mengatakan apa-apa.      

"Tingkat Tanpa Ikatan? Kau tidak sedang bercanda kan?"      

Setelah cukup lama terkesima, akhirnya Li Junjie bertanya meski dia sebenarnya masih tidak percaya.      

"Bercanda? Dulu, Aliran Sejati Agung Yan bahkan sepuluh kali lipat lebih kuat dari pada Aliran Pedang Puncak. Meski begitu, mereka tidak ragu-ragu untuk mengorbankan keenam ahli formasi susunan mereka untuk membuat Enam Pengunci Formasi Susunan Sangat Besar! Apakah menurutmu mereka itu bercanda?" kata Ye Yuan dengan senyum sinis.      

Saat ini kondisi di Dunia Tanpa Akhir memang berbeda. Dulunya, Aliran Sejati Agung Yan merupakan aliran yang paling kuat di antara aliran yang ada di Dunia Tanpa Akhir.      

Meski orang terkuat di Aliran Sejati Agung Yan dulu memang tidak berada di tingkatan yang sama dengan Zhao Tianyin, kekuatan sebenarnya tidak terlalu jauh. Akan tetapi, dengan level yang seperti ini saja mereka masih kalah dengan Kaisar Angin, apalagi Aliran Pedang Puncak yang statusnya lebih rendah?      

Orang-orang yang mendengar penjelasan Ye Yuan hari ini terkejut bukan kepalang. Mei Zhen sendiri baru berbicara sedikit sebelum pada akhirnya ditahan di Aliran Pedang Puncak. Orang-orang di sana tidak menganggap apa yang dikatakannya merupakan sebuah informasi yang penting.      

Sekarang, Ye Yuan memberitahu Qin Yan dan rekan-rekannya dengan menunjukkan bukti-bukti dan bahkan dia membuat seseorang dari Dunia Badai Ganas, Lan Feng untuk berbicara sendiri. Tergantung Qin Yan, apakah dia mau percaya atau tidak.      

"Seperti ini, kalau begitu Dunia Tanpa Akhir sedang dalam kondisi yang terancam bahaya?" Gu Tianyou bergumam sendiri.      

"Haha, bagus kalau kau akhirnya sadar! Tapi aku masih memiliki pertanyaan untuk kalian bertiga. Apakah Mei Zhen, kalian tahan di Aliran Pedang Puncak?" tanya Ye Yuan dengan tatapan mata berseri.      

Pertanyaan Ye Yuan membawa Qin Yan, Gu Tianyou dan Li Junjie kembali ke realita. Qin yan menjawab dengan seringai di bibirnya.      

"Memangnya kenapa kalau iya?"      

Ye Yuan menganggukkan kepala dan berkata pada Gu Tianyou, "Baguslah kalau memang benar seperti itu. Kalian berdua bisa kembali ke Aliran Pedang Puncak dengan selamat. Kakak tertua kalian, Qin Yan, akan tinggal di sini sebagai tawanan. Kalau kalian sudah melepaskan Tetua Mei Zhen kami juga akan melepaskan Qin Yan."     

Ketiganya langsung tertegun begitu mendengar kalimat Ye Yuan. Pemuda ini benar-benar terlalu percaya diri dengan kekuatan yang dimiliki.      

"Apa? Kalian ingin menahan Kakak Qin Yan? Haha! Kalian ini tidak takut lidah kalian tertekuk-tekuk, apa menurutmu kalian bisa menjadikan Kakak Qin Yan menjadi tawanan dengan kekuatan ketua aliran kalian yang masih berada di tingkat pertama Bahari Jiwa?" Li Junjie berkata dengan tawa yang mengejek.      

"Haha! Kalian ini terlalu lama tinggal di Wilayah Selatan hingga sekarang menjadi katak dalam sumur. Apa kalian tidak tahu kalau kekuatan Kakak Qin ini begitu kuat?" Gu Tianyou seperti baru saja mendengar sebuah lelucon yang amat lucu hingga dia tersenyum begitu lebar.      

Bahkan Qin yan sendiri menggelengkan kepala dan ikut berkata dengan sebuah senyuman, "Kalian ini terlalu percaya diri dan juga terlalu bodoh!"      

Meski begitu, Ye Yuan berkata dengan nada suara santai, "Aku tadi sudah katakan, murid lawan murid. Kalian ini tidak pantas untuk meminta Ketua Aliran untuk melawan kalian."     

"Hei kau? Apa kau pikir karena kau sudah menguasai Seni Pedang Zure Ungu lantas kau berpikir kalau kau ini sudah bisa menjadi lawanku ha?" Qin Yan berdiri dengan mengistirahatkan kedua tangannya di punggung, terlihat menghina Ye Yuan.      

Memang kenapa kalau Ye Yuan menguasai seni Pedang Zure Ungu? Qin Yan sendiri sudah hampir menguasai kekuatan sejati. Selain itu, kekuatan Qin Yan juga jauh di atas Ye Yuan. Dengan jarak kekuatan sejauh itu, bagaimana bisa Ye Yuan berpikir kalau dia bisa mengalahkannya?     

Ye Yuan hanya menyunggingkan senyum, "Coba saja kalau begitu!"      

"Kau sungguh sombong! Jangan sampai kau kehilangan nyawa hanya karena kau ingin coba-coba!" Gu Tianyou berkata dengan mendengus jijik ke Ye Yuan.      

Namun, di sisi lain, Qin Yan justru berkata sambil tersenyum,"menarik! Aku akan memberikan kalian kesempatan kalau begitu!"      

"Haha..Kakak ini sungguh bermurah hati. Baiklah aku akan menyerang terlebih dahulu! Kau terima saja seranganku! Sembilan Pedang menjadi Satu; Bulan Setengah, Tebas!"      

Ye Yuan tidak lagi mengulur waktu, dia langsung mengeksekusi serangan jurus Sembilan Pedang menjadi Satu.      

Setelah dia berhasil mencapai tingkat kekuatan Transformasi Bahari, Seni Pedang Kosong Azure semakin lebih kuat.      

Baik itu jurus Sembilan Teknik Pedang atau Gelombang Ribuan Bunga membutuhkan banyak sekali energi murni dari tubuh Ye Yuan. Semakin besar kekuatan Ye Yuan maka semakin besar kekuatan serang kedua jurus itu.      

Dulu, Ye Yuan menggunakan jurus tersebut terhadap Zhao Chenggan, akhirnya Zhao Cenggan kalah. Meski Qin Yan digadang-gadang memiliki kekuatan yang luar biasa, dia pastinya masih di bawah Zhao Chenggan.      

Begitu, serangan Ye Yuan sudah dieksekusi, senyuman di wajah Qin Yan langsung menghilang.      

Ye Yuan ternyata tidak mengeluarkan jurus Seni Pedang Azure Biru! Jadi ketika dia tadi berhadapan dengan Li Junjie, dia ternyata belum mengerahkan semua yang dia miliki.      

"Ribuan Pedang Samar!"     

Qin Yan langsung menyingkirkan keraguan yang ada di hatinya dan langsung bergerak sangat cepat untuk mengeluarkan jurus miliknya yang tak kalah kuatnya.      

Di Aliran Pedang Puncak, jurus Ribuan Pedang Samar merupakan jurus yang begitu hebat. Ditambah dengan kekuatan yang dia dapatkan dari metode yang dimiliki oleh Aliran Pedang Puncak, maka jurus yang sedang dieksekusi Qin Yan merupakan jurus yang ditakuti di Dunia Tanpa Akhir.      

Meski begitu, jurus yang sedang Ye Yuan eksekusi, Bulan Setengah ini juga terasa lebih kuat daripada yang dikeluarkannya ketika menghadapi Zhao Chenggan ketika dirinya berada di Dunia Badai Ganas.      

Serangan Ye Yuan dan Qin Yan bertemu dan saling bertabrakan. Tebasan Bulan Setengah milik Ye Yuan berhasil mencapai energi murni perlindungan Qin Yan dan menghantam lelaki itu seperti ranting kering yang terhantam angin puting.      

Ekspresi wajah Qin Yan langsung berubah. Dia dengan cepat melancarkan gerakannya yang lain dan menghindar dari serangan yang diberikan oleh Ye Yuan.      

"Apa? Jurus Ribuan Pedang Samar milik Kakak Qin ternyata kalah dengan jurus pedang milik Ye Yuan!" Li Junjie hampir saja melompat karena dia saking tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.      

"Jurus Ribuan Pedang Samar milik kakak Qin Yan bahkan tidak dengan mudah bisa dikalahkan oleh Yin Yunhua dari Aliran Es Dalam dan juga oleh Guo Taoqun dari Aliran Petarung Surgawi kan?" Terlihat dengan jelas jika Gu Tianyou ini sungguh sangat kaget.      

Raut wajah Qin Yan saat ini sudah terlihat tidak begitu baik. Dia tidak pernah menyangka kalau Ye Yuan begitu kuatnya sampai bisa membuat dirinya seperti ini.      

Tadi itu, kalau bukan karena jurus Ribuan Pedang Samar bisa mengimbangai kekuatan dari Tebasan Bulan Setengah maka dia mungkin akan kesulitan untuk menghindar.      

"Ye Yuan! Kaulah yang memaksaku! Dengan kekuatanku saat ini, aku sebenarnya belum bisa mengendalikan jurus ini dengan baik. Kalau sampai aku mengeluarkan seranganku ini maka kau sendiri yang menanggung hidup dan matimu!" kata Qin yan dengan nada suara dingin.      

Qin Yan mengarahkan pedangnya ke Ye Yuan. Pedang yang tadinya hanya berjumlah satu langsung bisa berubah menjadi banyak.      

"Pedang Puncak Kembali ke Asalnya! Pergi ke neraka kau Ye Yuan!"     

Qin Yan sudah tidak bisa bersikap tenang lagi. Kali ini, wajahnya juga sudah terlihat begitu bengis.      

Pada saat yang bersamaan, Api Ganas Angin Naga milik Ye Yuan juga sudah selesai disiapkan. Sebuah naga besar keluar dan bergerak menghantam Qin Yan.      

Naga yang amat besar ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Sambil mengaum keras dia melaju menghantam ke arah Qin Yan.      

Karena begitu kuatnya, naga besar ini langsung menenggelamkan pedang-pedang yang keluar dari jurus milik Qin Yan.      

Namun ini belum berakhir. Naga itu masih melaju kencang mengarah ke tempat di mana Qin Yan berdiri.      

Setelah terdengar suara gemuruh, tubuh Qin yan terlempar ke atas, kemudian jatuh ke tanah.      

"Kakak Qin!" Gu Tianyou dan Li Junjie berteriak. Begitu keduanya melihat nasib Qin Yan, mereka sangat terkejut dan langsung berlari menuju tempat di mana murid tertua dalam rombongan Aliran Pedang Puncak itu jatuh.      

Gu dan Li saling berpandangan, tidak menyangka bahwa apa yang ada di depan matanya benar-benar terjadi. Kakak Tertua yang mereka kenal tidak pernah terkalahkan kini harus menerima kenyataan kalah di tangan seseorang yang tidak mereka kenal.      

"Tenang. Dia tidak akan mati. Aku masih memerlukannya sebagai tawanan!" terdengar suara tenang dari Ye Yuan.      

Anak ini memang begitu menakutkan!      

"Kekuatan Ye Yuan benar-benar kuat! Dia masih muda tetapi sudah begitu kuatnya! Aku... mungkin juga bukan tandingannya!" Luo Qingfeng dan Maple Langit saling berpandangan. Tatapan takjub yang terlihat dari mata mereka tak jauh berbeda dari apa yang sekarang murid-murid Aliran Pedang Puncak ini rasakan.      

Maple Langit begitu lega. Sambil mengelus jenggotnya, dia berkata dengan sebuah senyuman.      

"Aku sudah lama tahu bahwa hari seperti ini memang akan datang. Namun, aku tidak menyangka kalau hari ini akan datang begitu cepat! Langit benar-benar berbelas kasihan pada Aliran Awan Tenang karena memiliki murid macam Ye Yuan!"      

"Kalian semua... apa kalian semua ini bertarung melawan Aliran Pedang Puncak?' suara Gu Tianyou terdengar gemetar.      

Alasan kenapa mereka mendatangi Aliran Awan Tenang adalah karena mereka yakin mereka cukup kuat untuk menangani aliran kecil ini. Tapi, kalau dilihat dari keadaan mereka saat ini, semuanya berakhir seperti sebuah lelucon.      

Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Jangan salah paham! Tetua Mei Zhen datang ke Wilayah Utara dengan niat baik untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi akan tetapi kalian justru menahannya. Kalian-lah yang sebenarnya memaksaku untuk berbuat sejauh ini. Aku tidak pernah bertindak seperti ini kalau tidak ada alasannya."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.