Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau Bukan Tandingannya



Kau Bukan Tandingannya

0Kali ini, Luo Qinfeng tidak lagi berharap tinggi. Alasannya bukan hanya karena Aliran Pedang Puncak ternyata masih ingat tentang Aliran Awan Tenang akan tetapi mereka juga mencari-cari kesalahan aliran Awan Tenang lewat insiden yang terjadi hari ini.      

Memang benar kalau sekarang ini Aliran Awan Tenang bukanlah lawan bagi Aliran Pedang Puncak. Kalau mereka memang masih menganggap aliran Luo Qingfeng berarti maka tentunya mereka tidak hanya mengirim tiga murid untuk datang ke sini. Meski memang harus diakui kalau ketiga orang utusan memiliki kekuatan yang jauh dari rata-rata.      

Li Junjie yang paling lemah di antara ketiganya saja berhasil melukai Xioa Jian hanya dengan sekali jurus pedangnya. Apalagi, Qin Yan yang merupakan murid tertua.      

Ye Yuan mengepalkan dan menangkupkan kedua tangannya lalu berkata sambil tersenyum, "Kakak Li memang kuat. Aku mengakuinya. Tapi tolong siapkan diri untuk mengeluarkan pukulan terbaikmu."     

"Haha. Tenang saja. Aku akan santai saja!" kata Li Junjie dengan suara tawa kerasnya.      

Tadi, Li Junjie berkonsentrasi memperhatikan Luo Qingfeng jadi dia tidak begitu memperdulikan Ye Yuan. Sekarang, ketika anak ini tiba-tiba muncul di hadapannya, dia terkejut.      

Murid di tingkat Transformasi Bahari seperti Ye Yuan ibaratnya adalah seperti sebuah bulu burung Finiks atau cula Kirin. Tidak disangka ternyata Aliran Awan Tenang memiliki murid dengan karakter yang mengagumkan seperti ini.      

Akan tetapi.... para murid Aliran Pedang Puncak merasa bahwa jika mereka bisa mengalahkan anak jenius macam Ye Yuan mereka merasa jauh lebih puas. Sekilas, pikiran ini muncul dalam otak Li Junjie.      

Begitu mendengar niat jahat Li Junjie, Luo Qinfeng langsung maju ke depan dan memegang tangan Ye Yuan, sambil berkata dengan suara pelan, "Ye Yuan, mereka memiliki kekuatan yang tinggi. Di antara para generasi muda yang ada di Wilayah Utara, bisa dikatakan bahwa mereka ini adalah petarung yang tiada bandingannya. Sebaiknya, kau jangan memamerkan kekuatanmu. Jika nanti ada kesalahan maka..."     

Ye Yuan memotong kalimat Luo Qinfeng.     

"Tidak akan terjadi. Bukankah tadi Kakak Li mengatakan bahwa dia tidak akan menggunakan pukulan mematikannya. Benar kan?"      

Kalimat yang terakhir ini ditujukan pada Li Junjie. Dengan senyum lebar, Li Junjie menjawab, " Tentu saja. Ketua Aliran Luo, tenang saja."     

Luo Qinfeng melihat ke arah Li Junjie kemudian berkata pada Ye Yuan dengan suara pelan lagi,"Ye Yuan, sebaiknya kau bertarung sesuai dengan kemampuanmu."     

Ye Yuan hanya tersenyum saja mendengar peringatan Luo Qinfeng. Dia kemudian membalikkan tubuhnya dan menoleh ke arah Li Junjie.     

"Tadi, aku melihat Kakak Li menggunakan jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu yang begitu kuat. Aku sebenarnya juga mempelajari jurus itu. Aku ingin tahu apakah Kakak Li nanti bisa mengajariku beberapa gerakan."     

Begitu mendengar perkataan Ye Yuan, Li Junjie mengira bahwa Ye Yuan adalah orang yang lugu. Dia pun berpikir bahwa Ye Yuan mungkin mengira dia akan berbelas kasihan sehingga tidak akan serius menghadapinya nanti.      

Sikap Ye Yuan juga mudah untuk dipahami. Seorang petarung jenius yang sudah berada di tingkat Transformasi Bahari macam dirinya ibaratnya adalah sebuah bunga yang tumbuh di dalam rumah kaca. Kurang pengalaman.      

Li Junjie menjadi senang ketika mengetahui kalau Ye Yuan ingin mempelajari Jurus Angin Sepoi Sejuk hujan Ungu. Li memang unggul dalam hal seni Pedang Azure Ungu. Meski saat ini dia belum menguasai kekuatan sejati dalam ilmu pedang ini, dia juga tidak bisa dikatakan kurang ahli. Itulah kenapa dia mampu mengalahkan Xiao Jian.      

"Anak ini ingin bertarung bertarung melawanku dalam Seni Pedang Azure Ungu? Dia sungguh percaya diri," guman Li Junjie dalam hati.      

"Haha. Baiklah kalau begitu. Aku akan mengajarimu dengan baik nanti!" Li Junjie berkata pada Ye Yuan dalam hati.      

Ye Yuan tersenyum sambil mengeluarkan pedang Canghua. Pada saat yang bersamaan, Li Junjie juga mulai memasang kuda-kuda. Mereka berdua menunjukkan gerakan yang sama persis.      

Li Junjie kali ini tidak segan-segan untuk menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya. Jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu yang dikeluarkannya kali ini jauh lebih kuat dari yang sebelumnya dia gunakan untuk melawan Xiao Jian.      

Dia ingin membuat Ye Yuan pincang!      

Begitu melihat kuda-kuda yang ditunjukkan Li Junjie, Luo Qinfeng menjadi cemas.      

"Ini tidak baik! Li Junjie ini ternyata masih menyimpan kekuatan dia yang sebenarnya."     

Luo Qinfeng juga mulai bergerak untuk membantu Ye Yuan namun sebuah aura kekuatan yang menakutkan menghadangnya.      

Dalam hati Luo Qinfeng mulai cemas. Dia mendapati Qin Yan sudah berada di depannya, entah sejak kapan.      

Anak muda ini ternyata berhasil membuatnya terpojok. Padahal kekuatannya masih berada di tingkat kesembilan Transformasi Bahari.      

Dibandingkan dengan milik Li Junjie, jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu milik Ye Yuan jauh lebih lemah. Dapat dikatakan Ye Yuan seperti anak kecil yang sedang pamer kekuatan.      

"Ye Yuan, hati-hati!" Luo Qingfeng berteriak.      

Ye Yuan sepertinya tidak terlalu mendengar teriakan lelaki tua itu. Dia masih saja mengeluarkan jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungunya.      

Gu Tianyou menyaksikan pertarungan yang ada di depannya dengan tenang seolah dia sudah bisa menebak hasil akhirnya; Ye Yuan - si jenius ini - akan kalah.      

Murid-murid Aliran Pedang Puncak tahu kalau Ye Yuan adalah murid berbakat yang dimiliki oleh Aliran Awan Tenang. Mengalahkan Ye Yuan sama saja dengan menghancurkan harapan aliran ini.      

"Haha.. Terimalah dengan baik pelajaran dariku!" Li Junjie berkata dengan senyuman lebar. Mengarahkan pedang miliknya ke arah Ye Yuan.      

Namun kali ini, Jurus Pedang Angin Sepoi milik Ye Yuan juga sudah selesai dipersiapkan oleh Ye Yuan. Pemuda ini juga mengarahkan pedangnya ke Li Junjie. Serangan keduanya saling memotong satu sama lain. Ye Yuan menyerang dengan begitu lemah seperti pohon kecil yang sedang mencoba berdiri tegak di tengah serangan angin puting beliung.      

"Duar!"      

Keduanya saling bertabrakan. Meski begitu, Ye Yuan tidak hancur seperti yang orang-orang pikirkan.      

Sebaliknya, Li Junjie merasa dirinya seperti digenjot oleh sebuah palu yang amat besar sehingga dirinya terlempar ke belakang. Ke tempat dia duduk sebelumnya. Kursinya pun hancur berantakan terhantam tubuhnya.      

Gu Tianyou dan Qin Yan tidak bereaksi melihat teman satu alirannya terkapar seperti itu. Mereka justru tercengang untuk sesaat.      

Tentu saja yang diam menyaksikan bukan hanya kedua orang itu. Ada Maple Langit, Luo Qingfeng dan orang-orang lain yang menyaksikan pertarungan Ye Yuan dan Li Junjie.      

"Ini tidak mungkin! Jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu milik Adik Li itu sudah hampir di tahap sempurna. Bagaimana mungkin dia kalah melawan si anak sialan ini?' Gu Tianyou berkata masih tidak percaya dengan apa yang disaksikannya.      

Qin Yan hanya diam saja. Namun, tatapan matanya kepada Ye Yuan semakin tajam.      

"Jurus Angin Sepoi Sejuk Hujan Ungu milik Kakak Li memang sungguh menakjubkan. Bahkan ketika dia terbang pun terlihat begitu luar biasa. Aku sungguh belajar banyak darinya!" seru Ye Yuan seolah mengagumi.      

Kali ini, Li Junjie merangkak berdiri dengan cepat. Dia membuat serpihan kayu dari kursi yang ada di hadapannya beterbangan.     

"Bocah sialan! Aku akan membunuhmu!" katanya berteriak geram.     

Li Junjie mulai mengamuk. Kali ini, dia memang ingin membunuh Ye Yuan dengan cara apa pun.      

Di antara para murid yang ada di Aliran Pedang Puncak, hampir tidak ada yang bisa membuat Li Junjie terlihat begitu mengenaskan seperti sekarang ini. Dia begitu malu mendapati dirinya dihajar babak belur oleh seorang murid Aliran Awan Tenang yang masih bau kencur. Ini adalah sesuatu yang sangat memalukan. Li Junjie tidak terima dipermalukan seperti ini.      

Aliran Pedang Puncak telah mengajarkan Seni Pedang Azure Ungu secara utuh pada murid-muridnya. Li Junjie sendiri sudah lebih dari dua puluh tahun mendalami seni pedang tersebut dan tinggal sedikit lagi akan menguasai kekuatan sejati dari pedang ini. Bagaimana mungkin dia saat ini bisa dikalahkan oleh Ye Yuan?      

Kalau yang mengalahkannya itu pimpinan Aliran Awan Tenang, mungkin dia akan terima. Ye Yuan masih berstatus sebagai murid di aliran. Jadi, tidak mungkin dia kalah oleh orang berstatus rendahan macam Ye Yuan.      

Aliran Pedang Puncak merupakan salah satu dari tiga aliran terkuat yang ada di Wilayah Utara. Li Junjie juga memiliki kekuatan yang unggul dibandingkan rata-rata petarung yang ada di Dunia Tanpa Akhir.      

Sekarang, dia tidak bisa percaya kalau kalah dari seorang murid dari sebuah aliran kecil. Sekali lagi, ini sungguh memalukan.      

Tubuh Li Junjie bergerak dengan cepat namun pandangannya menjadi buram karena Qin Yan menghadangnya saat ini.      

"Kakak Qin, minggir! Aku yang akan membunuh si bocah sialan ini!' Li Junjie berteriak.      

Qin Yan berkata dengan nada tenang.      

"Lupakan! Kau bukan lawannya."     

Begitu kalimat Qin Yan terdengar, baik Li Junjie dan Gu Tianyou bengong. Khususnya Li Junjie yang mengira dia salah mendengar sehingga dia bertanya lagi, "Kakak Qin, apa yang kau katakan?"      

Qin Yan menoleh dan sekali lagi berbicara dengan wajah serius, "Bocah ini sudah menguasai Seni Pedang Azure Ungu sampai pada tahap sempurna. Kau bukan tandingannya."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.